IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK

dokumen-dokumen yang mirip
ALIRAN MELALUI PIPA 15:21. Pendahuluan

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng

Kehilangan Energi Pada Pipa Baja Dan Pipa Pvc

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan: mendapatkan campuran agregat halus dan kasar yang optimal, sehingga menghasilkan beton yang murah dan workable Syaratnya:

ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA TERTUTUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aliran Melalui Sistem Pipa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR GESEKAN PADA PIPA HALUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida. Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu penyediaan air bersih yang mampu menyediakan air yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN GESEK PADA PIPA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT VISUAL BASIC. Irsan Mustafid Halomoan

Cara Menentukan Diameter Pipa

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P

Hidraulika Saluran Terbuka. Pendahuluan Djoko Luknanto Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa)

Persamaan Chezy. Pada aliran turbulen gaya gesek sebanding dengan kuadrat kecepatan. Persamaan Chezy, dengan C dikenal sebagai C Chezy

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Menghitung Pressure Drop

Bab III HIDROLIKA. Sub Kompetensi. Memberikan pengetahuan tentang hubungan analisis hidrolika dalam perencanaan drainase

Gambar II.1. Skema Sistem Produksi

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

PERANCANGAN SALURAN IRIGASI PADA EMBUNG KALEN DESA HARGOSARI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

ANALISIS SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN SOFTWARE EPANET 2.0

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

BUKU AJAR HIDRAULIKA

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR NASIONAL ke8tahun 2013 : RekayasaTeknologiIndustridanInformasi

CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

SISTEM TRANSMISI. Water conveyance

Jawaban Soal No Diameter pipa : D=150 mm = 0,15 m. Kekentalan Kinematik : Kecepatan Aliran :

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

II. TINJAUAN PUSTAKA. fluida. Sifat-sifat fluida diasumsikan pada keadaan steady, ada gesekan aliran dan

CONTOH 2 PERENCANAAN CAMPURAN BETON Menurut SNI

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB I PENDAHULUAN...1

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

I Putu Gustave Suryantara Pariartha

REKAYASA INSTALASI POMPA UNTUK MENURUNKAN HEAD LOSS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

ANALISIS TINGGI DAN PANJANG LONCAT AIR PADA BANGUNAN UKUR BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

CONTOH 1 PERENCANAAN CAMPURAN BETON Menurut SNI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PERENCANAAN IPAL KOMUNAL

Aliran Fluida. Konsep Dasar

PEMODELAN PEREMBESAN AIR DALAM TANAH

Perancangan Saluran Berdasarkan Konsep Aliran Seragam

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

AWAL GERAK BUTIR SEDIMEN

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT DAN KEHILANGAN TINGGI TEKANAN (HEAD LOSS) PADA SISTEM JARINGAN PIPA DAERAH LAYANAN PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL TUGAS AKHIR

EVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN SEPTIAN PRATAMA

PERHITUNGAN DEBIT PADA SISTEM JARINGAN PIPA DENGAN METODA HARDY-CROSS MENGGUNAKAN RUMUS HAZEN-WILLIAMS DAN RUMUS MANNING

Mekanika Fluida II. Tipe Saluran Terbuka Penampang Hidrolis Terbaik

BAB II LANDASAN TEORI

PERISTIWA PERPINDAHAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran

MEKANIKA FLUIDA BAB I. SIFAT-SIFAT FLUIDA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

TRANSPORTASI FLUIDA di INDUSTRI PANGAN

TL2101 Mekanika Fluida I

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENERAPAN FUNGSI LINIER-1. Muhlisin, S.E., M.Si.

ANALISIS INSTALASI POMPA PEMADAM KEBAKARAN PADA KOMPLEKS TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK MERAUKE

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008

Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertekanan. Saluran pipa terdiri dari pipa utama, sub-utama, dan lateral. Saluran

Transkripsi:

/9/06 Persamaan kehilangan tenaga pada aliran laminer: 3L h gd Persamaan tsb dapat ditulis dalam bentuk: Dengan 64 L 64 L h D D g Re D g 64 Re.. (5).... (6) Dengan demikian, untuk aliran laminer koeisien gesekan mempunyai bentuk seperti pada pers (6). /9/06 4 Persamaan kecepatan rata-rata aliran melalui pipa halus: u * u D,75 log 0,7 5 *.. () Persamaan kecepatan rata-rata aliran melalui pipa kasar: D 5,75 log 4,75.. () u* k Oleh karena u * /, maka persamaan 0 0 dapat ditulis dlm bentuk: u* 8 8.. (7) /9/06 5 Ir.Darmadi,MM --

