BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri ini tampak menarik karena walaupun ancaman tawar menawar pemasok yang tinggi, namun diimbangi dengan ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman produk substitusi yang rendah, serta intensitas persaingan industri yang tidak begitu tinggi. Industri baja domestik masih memiliki daya tarik bagi investor karena prospek baja yang sulit disubstitusi dengan produk lainnya. Faktor-faktor yang memicu perubahan struktur persaingan/driving forces adalah: 1. Perubahan tingkat pertumbuhan industri dalam jangka panjang yaitu berupa tingkat permintaan baja domestik khususnya pada industri bangunan/konstruksi dan otomotif. 2. Meningkatnya globalisasi industri berupa peningkatan peran World Trade Organization (WTO), yang mempengaruhi seluruh rantai produksi, mulai dari pengadaan bahan baku sampai distribusi dan penjualan produk menjadi semakin ketat. 100
Faktor-faktor kunci sukses/key success factors pada industri baja adalah: 1. Kemampuan dalam efisiensi biaya berupa pabrik skala besar, lokasi biaya rendah dan penyesuaian kapasitas dengan cepat. 2. Penggunaan teknologi yang tinggi untuk memperbaiki tingkat produktivitas, kualitas produk serta efisiensi terhadap penggunaan material dan energi. 3. Diferensiasi melalui spesifikasi teknis untuk baja khusus dan kualitas pelayanan. Lokasi fasilitas produksi yang strategis dengan akses laut yang besar menjadi kekuatan Krakatau Steel, karena selain menjamin akses kepada pelanggan dan bahan baku sekaligus dapat menghemat biaya transportasi dalam melayani berbagai macam segmen pasar. Memiliki fasilitas pendukung operasi yang lengkap disertai dengan sistem informasi terpadu juga merupakan faktor kekuatan dari Krakatau Steel. Faktor kekuatan lainnya adalah memiliki karyawan dengan kualifikasi pendidikan yang baik, pengalaman yang tinggi dan memiliki karyawan dengan keahlian khusus baik di bidang teknis maupun non teknis serta melakukan kerja sama (joint venture) dengan mitra asing melalui Krakatau Posco. Kelemahan pada Krakatau Steel terletak pada fasilitas produksi yang telah cukup berumur dan sebagian ada yang sudah obsolete yang menyebabkan kapasitas hulu dan hilir tidak seimbang dan terjadi bottleneck. Dengan fasilitas yang cukup berumur ini membuat utillisasi kapasitas seluruh pabrik tidak maksimal yang menimbulkan biaya produksi meningkat dan profit menurun. Krakatau Steel juga perlu efisien terhadap penggunaan energi serta meningkatkan 101
ketepatan proses pengiriman (on time delivery) dan klaim pelanggan. Kelemahan lainnya adalah ketergantungan terhadap hutang sebagai sumber pembiayaan perusahaan serta implementasi budaya dan tata nilai perusahaan yang baru belum berkontribusi pada profitabilitas perusahaan. Terkait dengan potensi Krakatau Steel dalam industri baja dalam pengembangan usaha dengan melakukan investasi untuk proyek strategis joint venture dengan perusahaan baja dunia melalui Krakatau Posco sudah sangat tepat. Dengan kerja sama ini Krakatau Steel dapat meningkatkan kapasitas bahan bakunya sehingga tidak perlu lagi mengimpor bahan baku yang dapat meningkatkan biaya. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengembangan industri hilir melalui pembangunan fasilitas produksi pelapisan baja otomotif, steel center dan pengembangan fasilitas produksi baja konstruksi yang bertujuan untuk menangkap peluang pasar otomotif dan sektor konstruksi yang terus tumbuh dengan pesat. Strategi yang dijalankan oleh PT Krakatau Steel saat ini cukup efektif dalam menghadapi lingkungan yang berubah, akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai strategi alternatif, seperti peningkatan produksi baja pada kapasitas yang penuh dan diiringi dengan pengembangan pasar, peningkatan penjualan dan perbaikan kualitas produk segmen konstruksi dan otomotif, mengoptimalkan supply chain management, peningkatan kapabilitas karyawan di bidang teknologi operasi dan manajerial, perbaikan proses pengiriman produk, serta melakukan penetrasi pasar yang didominasi oleh produk-produk impor. 102
