PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 36 PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The less student enthusiasm for learning resulted in many of his students who are less active in following the biological learning process. Students who are active in the learning process is the following students who have high academic ability, while students who have low academic ability only accept information submitted by the teacher. The less student understanding of the material presented by the teacher resulted in low yields biological spending the 36 eighth grade students of SMPN Padang Academic Year 2012/2013. Still below the minimum completeness criteria (KKM) is 70. One alternative to overcome this problem is the application of active learning statemant type true or false. This study aims to improve the results of biological studies at the Junior High School eighth grade students in the Academic Year 36 Padang 2012/2013.This type of research is experimental research. The population in this study were 36 eighth grade students of SMPN Padang Academic Year 2012/2013 consisting of 3 classes. Sampling using purposive sampling, in order to obtain samples of the 2-class class VIII.3 as VIII.1 as experimental and control classes.the instrument used was a test of student learning out comes and the average values obtained experimental class 70,95 and class control 59,62. Techniques of data analysis is the average similarity by testing t-test at the 0.05 significance level. The results of the data analysis obtained while the price t 2.89 1.70 t table. This means t count > t table, so the hypothesis is accepted. From this study it can be concluded that the application of learning strategies statement true or false can improve learning outcomes biology class VIII SMPN 36 Padang academic year 2012/2013. Key Word : Aktif Learning, True or False Statemant and Result Study. PENDAHULUAN Biologi menjadi salah satu bahan kajian dalam pelajaran IPA yang harus dipelajari oleh setiap siswa. Siswa dilatih untuk berpikir logis, rasional, dan kritis dalam bertindak sehingga mampu bertahan dan berhasil di arena persaingan. 1
Dalam pembelajaran biologi, sarana dan strategi pengajaran yang digunakan guru hendaknya dapat membuat siswa melihat dan mengetahui secara langsung contoh objek pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Biologi merupakan salah satu bidang studi yang umumnya membahas mengenai struktur dan proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Biologi juga merupakan salah satu mata pelajaran penentu kelulusan siswa pada setiap jenjang pendidikan nasional. Oleh karena itu, siswa harus memahami biologi dengan sungguh-sungguh, namun pada kenyataannya sampai saat ini biologi masih kurang disenangi dan dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada bulan Oktober 2012 di SMPN 36 Padang, didapatkan informasi bahwa kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kurangnya semangat siswa mengakibatkan banyaknya siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran biologi. Siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran adalah siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan akademiknya rendah hanya menerima saja informasi yang disampaikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar biologi dapat dilihat dari nilai ratarata Ulangan Harian (UH) 2 biologi siswa kelas VIII semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang didapatkan dari tiga kelas yaitu kelas VIII.1 66.11, VIII.2 63.68, VIII.3 56.02. Terlihat banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Dari permasalahan di atas dibutuhkan suatu inovasi baru dalam pembelajaran biologi, yang dapat menstimulasi siswa dan melibatkan siswa secara aktif sehingga hasil belajar biologi siswa meningkat. Salah satu cara yang dilakukan guru adalah menerapkan strategi pembelajaran aktif (active learning) tipe True Or False Statement (pernyataan benar atau salah). Strategi true or false statement merupakan salah satu strategi dalam pembelajaran aktif yang dapat menstimulasi keterlibatan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat dalam materi pembelajaran langsung. Strategi ini dapat menumbuhkan kerja sama tim dan saling bertukar pendapat (Hisyam, 2008: 24 ). Strategi True or False Statement mengharuskan siswa untuk menyampaikan pendapat tentang benar atau salahkah 2
pernyataan yang diperoleh, yang sebelumnya sudah didiskusikan dalam kelompoknya. Siswa akan lebih aktif karena mereka akan bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya demi keberhasilan kelompoknya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan dengan materi pembelajaran yang dipelajari. Penelitian dengan penerapan statement pernah dilakukan oleh Hosmareta (2006). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa karena siswa dituntut lebih aktif, siswa saling berbagi ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar biologi dengan penerapan pembelajaran aktif tipe true or false statement pada siswa kelas VIII SMPN 36 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized control group only design yaitu penelitian menggunakan sekelompok subjek penelitian dari suatu populasi tertentu, kemudian dikelompokkan secara random menjadi dua kelompok atau kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5 : Nilai rata-rata, Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis N o Parame ter Kelas Keterang an Eksperi Kontrol 1 Ratarata 2 Uji Norma litas 3 Uji Homo genitas 4 Uji Hipote sis men 70,95 59,62 Eksperim en > Kontrol L 0 = 0,146 L t = 0,200 L 0 = 0,201 L t = 0,206 F h = 1,12 F t =2,33 t t = 1,70 t h =2,89 L 0 < L t (Normal) L 0 < L t (Normal) F h < F t (Homoge n) t t < t h maka H 1 diterima Berdasarkan nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi (70,95) dari nilai rata-rata siswa kelas kontrol (59,62). Hasil dari uji normalitas pada kedua kelas sampel diperoleh L 0 < L t pada taraf α = 0,05 bearti populasi terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas pada kelas sampel diperoleh harga F tabel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan dk 17:16 pada taraf α = 0,05 adalah 2,33 sedangkan F hitung 1,12. Uji homogenitas didapat F hitung < F tabel bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen. Berdasarkan hasil hipotesis (uji t) pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dan dk 33 diperoleh T hitung (2,89) dan T tabel 3
