STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RPJMN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH

dokumen-dokumen yang mirip
PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Kolaborasi dalam Penataan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh / 2015

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

PROFIL PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

Denpasar, 20 April 2016

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

Sistem Informasi. Kehadiran Pegawai Ditjen Cipta Karya. Kasubdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

APA ITU PROGRAM KOTAKU? pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR

PROGRAM KEGIATAN DITJEN PPI TAHUN 2011 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 4 Tahun 2017 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

Rilis PUPR #2 12 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/555. Sentuhan Infrastruktur PUPR Berupaya Menghapus Wajah Kumuh Kampung Nelayan Tegalsari

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

KER JAAN UMUM CIPTA KARYA KEMENTERIAN DIREKTORAT JEN RAL. PROGRAM Fax INA Telp.021

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

Penyediaan Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017

PERAN PROVINSI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PPSP OLEH: PIU KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Knowledge Management Forum April

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

CATATAN PENUTUP EVALUASI AKHIR TAHUN KEGIATAN TA 2017 DAN PERSIAPAN KEGIATAN TA. 2018

-1- PENETAPAN LOKASI PENILAIAN LOKASI. Gambar 1. Skema Penetapan Lokasi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Transformasi Desa Indonesia

Agenda Baru tentang Pengembangan Permukiman dan Penanganan Kumuh Perkotaan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Arah Kebijakan Program PPSP Kick off Program PPSP Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 80 Miliar Kembangkan Infrastruktur Kampung Wisata di Tanjung Lesung

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Transkripsi:

Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RPJMN 2015-2019 PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Disampaikan oleh: Boby Ali Azhari, ST, M.Sc Kasubdit Kawasan Permukiman Perkotaan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Slum Allevation pada Kawasan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan Tahun 2017 dalam acara Jakarta, 23 Mei 2017

OUTLINE 1. Latar Belakang 2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan 3. Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh 2015-2019 4. Lesson Learned 5. Strategi Penanganan ke Depan

1. Latar Belakang Amanat UU No. 17/2007 (RPJPN) Kota Tanpa Permukiman Kumuh RPJMN 1 2004-2009 RPJMN 2 2010-2014 RPJMN 3 2015-2019 RPJMN 4 2020-2024 Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Amanat UU No. 1 / 2011 (Perumahan dan Kawasan Permukiman) Amanat Internasional: Agenda Habitat Rio + 20 MDG's SDG's Isu Permukiman Kumuh Permukiman yang Layak Huni dan Berkelanjutan Kemampuan Pendanaan (APBN/APBD/PHLN, dll.) DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN Aspirasi Daerah/ Masyarakat 3

1. Latar Belakang Lingkup Permukiman Perkotaan Standar Pelayanan Perkotaan & Kota Layak Huni INDIKATOR SPP & KOTA LAYAK HUNI Pelayanan air bersih perpipaan, Pelayanan pengolahan air kotor, Drainase dan pengendalian banjir Pemadam Kebakaran Fasilitas Kesehatan, Proteksi Keamanan Masyarakat, Sistem Transportasi terintegrasi, Ruang Terbuka Hijau Fasilitas Sosial Budaya (sarana pendukung pendidikan) Pengelolaan Persampahan Penyediaan Energi Listrik Penyediaan Gas Telekomunikasi Perkotaan Informasi Pusat Perdagangan Modern Instrumen Pengendalian Lingkungan Hidup Penanggulangan Bencana Fasilitas Rekreasi Fasilitas Olahraga LINGKUP CIPTA KARYA DALAM PEMENUHAN SPP & KOTA LAYAK HUNI Pelayanan air bersih perpipaan, Pelayanan pengolahan air kotor, Drainase dan pengendalian banjir Pemadam Kebakaran Ruang Terbuka Hijau Pengelolaan Persampahan Penanggulangan bencana 4