5.2 Saran Berdasarkan kelemahan internal yang dapat diidentifikasi dan ditunjang dengan data kekuatan, peluang, serta ancaman yang ada bagi Krakatau Steel, berikut beberapa saran agar eksekusi strategi di masa depan dapat menjawab tantangan di masa depan, yaitu: 1. Meningkatkan perawatan fasilitas produksi guna memperbaiki kualitas produk segmen konstruksi dan otomotif Saat ini Krakatau Steel masih belum efektif dalam melakukan perawatan mesin. Mesin-mesin operasi yang dimiliki sebagian besar sudah berumur dan obsolete. Hal ini membuat produktivitas produksi lambat dan tidak konsisten dalam menjaga kualitas produk. Sebaiknya Krakatau Steel tidak harus menunggu waktu yang lama dalam penggantian mesin operasi yang membuat biaya usaha tinggi dan total hutang yang besar. Terlebih dengan peluang yang ada untuk mengembangkan pasar otomotif dan konstruksi yang tumbuh pesat. 2. Mengoptimalkan supply chain management untuk meminimalisis bottleneck yang terjadi pada pabrik hulu dan hilir Ketidakseimbangan kapasitas antara fasilitas produksi hulu dan hilir menyebabkan terjadinya bottleneck. Kapasitas produksi pabrik hilir lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik hulu dikarenakan kekurangan bahan baku di pabrik hilir. Untuk tetap menjaga pasokan perusahaan di pasar dalam memenuhi permintaan pelanggan maka digantikan dengan impor produk setengah jadi dari Ukraina dan Korea Selatan berupa Spons, Billet dan Slab. Ketidakseimbangan 103
kapasitas ini menyebabkan biaya produksi perusahaan meningkat dan profit menurun. 3. Peningkatan kapabilitas karyawan di bidang teknologi operasi dan manajerial Produktivitas karyawan Krakatau Steel saat ini masih rendah, disebabkan karena kurangnya proses transfer knowledge dan keahlian dari karyawan senior yang berpangalaman khususnya pada direktorat produksi dalam penggunaan teknologi operasi kepada karyawan junior dan bagi karyawan dengan status pendidikan SLTA kebawah. Sebaiknya Krakatau Steel perlu menyediakan wadah/tempat untuk mengadakan kegiatan transfer knowledge. Dengan demikian Krakatau Steel dapat menghasilkan kualitas produk yang baik, meningkatkan volume produksi, menurunkan/efisiensi penggunaan bahan baku dan energi. 4. Melakukan perbaikan terhadap proses pengiriman produk Masih rendahnya tingkat pengiriman produk secara tepat ke pelanggan maka perlu dilakukan perbaikan strategi untuk meningkatkannya dengan menguasai jalur distribusi secara penuh dengan membangun steel center yang dilakukan bersama mitra asing dan domestik. Dengan demikian Krakatau Steel tidak lagi bergantung pada penjualan tidak langsung melalui distributor, selain itu Krakatau Steel dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 104
5. Melakukan penetrasi pasar yang didominasi oleh produk-produk impor Saat ini cakupan wilayah pemasaran Krakatau Steel masih berpusat di Pulau Jawa, terutama di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sedangkan wilayah lainnya masih belum berpotensi dikarenakan permintaan terhadap produk Krakatau steel yang masih rendah. Dengan rendahnya jumlah karyawan pada direktorat/bagian pemasaran maka dirasakan perlu untuk merekrut karyawan pemasaran lagi sejalan dengan diadakannya proyek strategis. Dengan menambah karyawan pemasaran maka Krakatau Steel dapat memperluas segmen pasarnya ke wilayah lainnya terutama ke pasar yang didominasi oleh produk-produk impor. 105