TINJAUAN TATA LETAK (LAYOUT) ISI BUKU SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN KELAS III SEKOLAH DASAR DI PENERBIT YUDHISTIRA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH POPULER

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian... 95

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. kicker eyebrows, credit line, caption, foto, headline, deck, initial caps, box,

Pipografi Aplikatif ANATOMI PARAGRAF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: Fakultas FAKULTAS. Program Studi PROGRAM STUDI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1,

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Bab 4 KONSEP DESAIN. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak, karakter dan

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual Teori Layout

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB IV KONSEP DESAIN

contoh-contoh yang baik, mengingat semakin meningginya rasa ingin tahu tentang gaya rambut dan kecantikan dari para wanita, karena sangat berkembangny

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

BAB II LANDASAN TEORI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi surat kabar atau koran Radar Surabaya mempunyai tata letak atau

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI DALAM PENERBITAN BUKU. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 12Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

PRINSIP DESAIN DAN LAYOUT

Tipografi Aplikatif HURUF DAN PENGGUNAANNNYA. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 09Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

BAB III CARA PENULISAN

4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku

BAB III LANDASAN TEORI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. mengenai sebuah logo yang akan digunakan dalam Kerja Praktik yang disusun

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

ADAPTASI HURUF LATIN DENGAN 3 TEKNIK PERANCANGAN HURUF PADA STUDI KASUS KARYA FONT DESIGN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut sebuah blog, rahdinalspaceart, ada berbagai kriteria sebuah majalah yang baik, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prinsip Desain poster

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB 4. Konsep Desain

Tutorial Penyusunan Skripsi

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR DESAIN DALAM TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KRATIF

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...)

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI MEDIA PUBLIKASI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 14Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

BAB II TEORI PENUNJANG

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

BAB III TEORI PENUNJANG

KANTOR BAHASA KEPULAUAN RIAU

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... iv. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GRAFIK... vi. ABSTRAK... i BAB I PENDAHULUAN... 1

Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III TEORI PENUNJANG

Transkripsi:

TINJAUAN TATA LETAK (LAYOUT) ISI BUKU SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN KELAS III SEKOLAH DASAR DI PENERBIT YUDHISTIRA Oleh: Agus Budi Setyawan ABSTRAK Buku teks sebagai salah satu komponen dalam proses kegiatan belajar mengajar memiliki peran penting dalam menentukan baik buruknya hasil pembelajaran yang dilakukan karena itu penyajian bahan dalam buku teks harus dikemas dengan semenarik mungkin sehingga dapat merangsang siswa untuk mempelajarinya. Unsur estetis sebuah buku diwujudkan dalam bentuk layout berupa penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya agar dapat memberikan kenyamanan bagi pembaca buku ketika mereka membacanya dan memudahkan dalam memahami isinya. Kata kunci: Buku teks, layout, elemen desain A. PENDAHULUAN Pendidikan sebagai aktor utama yang memegang peran penting bagi kemajuan bangsa saat ini masih terus dalam tahap perbaikan dan peningkatan kualitas. Usaha-usaha perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan, secara sistematis telah dilakukan oleh pemerintah. Perbaikan-perbaikan tersebut dilakukan dalam berbagai hal seperti tenaga pendidik, fasilitas sekolah, dan juga penataan perangkat pendukung pembelajaran. Buku merupakan salah satu komponen dalam proses kegiatan belajar mengajar yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan. Buku teks merupakan salah satu jenis buku pendidikan. Buku teks adalah buku yang berisi huraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematik berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan 1

