BAB I PENDAHULUAN. panglima perang yang selalu membela orang-orang Quraish untuk melawan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera. Khalid bin Walid

KELAS X SMAN 5 PADANG. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat Pada Soal di Bawah Ini!

BAB I PENDAHULUAN. kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH. Oleh : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

Ajwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH

UMAR ALFARUQ ( Yaa Allah! Kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang Umar, yaitu Amr bin Hisyam atau Umar ibnul Khaththab )

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

Imam Hasan, Pelindung Kesucian Islam

BAB III PEPERANGAN PADA MASA SAHABAT RASULULLAH SAW. Muslimin Arab melawan tentara kerajaan Romawi Timur pada abad 13 H /

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

PERJANJIAN HUDAIBIYAH AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

Prestasi, bukan Prestise

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 3

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB IV STRATEGI PERTEMPURAN PERANG YARMUK. baru yang belum pernah digunakan oleh orang-orang Arab sebelumnya, di antara

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

Biografi Khalid bin Walid Radhiyallahu anhu

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI SAFAWI PERSIA ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Nabi dan para sahabat menjadikan bulan ini bulan meraih kemuliaan tertinggi. Tidak sekadar memperbaiki diri sendiri.

Proses pengangkatan khalifah melalui kesepakatan kaum muhajirin dan anshar karena melihat kekosongan kursi kepemimpinan. Nabi tidak memberikan wasiat

Sumbangan Wakaf pada Peradaban Islam (1) Monday, 23 October :01

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS V SEMESTER II

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

Tarikh Al-Khulafaaur Raasyidiin (ke-15)

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

DOMINASI ISLAM DI BARAT DAN TIMUR MENGUKIR PERADABAN DUNIA

Pendidikan Agama Islam

BAB V PENUTUP. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH ( M)

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB IV PERAN KELOMPOK BANI HASYIM DALAM GERAKAN REVOLUSI ABBASIYAH TAHUN 747 M. A. Keputusan Kelompok Bani Hasyim dalam Mendukung Revolusi Abbasiyah

BAB I PENDAHULUAN. urusan rakyat, pemimpin hendaknya orang yang benar-benar bisa dipercaya,

Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as

BAB III METODE PENELITIAN. ini maka penelitian dilakukan bersifat library research atau kepustakaan. Sebab

H I S T O R I O G R A F I P E N D I D I K A N S E J A R A H R H O M A D W I A R I A Y U L I A N T R I, M. A C. I D

SEJARAH ISLAM AHMADIN

SILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kelompok 4. Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

PEMBUKAAN KOTA MEKAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

Perjanjian Hudaibiyah. Oleh: Farid Nu man

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

BAB V PENUTUP. di satu sisi dengan pihak mushrikin Quraysh di lain sisi yang terjadi pada

Ali : Mereka juga mempunyai identiti dan peraturannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

DAFTAR ISi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I - PROSES LAHIRNYA.DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH 1

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II BIOGRAFI KHALID BIN AL-WALID. Nama lengkap Khalid adalah Khalid bin Al-Walid bin Al-Mughirah bin

PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah

KELOMPOK 6 : NANDYA WANTIKE NUR LAILA PUTRI NABILA SEPTIANI

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

Nag2oO9. Item Objektif. M.S Rajah berikut menunjukkan suasana di Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis

PERANAN SULTHAN MUHAMMAD AL-FATIH DALAM PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL

[97] Ketika Khilafah Berdiri di Suriah, Bagaimana Cara Khilafah Menghadapi Gempuran Musuh Sunday, 03 February :03

