LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2017

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 2010

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Laporan Pelaksanaan GCG

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Daftar Isi. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/ TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2016

Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI. PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA BANK INDEX Tahun 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tahun 2015

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 2009

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) TAHUN 2016 PENDAHULUAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

A. HASIL SELF-ASSESSMENT GCG BANK SUMSEL BABEL TAHUN 2016

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN

ANALISIS SELF ASSESMENT. KRITERIA/INDIKATOR I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Transkripsi:

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016

PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku pada industri jasa keuangan, Konglomerasi Keuangan wajib melaksanakan kegiatan usaha dengan berpedoman pada prinsip Tata Kelola Terintegrasi yang baik. Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan harus senantiasa berlandaskan pada prinsip dasar sebagai berikut : a. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. b. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ dalam Konglomerasi Keuangan sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. c. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Konglomerasi Keuangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. d. Independensi (independency) yaitu pengelolaan Konglomerasi Keuangan secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun; atau profesional (professional), yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif dan bebas dari pengaruh atau tekanan dari pihak manapun (independen) serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan perusahaan. e. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan. Peningkatan kualitas pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi yang baik merupakan salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan Konglomerasi Keuangan dan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi keuangan. Maksud dari penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi PT Bank Index Selindo sebagai Entitas Utama dan PT Aditama Finance sebagai anggota Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan adalah : 1. Memiliki tata kelola yang lebih prudent sesuai dengan prinsip prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency) atau profesional (professional) dan kewajaran (fairness). Page 1

2. Mengembangkan budaya kepatuhan agar setiap jenjang organisasi memahami dan mentaati kebijakan dan prosedur intern serta ketentuan/peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya. 3. Penerapan tata kelola terintegrasi akan mendorong peningkatan kualitas penerapan tata kelola bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan. 4. Menyediakan serangkaian prosedur dan metodologi dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan dan tata kelola yang baik dengan tujuan: Meningkatkan kinerja dan melindungi kepentingan stakeholders. Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai nilai etika yang berlaku umum. Memberikan gambaran kepada manajemen agar LJK mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang tepat dan cepat. Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi PT Bank Index Selindo sebagai Entitas Utama dan PT Aditama Finance sebagai anggota Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan, telah dilakukan melalui penilaian : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama. 3. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi. 4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi. 5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi. 6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi. 7. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Dalam rangka Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi tersebut Bank Index selaku Entitas Utama telah melakukan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi untuk periode Desember 2016 secara komprehensif terhadap kecukupan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola terintegrasi yang sehat. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Periode Desember 2016 dengan hasil sebagai berikut : LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Entitas Utama : Bank Index Posisi Laporan : Desember 2016 Page 2

HASIL PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Peringkat Definisi Peringkat 2 Konglomerasi Keuangan telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum Baik. Kesimpulan atas Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi : Konglomerasi keuangan telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik, sehingga termasuk Peringkat 2 (dua), hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi sesuai pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank Index selaku Entitas Utama serta PT. Aditama Finance selaku Sister Company. Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan didasarkan pada pertimbangan faktor-faktor penilaian Tata Kelola Terintegrasi secara komprehensif dan terstruktur, berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola terintegrasi dapat disimpulkan : A. Struktur Tata Kelola Terintegrasi Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : 1. Telah terpenuhinya komposisi, integritas, kompetensi dan reputasi anggota Direksi Bank Index selaku Entitas Utama, sesuai ketentuan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia. 2. Telah terpenuhinya komposisi, integritas, kompetensi dan reputasi anggota Dewan Komisaris Bank Index selaku Entitas Utama, sesuai ketentuan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia. 3. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Index selaku Entitas Utama telah memahami mengenai kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari PT. Aditama Finance selaku sister company dalam Konglomerasi Keuangan. 4. Telah terpenuhinya komposisi Komite Tata Kelola Terintegrasi, Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Terintegrasi sesuai ketentuan. Page 3