1. Latar Belakang RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) menuju KOTA LAYAK HUNI 100 % Indikator KOTA HIJAU terwujud di seluruh kota 100 % Indikator KOTA CERDAS yang berdaya saing dan berbasis teknologi terwujud di seluruh kota 2015 2025 2035 2045 KOTA BERKELANJUTAN 1 2 3 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan indicator kota layak huni Pemenuhan indikator kota hijau berketanan iklim dan bencana Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya berdaya saing Path to the Future Cities 5

1. Latar Belakang PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM PP No.14/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN BAB III PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN ARAHAN PENGEMBANGAN KP Dilakukan untuk mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional. PEMBANGUNAN (Pasal 74) PERENCANAAN LINGKUNGAN HUNIAN PERKOTAAN (Pasal 76) 2. 3. 4. 5. 6. 7. peningkatan efisiensi potensi lingkungan hunian perkotaan; peningkatan pelayanan lingkungan hunian perkotaan; pengembangan lingkungan hunian perkotaan yang mendukung pengembangan kota layak huni, kota hijau, dan kota cerdas; peningkatan keterpaduan prasarana, sarana, dan utilitas umum lingkunan hunian perkotaan; pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh; pengembangan permukiman perkotaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat; dan pengembangan tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 1. 2. 3. 4. 5. PENGENDALIAN LINGKUNGAN HUNIAN PERDESAAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HUNIAN BARU PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (4)) PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HUNIAN PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (3)) 1. PEMANFAATAN penyediaan lokasi permukiman perkotaan; penyediaan lokasi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi; pembangunan lingkungan hunian perkotaan yang mendukung pembangunan kota layak huni, kota hijau, dan kota cerdas; pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum permukiman yang terpadu dan berketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana; dan Pembangunan permukiman perkotaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. PEMBANGUNAN KEMBALI LINGKUNGAN HUNIAN BARU PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (5)) 1. rehabilitasi; 2. rekonstruksi; atau 3. peremajaan 6

1. Latar Belakang PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN Terselenggaranya pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembanganpermukiman di 507 kab/kota PERMUKIMAN PERKOTAAN Mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh (KOTAKU), peningkatan kualitas permukiman di 38.431 Ha daerah perkotaan. Perintisan inkubasi di 10 kota baru Fasilitasi kota dan kws perkotaan dalam pengembangan Kota Layak Huni di 18 kota otonomi sedang, 12 kawasan metropolitan, 744 kota/kawasan perkotaan. PERMUKIMAN PERDESAAN Meningkatkan kualitas permukiman perdesaan seluas 78.384 H PERMUKIMAN KHUSUS Meningkatnya kualitas permukiman di 3.099 Ha kawasan khusus PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Terselenggaranya pendampingan masyarakat di 7.683 kelurahan 7

1. Latar Belakang Gap 168,6 T 8

2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan PERATURAN MENTERI PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016 ASPEK DAN KRITERIA KEKUMUHAN Bangunan Gedung Jalan Lingkungan Penyediaan Air Minum Drainase Lingkungan Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan Persampahan Pengamanan Kebakaran ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk kepadatan tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamananpetir, penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan nyaman lebar jalan yang tidak ideal kelengkapan jalan yang tidak ideal ketidaktersediaan akses air minum tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan drainase tidak terawat/rusak tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku tercemarnya lingkungan sekitar ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaran 9

2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan Luas Layanan PENGHITUNGAN CAPAIAN Peningkatan Kualitas Jalan dan Drainase Legenda : Deliniasi Kawasan Kumuh Peningkatan Kualitas Jalan Kegiatan Peningkatan Kualitas Jalan dan Drainase yang dilakukan belum mampu melayani seluruh kawasan kumuh, karena masih terdapat beberapa ruas jalan yang belum di tingkatkan kualitasnya. Dari luas kawasan 4.46 Ha, baru melayani kawasan seluas 2.66 Ha Pembangunan Drainase Luas Layanan 10