Musa bin Nushair Penakluk Maghrib dan Andalusia

ASPEK PENDIDIKAN DALAM BANGUNAN PERADABAN MASA UMAR BIN KHATTAB

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khalid bin Al-Walid adalah panglima perang yang terkenal dalam sejarah Islam. Sebelum memeluk agama Islam Khalid merupakan seorang panglima perang yang selalu membela orang-orang Quraish untuk melawan Rasulullah SAW; salah satunya yaitu dalam perang Uhud. Karena dirinyalah pasukannya dapat meraih kemenangan gemilang saat-saat akhir peperangan. Khalid bin Al-Walid berasal dari keturunan bani Makhzum yaitu salah satu bani yang sangat terpandang dan disegani di suku Quraisy. Ayahnya bernama Al-Walid bin Al-Mughirah dan ibunya bernama Lubabah As-Sughra. Keluarga Khalid bin Al-Walid memilki kedudukan penting dan terhormat di kalangan suku Quraisy. Khalid bin Al-Walid juga sering disebut dengan Abu Sulaiman 1, karena Khalid mempunyai seorang anak yang bernama Sulaiman sehingga ia sering dipanggil dengan Abu Sulaiman. Khalid bin Al-Walid sebelum genab berumur 17 tahun ketika agama Islam lahir. Ia sudah menunjukkan perhatian serius dan besar dalam ilmu berperang, termasuk mengendarai kuda, melempar lembing atau tombak dan memanah sehingga ia dengan cepat menjadi tersohor. Taktik serangannya 1 Manshur Abdul Hakim, Khalid Bin Al-Walid Panglima Yang Tak Terkalahkan, Terj: Masturi Irham (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014), 5.

2 yang sangat terkenal, yang dilakukan dengan tiba-tiba dari belakang musuh (ketika itu musuhnya adalah kaum muslim) dalam Perang Uhud. 2 Adapun yang mendukung keberhasilan Khalid dalam karir militernya adalah bahwasanya ia belajar hidup sederhana dan menerima kehidupan keras sebagaimana orang-orang primitif bukan sebagaimana bangsawan agar mampu bersabar dalam menghadapi penderitaan dalam perang dan berbagai kesulitan dalam mengendalikan kuda. 3 Selain itu Khalid juga mendapat pelajaran pertama tentang seni dan strategi berperang darinya ayahnya sendiri. Khalid bin Al-Walid ialah seorang panglima, dengan kesukaran hidup seorang prajurit dan kerendahan hati. Ia juga seorang prajurit dengan tanggung jawab seorang panglima dengan keteladanannya 4. Ia juga seorang pribadi yang mengagumkan, penuh dengan keagungan dan kemuliaan. 5 Adapun karakteristik fisik Khalid, para pakar sejarah menyebutkan bahwa Khalid mirip dengan Umar bin Al-khathab. Mereka mengambil bukti dari kisah Alqomah yang bertemu dengan Umar bin Al-Khathab dan dianggapnya sebagai Khalid. Pada masa muda Khalid juga pernah terlibat dalam adu gulat atau adu ketangkasan dengan Umar bin Al-Khatab, dikala itu Khalid dapat mengalahkan Umar dengan mematahkan betisnya. 2 Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka (Jakarta:Pustaka Firdaus, 1994), 364. 3 Hakim, Khalid Bin Al-Walid, 21. 4 Khalid Muhammad Khalid, Biografi 60 Sahabat Nabi, Terj: Rijalun Haular Rasul (Jakarta: Ummul Qura, 2012), 318. 5 Ibid., 314.

3 Khalid bin Al-Walid masuk Islam pada saat penandatangan perjanjian Hudaibiyah antara kaum Muslim dan suku Quraish. Setelah dia menjadi pemeluk agama Islam yang sangat teguh, Nabi SAW. kerapkali meminta bantuannya dalam berbagai peperangan pada tiga tahun terakhir menjelang beliau wafat. Khalid memimpin pasukan perang Mu tah melawan Byzantium setelah gugurnya Zayd bin Haritsah, Ja far bin Abu Thalib, dan Abdullah bin Rawahah. 6 Perang Mu tah adalah perang pertama yang diikuti Khalid ketika ia sudah masuk Islam. Dengan diambil alihnya Khalid bin Al-Walid dan strateginya, pasukan Islam dapat keluar dari kepungan musuh Romawi. Dari perang ini Khalid bin Al-Walid dijuluki dengan sebagai Saifullah Al-Maslul yaitu Pedang Allah Yang Terhunus. Sejak saat itu Khalid berada dibarisan kaum Muslimin untuk mengikuti Rasulullah di beberapa peperangan melawan kaum Quraisy dan dalam ekpansi wilayah di masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Al-khathab. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, peperangan terhadap orang murtad serta penyerbuan ke Irak dan Syam ditumpukan kepada Khalid bin Al- Walid. Pertama kali dia menyerang Thulayhah bin Khuwaylid di kota Buzakhah. Setelah selesai memerangi orang-orang murtad, Abu Bakar menyuruhnya mengerahkan pasukan perangnya ke Persia dan Irak 7. Kemenangan-kemenangan pasukan Islam di wilayah Persia membangkitkan 6 Husayn Ahmad Amin, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 1999), 10. 7 Ibid., 10-11.

