BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

33 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, proses pengendalian biaya persediaan pada PT. Indojaya Agri Nusa masih kurang efektif karena belum dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Selain itu PT. Indojaya Agri Nusa belum menggunakan tehnik-tehnik dan proses produksi yang ekonomis, sehingga besarnya biaya persediaan sering tidak sebanding dengan biaya produksi. Hal ini mengakibatkan PT. Indojaya Agri Nusa mengalami kerugian. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam pengendalian biaya persediaan adalah dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi (HPP). Harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Dalam memperhitungkan unur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi dengan pendekatan full costing dalam pengendalian biaya persediaan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengendalian biaya produksi serta dapat memperkecil pemborosan biaya produksi pada PT. Indojaya Agri Nusa. III.2. Penerapan Harga Pokok Produksi (HPP) Harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau 32

33 jasa. Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara perhitungan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang yang berperilaku variabel maupun tetap, dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi (Sitty Rahmi Lasena, 2013 : 588). Rumus untuk menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing adalah sebagai berikut (Noorhayati Rachman, 2016 : 829) : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik tetap Rp xx Rp xx Rp xx Biaya overhead pabrik variabel Rp xx + Harga pokok produksi Rp xx Adapun gambaran alur sistem (flowchart) dari penerapan harga pokok produksi dengan metode full costing dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Biaya Persediaan Pada PT. Indojaya Agri Nusa dapat dilihat pada gambar III.1.

34 Start Input biaya bahan baku Input biaya tenaga kerja langsung Input biaya overhead pabrik tetap Input biaya overhead pabrik variabel Biaya bahan baku Hitung harga pokok produksi Rp xx Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik tetap Rp xx Rp xx Biaya overhead pabrik variabel Rp xx + Harga pokok produksi Rp xx Hasil perhitungan harga pokok produksi End Gambar III.1. Flowchart Perhitungan Harga Pokok Produksi Contoh Kasus : PT. Indojaya Agri Nusa akan memproduksi Sonice sebanyak 100 Box. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi Sonice : 1. Biaya Bahan Baku Rp. 200.000/Box 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 150.000/Box

35 3. Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 10.000.000 4. Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. 400.000/Box Penyelesaian : Biaya Bahan Baku = Rp. 200.000 * 100 = Rp. 20.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 150.000 * 100 = Rp. 15.000.000 Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 10.000.000 Biaya Overhead Pabrik Variabel =Rp. 400.000 * 100 = Rp. 40.000.000 Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik Tetap + Biaya Overhead Pabrik Variabel = Rp. 20.000.000 + Rp. 15.000.000 + Rp. 10.000.000 + Rp. 40.000.000 = Rp. 85.000.000 Jadi, biaya persediaan yang dibutuhkan dalam memproduksi Sonice adalah Rp. 85.000.000.

36 III.3. Desain Sistem Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram. 2. Perancangan Class Diagram. 3. Perancangan Activity Diagram. 4. Perancangan Sequence Diagram III.3.1. Use Case Diagram Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.2.

37 Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Biaya Persediaan Pada PT. Indojaya Agri Nusa Login Mengelola Bahan Baku <<include>> Cetak Laporan Bahan Baku <<include>> Admin Mengelola Proses Produksi <<include>> Ubah Password Cetak Laporan Produksi Logout Gambar III.2. Use Case Diagram Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Biaya Persediaan Pada PT. Indojaya Agri Nusa III.3.2. Class Diagram Class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class). Adapun bentuk class diagram yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.3.

38 tbladmin -username -password +masuk +bersih +keluar tblbahanbaku -idbahanbaku -namabahanbaku -tanggal -stok -satuan -hargasatuan -totalharga 1 * tblproduksi -idproduksi -tanggal -namaproduk -idbahanbaku -jumlahproduksi -biayatenagakerja -biayaoverheadvariabel -biayaoverheadtetap -hpp +simpan +hapus +bersih +simpan +edit +hapus +bersih Gambar III.3. Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Biaya Persediaan Pada PT. Indojaya Agri Nusa III.3.3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Bentuk activity diagram yang penulis rancang sebagai berikut : 1. Activity Diagram Login Activity diagram login berfungsi untuk menjelaskan cara masuk kedalam sistem. Pada form login, admin memasukkan data username dan password untuk dapat mengakses sistem, seperti pada gambar III.4.

