BAB III METODE PENELITIAN. adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Pertanian Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB III METODE PENELITIAN

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan

BAB IV PROSEDUR KERJA

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi Dasar Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Enterococcus faecalis dengan

Lampiran 1. Skema Alur Pikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai September 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

3. METODOLOGI. Gambar 5 Lokasi koleksi contoh lamun di Pulau Pramuka, DKI Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang bersifat analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. vitro pada bakteri, serta uji antioksidan dengan metode DPPH.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode observasi dan wawancara semi terstruktur (semi-structured interview).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB III METODE PENELITIAN. reaksi, piring kultur sel atau di luar tubuh makhluk hidup, syarat penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dekskriptif. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun awar-awar adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antibakterinya dengan metode difusi padat dan dilakukan skrining fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanolik daun awar-awar. B. Variabel penelitian 1. Variabel bebas : konsentrasi ekstrak etanol daun awar-awar 2. Variabel tergantung : diameter daya hambat 3. Variabel terkendali : suhu dan waktu inkubasai, kondisi steril, media tumbuh, kultur bakteri C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di Laboratorium Biologi Pusat Sub Lab Mikrobiologi UNS dan Laboratorium Teknologi Farmasi FMIPA UNS. D. Alat dan Bahan 1. Alat yang digunakan a. Alat Penyarian Seperangkat alat maserasi, oven (Celculrate CO 2 Incubator), mortir, stamper, timbangan analit, bejana kaca, pengaduk kayu, kertas saring, ayakan nomor 44, kain flannel, batang pengaduk, rotary evaporator (Buchi B-480), 17

digilib.uns.ac.id 18 waterbath (Haake DL 30), eksikator, gelas beker, gelas ukur, labu ukur, kaca arloji. b. Alat Uji aktivitas Antibakteri Tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, yellow tips, mikro pipet 20μL-200μL (Master ptt ), bunsen burner, gelas ukur, pipet tetes, pelubang gabus, autoklaf (Sturdy ), pipet ukur, Laminar Air Flow (LAF) cabinet (Labconco ), spreader glass, inkubator (Incubatot Hotcold- M), jangka sorong, kulkas, neraca analit (Mettler Toledo ), ot-plate (IKA Labortechnick), dan shaker (IKA Labortechnick). 2. Bahan yang Digunakan a. Bahan ekstraksi Daun Awar-awar (Ficus septica Burm.) yang diperoleh dari kabupaten klaten, etanol 95% dan kain flanel. b. Uji antibakteri Ekstrak etanol daun awar-awar, aquades steril, media MHA (Muller Hilton Agar), etanol 95%, dimetil sulfoksida (DMSO), larutan standar Mc farlan 0.5, dan disc antibiotik Ciprofloxacin 5μg. c. Bakteri Uji Bakteri yang digunakan untuk uji ini adalah bakteri Staphylococcus epidermidis yang diperoleh dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

digilib.uns.ac.id 19 d. Bahan untuk uji Bahan yang digunakan untuk uji tabung adalah ekstrak etanolik daun awar-awar, aquades, kertas saring, larutan HCl 2 N, HCl 2%, pereaksi meyer, pereaksi dragendorf, larutan FeCl 3, serbuk Mg dan amil alkohol. E. Cara Kerja Tahap dari penelitian ini meliputi penyiapan alat, determinasi dan preparasi sampel, pembuatan ekstrak etanol daun awar-awar (Ficus septica Burm.), dan uji aktivitas antibakteri secara in vitro dengan metode difusi padat. 1. Determinasi Langkah ini bertujuan untuk memastikan kebenaran sampel daun awar-awar, dengan mencocokkan ciri-ciri morfologis yang ada pada daun awar-awar terhadap kepustakaan yang dibuktikan oleh Laboratorium Biologi Farmasi Universitas Muhammdiyah Surakarta. 2. Preparasi Sampel Daun awar-awar disortasi basah (dipisahkan dari pengotor), diambil, dicuci di bawah air mengalir, dijemur dan dikeringkan di bawah sinar matahari dilapisi dengan kain hitam atau dioven pada suhu kurang dari 50ºC. Selanjutnya, simplisia dipisahkan dari pengotor (sortasi kering). Kemudian diserbuk dengan cara digerus di mortir dan diayak dengan derajat kehalusan tertentu dinyatakan dengan nomor pengayak yaitu pada 4/18 mesh. 3. Ekstraksi Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi yakni serbuk simplisia dun awar-awar sebanyak 250 gram dimasukkan dalam bejana dan

digilib.uns.ac.id 20 direndam dalam pelarut etanol 95% sebanyak 1,25 liter selama 3 hari sambil diaduk. Hasil maserasi (maserat) disaring dengan menggunakan kain flanel., kemudian residu dari maserasi di remaserasi dengan etanol 95% selama 2 hari sambil di aduk. Hasil remaserasi disaring dengan kain flanel dan dijadikan satu dengan filtrat hasil maserasi. Kemudian filtrat (ekstrak) yang didapat dipekatkan dengan rotary evaporator hingga seluruh pelarut terbuang. Setelah itu diuapkan dengan menggunakan waterbath sampai didapatkan ekstrak kental. Ekstrak kemudian ditimbang dan disimpan di dalam eksikator. 4. Uji Aktivitas Antibakteri Langkah-langkah pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun awar-awar adalah sebagai berikut : a. Penyiapan alat Alat uji yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121ºC, tekanan 1 atm selama 15 menit. b. Pembuatan Media MHA (Muller Hinton Agar) Media MHA dibuat dengan cara sebanyak 34 gram bubuk media MHA dilarutkan dalam aquades, sampai volume 1 liter. Larutan dipanaskan hingga larut, selanjutnya dimasukkan kedalam erlenmeyer dan dilakukan sterilisasi. c. Pembuatan Stok Bakteri Uji 1) Menyiapkan biakkan kultur bakteri uji dalam tabung reaksi. 2) Menyiapkan media MHA dalam cawan petri.

