kanker yang berkembang dari sel-sel yang berada pada kelenjar payudara. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI

ANALISIS AKUMULASI RADIOFARMAKA Tc-99m MDP PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

MDP) MENGGUNAKAN TEKNIK ROI PADA TULANG PANGGUL KIRI DARI PASIEN KANKER PROSTAT

ANALISIS SISA RADIOFARMAKA TC 99M MDP PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

5. Diagnosis dengan Radioisotop

ANALISIS UPTAKE TIROID MENGGUNAKAN TEKNIK ROI (REGION OF INTEREST) PADA PASIEN NODUL TIROID

Estimasi Penyebaran Kanker Paru pada Bagian Tulang Belakang (Vertebra) dengan Menganalisis Nilai Uptake Tc 99m MDP

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

ANALISIS UPTAKE TIROID MENGGUNAKAN TEKNIK ROI (REGION OF INTEREST) PADA PASIEN HIPERTIROID

FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI

Biodistribusi radiofarmaka Tc 99m DTPA pada pemeriksaan renografi

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

PENGGUNAAN RADIOFARMAKA UNTUK DIAGNOSA DAN TERAPI DI INDONESIA DAN ASAS KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT

Penentuan persentase uptake radiofarmaka Tc 99m Sulfur Colloid pada sidik hati (Liver scan)

PENENTUAN BIODISTRIBUSI DAN UPTAKE TIROID DARI Tc 99m PERTEKNETAT PADA PASIEN HIPERTIROID MENGGUNAKAN TEKNIK IN VIVO

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 ISSN

PEMBAHASAN. 1. Peranan Radioaktif dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran

3. Pemanfaatan radioisotop sebagai sumber radiasi dan perunut dibidang kedokteran 3.1. Radioisotop sebagai sumber radiasi dibidang kedokteran

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. (target 20 Ne alami + 19 F alami untuk pengemban/carrier). 18 F kemudian disintesis menjadi

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

FISIKA ATOM & RADIASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

PERKEMBANGAN KEDOKTERAN NUKLIR DAN RADIOFARMAKA DI INDONESIA

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

NUKLIR DI BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

PERBANDINGAN POLA BIODISTRIBUSI 99m Tc-CTMP dan 99m Tc-MDP PADA HEWAN UJI SEBAGAI RADIOFARMAKA PENYIDIK TULANG

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Pendahuluan. Etiologi dan Epedimiologi

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Peranan Kedokteran Nuklir Pada Neoplasma. Aisyah Elliyanti RS. Dr.M.Djamil/ Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

EVALUASI BIOLOGIS RADIOFARMAKA 175 Yb-EDTMP UNTUK TERAPI PALIATIF PADA TULANG 1. Rizky Juwita Sugiharti, Iim Halimah, Azmairit Azis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

U Th He 2

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

Berkala Fisika ISSN : Vol. 7, No. 3, Juli 2004, hal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

DOSIS SERAP DI SEKITAR BATAS DISTRIBUSI BORON

PENENTUAN WAKTU PARO BIOLOGI TC 99M MDP PADA PEMERIKSAAN BONE SCANNING

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

TEORI DASAR RADIOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerang saluran pencernaan. Lebih dari 60 persen tumor ganas kolorektal

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba setelah pemberian polisakarida krestin (PSK) dari jamur Coriolus versicolor

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH TANGGAPAN DETEKTOR KAMERA GAMMA SPECT PADA PEMERIKSAAN GINJAL

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi terhadap para wanita semenjak beberapa dekade terakhir ini. Tentunya hal ini

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1202, 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Kedokteran Nuklir. Radiasi. Keselamatan.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tindakan tertentu, maupun terapetik. Di antara prosedur-prosedur tersebut, ada

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan tumor ganas yang terbentuk akibat pertumbuhan sel-sel yang cepat, berlebihan dan tidak beraturan. Salah satu kanker yang banyak menyerang wanita adalah kanker payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang berkembang dari sel-sel yang berada pada kelenjar payudara. Dalam istilah kedokteran penyebaran sel kanker disebut metastasis. Kanker payudara sering bermetastasis pada organ terdekat seperti hati, paru-paru, otak, dan tulang. Tulang merupakan organ ketiga yang rentan terhadap metastasis kanker, khususnya pada kanker payudara. Apabila kanker sudah bermetastasis ke tulang, maka pasien telah berada pada stadium IV (Sastrosudarmo, 2009). Metastasis dapat dideteksi menggunakan radiofarmaka. Radiofarmaka dihasilkan dari campuran senyawa radioisotop dengan kit farmaka. Radioisotop merupakan zat yang dapat menghasilkan sinar alfa, sinar beta, maupun sinar gamma dengan waktu paro tertentu. Untuk kegiatan diagnosis di kedokteran nuklir yang digunakan pada umumnya adalah pemancar gamma. Radioisotop yang sering digunakan untuk mendiagnosis adalah Tc 99m (Technetium 99metastabil ). Tc 99m memancarkan radiasi gamma murni dengan energi 140 kev. Waktu paro fisik Tc 99m adalah 6 jam, sehingga keberadaan Tc 99m di dalam tubuh pasien tidak terlalu lama, Tc 99m akan disekresi dan diekskresi dari tubuh melalui urin dan tinja. Kit farmaka merupakan bahan obat yang dicampur dengan radioisotop untuk mencapai organ target yang dikehendaki. Beberapa jenis kit farmaka yang sering digunakan adalah sebagai berikut: Labelled colloid untuk menilai fungsi hati, 1