(1,70) dengan demikian T hitung > T tabel ini berarti hipotesis diterima. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar biologi dengan menggunakan strategi statement lebih meningkat dari pada hasil belajar yang menggunakan metode konvensional. Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan hasil belajar dari kedua kelas sampel, yaitu nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 70,95 dan kelas kontrol adalah 59,62. Dari nilai rata-rata tersebut nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Terjadinya peningkatan hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen disebabkan oleh adanya stimulus (rangsangan) belajar. Stimulus belajar yaitu segala hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus yang diberikan pada kelas eksperimen berupa strategi statement. Pembelajaran aktif tipe true or false statement yang diberikan itu menimbulkan respon yang positif kepada siswa. Respon yang ditimbulkan berupa peningkatan hasil belajar. Dimana menurut Syah (2012:70) bahwa respon-respon terhadap stimulus itulah yang disebut instrumental (penolong) yang berguna untuk memperoleh sesuatu atau perubahan yang diharapkan. Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan statement dapat meningkatkan keterlibatan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dapat menimbulkan persepsi yang sama antara siswa yang satu dengan yang lain. Menurut Hisyam (2008: 24) strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak peserta didik untuk terlibat ke dalam materi pelajaran dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama tim, berbagi pengetahuan dan belajar secara langsung. Kolaboratif maksudnya disini siswa dibagi kedalam kelompok belajar untuk saling bekerja sama dalam mengatasi masalah, jika ada salah satu siswa yang kesulitan dalam belajar maka yang lain ikut membantu. Selain itu, strategi true or false statemant dapat menumbuhkan komunikasi banyak arah yaitu antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Menurut Sudjana (2008: 33) bahwa proses belajar dengan pola komonikasi banyak arah mengarahkan kepada proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Selama melakukan penelitian ada beberapa kendala yang penulis temui yaitu saat siswa ditunjuk secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masih malu dan takut apabila hasil diskusi 4
yang dipresentasikan salah. Hal ini bisa diatasi dengan memberikan motivasi kepada siswa, bahwa kesalahan dalam belajar itu hal biasa yang paling penting adalah keberanian dan mau belajar dari kesalahan Siswa tidak perlu merasa takut jika harus mempresentasikan hasil kerjanya. Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (metode ceramah dan tanya jawab), kelas ini memiliki nilai rata-rata di bawah kelas eksperimen yaitu 59,62. Hal ini disebabkan karena guru menjelaskan materi dan memberikan pertanyaan kepada siswa. Siswa yang menanggapi hanya sebagian saja, rata-rata tergolong siswa yang pandai. Siswa yang lain cenderung menerima apa yang disampaikan. Menurut Ahmadi (2008:165) kekurangan metode ceramah adalah sulit menampung perbedaan individual anak, menuntut ketekunan siswa untuk mendengarkan, mencatat dan mengingat, menuntut pemusatan perhatian terus menerus, membatasi partisipasi aktif siswa, dan tidak dapat untuk keterampilan intelektual tingkat tinggi (pemecahan masalah). Selain itu terlihat bahwa siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran dan hanya terjadi komonikasi satu arah saja membuat siswa kurang berpartisipasi dan suasana belajar kurang hidup atau pasif serta komunikasi yang tumbuh hanya komunikasi siswa dengan guru atau hanya satu arah saja. Menurut Sudjana (2008:31) bahwa komunikasi satu arah kurang menghidupkan kegiatan siswa belajar. Setiap proses pembelajaran keberhasilan diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai. Menurut Burton dalam Lufri (2007 :11) hasil belajar merupakan polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap, apresiasi, kemampuan (ability) dan keterampilan. Dari hasil penelitian pada kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen 72,2 % nilai tuntas, 27,7 % tidak tuntas dan pada kelas kontrol 29,4% tuntas, 70,5% tidak tuntas. Diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 70,95 dan kelas kontrol 59,62 dengan KKM 70. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi true or false statemant dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe true or false statemant dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 36 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. 5
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologis Belajar. Rineka Cipta: Jakarta. Hisyam, Zain. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madan. Hosmareta. 2006. Penerapan Strategi Belajar Aktif tipe True or False Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 20 Padang Tahun Pelajaran 2010/2011, Skripsi, STKIP PGRI SUMBAR. Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi..Padang : UNP. Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo: Bandung. Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Raja grafindo Persada: Jakarta.. 6