4 semangat suku-suku Arab di Jazirah. Abu bakar melakukan perundingan dengan para pemuka Islam dan memutuskan membentuk pasukan yang kuat guna mengalahkan Romawi Timur 8. Dari sini nantinya akan terjadi Perang Yarmuk di Syam. Wilayah Syam adalah sebuah daerah yang terletak di timur Laut Mediterania, barat Sungai Efrat, utara Gurun Arab dan sebelah selatan Pegunungan Taurus. Sebelum jatuh ke tangan kaum Muslim, Wilayah Syiria Raya merupakan koloni Kekaisaran Romawi. Pada saat awal kedatangan Islam suku-suku paling penting yang tercatat dalam awal kedatangan Islam adalah Qudha ah, Shalih, Ghassaniyah, Judzam, Lakhm, Kalb, Tanukh dan Bahra 9. Syam saat ini adalah Syiria atau Suriah. Saat ini negeri Syria Raya (Syam Al-Kubro) meliputi negeri-negeri Syiria, Yordania, Lebanon dan Palestina. Di negeri Syria sendiri memakai nama Syam adalah Bushra asy- Syam, adalah kota administrasi Damaskus dan merupakan ibukota distrik Hawran, Damaskus, adalah ibukota dan kota terbesar di Suriah, Levant, wilayah Mediterania Timur, atau wilayah besar di Asia Barat yang dibatasi oleh Pegunungan Taurus di utara, Gurun Arab di selatan, Laut Mediterania di barat, dan Pegunungan Zagros di timur. Garis perbatasan yang baru dibuat pada era perkembangan yang terjadi setelah Perang Dunia Pertama. 8 H Abd. Chair, Khalifah, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Ed. M. Din Syamsuddin, et al (Jakarta: Pt Ichtiar Baru Van Hoeve), 46. 9 Rasul Ja farian, Sejarah Islam: sejak wafat Nabi SAW hingga runtuhnya Dinasti Bani Umayyah (11-132 H), Terj: Ilyas Hasan (Jakarta: Lentera, 2004), 44.

5 Perang Yarmuk adalah peperangan antara pasukan umat Islam dengan bangsa Romawi Timur atau Bizantium. Perang Yarmuk dipimpin oleh panglima Khalid bin Al-Walid. Untuk menaklukkan Romawi di Syam, Abu Bakar membentuk empat pasukan. Masing-masing kelompok dipimpin seorang panglima dengan tugas menundukkan daerah yang ditentukan. Keempat kelompok tentara dan panglimanya itu adalah pertama, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah yang ditugaskan ke daerah Homs, Suriah Utara, dan Antiokia. Kedua, Amr bin Al-Ash mendapatkan perintah untuk menakklukan wilayah Palestina, yang berada di bawah kekuasaan Romawi Timur. Ketiga, Syurahbil bin Hasanah diberi wewenang menundukkan Tabuk dan Yordania. Keempat, Yazid bin Abu Sufyan diperintahkan untuk menaklukan Damaskus dan Suriah Selatan. Gerak maju tentara Islam itu sangat mengejutkan penguasa Romawi. Kaisar Heraklius segera memerintahkan semua kepala daerah yang masih berada dalam kekuasaannnya untuk mengirim pasukan untuk melawan pasukan Islam. Berita tentang penyiapan pasukan besar Romawi ini menimbulkan kekhawatiran di pihak Islam. Keempat panglimanya segera berunding untuk mencari jalan keluar. Mereka mengirimkan gambaran tentang situasi gawat ini kepada Khalifah Abu Bakar. Abu bakar memerintahkan untuk menyatukan pasukan di Yarmuk. Selain itu Khalifah juga memerintahkan Khalid bin Al-Walid untuk membawa sebagaian anak buahnya guna membantu mereka, dan Khalid bin Al-Walid ditunjuk sebagai panglima tertinggi pasukan gabungan tersebut.