2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan Luas Layanan PENGHITUNGAN CAPAIAN Peningkatan Kualitas Pengelolaan Persampahan Legenda : Deliniasi Kawasan Kumuh Pembangunan TPS 3R Untuk skala lingkungan, TPS 3R mampu melayani permasalahan persampahan ± 200 Unit Rumah. Di kawasan berikut 1 lokasi TPS 3R mampu melayani seluruh kawasan. Luas Layanan 11

2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan Luas Layanan PENGHITUNGAN CAPAIAN Peningkatan Kualitas Pengelolaan Air Limbah Legenda : Deliniasi Kawasan Kumuh Pembangunan MCK Luas Layanan Pada kawasan tersebut kebutuhan pembangunan MCK 2 unit sudah mampu melayani seluruh kawasan tersebut. 12

2. Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan Luas Layanan PENGHITUNGAN CAPAIAN Peningkatan Kualitas Proteksi Kebakaran Legenda : Deliniasi Kawasan Kumuh Pembangunan Hidrant Menurut Standar Pelayanan Minimal untuk skala lingkungan, Hidrant Utama mampu melayani permasalahan kebakaran ± 200m dari titik hidrant. Di kawasan berikut membutuhkan 4 hidrant untuk melayani kawasan tersebut. Luas Layanan 13

Show SIMCITY

3. Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh 2015-2019 Target & Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh 2015-2019 38.431 Ha 2015 TARGET RENSTRA PK 2015 2016 TARGET : 2.680 Ha : 2.680 Ha RENSTRA PK 2016 : 9.300 Ha : 2.358 Ha REALISASI REALISASI : 3.140 Ha KUMULATIF : 3.140 Ha DEVIASI : 460 Ha REALISASI : 2462,74 Ha KUMULATIF : 5602,74 Ha DEVIASI : - 6837,26 Ha 32.828,26 Ha (Renstra PUPR dan RPJMN 2015-2019) 2017 TARGET REALISASI SISA TARGET PENANGANAN HINGGA 2019 Target Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh RENSTRA PK 2017 2018 2019 TARGET TARGET : 9.500 Ha : 1.161 Ha RENSTRA PK 2018 : 8.900 Ha :- RENSTRA PK 2019 : 8.051 Ha :- Penanganan total tahun 2016 (2.462,74 Ha) melalui: Satker PKP Satker PKP Satker PIP Strategis Provinsi Kab/Kota NUSP-2 25,93 Ha 1.579,57 Ha 857,24 Ha 15

4. Lesson Learned a. SK Kumuh b. Delineasi kawasan kumuh c. Pengisian database numerik d. Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan 16

a. Lesson Learned: SK Kumuh Contoh Penetapan Luasan Kumuh melalui SK C ontoh Pe ne t apan S K Luas an K u muh di Wilayah Sumatera SK 2014 SK 2016 26 kawasan dgn luas kumuh 266,54 Ha 67 kawasan dgn luas kumuh 3.300,40 Ha C ontoh Pe ne t apan S K Luas an K u muh di Wilayah B a nu s tramapa SK 2013 SK 2015 25 kawasan dgn luas kumuh 303,5 Ha 50 kawasan dgn luas kumuh 803,39 Ha 17

a. Lesson Learned: SK Kumuh Status Tanggal 13 Februari 2017 85.880,32 Ha (luasan dalam 358 kab/kota sesuai dengan penetapan SK kumuh)... Hanya 233 kab/kota yg memiliki dokumen perencanaan 38.431 Ha Sk Bupati /Walikota Target RPJMN 2015-2019 18