5. Bank Index selaku Entitas Utama telah memiliki struktur organisasi serta kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. 6. Konglomerasi keuangan telah memiliki pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang memadai sesuai ketentuan yang berlaku. 7. Telah terpenuhinya Komisaris Independen pada PT. Aditama Finance, sesuai RUPS PT. Aditama Finance No. 139 tanggal 26 Agustus 2016, dimana agenda rapat adalah memberikan persetujuan pengangkatan Hany Gungoro sebagai Komisaris Independen yang menggantikan Mindyanto (Komisaris) yang telah mengundurkan diri. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : Tidak ada kelemahan dalam aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi periode Desember 2016. B. Proses Tata Kelola Terintegrasi Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : 1. Direksi Bank Index telah menyampaikan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi PT. Aditama Finance melalui surat No. 635/DIR/BIS/X/2015 tanggal 23 Oktober 2015. 2. Direksi Bank Index telah menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris Bank Index dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana tercantum dalam notulen rapat bagian kepatuhan No. 01/NR-KP/BIS/VIII/2015 tanggal 10 Agustus 2015 serta dalam Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi No. 002/NR-KTKT/BIS/XII/2016. 3. Dewan Komisaris Bank Index selaku Entitas Utama telah menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris secara berkala, dimana pada tahun 2016 telah diselenggarakan sebanyak 8 (delapan) kali, yaitu pada tanggal 27 Januari 2016, 24 Februari 2016, 25 April 2016, 29 Juni 2016, 24 Agustus 2016, 21 Oktober 2016, 26 Oktober 2016 dan 21 Desember 2016 serta dihadiri oleh semua anggota Dewan Komisaris, kecuali pada tanggal 21 Desember 2016 dimana Komisaris Joko Setiawan tidak hadir karena cuti. 4. Dewan Komisaris Bank Index selaku Entitas Utama telah melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Bank Index yang telah dituangkan dalam Laporan Pengawasan Rencana Bisnis dan dalam Memo Internal Dewan Komisaris kepada Direksi. Page 4

5. Dewan Komisaris Bank Index telah mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana tertuang dalam notulen rapat Kepatuhan No. 01/NR-KP/BIS/VIII/2015 tanggal 10 Agustus 2015 serta dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi yang tertuang dalam notulen Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi No. 002/NR- KTKT/BIS/XII/2016. 6. Bank Index selaku Entitas Utama telah menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara efektif sesuai karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan. 7. Direksi dan Dewan Komisaris Bank Index selaku Entitas Utama mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya terkait manajemen risiko terintegrasi sesuai ketentuan. 8. Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh Bank Index dan PT. Aditama Finance telah mengacu pada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. 9. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan di PT. Aditama Finance yang dituangkan dalam Laporan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi yang telah disampaikan kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama Entitas Utama untuk melakukan pengawasan pada Konglomerasi Keuangan. 10. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menyelenggarakan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi selama tahun 2016 sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tanggal 24 Juni 2016 dan 14 Desember 2016 serta dihadiri oleh seluruh anggota serta telah mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah melakukan proses pemantauan dan evaluasi pelaksanaan audit intern pada PT. Aditama Finance, namun prosesnya masih belum sempurna karena selama tahun 2016 Audit Internal PT. Aditama Finance baru melakukan pemeriksaan audit pada aktivitas fungsional bidang operasional dan jasa serta pada unit kerja Insurance Admin dan Legal & Custody. C. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : 1. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah disempurnakan sesuai arahan Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam notulen rapat bagian kepatuhan No. 01/NR-KP/BIS/VIII/2015 tanggal 10 Agustus 2015. Page 5