siswa, untuk diasimilasikan. Buku teks sebagai buku penopang dalam pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting yaitu menentukan baik buruknya hasil pembelajaran yang dilakukan karena guru menggunakan buku teks tersebut sebagai acuan dalam membelajarkan materi. Penyajian bahan dalam buku teks harus menarik, menantang, merangsang, bervariasi sehingga siswa benarbenar termotivasi untuk mempelajarinya. Unsur estetis yang dinamis diperlukan untuk membuat buku menjadi enak dibaca dan dipahami isinya. Unsur estetis sebuah buku diwujudkan dalam bentuk layout. Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya. Berdasarkan uraian diatas, maka muncul rasa ketertarikan penulis untuk meneliti penerapan layout pada buku Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan, dengan dasar pertimbangan mengingat materinya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional. Peneliti memilih buku Seni Budaya dan Ketrampilan Kelas III Sekolah Dasar terbitan Yudhistira sebagai studi kasus dalam penelitian. Adapun permasalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini, yakni: a. Mengetahui bagaimana penerapan tata letak (layout) isi buku Seni Budaya dan Ketrampilan kelas III Sekolah Dasar di penerbit Yudisthira b. Mengetahui peranan tipografi dalam kaitannya dengan penerapan tata letak (layout) isi buku Seni Budaya dan Ketrampilan kelas III Sekolah Dasar di penerbit Yudisthira B. TINJAUAN PUSTAKA Layout Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan 2

yang dibawanya. Melayout adalah salah satu proses tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjanya. Elemen Layout Layout memiliki banyak elemen yang mempunyai peran berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout. Untuk membuat layout yang optimal, maka designer harus mengetahui peranan masing-masing elemen tersebut. Elemen layout dibagi menjadi tiga, yakni elemen teks, elemen visual dan invisible elemen. Elemen teks meliputi: Judul, diberi ukuran besar untuk membedakan dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari huruf tersebut harus menarik perhatian, karena segi estetis lebih diprioritaskan. Deck, merupakan gambar singkat tentang topik yang dibicarakan di body text, berfungsi sebagai pengantar sebelum orang membaca body text Byline, berisi nama penulis dan kadang disertai dengan jabatan atau keterangan singkat lainnya. Body text, isi/naskah/artikel merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan informasi terhadap topik bacaan. Sub judul, Artikel yang panjang biasanya dibagi kedalam beberapa segmen sesuai dengan topiknya, Sub judul berfungsi sebagai judul segmen. Pull quotes, pada awalnya merukakan cuplikan perkataan atau tulisan seseorang, namun kini mengalami perluasan arti. Pull quotes dapat diambil dari sebagian isi body text yang dianggap sebagai pokok pikiran naskah. Caption, merupakan keterangan singkat yang menyertai elemen visual yang dan inzert. Biasanya menggunakan huruf yang berbeda dengan body text dengan ukuran yang lebih kecil. Callouts, pada dasarnya sama seperti caption, kebanyakan callouts menyertai elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan. Kickers, merupakan suatu atau beberapa kata pendek yang terletak diatas judul, fungsinya untuk memudahkan pembaca menemukan topik yang diinginkan dan meningatkan lokasinya saat membaca suatu artikel. Initial caps, huruf awal yang berukura besar dari kata pertama pada paragraf, dapat berfungsi sebagai penyeimbang naskah. Indent, baris pertama paragraf menjorok masuk kedalam sedang hanging indent adalah kebalikannya. 3

Lead line, beberapa kata pertama atau seluruh kata di baris paling awal pada tiap paragraf yang dibedakan antar hurufnya. Spasi antar paragraf, berfungsi untuk membedakan paragraf satu dengan yang lainnya Header dan Footer, header merupakan area di antara sisi atas kertas dan margin atas. Footer adalah area diantara sisi bawah kertas dan margin bawah. Running head, judul buku/bab yang sedang dibaca nama pengarang dan informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. Catatan kaki, berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu di dalam naskah. Nomor halaman, berfungsi untuk memudahkan pembaca mengingat lokasi artikel. Jumps, berfungsi sebagai informasi kelanjutan halaman dari sebuah artikel Signature, merupakan informasi dari penyampai pesan bisa berisi alamat, nomor telepon atau orang yang bisa dihubungi atau informasi tambahan lainnya. Nameplate, merupakan nama surat kabar, majalah, tabloid atau newslatter. Masthead, merupakan halaman yang berisikan informasi mengenai penerbitnya. Elemen Visual, meliputi: Foto, memberikan kredibilitas atau kemampuan untuk memberikan kesan sebagai yang dapat dipercaya Artworks, merupakan seluruh jenis karya seni bukan fotografi baik itu berupa ilustrasi, kartun, sketsa dan lain-lain yang dibuat secara manual atau komputer. Infographics, fakta-fakta dan data-data statistik hasil dari survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel, diagram, bagan, peta, dan lain-lain. Garis, merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain. Dalam suatu layout, garis berfungsi membagi suatu area, penyeimbang dan sebagai pengikat sistem desain supaya terjaga kesatuannya. 4

