DAFTAR NOTASI. A : sebuah konstanta, pada Persamaan (5.1)

dokumen-dokumen yang mirip
Created by : Firman Dwi Setiawan Approved by : Ir. Suntoyo, M.Eng., Ph.D Ir. Sujantoko, M.T.

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

ANALISA TEGANGAN GESER DASAR DAN TOTAL ANGKUTAN SEDIMEN PADA GELOMBANG ASIMETRIS

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

FORMULASI PRAKTIS TEGANGAN GESER DASAR DAN OFFSHORE-ONSHORE SEDIMENT TRANSPORT UNTUK GELOMBANG ASIMETRIS

2.6. Pengaruh Pemecah Gelombang Sejajar Pantai / Krib (Offshore Breakwater) terhadap Perubahan Bentuk Garis Pantai Pada Pantai Pasir Buatan...

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

DAFTAR NOTASI. Symbol Definisi Dimensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TEORI TERKAIT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Bab III Metode Penelitian

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

Uji Kompetensi Semester 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

III PEMBAHASAN. (3.3) disubstitusikan ke dalam sistem koordinat silinder yang ditinjau pada persamaan (2.4), maka diperoleh

Panduan Praktikum 2012

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

BAB III LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIKA ALIRAN DAN BUTIR SEDIMEN

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB II LANDASAN TEORI

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

BAB III. TEORI DASAR. benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding

STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE)

2015 ANALISIS SEDIMEN DASAR (BED LOAD) DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA PADA SUNGAI CIKAPUNDUNG BANDUNG, JAWA BARAT INDONESIA

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

BAB IV PENGOLAHAN DATA

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

Hidraulika Saluran Terbuka. Pendahuluan Djoko Luknanto Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. curah hujan ini sangat penting untuk perencanaan seperti debit banjir rencana.

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

MODEL BANGUNAN PENDUKUNG PINTU AIR PAK TANI BERBAHAN JENIS KAYU DAN BAN SEBAGAI PINTU IRIGASI

TUGAS AKHIR PERBEDAAN POLA GERUSAN LOKAL DI SEKITAR PILAR JEMBATAN ANTARA PILAR SILINDER DENGAN ELLIPS

Bab III HIDROLIKA. Sub Kompetensi. Memberikan pengetahuan tentang hubungan analisis hidrolika dalam perencanaan drainase

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK ALIRAN DAN SEDIMENTASI DI PERTEMUAN SUNGAI OLEH MINARNI NUR TRILITA

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

PEMODELAN NUMERIK RESPON DINAMIK STRUKTUR TURBIN ANGIN AKIBAT PEMBEBANAN GELOMBANG AIR DAN ANGIN

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Proses Fisis Penyebab Fluktuasi Temperatur CMB

BAB 6 MODEL TRANSPOR SEDIMEN DUA DIMENSI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Bab III Metodologi Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

Mekanika Fluida II. Karakteristik Saluran dan Hukum Dasar Hidrolika

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

BAB IV PRINSIP-PRINSIP KONVEKSI

BAB II LANDASAN TEORI

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

BED LOAD. 17-May-14. Transpor Sedimen

BAB IV PEMODELAN DAN ANALISIS

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

STUDI KECEPATAN JATUH SEDIMEN DI PANTAI BERLUMPUR (STUDI KASUS LOKASI PANTAI BUNGA BATUBARA SUMATERA UTARA)

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Gambar 2.1.(a) Geometri elektroda commit to Gambar user 2.1.(b) Model Elemen Hingga ( Sumber : Yeung dan Thornton, 1999 )

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

SOAL DINAMIKA ROTASI

LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR SIMBOL

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

Transkripsi:

DAFTAR NOTASI A : sebuah konstanta, pada Persamaan (5.1) a c a m1 / 3 a m /k s B : Koefisien-koefisien yang membentuk elemen matrik tridiagonal dan dapat diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss : amplitudo kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas spektrum gelombang Bretschneider- Mitsuyasu : koefisien percepatan : amplitudo/panjang lintasan partikel fluida pada gerakan gelombang : amplitudo/panjang lintasan partikel fluida gelombang signifikan : parameter kekasaran : sebuah konstanta pada Persamaan (2.54) dengan kondisi batas = 0 C : konstanta untuk kondisi dasar kasar pada Pers. (4.14) D d F F 1 : diameter ball alluminum : ukuran butiran sedimen : ukuran butir rata-rata partikel sedimen (median diameter) : fungsi Shields parameter terhadap satu periode gelombang : blending function yang digunakan dalam SST k- ω model f; f i frekuensi gelombang f max : frekuensi maksimum gelombang : faktor gesekan gelombang ; koefisien gesek gelombang g : percepatan gravitasi (9,8 m/s) H d H r H u : tinggi zero downcrossing, pengukuran dari lembah ke puncak berikutnya pada gelombang irreguler : tinggi kekasaran : tinggi zero upcrossing, pengukuran dari puncak ke lembah berikutnya pada gelombang irreguler xxi

H U (f) H 1/ 3 h i J1 J2 k k N k s /y h : fungsi perpindahan kecepatan : tinggi gelombang signifikan : kedalaman fluida : indeks : simbol profil kecepatan dengan spektrum Jonswap dengan derajat non-linieritas yang kuat : simbol profil kecepatan dengan spektrum Jonswap : energi kinetik turbulen : kekasaran dasar : kekasaran menurut Nikuradse's; ; k S 2.5 d (Nielsen, 2002) 50 : Roughness parameter L : panjang gelombang M1 M2 N p q net q t : data eksperimen : data hasil metode perhitungan atau model numerik : simbol profil kecepatan dengan spektrum Bretschneider- Mitsuyasu dengan derajat non-linieritas yang kuat : simbol profil kecepatan dengan spektrum Bretschneider- Mitsuyasu : jumlah total data : tekanan : laju transportasi sedimen bersih yang dirata-ratakan terhadap satu periode gelombang dalam volume per satuan waktu dan lebar; laju transportasi bersih volumetrik per unit lebar bagian pengujian : laju bed load transportasi sedimen sesaat : bilangan Reynolds gelombang Re : bilangan Reynolds gelombang signifikan 1/3 RMSE R 2 S SS yy : root-mean-square error : koefisien determinasi : Strouhal number : berkaitan dengan kekasaran butir bilangan Reynolds : deviasi data terkorelasi terhadap rata-ratanya xxii

SSE S U (f) S ᶯ (f) S * T T d T p T u : deviasi data terkorelasi terhadap nilai prediksinya sebagai fungsi regresi : kerapatan spektrum kecepatan aliran bebas : kerapatan spektral elevasi permukaan fluida gelombang irreguler : ukuran partikel sedimen tidak berdimensi : periode gelombang : periode zero downcrossing gelombang irreguler : periode fase puncak atau lembah : periode zero upcrossing gelombang irreguler T : periode gelombang signifikan 1/ 3 t : waktu U U a t U c U p U SST k ω U(t) U 1/3 : komponen horisontal kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas dan waktu tertentu (kecepatan aliran bebas/ free stream velocity) : variasi waktu kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas pendekatan baru tanpa pengaruh koefisien gesek gelombang : kecepatan arus steady : kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas di puncak gelombang : kecepatan maksimum orbital partikel fluida pada fase puncak atau lembah : kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas hasil pemodelan numerik : variasi waktu kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas : amplitudo kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas : kecepatan orbital partikel fluida maksimum pada elevasi permukaan bebas : kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas yang didasarkan pada parameter gelombang signifikan : kecepatan gesek gelombang sesaat, dengan penggabungan efek kecepatan dan percepatan pada Persamaan Suntoyo (2008) xxiii