39 Login Admin Sistem Buka Aplikasi Tampil Form Login Input Username dan Password Klik Button Masuk Cek Username Dan Password Salah Benar Tampil Menu Utama Gambar III.4. Activity Diagram Login 2. Activity Diagram Bahan Baku Activity diagram bahan baku berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data bahan baku sesuai dengan kebutuhan, seperti simpan, edit, dan hapus pada tabel bahan baku. Seperti terlihat pada gambar III.5.

40 Data Bahan Baku Admin Sistem Klik Menu Bahan Baku Form Data Bahan Baku Tidak Ya Input Data Bahan Baku Pilih Data Klik Button Simpan Data Tersimpan Ya Ubah Data Klik Button Edit Data Tersimpan Tidak Klik Button Hapus Data Dihapus Gambar III.5. Activity Diagram Bahan Baku 3. Activity Diagram Proses Produksi Activity diagram proses produksi berfungsi untuk menjelaskan cara melakukan pengolahan data produksi sesuai dengan kebutuhan, seperti proses, simpan dan hapus pada tabel produksi. Seperti terlihat pada gambar III.6.

41 Proses Produksi Admin Sistem Klik Menu Produksi Form Proses Produksi Tidak Ya Input Nama Produk Pilih Nama Bahan Baku Input Jumlah Produksi, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Variabel dan Tetap Klik Button Proses Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Klik Button Simpan Data Tersimpan Klik Kanan Data, Pilih Hapus Data Dihapus Gambar III.6. Activity Diagram Proses Produksi 4. Activity Diagram Ubah Password Activity diagram ubah password berfungsi untuk menjelaskan cara mengubah password sesuai dengan kebutuhan. Seperti terlihat pada gambar III.7.

42 Ubah Password Admin Sistem Klik Menu Ubah Password Form Ubah Password Tidak Ya Input Password Baru Konfirmasi Password Baru Klik Button Simpan Data Tersimpan Gambar III.7. Activity Diagram Ubah Password 5. Activity Diagram Cetak Laporan Bahan Baku Activity diagram cetak laporan bahan baku berfungsi untuk menjelaskan cara mencetak laporan data bahan baku. Seperti terlihat pada gambar III.8.

43 Cetak Laporan Bahan Baku Admin Sistem Klik Menu Laporan Bahan Baku Laporan Bahan Baku Gambar III.8. Activity Diagram Cetak Laporan Bahan Baku 6. Activity Diagram Cetak Laporan Produksi Activity diagram cetak laporan produksi berfungsi untuk menjelaskan cara mencetak laporan data produksi. Seperti terlihat pada gambar III.9. Cetak Laporan Produksi Admin Sistem Klik Menu Laporan Produksi Laporan Produksi Gambar III.9. Activity Diagram Cetak Laporan Produksi 7. Activity Diagram Log Out Activity diagram logout berfungsi untuk menjelaskan cara keluar dari menu admin. Seperti terlihat pada gambar III.10.

44 Logout Admin Sistem Klik Menu Logout Disable Form Admin Tampil Form Login Gambar III.10. Activity Diagram Logout III.3.4. Sequence Diagram Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang memicu aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Berikut gambar sequence diagram : 1. Sequence Diagram Login Sequence diagram login menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin untuk masuk ke dalam aplikasi sistem informasi akuntansi yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar III.11.

45 Admin Form Login Form Menu Utama Proses tbladmin Input Username dan Password Validasi Login Koneksi Database () Username dan Password Salah Username dan Password Valid Gambar III.11. Sequence Diagram Login 2. Sequence Diagram Bahan Baku Sequence diagram bahan baku menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data bahan baku pada aplikasi yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar III.12.

46 Admin Input Data Bahan Baku Form Bahan Baku Proses tblbahanbaku Simpan Data Bahan Baku Koneksi Database () Menampilkan Data Bahan Baku Ubah Data Bahan Baku Edit Data Bahan Baku Koneksi Database () Menampilkan Data Bahan Baku Pilih Data Bahan Baku Hapus Data Bahan Baku Koneksi Database () Menampilkan Data Bahan Baku Gambar III.12. Sequence Diagram Bahan Baku 3. Sequence Diagram Proses Produksi Sequence diagram proses produksi menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam pengolahan data produksi pada aplikasi yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar III.13.

