Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

UJI PROTEIN DAN LEMAK PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA

UJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI TELUR ASIN MENGGUNAKAN PERENDAMAN LUMPUR SAWAH NASKAH PUBLIKASI

UJI VITAMIN DAN MINERAL PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN TANPA GARAM DAPUR

TELUR ASIN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

UJI ORGANOLEPTIK DAN KEAWETAN IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN ABU PELEPAH KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

KADAR PHOSPOR (P) DAN ZAT BESI (Fe) IKAN TERI ASIN HASIL PENGASINAN MENGGUNAKAN AIR ABU PELEPAH KELAPA

PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TELUR BEBEK DENGAN PERENDAMAN BEKATUL PADI NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok dari Familia Palmae dan disebut juga Cocos nucifera L dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan beberapa spesies digunakan sebagai terapi dalam proses

PELUANG BISNIS TELOR ASIN ASLI BREBES

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

PENGARUH PROSES PENGGARAMAN TRADISIONAL TERHADAP RASIO KEKERASAN DAN KEMASIRAN TELUR ASIN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kutikula), membran kulit telur, kantung udara, chalaza, putih telur (albumen),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. senyawa xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, dan antimikrobial yang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya

BAB I PENDAHULUAN. difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ( ragi tempe ). Selain itu

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Telur Asin Ayam Ras dan Telur Asin Itik Di Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yan memiliki rasa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

merupakan komponen terbesar dari semua sel hidup. Protein dalam tubuh pembangun, dan zat pengatur dalam tubuh (Diana, 2009). Protein sangat penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan jenis penelitian eksperimen faktorial (factorial design). Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Transkripsi:

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TELUR ASIN HASIL PERENDAMAN SERBUK BATU BATA MERAH DENGAN TELUR BEBEK TANPA PENGASINAN Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Menempuh Sarjana S-1 Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A 420 060 033 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Zat gizi merupakan satuan yang menyusun bahan makanan antara lain: karbohitrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Salah satu zat gizi yang sangat diperlukan tubuh manusia adalah protein. Sumber protein dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu protein hewani dan protein nabati, protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, ayam, telur, susu dan keju. Sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari padi padian, kacang kacangan. (Sofro, dkk 1992). Jenis telur yang paling banyak dikonsumsi adalah telur ayam, telur puyuh dan telur bebek, telur bebek mempunyai kandungan gizi yang lengkap, meliputi karbohitrat, protein, lemak, vitamin dan mineral(sudaryani 2003) akan tetapi telur mudah busuk, rusak, dan masa simpannya kurang lebih satu minggu, karena dalam telur mengandung sejumlah kandungan gizi terutama protein sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri. Salah satu untuk memperpanjang masa simpan telur adalah dengan dibuat telur asin. Telur yang biasa digunakan sebagai asinan adalah jenis telur bebek, karena bau asinnya yang tajam menyebabkan penggunaannya dalam berbagi makanan 1

2 tidak seluas telur ayam, dan memiliki pori-pori yang lebih besar dibandingkan telur- telur yang lain, sehingga sangat tepat untuk pembuatan telur asin, dengan pengasinan telur bebek akan diperoleh citarasa yang khas, menghilangkan bau amis, dan memperbaiki daya simpan yang lebih lama, serta meningkatkan daya guna dan nilai ekonomis (Astawan 2004). Berdasarkan proses pengolahan nya, telur asin dapat dibuat dengan cara merendam dalam larutan garam jenuh atau dengan menggunakan adonan garam. Adonan garam merupakan campuran antara garam,serbuk batu bata merah dan kadang sedikit kapur atau sendawa. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena dapat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat kerja enzimproteolitik (enzim perusak protein),dan menyerap air dari dalam telur,sehingga menyebabkan telur menjadi lebih awet. (Harry 2004). Menurut ahli gizi, garam yang terdiri dari NaCl tidak baik dikonsumsi oleh penderita (Hipertensi). Oleh sebab itu bagi penderita hipertensi dianjurkan untuk mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung NaCl. Hal ini tentunya dapat mengurangi selera makan para penderita hipertensi, karena tidak bias dipungkiri kalau makanan tanpa garam terasa hambar dan kurang sedap cara mengatasi hal tersebut para penderita hipertensi dianjurkan menggunakan garam rendah NaCl yang biasa mempunyai komposisi yang terdiri dari campuran NaCl, MgCl 2 dan KCl dengan perbandingan tertentu. Dengan demikian para penderita hipertensi

3 juga dapat menikmati makanan rasa asin yang ditimbulkan oleh garam MgCl 2 dan KCl. Mutu telur asin dapat dilihat berdasarkan penilaian sifat organoleptik atau penilaian dengan menggunakan panca indra manusia terhadap sifat karakteristik pangan dengan menggunakan indra penglihatan, pembau, perasa, peraba dan pendengaran.(achmad 1999) organoleptik yang diujikan dalam penelitian ini meliputi warna, aroma, tekstur, dan rasa dengan panelis dalam katagori agak terlatih berdasarkan jenis kelamin, suku bsngsa, tingkat ekonomi, social dan pendidikan.(rahayu 1997). Protein memegang peran penting dalam tubuh kita. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim (suatu protein biokatalisator). Selain itu ada juga antigen yang dapat melawan bakteri dan penyakit. Protein berasal dari hewan (hewani) yang berupa daging dan telur. Sedang yang berasal dari tumbuhan (nabati) yaitu kacang. Kedelai, gandum (Poedjiadi, 1994). Protein dalam makanan sangat penting bagi proses kehidupan organisme yang heterotrop seperti hewan dan manusia. Senyawa protein dalam biomolekul berperan sebagai unsure nulkeoprotein yang merupakan cetakan dalam proses keturunan, sebagai enzim-enzimnya yang memacu reaksi-reaksi proses kehidupan, sebagai hormone, sarana kontraksi otot, sebagai antibody yaitu senyawa dalam sistem pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit ( Sudarmadji, 1996).

4 Dengan melihat kenyataan tersebut peneliti mencoba memanfaatkan serbuk batu bata merah dalam proses pembuatan telur asin untuk mengetahui berapa besar pengaruhnya terhadap kadar protein dan kualitas telur asin dengan penelitian yang berjudul PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TELUR ASIN HASIL PERENDAMAN SERBUK BATU BATA MERAH DENGAN TELUR BEBEK TANPA PENGASINAN. B. PEMBATASAN MASALAH Subyek Obyek : Perendaman dengan serbuk batu bata merah selama 15 hari. : Telur bebek yang diasinkan dan telur bebek tidak diasinkan. Parameter : Kualitas telur asin meliputi kadar protein, sifat organoleptik (Tekstur, warna, bau dan rasa). C. PERUMUSAN MASALAH Agar pokok bahasan yang dibahas tidak terlalu luas dan untuk memperoleh pemahaman masalah dalam pelaksanaan penelitian ini maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan kandungan protein pada telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dan kandungan protein pada telur bebek tanpa pengasinan? 2. Adakah perbedaan sifat organoleptik pada telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dan telur bebek tanpa pengasinan?

5 D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui kandungan protein pada telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dan telur bebek tanpa pengasinan. 2. Untuk mengetahui sifat organoleptik pada telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dan sifat organoleptik telur bebek tanpa pengasinan. E. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Kita dapat mengetahui kandungan protein pada telur asin hasil perendaman serbuk batu bata merah dan pada telur bebek tanpa pengasinan. 2. Mensosialisasakan pada masyarakat berapa kandungan protein pada telur asin hasil perendaman serbuk batu batra merah dan telur bebek tanpa pengasinan.