BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Gizi Rumah Sakit menurut SK Menkes. No.134/Menkes/SK/IV/1978 terdiri dari 4 kegiatan yaitu : (1) kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAKSANAAN KONSELING GIZI DI RUMAH SAKIT HOLISTIC PURWAKARTA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PRAKTIK AHLI GIZI DALAM PELAYANAN KONSULTASI GIZI DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan mensyaratkan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI RSU SARAS HUSADA PURWOREJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesembuhan dan pemulihan status kesehatan. Bersama dengan itu klien sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan mulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan pelayanan prima rumah sakit di Indonesia tertuang dalam Keputusan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit adalah sebuah institusi kesehatan yang ditugasi khusus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. saja membuat RS mampu untuk bersaing dan tetap exist di masyarakat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan. penelitian dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mendorong rumah sakit menjadi semakin kompetitif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang di lintasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa. Bidang jasa ini melahirkan usaha-usaha baru yang terus maju dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. RASIDIN KOTA PADANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. seseorang terhadap pelayanan kesehatan. (Notoatmodjo,1993).

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Puskesmas adalah salah satu instansi pemerintah yang berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan saran dalam CSI (Customer Satification Indeks) rawat inap

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat (Permenkes No. 147 tahun 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dapat mempengaruhi persepsi pasien tentang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya berkembang dengan cepat jika menciptakan kepuasan dan kesetiaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan Gizi Rumah Sakit menurut SK Menkes No.134/Menkes/SK/IV/1978 terdiri dari 4 kegiatan yaitu : (1) kegiatan pengadaan, (2) kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap, (3) kegiatan penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi, (4) kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan (Depkes RI, 2003). Konseling gizi merupakan pelayanan gizi yang sangat penting, karena setiap orang mempunyai masalah yang berbeda beda. Masalah gizi yang sekarang ini sering disebut dengan masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih (Supariasa, 2013). Peran konseling gizi adalah gizi membantu klien/pasien dalam mengubah perilaku yang positif hubungannya dengan makanan dan gizi, mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang dihadapi, mengatasi masalah, mendorong klien untuk mencari cara pemecahan masalah, mengarahkan klien untuk memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai dan membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi klien (Persagi, 2013). Kegiatan konseling gizi di rumah sakit merupakan kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi dengan tujuan menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku sehat bagi individu dan masyarakat rumah sakit. Masyarakat rumah sakit meliputi semua pasien, keluarga/kerabatnya yang datang ke rumah sakit, dan semua petugas rumah sakit. Sasaran kegiatan konseling gizi adalah golongan masyarakat yang sedang menghadapi 1

masalah kesehatan tertentu dan mengharapkan suatu pemecahan bagi persoalannya (Deri, 2000). Pasien berhak mendapatkan konseling gizi yang berkualitas karena konseling gizi adalah bagian integral dalam proses mempercepat proses penyembuhan pasien. Konseling gizi yang berkualitas juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi sumber daya serta memberikan kepuasan kepada pasien. Pasien di rumah sakit mempunyai kebutuhan, pilihan, kepentingan, keunikan dan sensitivitas yang berbeda-beda, sehingga konseling gizi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, kepentingan dan harapan pasien (Iwaningsih, 2005). Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Subyektifitas pasien dipengaruhi oleh pengalaman pasien dimasa lalu, pendidikan, situasi psikis saat itu, dan pengaruh lingkungan (Firdaus, 2007). Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan maka pelanggan tidak puas, sebaliknya jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan puas dan senang (Wardhana, 2011). Kepuasan atau ketidak puasan merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi ketidaksesuaian tindakan yang dirasakan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya harapan (Tjiptono, 2006). Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh unsur budaya, unsur ekonomi dan karakteristik pasien (Wardhana, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya konseling gizi hubungannya dengan kepuasan pasien berkaitan dengan karakteristik pasien seperti umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan. Aspek-aspek yang diperlukan dalam 2

