Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi epuskesmas dengan Perspektif Technology Acceptance Model

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penilitian yang menjadi acuan adalah hasil penelitian Chahal

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

Implementasi Technology Acceptance Model pada Penggunaan Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

ANALISIS PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI GOOGLE DRIVE SECARA BERKELANJUTAN PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIKA ATMA JAYA JAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Artikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

BAB III LANDASAN TEORI

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan)

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Persepsi Nasabah terhadap Niat Penggunaan Cash Deposit Machine (CDM) menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT UNTUK MENGGUNAKAN INSTRUMEN UANG ELEKTRONIK

Studi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TRUST DAN PENGARUH TRUST TERHADAP LOYALTY PENGGUNA INTERNET BANKING

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan teknologi informasi tidak bisa dipungkiri selalu mengalami kemajuan

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

Penerapan Model Technology Acceptance Model (TAM) untuk Pemahaman Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB V PENUTUP. 1. Variabel keunggulan relatif secara parsial berpengaruh signifikan positif

Analisa Minat Masyarakat Surabaya Dalam Melakukan Online Booking Hotel Berdasarkan TAM (Technology Acceptance Model)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB V PENUTUP. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Analisis Penerimaan dan Penggunaan Aplikasi Work Order Android Menggunakan Metode UTAUT Pada PDAM Kota Malang

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Persepsi, Kemudahan, Kebermanfaatan, Risiko, Kepercayaan, Minat Menggunakan Rekening Ponsel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di

Faktor-Faktor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual (Studi pada PDAM Kota Malang) Oleh : Bangun Kinarwanto

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER (PC) TABLET

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

Transkripsi:

Jurnal Pekommas, Vol. 17 No. 3, Desember 2014: 161-168 Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi epuskesmas dengan Perspektif Technology Acceptance Model Adoption Assessment Level of epuskesmas Application by the Perspective of Technology Acceptance Model Tasmil Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar, Jl. Prof.Dr. Abdurahman Basalamah II No. 25 Makassar, 90123.Telp/Fax :0411-4460084 tasmil@kominfo.go.id : 29 September 2014 Revisi: 9 Desember 2014 Disetujui: 10 Desember 2014 Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas pada pegawai Puskesmas Batua Makassar. Techonlogy Acceptance Model (TAM) digunakan untuk menggambarkan empat konstruk dalam penelitian ini yang meliputi perceived usefulness, perceived ease of use, behavioral intention to use, dan usage actual. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan perceived usefulness memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dimana pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.338 > 0.05. Perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dimana pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.083 > 0.05. Behavior intention to use memiliki hubungan positif dan pengaruhnya sangat signifikan dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. Perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use akan tetapi pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. > 0.05, begitupun juga hubungan antara perceived ease of use dengan actual usage memiliki hubungan yang sama. Kata Kunci: adopsi, aplikasi epuskesmas, penilaian, TAM Abstract - This study aimed to assess the adoption level of epuskesmas application usage by the employees at Puskesmas Batua Makassar. Technology Acceptance Model (TAM) is used to describe the four constructs in this study, namely the perceived usefulness, perceived ease of use, behavioral intention to use and actual usage. Instrument research using a questionnaire which shows the results of perceived usefulness has a positive relationship with behavioral intention to use and the effect is not significant by sig. 0338> 0.05. Perceived ease of use has a positive relationship with behavioral intention to use and the effect is not significant by sig. 0.083> 0.05. Behavioral intention to use has a positive relationship and the effect is very significant by sig. 0.000> 0.05. Perceived usefulness and perceived ease of use has a positive relationship with behavioral intention to use but not significant by sig. > 0.05, and the same goes also with actual usage. Keywords: adoption, assesment, epuskesmas Application, TAM PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sistem pelayanan konvensional bergeser menjadi sistem pelayanan berbasis elektronik. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden no. 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e- Government. Sistem pelayanan elektronik memberikan banyak kemudahan berupa pemanfaatan aplikasi dalam menghubungkan layanan kepada masyarakat. Dalam dunia kesehatan, penerapan sistem layanan kesehatan berbasis elektronik telah menjadi program utama di semua negara, seperti yang diungkapkan Mong-Yuan Chang (2014) bahwa setiap lembaga kesehatan di dunia memprioritaskan untuk mengurangi beban kerja staf dan meningkatkan efesiensi dan kualitas layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Contoh aplikasi untuk layanan kesehatan yang dikembangkan untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat yang ditempatkan ditiap-tiap puskesmas yang ada di Kota Makassar yang diberi nama aplikasi epuskesmas. Aplikasi tersebut merupakan bagian dari modul aplikasi untuk perancangan Smart City yang dikembangkan pemerintah Kota Makassar kerjasama dengan PT. Telkom. Melalui layanan ini, pasien dapat melakukan registrasi online menggunakan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) sebelum datang ke puskesmas tertentu. Layanan aplikasi epuskesmas juga semakin 161

Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi e-puskesmas dalam Perspektif Technology Acceptance Model (Tasmil) memudahkan Dinas Kesehatan dalam memonitor data kesehatan masyarakat. Aplikasi epuskesmas merupakan wujud dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam memberikan pelayanan yang prima kepada pasien. Menurut (Fahmi, 2004), dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang ingin dicapai atau dengan kata lain penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat terhadap pekerjaan dan prestasi kerja penggunanya. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Lau & Lee (1999) bahwa teknologi yang digunakan dipercaya dapat membantu individu dan organisasi dalam mengoptimalkan kinerja serta perilaku yang mendorong pada peningkatan kinerja. Penerapan aplikasi epuskesmas memerlukan informasi tingkat adopsi pengguna terhadap aplikasi tersebut, sehingga mampu meyakinkan pemerintah Kota Makassar terhadap pemanfaatan teknologi informasi tersebut sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ekspektasi pengguna aplikasi. Penelitian tentang adopsi penggunaan teknologi informasi telah banyak dilakukan misalnya penelitian yang dilakukan oleh Hyojoo dan kawan-kawan (2012) yang membahas tentang faktor-faktor penentuan kepuasan dan kinerja yang dirasakan pengguna. Penelitian ini menggunakan model TAM dalam mengkaji permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pengguna adalah indikator penting untuk mengadopsi perangkat komputasi mobile dalam dunia konstruksi. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepuasan konstruksi profesional dipengaruhi oleh keyakinan mereka tentang kegunaan alat ini, bukan karena mudahnya menggunakan perangkat tersebut. Selain itu, pengaruh sosial, relevansi pekerjaan, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan kompleksitas merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan perangkat komputasi mobile bagi kalangan profesional dalam dunia industri konstruksi. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ching-Fu dan Pei-Chun (2011) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi niat menggunakan GPS dalam kendaraan dan menguji efek moderasi inovasi personal terkait sikap dan perilaku. Penelitian ini juga menggunakan model TAM dengan analisis regresi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kemudahan penggunaan memiliki efek positif yang signifikan terhadap persepsi penggunaan, kemudahan penggunaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap sikap penggunaan, dan sikap terhadap penggunaan berpengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku, serta inovasi personal ditemukan hubungan yang moderat antara sikap dan perilaku. Khee, dkk (2013) dalam penelitiannya mencoba mengeksplorasi persepsi siswa menggunakan Lecture Capture di sebuah universitas di Malaysia. Penelitian ini mengacu kepada model TAM dalam merancang instrumen penelitian. Penelitian ini mencoba menggali informasi tentang penggunaan dan persepsi mahasiswa tentang kegunaan dan kemudahan penyerapan materi kuliah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pionir memiliki persepsi positif terhadap kegunaan Lecture Capture. Dalam aspek persepsi kemudahan penggunaan, ditemukan pembatasan teknis berdampak negatif terhadap persepsi mahasiswa. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa sikap mahasiswa terhadap penggunaan Lecture Capture memberikan informasi yang fundamental bagi pendidik dan lembaga perencana pendidikan tinggi. Begitupun juga penelitian yang dilakukan oleh Santouridisa dan Kyritsib (2014) mencoba menyelidiki adopsi penentuan internet banking di Yunani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling menonjol yang mempengaruhi adopsi internet banking nasabah bank di Yunani. Kuesioner dirancang mengadopsi model TAM. Hasil penelitian menegaskan pengaruh signifikan persepsi nasabah terhadap penggunaan, kredibilitas dan kemudahan penggunaan internet banking. Begitupun juga dengan domain inovasi dan kepuasan nasabah dengan fasilitas ATM terbukti prediktornya kuat terhadap penggunaan. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Gahtani (2009) mengungkapkan bahwa prospek e-commerce dan e- Government tidak hanya tergantung pada penerimaan teknologi internet tiap individu sebagai transaksi yang layak, tetapi pada pengakuan web sebagai lingkungan yang dapat diandalkan. Penelitian ini, mencoba untuk menggambarkan faktor-faktor yang mendorong individu untuk menerima transaksi online. Model TAM digunakan untuk melihat permasalahan ini dengan tiga konstruksi yaitu kepercayaan, kredibilitas dan risiko yang dianggap sangat penting dalam memprediksi penerimaan transaksi online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, kredibilitas dan resiko memainkan peran yang sangat 162