47 Admin Form Proses Produksi Proses tblbahanbaku tblproduksi Pilih Bahan Baku, Input Nama Produk dan biaya Proses HPP Koneksi Database () Koneksi Database () Hasil Perhitungan HPP Klik Button Simpan Simpan Data Koneksi Database () Menampilkan Data Hasil Proses Produksi Klik Kanan Data, Pilih Hapus Hapus Data Koneksi Database () Menampilkan Data Hasil Proses Produksi Gambar III.13. Sequence Diagram Proses Produksi 4. Sequence Diagram Ubah Password Sequence diagram ubah password menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mengubah password yang digunakan untuk login pada aplikasi yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar III.14.

48 Admin Input Password Baru Form Ubah Password Proses tbladmin Simpan Password Baru Koneksi Database () Gambar III.14. Sequence Diagram Ubah Password 5. Sequence Diagram Cetak Laporan Bahan Baku Sequence diagram cetak laporan bahan baku menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan bahan baku yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar III.15.

49 Admin Form Utama Proses tblbahanbaku Pilih Menu Laporan Bahan Baku Cetak Laporan Koneksi Database () Menampilkan Laporan Bahan Baku Gambar III.15. Sequence Diagram Cetak Laporan Bahan Baku 6. Sequence Diagram Cetak Laporan Produksi Sequence diagram cetak laporan produksi menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mencetak laporan produksi yang akan dirancang. Seperti terlihat pada gambar III.16. Admin Form Utama Proses tblbahanbaku tblproduksi Pilih Menu Laporan Produksi Cetak Laporan Koneksi Database () Koneksi Database () Menampilkan Laporan Produksi Gambar III.16. Sequence Diagram Cetak Laporan Produksi

50 III.4. Desain Database Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain-lain). Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database. III.4.1. Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standart untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Bentuk-bentuk normalisasi pada rancangan database adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized) username password idbahanbaku namabahanbaku tanggal stok satuan hargasatuan totalharga idproduksi tanggal namaproduk idbahan Baku jumlahproduksi biayatenagakerja biayaoverheadvariabel biayaoverheadtetap hpp

51 2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form) username* password idbahanbaku* namabahanbaku tanggal stok satuan hargasatuan idproduksi* tanggal namaproduk jumlahproduksi biayatenagakerja biayaoverheadvariabel biayaoverheadtetap hpp totalharga 3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Tabel Admin username* password Tabel Bahan Baku idbahanbaku* namabahanbaku tanggal stok satuan hargasatuan totalharga Tabel Produksi idproduksi* tanggal namaproduk idbahanbaku** jumlahproduksi biayatenagakerja biayaoverheadvariabel biayaoverheadtetap hpp Keterangan : * : Candidat Key ** : Foreign Key : One to One : One to Many

52 III.4.2. Desain Tabel Perancangan struktur database adalah menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data, dan keterangan. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database SQL Server. Berikut adalah desain database dan tabel dari sistem yang dirancang: 1. Tabel Admin Nama Database : dbpengendalian Nama Tabel Primary Key : tbladmin : username Tabel III.1. Tabel Admin Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan username(*) varchar 35 Username admin password varchar 35 Password admin 2. Tabel Bahan Baku Nama Database : dbpengendalian Nama Tabel Primary Key : tblbahanbaku : idbahanbaku abel III.2. Tabel Bahan Baku Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan idbahanbaku varchar 10 id bahan baku namabahanbaku varchar 35 nama bahan baku tanggal date - tanggal Stok int - stok bahan baku

53 Satuan varchar 10 satuan hargasatuan money - harga satuan totalharga money - total harga 3. Tabel Produksi Nama Database : dbpengendalian Nama Tabel Primary Key Foreign Key : tblproduksi : idproduksi : idbahanbaku Tabel III.3. Tabel Produksi Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan idproduksi varchar 10 id produksi Tanggal date tanggal produksi namaproduk varchar 35 nama produk idbahanbaku varchar 10 id bahan baku jumlahproduksi int - jumlah produksi biayatenagakerja money - biaya tenaga kerja biayaoverheadvariabel money - biaya overhead variabel biayaoverheadtetap money - biaya overhead tetap Hpp money - harga pokok produksi III.5. Desain User Interface Desain user interface ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan diusulkan agar dapat dilihat secara lebih detail. Adapun desain user

