BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Sebagai gambaran untuk sewage pit itu sendiri direncanakan dikarenakan lokasi toilet berada di level yang sama dengan STP atau di bawah level STP. Selain itu juga bisa disebabkan karena lokasi toilet yang terlalu jauh dari STP meski di level yang berbeda. 4.2. Uraian Kerja Sewage Pit Kinerja dari sewage pit itu sendiri adalah suatu tempat penampungan sementara air kotor dari suatu toilet yang dimana letak toilet tersebut berada pada level yang sama atau letak yang jauh dengan tempat pembungan air kotor utama yang lebih dikenal dengan Sewage Treatment Plan. Air kotor dari sewage pit dibuang ke Sewage Treatment Plan ( STP ) ini dengan cara dipompakan. Ada pun cara bekerja dari pompa tersebut adalah di mana air kotor sudah memenuhi sewage pit tersebut maka secara otomatis pompa akan bekerja memopakan air dari sewage pit ke sewage treatment plan. Pompa bekerja secara otomatis karena suatu alat yang disebut Floot Valve yang berfungsi memberi isyarat kepada pompa untuk bekerja dan tidaknya karena volume air yang sudah penuh atau belum. 4.2.1 Jenis Pompa Sewage Pit Ada beberapa jenis pompa yang di pakai pada sewage pit, tetapi yang di pakai pada data pembahasan ini adalah jenis pompa sumersibble atau yang lebih dikenal dengan pompa rendah, karena letaknya yang berada didalam air. Universitas mercubuana Page 47
Gambar 4.1 Pompa Submersible Sumber : Ebara, Pompa. Pompa Sumersible, Jenis Pompa. Universitas mercubuana Page 48
Gambar 4.2. Model Pompa Submersible Sumber : Ebara, Pompa. Pompa Sumersible, Jenis Pompa. Universitas mercubuana Page 49
4.3 Perhitungan Kapasitas Sewage Pit dan Pompa Untuk melakukan perhitungan kapasitas sewage pit dan pumpnya terlebih dahulu kita mengetahui unit apa aja yang terdapat pada suatu toilet tersebut. Berikut contoh perhitungannya yang diambil dari Proyek Roda Mas Office. Gambar 4.3. Detil Toilet Lantai Lower Ground Sumber : Architec, Denah Proyek Roda Mas. Denah Lantai Lower Ground. Proses pengunpulan data dilakukan secara bertahap dan berikut adalah tahapan yang dimaksud : 1. Terlebih dahulu kita hitung nilai fixture unit dari sebuah toilet yang air kotornya akan dibuang ke sewage pit. Untuk mengetahui nilai dari masing masing fixture unit bisa dilihat di tabel unit alat plambing sebagai beban, setiap alat atau kelompok. Universitas mercubuana Page 50
Sanitary No of Total No Fixture Sanitary FU FU Type Fixtures Load Load Lw. GF A Toilet 1 WC 2 4 8 2 Urinal 2 4 8 3 Lavatory 2 2 4 4 Floor Drain 5 2 10 Sub Total 30 Tabel 4.1 Tabel Fixture Unit Air Kotor Sumber : Nurbambang, Soufyan M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan System Plambing. Universitas mercubuana Page 51
Hasil dari perhitungan nilia Fu toilet di lantai Ground pada proyek Roda Mas diperoleh 30 Fu untuk total dari unit yang ada pada toilet tersebut. 2. Setelah nilai fixture unit yang didapat selanjutnya 30 FU tersebut dirubah menjadi litter per menit ( LPM ) dengan cara melihat di grafik hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran. Grafik 4.1 Kurva Laju Aliran Dengan Unit Beban Alat Plambing Kapasitas Kecil Sumber : Nurbambang, Soufyan M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan System Plambing. Universitas mercubuana Page 52
Grafik 4.2 Kurva Laju Aliran Dengan Unit Beban Alat Plambing Kapasitas Besar Sumber : Nurbambang, Soufyan M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan System Plambing. Hasil yang didapat setelah mengkonversi nilai Fu menjadi LPM dengan menggunakan kurva kebutuhan air dengan kapasitas rendah didapatkan 70 lpm dari 30 Fu. 3. Setelah dirubah satuan kebentuk LPM selanjutnya di kali dengan 10 menit. dimana 10 menit itu adalah waktu dimana pompa pembungan dapat Universitas mercubuana Page 53
mengosongkan sewage pit tersebut. Maka didapatlah kapasitas untuk sewage pit. Jadi : 70 lpm x 10 m = 700 L = 0,7 m3 = 1 m3 ( dibulatkan ) Dimensi untuk sewage pit itu adalah 1 x 1,5 x 1 4. Untuk mengetahui dari kapasitas pompa sewage pit tersebut hanya dengan mengalikan kapasitas sewage pit dengan 1,5 laju aliran buangan tersebut. Maka hasil yang didapat adalah : 70 x 1,5 = 105 lpm 4.4 Perhitungan Head Pump a. Head pompa Sewage Pit adalah H pump = Hs+ Hf+ Hr Dimana ; Hs = Head statik ( elevasi gedung ) Hf = Head friksi di pipa = Panjang pipa (P) + Panjang Ekivalen Fitting (Pe) x friksi<x2> (f) Panjang Ekivalen Fitting ditentukan oleh diameter pipa Hr = Head sisa tekanan yang diperlukan Hs = Head statik = 2,80 m Hf = Head friksi di pipa = Panjang pipa (P) + Panjang EkivalenFitting (Pe) x friksi<x2>(f) PP = 25 m Pe =? m Universitas mercubuana Page 54