digilib.uns.ac.id 21 3) Memindahkan kultur bakteri uji setelah kultur berusia 24 jam ke dalam media MHA dengan metode straight. Diinkubasi selama 24jam dalam suhu 35-37 o C dan digunakan sebagai stok. d. Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Awar-awar. Ekstrak etanol daun awar-awar (Ficus septica Burm.) dibuat konsentrasi dengan menggunakan DMSO. Setiap seri konsentrasi dibuat dengan menambahkan DMSO kedalam beberapa gram ekstrak etanol daun awar-awar, sampai volume 2 ml. Komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan seri konsentrasi ekstrak etanol daun awar-awar (dapat dilihat dalam Tabel I. Tabel 1. Komposisi Bahan dalam Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Awar-Awar (Ficus septica Burm.) Konsentrasi Berat Ekstrak Etanol DMSO Akhir Ekstrak Daun Awar-Awar (ml) (%) (gram) 0 0 sampai 2 10 0,2 sampai 2 20 0,4 sampai 2 30 0,6 sampai 2 40 0,8 sampai 2 50 1,0 sampai 2 60 1,2 sampai 2 70 1,4 sampai 2 80 1,6 sampai 2 90 1,8 sampai 2 e. Pembuatan Larutan Kontrol Kontrol yang dipakai pada uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik daun awar-awar terhadap Staphylococcus epidermidis adalah : 1) Kontrol DMSO 2) Kontrol larutan etanol 95%

digilib.uns.ac.id 22 3) Kontrol disc antibiotik Ciprofloxacin 5μg. f. Pembuatan Suspensi Standar Mc. Farland 0,5 Suspensi standar Mc. Farland adalah suspensi yang menunjukkan konsentrasi kekeruhan bakteri sama dengan 1,5x10 8 CFU/ml. Komposisi : Larutan asam sulfat 1 % b/v 9,5 ml Larutan barium klorida v/v 0,5 ml Cara Pembuatan : Dicampur kedua larutan tersebut dalam tabung reaksi dikocok dan dihomogenkan. Apabila kekeruhan suspensi bakteri uji adalah sama dengan kekeruhan suspensi standart, berarti konsentrasi suspensi bakteri adalah 1,5x10 8 CFU/ml g. Pengujian Aktivitas Antibakteri 1) Membiakkan mikroba dari stok dalam media NA, kemudian diinkubasi pada 35-37 C selama 18-24 jam. 2) Menyiapkan media uji MHA disterilisasi pada suhu 121 C kemudian dimasukkan cawan petri sebanyak 25 ml dan dibiarkan hingga memadat. 3) Mikroba uji yang berusia 18-24 jam dipindahkan ke dalam larutan NaCl steril dan distandarkan dengan larutan Mc Farlan 0,5. 4) Suspensi bakteri yang telah sesuai dengan larutan Mc Farlan dipindahkan ke MHA yang telah padat dengan metode swab menggunakan kapas lidi steril.

digilib.uns.ac.id 23 5) Membuat lubang sumuran dengan menggunakan pelubang gabus pada media MHA padat. 6) Memasukkan 25 µl seri konsentrasi ekstrak ke dalam masing-masing lubang, kemudian diberi label dan diinkubasi pada suhu 35-37 C selama 24 jam. Sebagai kontrol digunakan disc antibiotik Ciprofloxacin 5μg. 7) Mengukur diameter zona hambat dengan replikasi sebanyak 3 kali tiap-tiap lubang. Kemudian nilai diameter zona hambat dirata-rata. 5. Identifikasi kandungan senyawa kimia daun awar-awar a. Uji alkaloid Menambahkan larutan HCl 2% dalam ekstrak, kemudian membagi larutan dalam 2 tabung. Selanjutnya menambahkan reagen dragendorf dalam tabung 1 dan reagen mayer dalam tabung 2. Terbentuk endapan jingga pada tabung 1 dan endapan putih pada tabung 2 menunjukan adanya alkaloid. b. Uji saponin Melarutkan ekstrak dengan aquades kemudian memanaskan larutan dengan penangas air. Setelah dingin, mengocok larutan dalam tabung reaksi dengan kuat-kuat salama 30 detik. Terbentuknya Busa yang konstan selama beberapa menit menunjukan hasil positif dan dengan penambahan beberapa HCl encer masih terbentuk busa.

digilib.uns.ac.id 24 c. Uji flavonoid Menambahkan ekstrak dengan serbuk Mg dan HCl 2 N kemudian memanaskan di atas penangas air. Setelah itu menambahkan amil alkohol, dikocok hingga tercampur rata. Hasil positif ditunjukan adanya tertariknya warna kuning-merah pada lapisan alkohol. d. Tanin Memasukkan sejumlah sampel dengan 10ml air suling, menyaring campuran kemudian mengencerkan filtrat yang terbentuk dengan air suling sampai tidak berwarna. Mengambil 2 ml larutan lalu ditambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi (III) klorida. Terjadi biru atau hijau kehitaman menunjukan adanya tanin (Farnsworth, 1966). F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pada tahap pengujian aktivitas antibakteri ekstrak akan diperoleh data diameter daya hambat untuk bakteri uji pada berbagai konsentrasi tertentu. Daya hambat ekstrak dilihat dari besar kecilnya diameter zona hambat pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus epidermidis. Semakin besar diameter zona hambat menunjukan aktivitas antibakteri ekstrak etanolik daun awar-awar semakin besar. Hasil uji tabung akan diperoleh data berupa kandungan kimia yang terkandung dalam daun awar-awar.