SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
SPIP adalah sistem pengendalian intern diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

PENGENDALIAN DALAM PERSPEKTIF SPIP

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN CONTROL ENVIRONMENT EVALUATION (CEE)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY

Oleh Direktur Pengawasan Industri dan Distribusi pada Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian, BPKP. Mirawati Sudjono, Ak., M.

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

PERKEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI INDONESIA

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

Rabu, 19 Agustus 2015

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERNMENT

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN FEBRUARI 2018

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

Implementasi Manajemen Risiko dalam kerangka SPIP. Tri Wibowo, Msi, CA, CPMA

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PENGELOAAN KEUANGAN SNMPTN- SBMPTN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

A. Latar Belakang Masalah

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

Peningkatan Efektivitas Pengawasan dan Persepsi Kerugian Negara

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

FORMULIR IDENTIFIKASI TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

SOSIALISASI SPIP BAGI SATUAN TUGAS SPIP BPPT

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi. kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

FORMULIR IDENTIFIKASI TUJUAN

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR.

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP. Per 13 Februari 2018

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Penilaian Lingkungan Pengendalian CONTROL ENVIRONMENT EVALUATION (CEE)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkrit yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO

Kemendagri REPUBLIK INDONESIA

BAB VII KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pemaparan temuan investigasi kasus dan pembahasan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah terdiri dari rencana organisasi dan keseluruhan metode atau cara serta

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2010

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

RAPAT SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah)

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

Transkripsi:

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

2 LATAR BELAKANG 1. Mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab 2. Reformasi Keuangan Negara (3 Paket UU): a.undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara b.undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara c.undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara

3 DASAR HUKUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

4 DASAR HUKUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Penjelasan Pasal 58 (lanjutan) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di bidang perbendaharaan Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di bidang pemerintahan masing-masing Gubernur/Bupati/Walikota mengatur lebih lanjut dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah daerah yang dipimpinnya

5 DALAM PENYELENGGARAAN SPIP, APA YANG HARUS DILAKUKAN MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA? 1. Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di bidang pemerintahan masing-masing (Penjelasan UU No.1/2004 ps 58) 2. Memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan SAP. (UU No.1/2004 ps 55 ay.4)

DEFINISI SPIP (PP Nomor 60 Tahun 2008) SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 6 6

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 7

Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Ps. 4 Ps. 13 Penegakan Integritas dan Etika Komitmen terhadap Kompetensi Kepemimpinan yang Kondusif Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM Peran APIP yang Efektif Hubungan Kerja yang Baik Identifikasi Risiko Analisis Risiko SPIP Kegiatan Pengendalian Informasi & Komunikasi Pemantauan Pengendalian Intern Ps. 18 Ps. 41 Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi Pengendalian Fisik atas Aset Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Pemisahan Fungsi Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu Pembatasan Akses atas Sumber Daya Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern Sarana Komunikasi Sistem Informasi Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah Ps. 43 Tindak Lanjut 8

9

Karakteristik Utama Sistem Pengendalian Intern Karakteristik utama SPI: PP 60/2008 1. Tujuan organisasi sebagai pengarah (A Business Objective-Driven Approach ) 2. Proses 3. Pengendalian 2 tingkatan (Two Levels of Controls) 4. Pendekatan holistik dan terintegrasi 5. Fleksibel, Adaptable, No One- Size-Fits-All Approach 6. The People Factor 7. Memberi keyakinan memadai (Reasonable Assurance) 1. Pasal 1(1); 2(2); 3(2); 16(a); 17 2. Pasal 1(1) 3. Pasal 13(3); 18 4. Pasal 3(2)& penjelasannya 5. Pasal 3(2) & penjelasannya, 6. Pasal 1(1), Penjelasan Umum par 3 7. Pasal 1(1); 2(3) Ref: Integrated Framework (COSO) IC-Lynford Graham SOX 404- Michael Ramos 10 10

LINGKUNGAN PENGENDALIAN Kondisi dalam Instansi Pemerintah yang mempengaruhi efektivitas SPIP Mengarahkan kompetensi teknis dan komitmen etika untuk mencapai pengendalian intern yang efektif Merupakan Tone at the Top Merupakan unsur dominan yg mempengaruhi unsur lainnya Berupa soft control dan hard control 11 11

Lingkungan Pengendalian (ps.4 PP60/2008) Penegakan Integritas Dan Nilai Etika Komitmen Terhadap Kompetensi Kepemimpinan Yang Kondusif Struktur Organisasi yg Sesuai Kebutuhan Pendelegasian Wewenang & Tanggung Jawab Yang Tepat Kebijakan Yang Sehat Tentang Pembinaan SDM Peran APIP Yang Efektif Hubungan Kerja yg Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait 12

Bagaimana Melakukan Evaluasi Lingkungan Pengendalian? Menggunakan Metode CSA Output: Peta Lingkungan Pengendalian 13

14 Langkah Kerja Evaluasi Lingkungan Pengendalian IDENTIFIKASI MASALAH LINGKUNGAN PENGENDALIAN MENILAI KONDISI LINGKUNGAN PENGENDALIAN SESUAI KRITERIA PP 60 (Pasal 4-11) PETA LINGKUNGAN PENGENDALIAN SUSUN RENCANA PERBAIKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN

15 IDENTIFIKASI MASALAH LINGKUNGAN PENGENDALIAN SESUAI KRITERIA PP 60 FORM ELP 1 : HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN HASIL KETERKAITAN DENGAN UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN NO AUDIT/WAWANCARA/ REF REVIU LAINNYA SU 1 SU 2 SU 3 SU 4 SU 5 SU 6 SU 7 SU 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KESIMPULAN... (Uraikan hasil penilaian risiko lingkungan pengendalian, baik kekuatan maupun kelemahannya. Buat simpulan atas setiap sub unsur lingkungan pengendalian yang terkait)

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 16

17 PENILAIAN RISIKO (Pasal 13,14,15,16,17) IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO PETA RISIKO

18 RISIKO Kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah (PP 60/2008).

UNSUR-UNSUR RISIKO Kejadian atau peristiwa yang dapat terjadi. Memiliki dampak atau konsekuensi (jika terjadi, risiko akan membawa akibat atau konsekuensi terhadap tujuan organisasi). Kemungkinan kejadian (risiko masih berupa kemungkinan atau diukur dalam bentuk probabilitas). Selain dari unsur-unsur risiko di atas, ada satu hal lagi yang juga mutlak ada dalam penilaian risiko, yaitu adanya tujuan, baik tujuan tingkat instansi maupun tujuan di tingkat kegiatan. 19

20 PETA RISIKO Probabilitas Sangat Sering (4) Sering (3) Jarang (2) Sangat Jarang (1) Tidak Ditoleransi Tidak Diinginkan Dapat Ditoleransi Diterima Sangat Kecil (1) Kecil (2) Besar (3) Sangat Besar (4) Dampak

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 21

22 KEGIATAN PENGENDALIAN kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan dilaksanakannya arahan pimpinan Instansi Pemerintah untuk mengurangi risiko yang telah diidentifikasi selama proses penilaian risiko

DAMPAK 23 23 Kegiatan Pengendalian Tinggi Risiko Melekat Risiko Residu Selera Risiko Rendah Rendah PROBABILITAS Tinggi

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 24

25 INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat (pasal 41, PP 60 Tahun 2008). Komunikasi atas informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 wajib diselenggarakan secara efektif (pasal 42 ayat 1, PP 60).

Informasi dan Komunikasi Tujuan instansi Lingkungan Pengendalian Risiko Kegiatan Pengendalian Pemantauan 26

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 27

28 Pemantauan Pengendalian Intern (Pasal 43) 1. Pemantauan berkelanjutan 2. Evaluasi Terpisah 3. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya

29 Tujuan Pemantauan 1. Menyediakan informasi apakah SPIP berjalan secara efektif dalam periode tertentu. 2. Mengidentifikasi kelemahan SPIP 3. Mengkomunikasikan kelemahan SPIP secara tepat waktu kepada para pihak terkait untuk perbaikan

Desain dan Implementasi Pemantauan Prioritas risiko : Evaluasi pengendalian dalam lingkup risiko yang berarti (lihat Form Pemantauan) Pengendalian kunci: memilih pengendalian yg tepat dalam evaluasi terhadap beberapa atau seluruh 5 unsur pengendalian. Identifikasi informasi yang dapat menyimpulkan efektifitas pengendalian intern. Implementasi prosedur pemantauan yang terdiri dari pemantauan berkelanjutan dan evaluasi terpisah 30

Pengendalian Dasar Awal 31 Pemantauan Berkelanjutan & Evaluasi Terpisah Secara Periodik Perubahan yg Teridentifikasi Perubahan yg Teridentifikasi Proses Perubahan M anajemen Perubahan yg Teridentifikasi Tidak Ada Perubahan Kesimpulan Direvalidasi Perubahan Verifikasi Revalidasi/Update Pengendalian Dasar

BEBERAPA PENYEBAB KEGAGALAN IMPLEMENTASI SPIP SPIP tidak dirancang dengan baik di awal SPIP tidak dilaksanakan dengan baik di awal Tidak fleksibel terhadap perubahan (risiko, orang, proses, teknologi, dsb.) Dirancang dan dilaksanakan dengan baik, namun perubahan pelaksanaannya membuat tidak efektif mengelola reisiko 32

TAHAPAN PERCEPATAN IMPLEMENTASI SPIP - Sosialisasi TAHAP 1: - Risk Briefing - Risk workshop - Workshop atas Keg Peng - Training Internal Audit TAHAP 2: Workshop atas Evaluasi Lingkungan Pengendalian (CEE Survey) Workshop atas desain Informasi dan komunikasi Update Peta Risiko Update Kegiatan Pengendalian TAHAP 3: Workshop atas desain monitoring SPIP TAHAP 4 Pelaksanaan Pemantauan EfektivitasSPIP Risk Register Keg.Pengendalian eksisiting Keg Pengendalian baru Peta Lingkungan Pengendalian Renc Informasi dan Komunikasi Up-date Kegiatan Pengendalian dan Peta Risiko Desain & Rencana Pemantauan SPIP Laporan Hasil Pemantauan Efektivitas Pengendalian Intern 33