Untuk menentukan nilai dari panjang ekivalen fiiting tersebut kita harus menggunakan tabel ekivalen fitting seperti dibawah ini : Tabel 4.2 Tabel Panjang Ekivalen Sumber : Nurbambang, Soufyan M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan System Plambing. Dimanapun cara penggunaannya terlebih dahulu kita harus mengetahui diamter pipa air kotornya, jumlah belokan pipa 90 0, 45 0, sambungan T dan jenis katup (Valve) yang terhadap pada pompa. Universitas mercubuana Page 55
Untuk kasus diatas nilai yang didapat setelah menggunakan tabel diatas adalah : Pe = Dia 80 ( 4E90+2CV+2GV) = 4 x 3 + 2 x 5,7 + 2 x 0,63 = 24,66 m = 25 m Jadi panjang pipanya adalah 25 m + 25 m = 50 m, sedangkan untuk friksi nya sendiri didapat dari kurva kerugian gesek dalam pipa baja karbon yang diperoleh 0,05 m/m. Grafik 4.3 Kurva Kerugian Gesek Dalam Pipa Baja Karbon Sumber : Nurbambang, Soufyan M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan System Plambing. Universitas mercubuana Page 56
Untuk head friksi yang dipeoleh dari perhitungan diatas adalah 50 m x 0,05(2) m/m = 5 menit Hr = Head sisa tekanan yang diperlukan Head sisa tekanan pada pompa sewage pit diasumsikan oleh para enginer bernilai 4 m. Jadi, head pompa sewage pit adalah : H = Hs + Hf +Hr = 2,8 + 5 + 4 H = 12,8 m = 13 m Untuk menghitung NPSHa pompa dengan temperatur 30 0 c dan tekanan atmosfir sebesar 1,0332 kg/cm. Lubang isap di atas permukaan air serta kerugian head pipa isap adalah 0,2 m,dimana untuk NPSH R itu sendiri 5 m maka : Pa = 1,0332 kg/cm 2 = 1032 kg/m 2 Dari tabel 2.12 = 0,9957 kgf/l = 995,7 kgf/m 3 Pv = 0,04325 kgf/cm 2 = 432,5 kgf/m 2 h sv = - h s - h ls = - 4 0,2 = 5,74 m Maka untuk menghindari kondisi NPSHa yang tidak memadai ke pompa pada saat pemompaan fluida dari tangki NPSHr pompa haruslah kurang dari 5 m. Universitas mercubuana Page 57
4.5 Perhitungan Daya Pompa BHP = Dimana ; H = pump Head (m) Q = Kapasitas Pompa (lpm) Ep = Efisiensi ( 60% ) BHP =...HP Input Daya Motor = HP dirubah menjadi KW selain itu lihat brosur BHP = 13 x 70 4570 x 0,6 = 910 2742 = 0,3 hp = 0,8 kw Selain menggunakan rumus diatas daya pompa juga bisa dihitung dengan mennggunakan brosur pompa seperti yang dibawah ini : Universitas mercubuana Page 58
Grafik 4.4 Brosur Pompa Sumersible Sumber: Ebara, Pompa. Pompa Sumersible, Jenis Pompa Adapun perhitungan dengan menggunakan kurva yang ada pada brosur sumersible adalah dengan cara menarik garis lurus pada nilai head pompa yang terletak di sebelah kiri kurva dan kapasitas pompa yang terletak pada bawah kurva. Kedua garis tersebut akan terjadi perpotongan. Titik perpotongan itulah yang menunjukan nilai daya yang di dapat. Universitas mercubuana Page 59
Penggunaan dan pembacaan kurva ; Grafik 4.5 Cara Menggunkan Kurva Sumber: Ebara, Pompa. Pompa Sumersible, Jenis Pompa Hasil dari perhitungan menggunakan kurva pada brosur didapat 1,5 kw. Selisi 0, 7 dari perhitungan menggunakan rumus diatas. Karena hasilnya beda maka yang dipakai adalah perhitungan menggunakan brosur karena hasilnya lebih teliti karena menggunakan kurva dibanding mennggunakan rumus. Universitas mercubuana Page 60
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk kapasitas, head dan daya pada pompa sewage pit serta ukuran sewage pit itu sendiri adalah sebagai berikut : 1. SKEDULE PERALATAN POMPA SEWAGE KODE SWPP 01/02 NAMA SEWAGE PIT PUMP TIPE SUMERSIBLE SEWAGE PUMP KAPASITAS / DAYA / HEAD 70 lpm / 13 m / 1,5 kw JUMLAH 2 UNIT OPERASI PARALEL ALERNATE 2. SKEDULE SEWAGE PIT KODE SWP 01 KAPASITAS 1 m 3 DIMENSI 1x 1,5 x -1 TIPE CONCRETE Universitas mercubuana Page 61
Gambar 4.4 Penempatan Serta Ukuran SWP Sumber : Architec, Denah Proyek Roda Mas. Denah Lantai Lower Ground, Instalasi Air Kotor. Gambar 4.5 Detil Sewage Pit Sumber : Architec, Denah Proyek Roda Mas. Denah Lantai Lower Ground, Instalasi Air Kotor Universitas mercubuana Page 62