Kotak, berisi artikel yang bersifat tambahan dari artikel utama. Inzet, elemen visual yang berukuran kecil yang diletakkan di dalam elemen visual yang lebih besar. Berfungsi sebagai pemberi informasi pendukung. Point, suatu daftar/list yang mempunyai beberapa baris berurutan ke bawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin. Invisible elements, merupakan fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen layout lainnya. Meskipun elemen ini tidak terlihat pada hasil produksi, namun elemen-elemen ini memiliki fungsi yang sangat penting, apalagi bila layout akan menggunakan elemen teks yang banyak. dalam kondisi seperti itu invisible elemen akan bermanfaat sebagai salah satu pembentuk unity dari keseluruhan layout. Invisible elements, meliputi: Margin, menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Berfungsi untuk mencegah agar elemen layout tidak terlalu jauh ke pinggir halaman. Grid, alat bantu dalam me-layout. Berfungsi untuk mempermudah dalam menentukan di mana harus meletakkan elemen layout dan mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk karya desain yang memiliki beberapa halaman. Prinsip Layout Prinsip-prinsip layout dapat dianalogikan sebagai suatu formula untuk membuat suatu layout yang baik. Formula ini akan bekerja dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama ditambah dengan latihan dan eksplorasi terus menerus. Prinsip-prinsip layout, meliputi: 1. Sequence, adalah urutan/hierarki/aliran. Kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai ke yang bisa dibaca belakangan. Dengan adanya sequence membuat pembaca secara otomatis akan mengurutkan pandangan matanya. 2. Emphasis, adalah teknik memberikan penekanan tertentu pada layout. Dapat dilakukan dengan cara memberikan ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut, warna yang kontras dengan latar belakang, peletakan diposisi yang strategis dan menarik perhatian, dan menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya. 5

3. Balance, adalah teknik mengatur keseimbangan pada layout. Pembagian berat yang merata bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan. Terdapat 2 jenis keseimbangan yaitu : a. Keseimbangan Simetris Keseimbangan simetris dapat dikiaskan sebagai keseimbangan cermin, berarti, sisi-sisi yang berlawanan harus sama persis untuk menciptakan keseimbangan.bila kita menarik garis lurus pada bagian tengah maka, bagian yang satu akan menjadi cerminan bagi yang lain. Keseimbangan simetris ini sering disebut juga dengan keseimbangan formal. b. Keseimbangan Asimetris Keseimbangan yang lebih bersifat optis atau kelihatannya seimbang terjadi bila objek-objek berlawanan tidak sama atau seimbang, misalnya sisi satu memiliki objek lebih kecil dari objek yang lainnya. Keseimbangan Asimetris dapat memberi kesan santai dan casual, namun demikian penggunaan asimetris akan memiliki kesulitan tersendiri bagi desainer, karena ia harus menentukan layout dengan teliti untuk memberikan kesan bahwa desain tersebut masih seimbang. Dalam membuat tata letak yang asimetris agar tetap terlihat seimbang, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan. 4. Unity, adalah menciptakan kesatuan secara keseluruhan. Tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang non fisik yaitu pesan/komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut (Rustan, 2008: 74-84). Tipografi dalam Layout Jika kita membaca sebuah buku, majalah, maupun Koran dan kita mampu menikmati susunan tulisan yang disajikan, hal itu tidak lepas dari peran pengaturan terhadap komponen-komponen yang terdapat pada paragraph demi paragraph dari naskah yang kita baca (Kusrianto, 2004:47). Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki nilai fungsional dan nilai estetik (Sihombing, 2001:2). Teks merupakan salah satu elemen layout terpenting. Selain perannya sebagai penyampai pesan komunikasi, huruf mempunyai dampak pada ruang dalam suatu layout dua dimensi. Membicarakan teks artinya membicarakan tipografi dan 6