2. Hasil rapat Dewan Komisaris Bank Index telah dituangkan dalam notulen rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pendapat setiap anggota rapat. 3. Dewan Komisaris Bank Index telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi melalui SK Direksi No. 017/SK-DIR/BIS/XII/2015 tanggal 4 Desember 2015 tentang pengangkatan Komite Tata Kelola Terintegrasi serta telah dirubah pada tanggal 26 Agustus 2016 melalui SK Direksi Bank Index No. 008A/SK-DIR/BIS/VIII/2016 tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi karena adanya penggantian anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Hany Gungoro menggantikan Mindyanto yang telah mengundurkan diri dari Komisaris PT. Aditama Finance. 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengadakan rapat pada tanggal 24 Juni 2016 dan 14 Desember 2016, hasil rapat telah dituangkan dalam Notulen Rapat No. 001/NR-KTKT/BIS/VI/2016 dan No. 002/NR-KTKT/BIS/XII/2016 serta telah didokumentasikan dengan baik. 5. Bank Index selaku Entitas Utama telah menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara efektif sesuai dengan karateristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan. 6. Hasil Tata Kelola Terintegrasi telah mencerminkan bahwa Bank Index selaku Entitas Utama dan PT. Aditama Finance selaku sister company telah menerapkan prinsipprinsip Tata Kelola Yang Baik sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : Masih terdapat beberapa kekurangan yang bersifat kualitatif pada kinerja hasil Tata Kelola Terintegrasi sebagai akibat dari belum berfungsi sepenuhnya beberapa satuan kerja pada sister company. Beberapa kelemahan dalam aspek struktur, proses dan hasil Tata Kelola Terintegrasi akan terus disempurnakan pada periode yang akan datang. II. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN Struktur konglomerasi keuangan sepanjang tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut : Page 6

Page 7

III. Struktur Kepemilikan Saham pada Konglomerasi Keuangan Struktur Kepemilikan Saham pada PT. Bank Index Selindo selaku Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut : No. Nama Perusahaan % Kepemilikan Saham (%) 1. PT. Kazanah Indexindo : a. Kurnadi Setiawan b. Mulyo Setiawan c. Joko Setiawan d. Yohan Setiawan e. Hansen Setiawan 2. PT. Asseta Selindo : a. Alwi Setiawan b. Lifi Sadikin c. Sentosa Setiawan 52,52 20 20 20 20 20 17,51 75 12,50 12,50 3. Kurnadi Setiawan 3,74 4. Alwi Setiawan 1,25 5. PT. Creador Capital 18,91 6. SBI FMO Emerging Asia Financial Sector Pte.Ltd 6,07 Struktur Kepemilikan Saham pada PT. Aditama Finance selaku LJK anggota Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut : No. Nama Perusahaan % Kepemilikan Saham (%) 1. PT. Kazanah Indexindo 75 2. PT. Asseta Selindo 25 Page 8

IV. Struktur Kepengurusan pada Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi Keuangan Struktur Kepengurusan pada PT. Bank Index Selindo selaku Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Bosur Simatupang Joko Setiawan Arief Effendie Direksi Presiden Direktur Direktur Bisnis Support Direktur Operasi Direktur Pengembangan Bisnis Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Charlie Paulus Jusuf Lukito Tjipto Santoso Ationo Teguh Basuki Daniel Satyawan Andreas Danny Soesanto Struktur Kepengurusan pada PT. Aditama Finance selaku LJK anggota Konglomerasi Keuangan adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Dani Firmansjah Hany Gungoro Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Joko Setiawan Kurniawan Soejanto Hadikoesoemo Page 9