a. Lesson Learned: SK Kumuh PROVINSI TARGET PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN TIAP PROVINSI TARGET (HA) JAWA TENGAH 4,183.86 JAWA BARAT 3,485.64 SUMATERA SELATAN 2,624.65 SULAWESI SELATAN 2,154.61 LAMPUNG 1,833.70 JAWA TIMUR 1,777.01 4,000.00 KALIMANTAN SELATAN 1,653.62 3,500.00 NAD 1,469.94 1,291.29 3,000.00 SULAWESI TENGGARA JAMBI 1,258.20 BANTEN 1,186.80 2,000.00 KALIMANTAN TIMUR 1,089.73 1,500.00 SUMATERA UTARA 1,088.83 1,024.52 1,000.00 DKI JAKARTA NTB 1,013.36 983.08 SUMATERA BARAT 977.51 SULAWESI TENGAH 976.39 RIAU 823.39 KEPULAUAN RIAU 816.13 PAPUA 809.60 MALUKU UTARA 736.53 NTT 691.11 SULAWESI UTARA 574.83 PAPUA BARAT 536.91 BENGKULU 536.46 BALI 484.72 BANGKA BELITUNG 482.97 DIY 406.04 KALIMANTAN BARAT 358.18 KALIMANTAN UTARA 317.13 MALUKU 301.39 GORONTALO 258.88 SULAWESI BARAT 224.77 TOTAL 38,431.77 4,500.00 2,500.00 500.00 JAWA TENGAH JAWA BARAT SUMATERA SELATAN SULAWESI SELATAN LAMPUNG JAWA TIMUR KALIMANTAN SELATAN NAD SULAWESI TENGGARA JAMBI BANTEN KALIMANTAN TIMUR SUMATERA UTARA DKI JAKARTA NTB KALIMANTAN TENGAH SUMATERA BARAT SULAWESI TENGAH RIAU KEPULAUAN RIAU PAPUA MALUKU UTARA NTT SULAWESI UTARA PAPUA BARAT BENGKULU BALI BANGKA BELITUNG DIY KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN UTARA MALUKU GORONTALO SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH Target Penanganan Tiap Provinsi (Ha) TERTINGGI PROVINSI TERENDAH TARGET (HA) JAWA TENGAH 4.183,86 JAWA BARAT 3.485.64 SUMSEL 2.624,65 Status data per 13 Februari 2017 PROVINSI TARGET (HA) MALUKU 301,39 GORONTALO 258,88 SULBAR 224,77 19

b. Lesson Learned: Delineasi kawasan kumuh Permasalahan Penentuan Deliniasi Deliniasi kumuh di Pulau Papua Deliniasi kumuh di Pulau Kalimantan Deliniasi kumuh di Pulau Sumatera Deliniasi mencakup area sungai dan kebun Deliniasi mencakup area danau Deliniasi mencakup area lokasi perkantoran, zona perkebunan/rth20

c. Lesson Learned: Pengisian database numerik SANDINGAN PENGISIAN DATA NUMERIK PADA BEBERAPA CONTOH KAWASAN Perhitungan penanganan pada 5 contoh lokasi prioritas terhadap 7 aspek Yogyakarta, Medan, Palembang, Mataram, Palu 21

d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n d i K aw as an J aw a Kebutuhan Penanganan Penanganan yg Dilakukan Aspek kondisi jalan lingkungan Kualitas permukiman jalan lingkungan 4,86 Ha Perbaikan jalan lingkungan 3.338 m¹ (4,88 Ha) Aspek pengelolaan air limbah Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tdk sesuai dgn persyaratan teknis Pembangunan saluran air limbah 506 unit Kondisi proteksi kebakaran Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran 8,68 Ha Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran 8,68 Ha Hidran kering 2 unit (2,17 Ha) 22

d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan Kebutuhan Penanganan C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n d i K aw as an S u ma t e r a Penanganan yg Dilakukan Aspek kondisi jalan lingkungan Cakupan pelayanan jalan lingkungan 7,27 Ha Kualitas permukaan jalan lingkungan 12,76 Ha Pembangunan ruas jalan baru 1 m¹ (0,33 Ha) Perbaikan/peningkatan ruas jalan 2.430,96 m¹ (12,76 Ha) Aspek kondisi drainase lingkungan Ketidakmampuan mengalirkan limpasan air 24,91 Ha Ketidaktersediaan drainase 18,24 Ha Ketidakterhubungan dgn sistem drainase perkotaan 16,64 Ha Tidak terpeliharanya drainase 9,06 Ha Kualitas konstruksi drainase 9,06 Ha Pembangunan saluran drainase 1.394 m¹ (24,91 Ha) - 23