DTPA (Diethylene Triamin Pentacetic Acid) untuk menilai fungsi paru-paru dan otak, MDP (Metylene Diphosphonat) untuk menilai fungsi tulang. Hasil pencampuran antara radioisotop Tc 99m dengan kit farmaka MDP menghasilkan radiofarmaka Tc 99m MDP. Untuk mengetahui metastasis kanker ke tulang, maka perlu diketahui nilai akumulasi, biodistribusi, dan uptake radiofarmaka Tc 99m MDP. Akumulasi merupakan pengumpulan radiofarmaka pada organ target. Biodistribusi merupakan sebaran radiofarmaka di dalam tubuh yang mengalir melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Uptake merupakan kemampuan suatu organ untuk menangkap radiofarmaka. Besar nilai akumulasi, biodistribusi, dan uptake dapat dihitung dari hasil pencacahan kamera gamma menggunakan teknik Region of Interest (ROI) pada organ target yang akan dianalisis. Penelitian mengenai akumulasi radiofarmaka Tc 99m MDP pada pasien kanker payudara telah dilakukan oleh Maisari (2011) dan Khairah (2013). Pada penelitian Maisari titik fokus terletak di daerah tulang lengan atas, dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang pasien kanker payudara. Hasil yang didapatkan yaitu rerata akumulasi radiofarmaka pada daerah tulang lengan atas sebesar (0,016 ± 0,003) mci. Hasil ini menunjukkan bahwa akumulasi yang terdapat dalam organ sangat kecil dibandingkan rerata dosis yang diberikan, yaitu sebesar (14,600 ± 0,369) mci. Pada penelitian Khairah titik fokus terletak di daerah tulang belakang, tulang dada, dan tulang panggul (tepatnya pada sacrum, sacroiliac joint bagian kiri dan kanan) dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang pasien kanker payudara. 2

Hasil penelitian menunjukan rerata akumulasi tertinggi terdapat pada daerah sacrum sebesar 0,5268 mci yang didiagnosis bermetastasis ke tulang. Penelitian mengenai biodistribusi telah dilakukan oleh Jeffrey dkk. (2010) menggunakan radiofarmaka In 111 DTPA (Indium 111 Diethylene Triamine Pentaacetic Acid). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tiga dari tujuh orang pasien positif mengidap tumor. Biodistribusi pada masing-masing daerah pasien yang positif mengidap tumor adalah 736,3 MBq pada dinding jantung, 651,2 MBq pada hati, 170,2 MBq pada sumsum merah, 103,6 pada semua tubuh, dan sekitar 888-6364 MBq pada daerah tumor. Sugiharti dkk. (2009) melakukan uji biodistribusi Tc 99m MDP pada mencit untuk mengetahui uptake di tulang dan organ lainnya. Hasil uji biodistribusi memperlihatkan prosentase uptake radiofarmaka Tc 99m MDP pada tulang sebesar 10,73%; 10,48%; 10,12%; dan 5,95% saat 1, 3, 5, dan 24 jam setelah injeksi. Berdasarkan uji biodistribusi tersebut, diperoleh bahwa prosentase uptake akan semakin melemah seiring berjalannya waktu setelah injeksi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dilakukan analisis akumulasi, biodistribusi, dan uptake radiofarmaka Tc 99m MDP pada daerah tulang lutut dan panggul untuk mengetahui metastasis kanker ke tulang. Penelitian ini menyempurnakan penelitian sebelumnya, dengan mengabungkan tiga variabel dalam satu penelitian. Ketiga variabel ini berperan penting untuk menentukan metastasis kanker ke tulang. Dalam penelitian ini titik fokus yang diamati adalah tulang lutut dan panggul. Tulang lutut dan panggul memiliki peranan penting untuk menopang berat badan tubuh dan sebagai alat gerak, sehingga perlu menjadi 3

perhatian mengingat daerah lesi metastasis pada tulang merupakan lokasi yang rapuh dan rentan terhadap fraktur (patah), khususnya pada pasien kanker payudara (Sastrosudarmo, 2009). Hasil pencacahan diperoleh menggunakan teknik ROI. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis akumulasi radiofarmaka Tc 99m MDP pada pasien kanker payudara di daerah lutut dan panggul. 2. Menganalisis biodistribusi radiofarmaka Tc 99m MDP pada pasien kanker payudara di daerah lutut dan panggul. 3. Menganalisis prosentase uptake radiofarmaka Tc 99m MDP pada pasien kanker payudara di daerah lutut dan panggul. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Untuk fisikawan medis, dapat mengetahui aktifitas radiofarmaka Tc 99m MDP yang terdapat di dalam tubuh pasien. 2. Untuk dokter, diharapkan dapat membantu mengambil keputusan dalam tatalaksana diagnosis dan terapi pada pasien. 1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi dengan jumlah sampel 25 orang pasien kanker payudara. Radiofarmaka yang digunakan adalah Tc 99m MDP dengan aktivitas ± 15 mci. Titik fokus pemantauan dilakukan pada tulang lutut dan panggul untuk menentukan nilai akumulasi, biodistribusi, dan uptake. Metode untuk menentukan 4

nilai tersebut menggunakan teknik ROI dan analisis data menggunakan Statistika 10. 1.5 Hipotesis Tulang yang terkena metastasis kanker akan lebih banyak menyerap, menangkap, dan mengakumulasikan radiofarmaka dibandingkan tulang normal (Gentili dkk., 1990). 5