V. Kebijakan Transaksi Intra-Grup yang memuat kebijakan untuk mengidentifikasi, mengelola dan memitigasi transaksi Intra-Grup Risiko intra-grup diukur akibat ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam suatu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana. Dalam hal ini parameter yang digunakan antara lain : 1. Komposisi Transaksi Intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan : a. Transaksi Intra-grup terhadap Asset b. Total transaksi Intra-grup dan Transaksi Rekening Administratif terhadap total modal. c. Total asset Entitas Utama dari transaksi Intra-grup terhadap total asset Entitas Utama. d. Total kewajiban Entitas Utama dari transaksi Intra-grup. e. Total pendapatan Entitas Utama dari transaksi Intra-grup terhadap laba Entitas Utama. f. Total biaya Entitas Utama dari transaksi Intra-grup terhadap laba Entitas Utama. g. Eksposure kepada Pemegang Saham Pengendali. h. Eksposure yang timbul dari penempatan asset Nasabah Entitas Utama. 2. Dokumen dan kewajaran transaksi. Yaitu dokumentasi perjanjian, pemenuhan azas arm s lenghth (kewajaran transaksi) dan dampak transaksi terhadap kinerja keuangan Entitas Utama. 3. Informasi lainnya. a. Sentralisasi manajemen terkait dengan likuiditas jangka pendek. b. Dukungan intragrup tidak mengikat secara hukum dan/atau tidak dapat dieksekusi. c. Operasional transaksi dimana satu perusahaan bertindak dengan atau atas nama dari perusahaan lain dalam satu grup. d. Penyediaan jasa manajemen dan jasa lainnya seperti kegiatan back office antar perusahaan dalam satu grup. e. Pembelian atau penjualan asset kepada pihak lain dalam satu grup. Risiko intragrup Entitas Utama periode Desember 2016 adalah Low dan kualitas manajemen risiko terintegrasi berada diposisi Strong. Dimana pada periode Desember 2016 tidak terdapat permasalahan atas dokumentasi perjanjian, pemenuhan azas arm s lenghth (kewajaran transaksi) dan dampak transaksi terhadap kinerja keuangan Entitas Utama. Page 10

Sedangkan untuk informasi lainnya pada periode Desember 2016 tidak terdapat permasalahan atau analisa lainnya yang meliputi : Terdapat sentralisasi manajemen terkait dengan likuiditas jangka pendek. Dukungan intragrup tidak mengikat secara hukum dan/atau tidak dapat disksekusi. Operasional transaksi dimana satu perusahaan bertindak dengan atau atas nama dari perusahaan lain dalam satu grup. Penyediaan jasa manajemen dan jasa lainnya seperti kegiatan back office antar perusahaan dalam satu grup. Pembelian atau penjualan asset kepada pihak lain dalam satu grup. VI. Hasil Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola (Self Assessment) Entitas Utama Manajemen Bank Index telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik sehingga secara konsolidasi termasuk Peringkat 2 (dua), hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Meskipun terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, namun secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Manajemen Bank Index. Pelaksanaan Tata Kelola Bank Index didasarkan pada pertimbangan faktor-faktor penilaian Tata Kelola secara komprehensif dan terstruktur, yang mencakup : a. Governance Structure Faktor-faktor yang merupakan kekuatan pelaksanaan Tata Kelola adalah : 1. Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Bank Index sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Jumlah Direksi Bank Index telah sesuai dengan kompleksitas usaha Bank Index serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Bank Index telah mempunyai Komite Audit, Komite Pemantau Resiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi, dimana semua kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-komite tersebut telah sesuai dengan POJK/PBI Tata Kelola serta pedoman dan tata tertib kerja komite-komite, disamping itu komposisi dan kompetensi komite-komite sudah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank Index. 4. Direksi Bank Index telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Resiko (SKMR) yang menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Bank Index telah mempunyai kebijakan dan prosedur yang cukup memadai sebagai pedoman operasional Bank dengan didukung oleh sistem informasi Manajemen yang memadai. Page 11