peranannya secara umum dalam kaitannya dengan layout: pemilihan jenis huruf dan ukurannya termasuk jarak antar huruf, kata, baris dan lebar paragraf. Memilih Jenis Huruf dan Ukurannya Diluar kesesuaiannya dengan tema atau konsep desain yang dibawanya, dalam menentukan jenis huruf dan ukuran yang cocok, perlu memahami beberapa hal berikut: jenis huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda walaupun menggunakan satuan yang sama (point). Banyak sumber yang menyarankan ukuran huruf untuk bagian isi naskah adalah 9 sampai 12 point, ada yang mengatakan 14 point masih cocok digunakan sebagai teks dibagian naskah, sedangkan 14 point ke atas adalah ukuran untuk display type, di bawah 9 point adalah ukuran untuk caption. Pengaturan itu dilakukan berkaitan dengan pertimbangan aspek legibility dan readability dari penggunaan huruf. Legibility berhubungan dengan kemudahan mengenali dan membedakan masing-masing huruf/karakter, hal ini menyangkut bentuk huruf yang digunakan. Suatu jenis huruf dikatakan legible apabila masing-masing huruf mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu dengan yang lainnya. Readability berhubungan dengan tingkat keterbacaan suatu teks yang readable berarti keseluruhannya mudah dibaca (Rustan, 2010:74). Menentukan Letter Spacing, Word Spacing dan Leading Letter spacing adalah jarak antar huruf atau karakter, sedangkan istilah kerning sebenarnya adalah pengaturan ruang/jarak antar karakter yang satu dengan yang lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan keterbacaan. Sebaiknya semakin kecil ukuran huruf, jarak antar huruf semakin diperbesar. Sebaliknya apabila ukuran huruf lebih besar dari ukuran normal, sebaiknya jarak antar hurufnya diperkecil. Word spacing adalah jarak antar kata. Word spacing sebaiknya mengikuti letter spacing. Makin lebar letter spacing, word spacing sebaiknya makin lebar pula. Word spacing harus diatur untuk menghindari river. River adalah efek seperti aliran sungai yang dapat mengganggu kenyamanan membaca dan sering terjadi pada paragraf yang rata kanan kiri (justified) dengan lebar garis yang sempit. Leading, merupakan jarak antar baris. Yang terpenting dalam menentukan besarnya adalah jangan sampai descender huruf di baris atas berhimpitan dengan ascender huruf di baris bawahnya, terutama untuk bodytext, kecuali konsep desainnya mengharuskan demikian. Lebar paragraph juga mempengaruhi besar leading. Semakin lebar paragraph (semakin banyak teks dalam suatu baris), semakin besar ukuran leading yang diperlukan untuk memudahkan pembaca mencari baris baru dibawahnya. Namun untuk paragraph yang sempit di bawah rata-rata seperti pada caption, disarankan mempunyai leading yang cukup besar (Rustan, 2008:19). 7

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana penerapan tata letak (layout) isi buku Seni Budaya dan Ketrampilan Kelas III Sekolah Dasar di penerbit Yudisthira 2. Mengetahui peranan tipografi dalam kaitannya dengan penerapan tata letak (layout) isi buku Seni Budaya dan Ketrampilan Kelas III Sekolah Dasar di penerbit Yudisthira Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi desainer layout, dapat menambah wawasan dan memberikan pertimbangan dalam penerapan layout 2. Bagi penerbit dan penulis buku, sebagai bahan pertimbangan dalam menilai kualitas buku yang diterbitkan/dibuat dari segi penyajiannya. 3. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mendesain layout yang menarik dan komunikatif sehingga dapat merangsang orang untuk membacanya. D. METODE PENELITIAN 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah visual literasi, dengan mengamati langsung dan mendokumentasikan layout pada buku Seni Budaya dan Ketrampilan Kelas III Sekolah Dasar di penerbit Yudhistira. 2. Teknik Analisis Data Data temuan dari objek penelitian selanjutnya dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif E. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Tata Letak (Layout) Isi Buku Seni Budaya Dan Ketrampilan Kelas III Sekolah Dasar Di Penerbit Yudisthira Buku akan mudah dipahami isinya jika disusun secara sistematis dan terstruktur. Bab pertama hingga bab terakhir mempunyai tujuan dan manfaat yang semakin meningkat dan lebih spesifik. Pengelompokan tema bab perlu dipahami lebih dahulu agar mudah menyusun dan membaginya berdasarkan hirarki kebutuhan. 8