d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan Kebutuhan Penanganan C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n d i K aw as an S u ma t e r a Penanganan yg Dilakukan Aspek kondisi jalan lingkungan Cakupan pelayanan jalan lingkungan 0,3 Ha Kualitas permukaan jalan lingkungan 22,05 Ha Perbaikan/peningkatan ruas jalan 2.825 m² (12,70 Ha) Aspek kondisi drainase lingkungan Ketidakmampuan mengalirkan limpasan air 5 Ha Ketidaktersediaan drainase 3,37 Ha Ketidakterhubungan dgn sistem drainase perkotaan 0 Ha Tidak terpeliharanya drainase 40,72 Ha Kualitas konstruksi drainase 21,80 Ha Pemeliharaan drainase 706 m² (20 Ha) - 24

d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan Kebutuhan Penanganan Penanganan yg Dilakukan Aspek kondisi jalan lingkungan C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n d i K aw as an B a nu st r a ma p a Cakupan pelayanan jalan lingkungan 0 Ha Kualitas permukaan jalan lingkungan 3,74 Ha Perbaikan/peningkatan ruas jalan 1.665 m² (3,74 Ha) Aspek kondisi drainase lingkungan Ketidakmampuan mengalirkan limpasan air 0 Ha Ketidaktersediaan drainase 0 Ha Ketidakterhubungan dgn sistem drainase perkotaan 0 Ha Tidak terpeliharanya drainase 0 Ha Kualitas konstruksi drainase 0 Ha Pembangunan drainase 4 m² Pembangunan drainase 4 m² 25

d. Lesson Learned: Kesesuaian implementasi dengan dokumen perencanaan C on t o h D e li n e as i Ka w a sa n d i K aw as an S u la w es i Kebutuhan Penanganan Penanganan yg Dilakukan Aspek kondisi jalan lingkungan Cakupan pelayanan jalan lingkungan 11,26 Ha Kualitas permukaan jalan lingkungan 7,24 Ha Perbaikan/peningkatan ruas jalan 5.435 m² (21,74 Ha) 26

5. Strategi Penanganan ke Depan 1. KOLABORASI KETERLIBATAN STAKEHOLDER DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH MASYARAKAT Pengadaan rumah Pelaksana pembangunan fisik kawasan (prasarana dan rumah) PEMERINTAH PUSAT Pengadaan prasarana bingkai kawasan Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pengadaan komponen fisik utama kawasan Pengadaan Rumah Susun Bantuan teknis (technical assistance) dalam pendampingan proses penanganan permukiman kumuh SWASTA Pengadaan rumah (khususnya bagi kawasan dengan karakter status tanah pemerintah dan NEL tinggi, dimana swasta dapat berkontribusi dalam pengadan rumah degan skema kerjasama (sewa dll) Pengelolaan lahan untuk kegiatan komersial pendukung pembiayaan pembenahan kawasan melalui mekanisme land sharing. Pengadaan prasarana dan rumah untuk pemanfaatan dan pengelolaan sebagian lahan kawasan PEMERINTAH DAERAH Pengadaan Infrastruktur dan prasarana sarana dasar lingkungan maupun prasarana utama kawasan Pengadaan rumah (dalam kawasan permukiman kumuh dengan status tanah milik pemerintah) Penataan ulang dan pembenahan lahan kawasan Melalui instansi terlibat melakukan proses pemastian status tanah Penataan kembali kawasan untuk non permukiman yang telah digunakan sebagai permukiman, seperti bantaran sungai dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program pengamanan dan pendukung penataan kembali kawasan non permukiman seperti bantaran sungai dan RTH dengan jalan inspeksi dan normalisasi sungai Pengadaan uji coba (pilot project) untuk pengadaan rumah dan prasarana pendukung Pengadaan dan penyiapan lahan untuk lokasi tujuan relokasi Pengadaan dan penyiapan lahan untuk lokasi Rumah Susun Kegiatan supervisi fisik pelaksanaan (implementasi) program 27