6 Pada bulan Jumadil Akhir 13 H, pecahlah Perang Yarmuk antara pasukan Islam dan Romawi. Di tengah berkecamuknya perang, seorang kurir datang dari Madinah dengan membawa dua berita yang mengejutkan. Pertama adalah informasi tentang wafatnya Abu Bakar, dan pengangkatan Umar bin Khatab sebagai khalifah yang menggantikannya. Kabar kedua adalah memberitakan bahwa pemimpin Islam yang terbaru itu memutuskan untuk memberhentikan Khalid bin Al-Walid dari jabatan panglima tertinggi, dan sebagai gantinya ditunjuk Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Tetapi proses penggantian tersebut ditunda dan dilakukan saat perang Yarmuk selesai, Karena agar pasukan Islam tetap berkonsentrasi pada pertempuran yang dihadapi. Dengan semangat tinggi Khalid memimpin pasukannya untuk memenangkan perang, sehingga pihak Romawi yang diperkuat dengan pasukan yang amat besar dapat dikalahkan secara telak. 10 Dengan kemenangan perang Yarmuk di tangan pasukan Islam membuat perluasan wilayah Islam semakin mudah di taklukan, menjadi luas dan dan semakin pesat perkembangan Islam di luar Jazirah Arab. Seperti daerah takluknya wilayah Palestina, Suriah dan Mesir jatuh ketangan pasukan Islam. Khalid bin Al-Walid meninggal pada tahun 21 Hijriyah di Hems 11. Khalid meninggal di atas tempat tidurnya. Di dalam tubuhnya hampir tidak 10 Ibid., 47. 11 Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka, 371.

7 ada bagian yang selamat dari luka terlalu banyaknya luka yang pernah ia dapatkan dari berbagai pertempuran selama hidupnya. Dari latar belakang di atas terdapat gambaran-gambaran Khalid bin Al- Walid dalam memimpin perang dan gambaran perang Yarmuk, sehingga dari beberapa uraian di atas telah menarik perhatian penulis untuk membahas sosok Khalid bin Al-Walid dalam Perang Yarmuk, dan penelitian mengenai strategi pertempuran Khalid bin Al-Walid dalam Perang Yarmuk belum ada skripsi yang menelitinya. Inilah alasan utama penulis meneliti judul ini. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, penulis menyusun beberapa rumusan masalah yang dapat dikembangkan dan mempermudah penulisan dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Latar Belakang Kehidupan Panglima Khalid Bin Al-Walid? 2. Bagaimana Proses Terjadinya Perang Yarmuk? 3. Bagaimana Strategi Pertempuran Khalid Bin Al-Walid dalam Perang Yarmuk? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Praktis Sebagai persyaratan memenuhi tugas akhir untuk bisa memperoleh gelar sarjana atau lulus studi Strata 1 (S1). 2. Tujuan Teoritis

8 a. Untuk mengetahui Latar Belakang Kehidupan Panglima Khalid bin Al- Walid. b. Untuk Mengetahui Proses Terjadinya Perang Yarmuk. c. Untuk Mengetahui Strategi Pertempuran Khalid bin Al-Walid dalam Perang Yarmuk. D. Kegunaan Penelitian 1. Dapat memaparkan fakta-fakta dan data-data sejarah, dengan harapan agar pembaca dapat memahami dan mengetahui tentang strategi perjuangan Khalid bin Walid dalam memimpin Perang Yarmuk. 2. Memberi kontribusi wacana bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama dibidang kesejarahan. 3. Dapat dijadikan bahan referensi di perpustakaan Fakultas Adab, maupun perpustakaan pusat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dalam bidang kajian Islam mengenai Khalid bin Al-Walid. E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah melalui pendekatan historis. Pendekatan historis yaitu memandang suatu peristiwa yang berhubungan dengan masa lampau. Penelitian sejarah tidak hanya sekedar mengungkapkan kronologis kisah semata, tetapi merupakan suatu pengetahuan tentang bagaimana peristiwa masa lampau terjadi. Dalam penulisan ini berupaya merekonstruksi kejadian atau peristiwa sejarah yang sudah tidak ada saksi hidup sehingga hanya dapat melakukan kajian dari berbagai kepustakaan, sehingga dengan pendekatan historis akan didapatkan