Uˆ w û 1/ 3 u' v W : rasio kecepatan gesek terhadap kecepatan jatuh partikel : kecepatan gesek gelombang sesaat, dengan penggabungan efek kecepatan dan percepatan pada Persamaan Nielsen (2002) : kecepatan gesek gelombang hasil metode perhitungan atau pemodelan numerik : kecepatan gesek hasil eksperimen : kecepatan orbital partikel fluida yang disebabkan gelombang maksimum di luar boundary layer : komponen horisontal kecepatan orbital partikel fluida terhadap elevasi dan waktu tertentu di dalam dan di luar boundary layer : kecepatan orbital partikel fluida pada suatu titik dalam ruang dan waktu : komponen kecepatan orbital partikel fluida rata-rata terhadap waktu dalam arah x : amplitudo puncak kecepatan orbital partikel fluida gelombang signifikan : fluktuasi kecepatan turbulen arah horisontal (intensitas turbulen) : instantaneous velocity : intensitas turbulen (nilai root-mean-square fluktuasi kecepatan turbulen) : komponen searah sumbu y kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi dan waktu tertentu : kecepatan endap sedimen : komponen searah sumbu z kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi dan waktu tertentu : komponen kecepatan orbital partikel fluida rata-rata terhadap waktu dalam arah z w : fluktuasi kecepatan turbulen vertikal y z : tinggi kekasaran : elevasi dari dasar atau jarak lintas aliran tegak lurus terhadap theoretical bed level (z=y+δz) : tinggi kekasaran : selisih frekuensi antara komponen gelombang yang berurutan xxiv

Δt Δz : fase waktu; interval waktu : ketinggian virtual dasar : kecondongan gelombang : konstanta SST k-ω model pada Persamaan (2.47) * 1 : konstanta SST k-ω model pada Persamaan (2.46) : konstanta model original Menter (1994) : konstanta perubahan k-ε model Menter (1994) 2 : konstanta SST k-ω model pada Persamaan (2.47) 1 : konstanta model original Menter (1994) 2 : konstanta perubahan k-ε model Menter (1994) : ketebalan boundary layer/puncak boundary layer; : jarak minimum dari dasar ke titik dimana kecepatan sama dengan kecepatan aliran bebas (U) : jarak dari dasar ke titik dimana kecepatan maksimum terjadi : jarak dari dasar ke titik dimana amplitudo defect velocity adalah 5% dari amplitudo kecepatan aliran bebas : ketebalan boundary layer laminar ( ), yang disebut persamaan Stokes-length : disipasi energi kinetik turbulen : tinggi permukaan fluida : konstanta Von Karman s (= 0,4) : viskositas kinematik fluida : viskositas Eddy yang mewakili mixing oleh turbulen; viskositas Eddy yang menjelaskan tegangan Reynolds : densitas fluida (rapat massa fluida) : densitas material sedimen : frekuensi sudut ( ) k : konstanta SST k-ω model pada Persamaan (2.46) k 1 k 2 : konstanta model original Menter (1994) : konstanta perubahan k-ε model Menter (1994) : konstanta SST k-ω model pada Persamaan (2.47) : konstanta model original Menter (1994) 1 xxv

: konstanta perubahan k-ε model Menter (1994) 2 : tegangan normal pada arah x : tegangan normal pada arah z : tegangan geser * cr : critical Shields number : tegangan geser dasar (bottom shear stress) : instantaneous bottom shesar stress (tegangan geser dasar sesaat) : instantaneous Shield s parameter : laju transportasi sedimen bersih non-dimensional t : laju transportasi sedimen bersih sesaat non-dimensional φ 1 2 ω w : beda fasa antara tegangan geser dasar dan kecepatan orbital partikel fluida pada elevasi permukaan bebas : komponen fase : konstanta SST k-ω model : konstanta dengan parameter model original : konstanta dengan parameter perubahan k-ε model : laju disipasi energi kinetik turbulen dalam unit volume dan waktu : kondisi batas permukaan dari disipasi spesifik pada dinding dimana energi kinetik turbulen k berkurang hingga k 0 xxvi