6. Sistem Informasi Manajemen yang tersedia cukup handal yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten serta IT security system yang cukup memadai. 7. Tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi Bank Index telah tercantum dalam Pedoman dan Uraian Spesifikasi Jabatan (Job Description Manual) serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Kelemahan dalam aspek governance structure Bank Index adalah : Tidak ada kelemahan dalam aspek governance structure Bank Index untuk periode Desember 2016. b. Governance Process Faktor-faktor yang merupakan kekuatan pelaksanaan Tata Kelola adalah : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sesuai dan memenuhi POJK/PBI tentang Tata Kelola serta telah berjalan efektif. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Bank Index telah sesuai dengan POJK/PBI dan prinsip-prinsip Tata Kelola serta bersifat indipenden dalam pengambilan keputusan serta tidak pernah melanggar ketentuan/ perundangan yang berlaku. 3. Pelaksanaan tugas serta penyelenggaraan rapat komite-komite telah berjalan efektif dan efisien serta telah sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola serta pedoman dan tata tertib kerja Komite-komite. 4. Satuan kerja Kepatuhan bekerja secara indipenden serta telah melaksanakan fungsi Kepatuhan Bank sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola. 5. Satuan Kerja Audit Intern telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara indipenden dan obyektif serta sesuai dengan prinsip Tata Kelola. 6. Kebijakan dan prosedur yang ada telah dijalankan oleh masing-masing bagian dalam struktur organisasi sebagai pedoman operasional Bank dengan didukung oleh Sistem Informasi Manajemen yang memadai. Kelemahan dalam aspek governance process Bank Index adalah : Meskipun fungsi Kepatuhan telah dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola namun masih terjadi adanya pelanggaran terhadap ketentuan operasional yang berlaku yang sifatnya tidak material (yang disebabkan oleh adanya Human Error serta masih kurangnya internal kontrol) namun telah diselesaikan pada masa periode berikutnya dan tidak mempengaruhi tingkat kesehatan bank secara keseluruhan. Page 12

c. Governance Outcome Faktor-faktor yang merupakan kekuatan pelaksanaan Tata Kelola adalah : 1. Bank Index telah melaksanakan transparansi laporan keuangan dan non keuangan setiap triwulan, untuk periode Desember tahun 2016 telah dipublikasikan pada Harian Ekonomi Neraca dan Harian Kontan serta telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara tepat waktu dan telah disajikan juga dalam website Bank Index : www.bankindex.co.id. 2. Kinerja Bank Index seperti rentabilitas, efisiensi dan permodalan Bank cukup memadai dimana dengan berbagai langkah dan strategi yang dilaksanakan, Bank Index berhasil membukukan kinerja yang relatif baik pada tahun 2016. Meskipun ada beberapa target Rencana Bisnis Bank yang belum dapat dicapai sepenuhnya, namun dari sisi profitabilitas dan beberapa rasio keuangan utama, pencapaiannya cukup menggembirakan. Penilaian tingkat kesehatan Bank (Risk Based Bank Rating) berada di peringkat 2 (baik) dengan profil risiko Low to Moderate (peringkat 2) serta kualitas penerapan manajemen risiko tergolong Satisfactory. 3. Bank Index tidak pernah melakukan pelanggaran dan pelampauan terhadap BMPK. 4. Kepatuhan Bank Index terhadap peraturan perundang-undangan selama ini baik dan belum pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku tersebut. 5. Bank Index selalu mematuhi peraturan sehingga Bank Index mampu menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan melalui kebijakan intern yang komprehensif sehingga pengelolaan benturan kepentingan tidak merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. 6. Dalam rangka perlindungan terhadap konsumen, Bank Index telah memiliki call center sehingga pengaduan nasabah dapat sesegera mungkin ditindaklanjuti penyelesaiannya. Bank Index juga selalu memantau dan mengevaluasi laporan penyelesaian tentang keluhan dan pengaduan nasabah secara berkala melalui koordinator pelaporan penanganan pengaduan nasabah (Unit Penanganan Pengaduan Nasabah / Customer Care Kantor Pusat) sehingga penyelesaian pengaduan nasabah dapat diselesaikan tanpa adanya mediasi perbankan. 7. Tidak ada fraud yang terjadi di Bank Index pada periode Desember 2016. 8. Penilaian self assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola telah dilakukan secara objektif. Page 13

Page 14