Desain cover yang didesain dengan baik akan membuat tampilan buku menjadi lebih menarik sehingga dapat menggugah rasa ingin tahu pembaca untuk membuka isinya. Layout buku yang didesain dengan baik akan memberikan kenyamanan bagi pembaca buku ketika mereka membacanya dan memudahkan dalam memahami isinya. Gambar 1 Cover buku Seni Budaya dan Ketrampilan (sumber: repro Agus Budi Setyawan, 2011) Desain cover buku Seni Budaya dan Ketrampilan di atas dibuat dengan ukuran 35 x 25 cm dengan ketebalan punggung buku 0.7 cm. Visualisasi buku berupa gambar ilustrasi sepasang anak laki-laki dan perempuan yang sedang menarikan tarian payung dengan ekspresi gembira, dilengkapi busana dan aksesoris penunjangnya dengan latar belakang suasana padang rumput. Gambar ilustrasi tersebut dibuat dengan teknik pewarnaan digital (komputer). Warna cover buku cenderung warna-warni dengan menggunakan empat warna, yakni biru, merah, kuning, dan ungu. Tipografi yang digunakan berjenis san serif (tidak berkait) dengan ukuran 48 point untuk penulisan judul dan 18 point untuk penulisan sub judulnya. Penulisan huruf dibuat rata kiri. Arah pandang orang diurutkan (squence) mulai dari headline, subheadline, ilustrasi, kicker, pengarang dan penerbit buku. Emphasis atau penekanan pada desain cover buku dibuat dengan penggunaan warna yang kontras, serta ukuran gambar dan huruf yang dominan/besar. Keseimbangan (balance) menggunakan keseimbangan asimetris. Secara kesatuan (unity) visualisasi desain cover pada buku Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar kelas III terbitan Yudhistira ini sudah terpenuhi, hal ini terlihat dari penggunaan elemen desain yang terkomposisi dengan baik sehingga dapat mengunci visualisasinya. 9

Gambar 2 Halaman bab 1 dan 2 pada buku Seni Budaya dan Keterampilan (sumber: repro Agus Budi Setyawan, 2011) Materi pada buku Seni Budaya dan Ketrampilan kelas III Sekolah Dasar di penerbit Yudisthira dibuat menjadi 8 bab pembahasan dan setiap pergantian bab dituliskan dalam halaman tersendiri. Halaman bab, mulai dari bab 1 sampai dengan bab 8 memiliki tampilan desain dan visualisasi yang sama. Latar belakang berupa gambar ilustrasi yang terdiri dari beberapa objek visual yang disusun menjadi motif (patren). Margin, layout dan komposisi dari setiap halaman bab juga dibuat sama. Penulisan teks pada judul bab dibuat dalam format/susunan center, sedangkan keterangan pada penjelasan kompetensi dasar dituliskan dengan format/susunan rata kiri. Squence dari setiap halaman bab dibuat sama, yakni dari atas ke bawah. Emphasis berupa penggunaan huruf dalam ukuran besar, sehingga membangun squence dari setiap halaman bab. Layout dibuat dengan keseimbangan simetris sehingga menciptakan kesan formal. Unity layout terlihat elemen teks, gambar, warna, ukuran, posisi dan style yang saling berkaitan dan disusun secara tepat. 10

Gambar 3 Halaman 2 dan 3 pada buku Seni Budaya dan Keterampilan (sumber: repro Agus Budi Setyawan, 2011) Gambar 4 Halaman 102 dan 103 pada buku Seni Budaya dan Keterampilan (sumber: repro Agus Budi Setyawan, 2011) Ada berbagai elemen layout yang digunakan pada halaman buku Seni Budaya dan Keterampilan, yakni meliputi: elemen teks, elemen visual dan invisible element. Elemen teks, yang terdapat pada buku Seni Budaya dan Keterampilan ini meliputi: Judul yang dituliskan dengan ukuran huruf yang besar dengan tujuan untuk menarik perhatian 11