Jurnal Pekommas, Vol. 17 No. 3, Desember 2014: 161-168 penting terhadap penerimaan transaksi online di Arab Saudi. Keberhasilan implementasi perangkat lunak tidak terlepas dari penilaian berupa pengukuran kualitas perangkat lunak berdasarkan standar kebutuhan pengguna. Dari permasalahan tersebut Wallace dan Sheetz (2014) mencoba mengeksplorasi faktor penerimaan individu terhadap standar penilaian perangkat lunak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teori sosiologi, antropologi, komunikasi dan pemasaran sangat berguna untuk memajukan adopsi pengukuran perangkat lunak. Sejumlah faktor yang mempengaruhi adopsi penggunaan teknologi informasi telah diidentifikasi dalam studi yang relevan, seperti kepuasan pengguna, perilaku pengguna, kemudahan penggunaan teknologi, maupun manfaat dari teknologi tersebut. Namun, ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada empat konstruksi model TAM yaitu pemanfaatan, kemudahan, perilaku dan aktual penggunaan. Sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas yang diterapkan Pada Puskesmas Batua Makassar. Tujuan penelitian ini, untuk mendapatkan informasi tentang tingkat adopsi aplikasi epuskesmas pada pegawai Puskesmas Batua Makassar. Kontribusi makalah ini adalah menawarkan model yang diuji secara empiris untuk membantu mengidentifikasi bagaimana teknologi informasi dan komunikasi dapat diterima oleh pengguna aplikasi epuskesmas bagi pegawai puskesmas Batua Makassar. Perbedaan karakter responden baik dari tingkat pendidikan, disiplin ilmu, dan pengetahuan yang dimiliki menjadi alasan untuk melihat tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Hyojoo, dkk (2012) bahwa pengaruh sosial, relevansi pekerjaan, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan kompleksitas merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan perangkat komputasi mobile bagi kalangan profesional dalam dunia industri konstruksi. Model TAM berasal dari teori sikap dan tindakan yang mendalilkan bahwa niat perilaku untuk menggunakan sistem informasi ditentukan oleh dua konstruksi: perceived-usefulness yang didefinisikan sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja bagi penggunanya dan perceived ease of use yang didefinisikan sejauhmana seseorang percaya bahwa sistem akan mudah digunakan (Davis, 1989). Dalam teori TAM, persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh langsung dan tidak langsung (dimediasi oleh manfaat yang dirasakan) pada niat untuk menggunakan karena kemudahan sebuah sistem digunakan, dan efek tersebut telah ditunjukkan melalui bukti empiris yang diperoleh seluruh kelompok pengguna dan aplikasi IT. Adapun model penelitian yang mengambarkan adopsi pengguna aplikasi epuskesmas ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Model penelitian (Money, 2004) Tabel 1 Hipotesis Penelitian H1 H2 H3 H4 H5 Hipotesis Manfaat yang dirasakan memiliki hubungan positif dengan niat perilaku Persepsi kemudahan penggunaan akan memiliki hubungan langsung positif yang signifikan untuk niat perilaku Niat perilaku akan memiliki hubungan positif yang signifikan untuk penggunaan sistem Manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan akan memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap niat perilaku Manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan akan memiliki hubungan positif yang signifikan untuk penggunaan aktual. Mengidentifikasi hubungan antara manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan, serta niat pengguna aplikasi epuskesmas bagi pegawai 163

Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi e-puskesmas dalam Perspektif Technology Acceptance Model (Tasmil) Puskesmas Batua Makassar maka dalam penelitian ini akan diuji hipotesis terhadap adopsi epuskesmas. Hipotesis tersebut dirancang mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Askounis (2007) yang menyimpulkan bahwa perceived usefulness memiliki hubungan positif terhadap behavior intention to use, perceived ease of use memiliki hubungan positif langsung yang signifikan terhadap behavior intention to use, behavior intention to use memiliki hubungan positif yang sigifikan terhadap penggunaan sistem, perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif yang siginifikan terhadap behavior intention to use, serta perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap actual usage. Hipotesis penelitian ditunjukkan pada Tabel 1. perempuan yaitu 13 responden (7), selebihnya adalah laki-laki (24%). Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas pengguna aplikasi epuskesmas pada Puskemas Batua Makassar berpendidikan S1 dan pengguna paling sedikit adalah S2 dan SMU seperti ditunjukkan pada Gambar 2. 59% 29% SMU D3 S1 S2 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data empiris dalam melihat tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskemas pada Puskesmas Batua Makassar. Hasil kajian literatur kemudian menjadi acuan dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang terbagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama mencakup 11 pertanyaan untuk mengukur persepsi responden tentang manfaat yang dirasakan, kemudahan, sikap, dan perilaku penggunaan aplikasi tersebut. Bagian kedua terdiri dari 2 pertanyaan untuk mengukur penggunaan aktual. Semua item diukur dengan tujuh poin skala Likert mulai dari 'sangat tidak setuju (= 1)' sampai 'sangat setuju sekali (= 7)' yang diadaptasi dari model TAM (Davis, 1989). Penentuan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, dengan mempertimbangkan pengguna aplikasi epuskesmas pada Puskemas Batua Makassar. Responden penelitian ini adalah pegawai Puskesmas Batua Makassar yang menggunakan aplikasi epuskemas dengan jumlah sampel 17 dari 50 pegawai. Hasil penelitian didapatkan melalui uji analisis konstruk korelasi dalam menjawab hipotesis penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden penelitian ini adalah pegawai honorer maupun PNS Puskesmas Batua Makassar yang menggunakan aplikasi epuskesmas. Distribusi responden menurut jenis kelamin didominasi Gambar 2 Tingkat Pendidikan Tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas untuk indikator perceived usefulenes masih kurang maksimal, aplikasi tersebut belum memberikan manfaat secara menyeluruh kepada seluruh pengguna. Hasil penelitian menunjukkan, belum ada responden yang sangat setuju dan sangat setuju sekali dengan pemanfaatan aplikasi epuskesmas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. 23% 18% 0% 29% Sangat Tidak Tidak Kurang Cukup Sangat Gambar 3 Indikator perceived usefulness Terkait dengan indikator perceived ease of use sebagian responden setuju bahwa aplikasi epuskesmas mudah untuk digunakan. Hal tersebut ditunjukkan pada Gambar 4, dimana sebagian besar responden setuju dengan kemudahan penggunaan aplikasi tersebut. 164

Jurnal Pekommas, Vol. 17 No. 3, Desember 2014: 161-168 0% 0% Sangat Tidak 29% Tidak Kurang 0% 0% Sangat Tidak Tidak Kurang 53% Cukup Cukup Gambar 4 Perceived ease of use Indikator perceived behavioral intention to use merupakan indikator untuk menilai sikap terhadap penggunakan epuskesmas, hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden setuju bahwa aplikasi tersebut mempengaruhi perilaku. Hal tersebut terlihat dari sebagian besar responden menjawab setuju terhadap penggunaan aplikasi tersebut seperti ditunjukkan pada Gambar 5. 0% 0% 17% Sangat Tidak Tidak Kurang 70% Gambar 6 Perceived Usage Actual Sampel pada penelitian ini sangat terbatas, analisis statistik terbatas pada korelasi yang mencakup empat indikator yang diadopsi pada model TAM. Hasil analisis korelasi pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Konstruk Korelasi Konstruk (1) (2) (3) (4) (1) Perceived usefulness Sangat Sangat Sekali 1 0.656 0.247 0.115 65% Cukup Sangat (2) Perceived ease-of-use (3) Behavior intention user 0.656 1 0.433 0.542 0.247 0.433 1 0.907 (4) Usage 0.115 0.542 0.907 1 Sangat Sekali Gambar 5 Perceived Behavioral Intention to use Terkait dengan indikator usage actual, hasil penelitian menunjukkan keinginan responden untuk memanfaatkan aplikasi epuskemas untuk aktifitas pelayanan pada Puskesmas Batua Makassar dengan menggantikan sistem pelayanan yang lama. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 6, 70% responden menginginkan untuk penggunaan aplikasi tersebut. Gambar 7 menggambarkan hasil dari p-values yang terkait korelasi empat indikator model TAM. Dari gambar tersebut indikator perceived usefulness memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dengan nilai 0.247 dan pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.338 > 0.05. begitupun juga dengan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use dengan nilai 0.433 dan pengaruhnya tidak signifikan dengan nilai sig. 0.083 > 0.05 berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Askounis (2007) dimana hasil yang menunjukkan hubungan yang signifikan. 165

Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi e-puskesmas dalam Perspektif Technology Acceptance Model (Tasmil) Indikator behavior intention to use memiliki hubungan positif dengan actual usage dengan nilai 0.907 dan pengaruhnya sangat signifikan dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. Perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan behavior intention to use akan tetapi tidak signifikan dengan nilai > 0.05, begitupun juga perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki hubungan positif dengan actual usage akan tetapi tidak signifikan dengan nilai sig. > 0.05. Gambar 7 P-values korelasi indikator model TAM Salah satu indikator yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi pengguna hasil penelitian Askounis (2007) dengan temuan penelitian ini sangat dipengaruhi oleh kondisi fasilitas pendukung aplikasi epuskesmas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konektifitas jaringan nirkabel untuk mengakses aplikasi tersebut sering putus sehingga pengguna terhambat untuk menginput data pelayanan, hal ini mengakibatkan pekerjaan menjadi menumpuk dan berdampak langsung pada penilaian pengguna terhadap aplikasi tersebut. Hasil temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santouridisa dan Kyritsib (2014) dimana domain inovasi dan kepuasan nasabah dengan fasilitas ATM terbukti prediktornya kuat terhadap penggunaan. Tanggapan responden terhadap aplikasi epuskesmas meskipun kurang maksimal untuk aspek pemanfaatannya, akan tetapi aplikasi tersebut masih dapat diterima dan berkorelasi positif terhadap perilaku responden untuk menggunakan aplikasi tersebut. Hal ini diyakini bahwa epuskesmas dapat memberikan kemudahan, kenyamanan untuk melayani pasien dan memberikan pelayanan yang cepat jika seluruh fasilitas pendukung dapat bekerja dengan baik. Hasil penilaian terhadap indikator kemudahan penggunaan, sebagian responden setuju bahwa aplikasi epuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar mudah untuk digunakan. Akan tetapi tidak signifikan pengaruhnya terhadap perilaku responden. Hasil penelitian ini berbeda dengan hipotesis yang dibangun dimana pengaruhnya sangat signifikan. Selain fasilitas pendukung, pengaruh sosial, relevansi pekerjaan, dukungan manajemen puncak, pelatihan dan kompleksitas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemudahan penggunaan (Hyojoo, Park, Kim, & Chou, 2012). Korelasi perilaku terhadap niat untuk menggunakan sistem pengaruhnya positif dan signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari penilaian responden bahwa aplikasi ini dapat mempengaruhi perilaku dan keinginan dari responden untuk mengganti sistem pelayanan lama dengan sistem pelayanan yang baru dengan menggunakan aplikasi epuskesmas. Tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas terhadap aspek manfaat yang masih kurang maksimal, meskipun sebagian besar responden menilai aplikasi epuskesmas mudah untuk digunakan ternyata berkorelasi positif akan tetapi tidak signifikan terhadap niat perilaku. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang dibangun dimana hubungannya positif dan pengaruhnya sangat signifikan. Tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas terhadap aspek manfaat yang masih kurang maksimal dan penilaian sebagian besar responden terhadap aplikasi epuskesmas mudah untuk digunakan ternyata berkorelasi positif tetapi tidak signifikan terhadap niat perilaku. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang dibangun dimana manfaat dan kemudahan penggunaan berkorelasi positif dan signifikan terhadap penggunaan aktual. Hasil korelasi antara hipotesis H4 dan H5 menunjukkan adanya pengaruh manfaat yang dirasakan responden terhadap signifikansi korelasi ang dibangun. Hal ini selaras dengan pernyataan Triandis dan HC (1980) bahwa faktor-faktor sosial, affect dan konsekuensi yang dirasakan mempengaruhi tujuan perilaku dan sebaliknya akan mempengaruhi perilaku. Perilaku tidak mungkin terjadi jika 166