/9/06 Apabila pers (7) disubstitusikan ke dalam pers (), maka: 5,75 log / 8,039 log Re 0,060 8,039 log Re 0,86 Alog Re B / 8D 0,7 /9/06 6 Hasil percobaan yg dilakukan oleh Nikuradse memberikan konstanta A = dan B = -0,8. Dengan demikian persamaan di atas menjadi: log Re Re log,5 0,8 Persamaan (8) di atas dapat digunakan untuk menghitung koeisien gesekan aliran turbulen pada pipa halus... (8) /9/06 7 Ir.Darmadi,MM --

/9/06 Dengan cara yang sama untuk aliran turbulen melalui pipa kasar, akan diperoleh:,039 log D Alog B k Hasil percobaan Nikuradse memberikan konstanta A = dan B =,74. Dengan demikian persamaan di atas menjadi: D k log,6794 /9/06 8 D k,74 3,7D log.. (9) k Untuk aliran di daerah transisi, Colebrook mengusulkan persamaan berikut, yang merupakan gabungan persamaan (8) dan (9). k,5 log.. (0) 3,7D Re Rumus di atas memberikan nilai secara implisit, sehingga untuk menghitung nilai harus dilakukan dengan cara coba banding yang memakan waktu cukup lama. Pada tahun 944 Moody menyederhanakan prosedur hitungan tsb dengan membuat suatu graik berdasarkan pers (0). Graik tsb dikenal dengan graik Moody seperti dalam Gambar 3. /9/06 9 Ir.Darmadi,MM -- 3

/9/06 Smooth, Transition, Rough or Turbulent Flow Hydraulically smooth pipe law (von Karman, 930) Re log.5 Rough pipe law (von Karman, 930) 3.7D log Transition unction or both smooth and rough pipe laws (Colebrook) D log 3.7.5 Re (used to draw the Moody diagram) Gambar 3. Graik Moody /9/06 3 Ir.Darmadi,MM -- 4

/9/06 Prosedur menetapkan nilai koeisien gesekan menggunakan graik Moody:. Perhatikan absis (dilabeli pd bagian bawah) merupakan angka Reynolds, Re. Koordinat (dilabeli pd bagian kiri) merupakan koeisien gesekan,. Tiap kurva merupakan nilai kekasaran relati, k/d.. Tentukan nilai kekasaran relati, k/d yg tertera pada bagian kanan (perhatikan kurva-nya). 3. Lihat bagian bawah graik dan tentukan angka Reynolds, Re. Dengan nilai Re yg ditentukan, tarik garis secara vertikal ke atas sampai mencapai (memotong) kurva k/d yg telah ditentukan sebelumnya. 4. Dari titik potong tsb, tarik garis secara horisontal ke kiri sehingga diperoleh nilai. 5. Jika kurva dari nilai k/d tidak ter-plot di dlm graik, secara sederhana tentukan posisi yang sesuai dengan interpolasi. /9/06 3 Saat ini graik Moody menjadi kurang populer dalam perancangan jaringan pipa yg kompleks. Barr (976) memberikan ormula untuk harga yang menggantikan graik Moody sbb: k 5,86 log 0 0, 89.. () 3,7D Re Sedangkan Swanne dan Jain (976) memberikan persamaan alternati yg terkenal dan banyak digunakan sbb: 0,5 k 5,74 log 0,9 3,7 Re D /9/06 33.. () Ir.Darmadi,MM -- 5

/9/06 Tabel. Nilai kekasaran pipa baru Jenis Pipa (baru) Nilai k (mm) Kaca 0,005 Besi dilapis aspal 0,06 0,4 Besi tuang 0,8 0,90 Plester semen 0,7,0 Beton 0,30 3,00 Baja 0,03 0,09 Baja dikeling 0,9 9,00 Pasangan batu 6 /9/06 34 Persamaan empiris lain yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya kehilangan tenaga akibat gesekan yaitu persamaan Hazen-Williams. Persamaan ini sangat dikenal di United State (US). Persamaan kehilangan tenaga ini sedikit lebih sederhana dibanding Darcy-Weisbach karena menggunakan koeisien C HZ yang tidak berubah terhadap angka Reynolds. /9/06 35 Ir.Darmadi,MM -- 6

/9/06 Persamaan Hazen-Williams dapat ditulis sbb: Q,63 0,54 0,785C HZ D I.. (3) Dengan C HZ adalah koeisien Hazen-Williams (Tabel ), I adalah kemiringan atau slope garis tenaga (h/l), D adalah diameter pipa, dan Q adalah debit aliran. Dalam satuan SI, persamaan Hazen-Williams untuk menghitung kehilangan tenaga akibat gesekan sbb: h 0 Q,654 0,54 0, 487 C D /9/06 HZ 36 L.. (4) Ir.Darmadi,MM -- 7