5. Strategi Penanganan ke Depan 1. KOLABORASI CONTOH PELAKSANAAN KEMITRAAN DGN PROGRAM CSR Bantuan sebanyak 90 buah tong sampah dari Comdev (Community Development) Centre Telkom Kalsel Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) berupa Penanaman Pohon oleh PT. Pindad (Persero) 28

5. Strategi Penanganan ke Depan 1. KOLABORASI CONTOH PELAKSANAAN KEMITRAAN DGN PROGRAM CSR Bantuan Pembuatan Taman AKADEMIA oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Bantuan CSR untuk Pembenahan Keindahan Fasilitas Keindahan Kota Trenggalek oleh PT. Bank Mandiri (Persero) TBK 29

5. Strategi Penanganan ke Depan 1. KOLABORASI Contoh Keterpaduan Pelaksanaan Penanganan Kumuh di Kota Malang 30

5. Strategi Penanganan ke Depan 1. KOLABORASI Contoh Keterpaduan Pelaksanaan Penanganan Kumuh di Kota Malang 31 31

5. Strategi Penanganan ke Depan C on t o h Ke t er p ad u an Pe la k sa na a n Pen a ng a n an K um u h di Ko t a M a la ng 1. KOLABORASI Inovasi Transformasi Kampung 32 32

5. Strategi Penanganan ke Depan C on t o h Ke t er p ad u an Pe la k sa na a n Pen a ng a n an K um u h di Ko t a M a la ng 1. KOLABORASI Penyediaan RTH publik melalui pendanaan CSR 33 33

5. Strategi Penanganan ke Depan 2. SINGLE DATABASE 34

5. Strategi Penanganan ke Depan 3. PENDANAAN STRATEGI PEMBIAYAAN Sumber Pembiayaan APBN 38% 38% Usulan PHLN 45,64 T APBD Provinsi 43,1 20% APBD Kab/Kota 53,9 25% Masyarakat Masyarakat 21,6 10% CSR CSR/sumber pembiayaan lainnya 15,2 7% 215,7 100% APBN (RM + PHLN) APBD Kab/Kota 20% 81,9 36,26 T APBD Provinsi 25% Persentase Pembiayaan APBN dalam Renstra 7% 10% Kebutuhan Biaya (Rp Triliun) TOTAL Perkiraan ketersediaan Anggaran APBN 2015-2019 sebesar Rp 36,26 triliun 2015-2019 35

5. Strategi Penanganan ke Depan 4. Perubahan Wajah Kawasan KAMPUNG WONOSARI/KAMPUNG PELANGI, SEMARANG, JAWA TENGAH 36

5. Strategi Penanganan ke Depan 4. Perubahan Wajah Kawasan KAMPUNG WONOSARI/KAMPUNG PELANGI, SEMARANG, JAWA TENGAH 37

5. Strategi Penanganan ke Depan 4. Perubahan Wajah Kawasan KAMPUNG WONOSARI/KAMPUNG PELANGI, SEMARANG, JAWA TENGAH 38

5. Strategi Penanganan ke Depan KAMPUNG GLINTUNG, KOTA MALANG JAWA TIMUR 4. Perubahan Wajah Kawasan BEFORE AFTER 39

5. Strategi Penanganan ke Depan 5. FOKUS PENANGANAN KAWASAN KUMUH Pelaksanaan kegiatan fisik dalam penanganan kawasan kumuh difokuskan pada kawasan yg didukung dengan komitmen pemerintah daerah Pekerjaan fisik harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan penanganan pada masing-masing aspek dan kriteria kekumuhan 40

DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MARI BERSAMA BERKOLABORASI dan WUJUDKAN KETERPADUAN untuk PENCAPAIAN 0% KUMUH di 2019 TERIMA KASIH 41