54 interface dari Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Biaya Persediaan Pada PT. Indojaya Agri Nusa adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Form Login Rancangan form login merupakan tampilan untuk memasukkan username dan password sebelum masuk ke menu utama. Bentuk rancangan form login dapat dilihat pada gambar III.17. Login Admin Username Password X X Masuk Bersih Keluar Copyright@2016 Gambar III.17. Rancangan Form Login 2. Rancangan Form Menu Utama Rancangan form menu utama merupakan tampilan yang muncul setelah admin melakukan login. Bentuk rancangan menu utama dapat dilihat pada gambar III.18.

55 Menu Uatam Bahan Baku Produksi Ubah Password Tentang Pembuat Laporan Bahan Baku Laporan Produksi Logout PT. INDOJAYA AGRI NUSA Copyright@2016 Gambar III.18. Rancangan Form Menu Utama 3. Rancangan Form Bahan Baku Rancangan form bahan baku merupakan tampilan untuk mengolah data bahan baku yang dilakukan oleh admin. Bentuk rancangan form bahan baku dapat dilihat pada gambar III.19. Data Bahan Baku Input Data PT. Indojaya Agri Nusa X ID Bahan Baku Nama Bahan Baku Tanggal Stok Harga Satuan Total Harga XXX Pencarian XXX XX X ID Nama Bahan Baku Tanggal X XXX XXX XXX X XXX XXX Rp X RpX XXX XXX XXX XXX XXX XXX Simpan Edit Hapus Bersih XXX XXX XXX XXX Copyright@2016 Gambar III.19. Rancangan Form Bahan Baku

56 4. Rancangan Form Proses Produksi Rancangan form proses produksi merupakan tampilan untuk mengolah data produksi yang dilakukan oleh admin. Bentuk rancangan form proses produksi dapat dilihat pada gambar III.20. Proses Produksi PT. Indojaya Agri Nusa X Input Data ID Produksi Tanggal Pencarian ID Produksi Tanggal Nama Produk Nama Bahan Baku Harga Bahan Baku Jumlah Produksi Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Variabel Biaya Overhead Tetap Harga Pokok Produksi Proses Simpan Bersih Copyright@2016 Gambar III.20. Rancangan Form Proses Produksi 5. Rancangan Form Ubah Password Rancangan form ubah password merupakan tampilan untuk mengolah data password yang digunakan untuk login ke aplikasi. Bentuk rancangan form ubah password dapat dilihat pada gambar III.21.

57 Ubah Password X PT. Indojaya Agri Nusa Username Password Password Baru Konfirmasi Password XXX XXX XXX XXX Simpan Bersih Copyright@2016 Gambar III.21. Rancangan Form Ubah Password 6. Rancangan Laporan Bahan Baku Rancangan laporan bahan baku merupakan tampilan untuk mencetak data bahan baku yang dilakukan oleh admin. Bentuk rancangan laporan bahan baku dapat dilihat pada gambar III.22.

58 Logo PT. INDOJAYA AGRI NUSA Laporan Data Bahan Baku dd/mm/yyyy ID Bahan Baku Stok Harga Satuan Total Harga XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX Total Keseluruhan : Diketahui Oleh : Pimpinan (...) Gambar III.22. Rancangan Laporan Bahan Baku 7. Rancangan Laporan Produksi Rancangan laporan produksi merupakan tampilan untuk mencetak data produksi yang dilakukan oleh admin. Bentuk rancangan laporan produksi dapat dilihat pada gambar III.23.

59 Logo PT. INDOJAYA AGRI NUSA Laporan Data Produksi dd/mm/yyyy ID Nama Produk Bahan Baku Jumlah Dibutuhkan Total Harga Jumlah Produksi XXX XX XX XXXX XXXXX X Biaya Produksi X XXX XX XX XXXX X X XXX XX XX XXXX X X XXX XX XX XXXX X X Total Keseluruhan : Diketahui Oleh : Pimpinan (...) Gambar III.23. Rancangan Laporan Produksi