pelaksanaan konseling gizi meliputi : konselor, metode, materi, media, tempat, waktu, dan frekuensi (Depkes RI, 1991). Pelayanan konseling gizi yang baik apabila pelayanan tersebut handal, canggih, modern, lengkap, dan cepat dalam merespon pasien serta lokasi yang mudah dijangkau dan strategis, sehingga pasien bisa mengambil keputusan untuk menggunakan jasa tersebut dan akan timbul sikap tentang kepuasan pasien (Kotler, 2000). Kualitas pelayanan dipengaruhi oleh harapan sebagai modal menarik minat konsumen (Tjiptono, 2006). Hasil penelitian Umarella (1998) menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan pasien dengan kepuasan konseling gizi. Hal ini sejalan dengan penelitian Wardhana (2011) bahwa ada hubungan karateristik responden terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian Asih (2003) menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien. Penelitian Martiana (2006) menunjukkkan tidak ada hubungan antara karakteristik pasien (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan) terhadap kepuasan pasien. Adapun aspek-aspek dalam pelaksanaan konseling gizi dapat diketahui dari hasil penelitian Deri (2000), bahwa mutu konseling gizi rata-rata 99,7 % (sangat memuaskan) yang terdiri dari aspek penampilan sebesar 100 %, prosedur pelayanan sebesar 99,7 %, dan sikap pelayanan petugas sebesar 96,7 %. Berdasarkan penelitian Martiana (2006) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap konselor 100% puas, terhadap metode 89,7 % puas, terhadap materi 98,5 % puas, terhadap media 91,2 % puas, terhadap tempat 89,7 % puas, terhadap lama konseling gizi 80,9 % puas, dan terhadap frekuensi kunjungan ahli gizi (konselor) 66,2 % puas. Penelitian Sulasty 3

(2008) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien tidak ada hubungannya dengan sikap, materi, metode, dan media terhadap pelaksanaan konseling gizi. Untuk waktu, tempat dan frekuensi kunjungan konselor berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien dalam pelaksanaan konseling gizi. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soehadi Prijoneoro Sragen merupakan Rumah Sakit Kelas B di Propinsi Jawa Tengah, sesuai dengan misi pertamanya menyelenggarakan pelayanan yang prima dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Instalasi gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoo Sragen telah melaksanakan konseling gizi di rawat inap dan rawat jalan. Dari laporan penyelenggaraan pelayanan gizi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen rata-rata pasien yang mendapat konseling gizi pada 6 bulan ( Juli-Desember tahun 2013) sebanyak 155 orang. Konselor terdiri dari ahli gizi lulusan D3, D4, dan S1 Gizi yang menangani pasien. Penyelenggaraan Gizi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, selama ini belum pernah melakukan evaluasi tentang pelayanan konseling gizi dilihat dari segi kepuasan pasien. Selain itu juga belum diketahui aspekaspek yang menjadi prioritas utama yang perlu diperbaiki dalam pelayanan konseling gizi yang mencakup sikap konselor, materi, media, lama, dan tempat konseling. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang hubungan pelaksanaan konseling gizi dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas layanan konseling gizi. 4

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan pelaksanaan konseling gizi dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui ada hubungan pelaksanaan konseling gizi dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan pelaksanaan konseling gizi yang terdiri dari sikap konselor, materi konseling, media konseling, lama konseling, dan tempat konseling. b. Mendiskripsikan kepuasan pasien dalam pelaksanaan konseling gizi. c. Menganalisis hubungan pelaksanaan konseling gizi dengan kepuasan pasien. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi RSUD dr.soehadi Prijonegoro Sragen Memberikan masukan pada pengambil keputusan terutama di lingkungan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dalam pengembangan layanan konseling gizi dalam meningkatkan kepuasan pasien. 2. Bagi Pasien Rawat Inap di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen 5

Memberikan gambaran konkrit dalam pengembangan dan penerapan layanan konseling gizi dalam hal meningkatkan kepuasan pasien. 3. Bagi Institusi Pendidikan Pengembangan untuk ilmu pengetahuan, baik konsep maupun teori berhubungan dengan pelaksanaan konseling gizi yang berhubungan dengan kepuasan di rumah sakit, serta sebagai masukan bagi peneliti lain apabila akan melanjutkan penelitian sejenis. E. Ruang Lingkup Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai pelaksanaan konseling gizi yang berhubungan dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. 6