heteroskedasitas ini untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamtan lainnya tetap maka disebut homoskedasitas. Homoskedasitas merupakan suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel independen. ( J. Supranto yang dikutip oleh nita yulinda: 2006). Menurut Bhuono (2005) Untuk melihat adanya heteroskedasitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedasitas jika: 1) titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. 2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. 3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola 3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda Orang yang pertama kali memperkenalkan metode ini adalah Sir Francis Galton (1822-1911), metode regresi linier berganda yang digunakan adalah model log natural dengan alasan akan memperoleh hasil yang lebih baik karena mampu memberikan tingkat koefesien yang lebih baik (Nachrowi, 2006: 67), maka diperoleh persamaan sebagai berikut: 52
Y Ln = a + b1ln X1+ b2 Ln X2+ b3 Ln X3 + b4 Ln X4+ ei Ln (Return On Equity) = a + b1 Ln (NPL) + b2 Ln (BOPO) + b3 Ln (LDR) + b4 Ln (CAR) + ei Keterangan: Ln Y = Log Natural Profitabilitas (ROE) Ln X1 = Log Natural Non Performing Loans (NPLs) Ln X2 = Log Natural Finance To Deposit Rasio (FDR) Ln X3 = Log Natural Capital Aduquecy Ratio (CAR) Ln X4 = Log Natural BOPO a = Konstanta b1,...bn = Koefesien Regresi ei = faktor error Hasil dari persamaan regresi linier berganda dengan model Ln tersebut lalu dianalisis dengan beberapa uji yaitu: a. Uji Statistik 1) Uji ketetapan parameter penduga Uji-t digunakan untuk menguji apakah pertanyaan hipotesis benar Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel 53
penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut: 3. Menentukan Ho dan H1 (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif) 4. Dengan melihat hasil print out computer melalui program SPSS for windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t. 5. Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 6. Jika signifikan nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas terhadap variable terikat. Artinya Ho diterima dan menolak H1,pada tingkat signifikansi J = 5%. Namun bila nilai t sig < 0,10 maka ada pengaruh yang signifikan pada signifikansi J = 1%. b. Uji Ketepatan Model Uji-F atau uji ketepatan Model Yaitu untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara bersama-sama. Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut: e. Menentukan Ho dan H1 (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif) f. Menentukan level of signifikans (missal J = 5%.) g. Kriteria uji-f, dengan melihat hasil print out komputer, jika hasil sig value < 5% berarti signifikans. c. Uji Koefesien Determinasi 54
Koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel yang terikat. Rumus R 2 yang digunakan adalah : 4 Hipotesis Penyusunan hipoteis dalam penelitian ini dirumuskan rasio-rasio keuangan perbankan yang terdiri dari: a. Non Performing Loan (X1) b. Capital Adequacy Ratio (X2) c. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (X3) d. Loan to Deposit Ratio (X4) variabel-variabel tersebut merupakan variabel independen yang secara simultan dapat mempengaruhi ROE/ profitabilitas perbankan syariah (Y) sebagai variabel dependen pada Bank Muamalat Indonesia secara signifikan. Sehingga hipotesis yang diajukan: a. Hipotesis secara simultan atau bersama-sama (Uji F) Ho : β1,...βn = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara CAR, NPL, BOPO, LDR, terhadap profitabilitas Bank Syariah (ROE). 55
Ha : β1,...βn 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, NPL, BOPO, LDR, terhadap profitabilitas Bank Syariah (ROE). b. Hipotesis secara parsial atau individual (Uji t) Ho : βj = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara CAR, NPL, BOPO, LDR, terhadap profitabilitas Bank Syariah (ROE). Ha : βj 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, NPL, BOPO, LDR, terhadap profitabilitas Bank Syariah (ROE). E. Operasional Variabel Penelitian Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) Modal bank yang cukup atau banyak menjadi sangat penting karena modal bank dapat berfungsi untuk memperlancar operasional sebuah bank. Tingkat kecukupan modal pada perusahaan perbankan tersebut diwakilkan pada rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). Dan persamaannya adalah sebagai berikut: 2. Finance to Deposit Ratio (FDR) Yaitu indikator kemampuan perbankan dalam membayar semua dana masyarakat dan modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan ke masyarakat. 56