Jurnal Pekommas, Vol. 17 No. 3, Desember 2014: 161-168 situasinya tidak memungkinkan, misalnya kondisi yang memfasilitasi tidak memungkinkan. Hal tersebut menggambarkan bahwa fasilitas sangat berpengaruh terhadap penilaian manfaat yang dirasakan oleh responden. Tabel 3 Korelasi Tingkat Adopsi Penggunaan Aplikasi epuskesmas H1 H2 H3 H4 H5 KESIMPULAN Hipotesis Manfaat yang dirasakan memiliki hubungan positif dengan niat perilaku Persepsi kemudahan penggunaan memiliki hubungan positif tidak signifikan terhadap niat perilaku Niat perilaku akan memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap penggunaan sistem Manfaat yang dirasakan dan kemudahan penggunaan memiliki hubungan positif kurang kuat terhadap niat perilaku Manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan memiliki hubungan positif kurang kuat untuk penggunaan aktual. Hasil Penelitian ini menyimpulkan tingkat adopsi penggunaan aplikasi epuskesmas di Puskesmas Batua Makassar untuk indikator perceived usefulness masih kurang maksimal. Sedangkan untuk perceived easy of use, sebagian besar pengguna aplikasi setuju dengan kemudahan penggunaan aplikasi tersebut. Untuk indikator perceived behavioral intention to use, menunjukkan sangat maksimal karena mayoritas pengguna setuju jika aplikasi tersebut mempengaruhi perilaku. Sementara untuk usage actual juga maksimal dimana sebagian besar pengguna menginginkan untuk menggunakan aplikasi tersebut. Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan evaluasi terhadap implementasi aplikasi epuskesmas karena berdasarkan hasil temuan penelitian dengan mengacu kepada empat indikator yang diadopsi pada model TAM tersebut pengaruh aplikasi tersebut terhadap pemanfaatan belum berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengguna aplikasi epuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tahapan implementasi aplikasi epuskesmas memiliki proses yang berbeda sehingga pemerintah Kota Makassar perlu melibatkan pengguna dalam proses evaluasi penggunaan aplikasi epuskesmas pada pada Puskesmas Batua Makassar. Penelitian masih dibatasi pada penilaian aplikasi epuskesmas pada Puskesmas Batua Makassar, sebaiknya penelitian perlu ditambah untuk ukuran sampelnya dengan mencakup seluruh pengguna aplikasi epuskesmas yang tersebar di 10 Puskesmas yang ada di Kota Makassar. Hal tersebut dapat memberikan penilaian secara menyeluruh penggunaan aplikasi epuskesmas di Kota Makassar. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih saya ucapkan kepada pimpinan dan seluruh staf Puskesmas Batua Makassar yang banyak membantu dalam hal pengumpulan data penelitian ini. Begitupun juga rekan-rekan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar yang telah berkontribusi dalam mendukung penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Al-Gahtani, S. S. (2009). Modeling The Electronic Transactions Acceptance Using an Extended Technology Acceptance Model. Applied Computing and Informatics. Askounis, D. (2007). A TAM Framework to Evaluate Users Perception towards Online Electronic Payments. Journal of Internet Banking and Commerce. Ching-Fu, C., & Pei-Chun, C. (2011). Applying the TAM to Travelers Usage Intentions of GPS devices. Expert Systems with Applications. Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly,13(3), 319-340. Hyojoo, S., Park, Y., Kim, C., & Chou, J.-S. (2012). Toward an Understanding of Construction Professionals' Acceptance of Mobile Computing Devices in South Korea: An Extension of The Technology Acceptance Model. Automation in Construction. Khee, C. M., Wei, G. W., & Jamaluddin, S. A. (2013). Students Perception Towards Lecture Capture Based on The Technology Acceptance Model. Procedia - Social and Behavioral Sciences. Lau, G. T., & Lee, S. H. (1999). Consumer's Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty. Journal of Market Focused Mangement, 341-370. 167

Penilaian Tingkat Adopsi Aplikasi e-puskesmas dalam Perspektif Technology Acceptance Model (Tasmil) Money. (2004). Application of the Technology Acceptance Model to a Knowledge Management System. Proceedings of the 37th Hawaii International Conference on System Sciences (HICSS'04) - Track 8. Mong-Yuan Chang, C. P.-S. (2014). Exploring User Acceptance of an e-hospital Service: An empirical study. Computer Standards & Interfaces, 1. Santouridisa, I., & Kyritsib, M. (2014). Investigating the Determinants of Internet Banking Adoption in Greece. Procedia Economics and Finance. Triandis, & HC. (1980). Value, Attitudes and Interpersonal Behavior. In L. NE.. University of Nabraska Press. Wallace, L. G., & Sheetz, S. D. (2014). The adoption of software measures: A Technology Acceptance Model (TAM) Perspective. Information & Management, 1. 168