Bodytext berupa naskah yang berisi penjelasan materi dari tiap segmen/topik yang dibahas Sub judul berupa judul dari segmen/topik pembahasan yang ada pada tiap bab Caption berupa penjelasan/keterangan gambar Kickers berupa unsur gambar untuk memudahkan pembaca menemukan topik yang diinginkan Indent berupa baris pertama dari paragraf yang menjorok ke dalam Header berupa area di sisi atas kertas dan margin atas yang digunakan untuk menuliskan judul segmen. Footer berupa area di antara sisi bawah kertas dan margin bawah yang digunakan untuk menuliskan running head Running head berupa judul atau topik yang sedang dibahas Nomor halaman yang ditempatkan di sebelah kanan dan kiri pada sisi kertas bagian bawah Elemen visual, yang terdapat pada buku Seni Budaya dan Keterampilan ini meliputi: Foto yang digunakan sebagai ilustrasi untuk memperjelas materi pembahasan Artwork berupa ilustrasi bukan foto yang dibuat secara manual maupun digital yang digunakan untuk menjelaskan materi pembahasan Kotak/bingkai yang digunakan untuk menuliskan keterangan petunjuk guru supaya terlihat rapi Point dalam bentuk penanda angka Invisible elemen, yang terdapat pada buku Seni Budaya dan Keterampilan ini meliputi: Margin yang digunakan untuk menentukan jarak antar pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin pada buku ini dibuat simetris dengan ukuran 1,5 cm untuk setiap sisisisinya Grid berupa satu kolom yang digunakan untuk mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout 12

Peranan Tipografi Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Tata Letak (Layout) Isi Buku Seni Budaya Dan Ketrampilan Kelas III Sekolah Dasar Di Penerbit Yudisthira Huruf mempunyai peranan yang penting sebagai penyampai informasi, huruf juga memberikan dampak pada ruang dalam suatu layout karena itu perlu kecermatan dalam memilih jenis huruf serta ukurannya. Dalam buku Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar kelas III di penerbit Yudhistira, huruf yang digunakan berjenis san serif (tidak berkait) dengan karakter/kesan kokoh. Ukuran huruf yang digunakan untuk menuliskan judul sebesar 48 point, sub judul sebesar 18 point, body text sebesar 16 point, keterangan/caption gambar sebesar 10 poit, keterangan instruksi/petunjuk guru sebesar 9 point dan running head diketik dengan huruf sebesar 9 point. Penulisan body text menggunakan huruf arial 16 point dengan leading 18 point dan letter spacing sekitar 25/1000 em dengan lebar paragraf sebesar 8-12 kata per baris. Pemilihan ukuran huruf yang digunakan untuk menuliskan body text pada buku Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar kelas III di penerbit Yudhistira dinilai sudah tepat karena dengan ukuran sebesar itu huruf memiliki tingkat legibility yang tinggi sehingga dapat memudahkan anak dalam membacanya. Akan tetapi ukuran huruf yang digunakan untuk menuliskan petunjuk guru dinilai kurang tepat, terlalu kecil sehingga tingkat legibilitynya rendah, hal ini dikhawatirkan dapat menyulitkan anak ketika membacanya. Penulisan judul segmen pada buku ini dibuat tebal (bold) sehingga dapat memudahkan anak untuk membaca dan mengidentifikasikan materi pembahasan pada masing-masing bab. F. KESIMPULAN DAN SARAN Layout, bukan sebatas menata letak material-material (content) suatu halaman media. Layout itu tentang bagaimana mengorganisasikan ruang. Pemahaman tentang ruang inilah yang kurang disadari oleh beberapa desainer. Ruang-ruang tersebut berbeda sifat dan jenisnya untuk tiap media. Ada ruang formal, ada ruang informal. Ada ruang statik, ada pula ruang dinamik. Jika layout adalah tentang bagaimana desainer mengorganisasikan ruang, hal tersebut didahului dengan memelajari semua content dalam ruang tersebut. Pendek kata, sebelum melayout sebaiknya desainer memelajari apa yang akan dilayout. Desainer sebaiknya memahami content dan tahu siapa yang nantinya akan membaca content tersebut, sehingga layout buku yang didesain akan memberikan kenyamanan bagi pembaca buku ketika mereka membacanya dan memudahkan mereka dalam memahami isinya. 13

G. DAFTAR PUSTAKA Rustan, Surianto (2008), Layout, Dasar & Penerapannya, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rustan, Surianto (2010), Font & Tipografi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Kusrianto, Adi. (2004).Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis. Yogyakarta: Penerbit Andi. 14