9 kronologis kejadian. Dari pendekatan ini nantinya akan didapatkan fakta-fakta sejarah bagaimana strategi Khalid bin Walid dalam menakklukan musuh di Perang Yarmuk. Selain pendekatan tersebut, untuk kerangka teoritiknya penulis menggunakan teori perang dari Karl von Clausewitz. Clausewitz adalah seorang pemikir strategi dari Amerika, ia diakui secara luas sebagai yang terbesar di antara penulis tentang perang. Arti kata dari strategi adalah suatu ilmu siasat perang atau muslihat untuk mencapai sesuatu. Dalam setiap peperangan, penggunaan strategi merupakan kebutuhan pokok yang harus ada dalam menghadapi musuh di medan tempur. Perang Yarmuk adalah termasuk dari perang gerakan, karena perang gerakan adalah wujud dan pola strategis perang, yang terutama mempergunakan mobilitas gerak untuk merebut memelihara dan mempertahankan inisiatif yang biasanya dilakukan pada saat-saat lawan labil (secara stategis atau taktis). 12 Secara Yuridis perang dipahami sebagai situasi dan kondisi hukum yang memungkinkan dua atau lebih pihak yang bermusuhan menyelesaikan pertikaian secara kekerasan dengan kekuataan persenjataan. Sementara makna perang dalam Islam adalah perang terhadap musuh untuk keamanan kemerdekaan menyebarkan da wah dan untuk tetap 12 B. Setiawan, Per, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 13, ed. E. Nugroho, et al. (Jakarta: PT Adi Pustaka, 1994), 31.

10 tegaknya tiang-tiang atau sendi-sendi perdamaian, serta tetap menjaga serta memelihara peraturan-peraturan Perang Purusiyah yang suci. 13 Menurut Clausewitz, dalam memenangkan suatu peperangan maka faktor moral merupakan faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Bagi Clausewirt, peperangan merupakan hal yang berbahaya, demikian berbahayanya sehingga tidak seorang pun yang ikut ambil bagian di dalamnya dapat membayangkan bagaimana perang itu sebenarnya. Perang bukan saja dunia ketidakpastian dan ketegantungan pada nasib, bahkan lebih dari itu karena perang adalah dunia penderitaan, kebingungan, kelelahan, dan ketakutan. Oleh karena itu, Clausewirt menempatkan factor moral sebagai factor vital dan sekaligus fungsinya sebagian penyeimbang di tengah ketidakpastian dan banyaknya kemungkinan perang. 14 Teori perang dari Clausewitz digunakan untuk memandu penelitian mengenai strategi yang digunakan oleh panglima Khalid bin Al-Walid dalam Perang Yarmuk yang membawa pada kemenangan. F. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu diperlukan untuk memberikan penetapan dan penegasan mengenai kekhasan penelitian yang hendak dikerjakan. Dan untuk mengetahui sejauh mana keaslian data yang diteliti oleh-oleh peneliti 13 Perang Purusiyah adalah perlawanan yang mulia (suci), dimana mereka tidak dibenarkan berbuat segala sesuatu yang bias menodai atau menghilangkan arti dari kesucian perang tersebut. Jenderal Mahmud Syaid Chotob, Kepemimpinan Rosululloh SAW Dalam Mempersatukan Ummat (Strategi Jihad) (Yogyakarta: Harapan Utama, 2001), 2. 14 Micheal Howard, Clausewirtz Mahaguru Strategi Perang Modern, Terj. Ari Anggari (Jakarta: Pustaka Utama Graffiti, 1991), 39.

11 terdahulu sebagai satu pijakan awal untuk selalu bersikap berbeda dengan peneliti yang lain. Terdapat Penelitian tentang masalah Khalid bin Al-Walid yaitu karya Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi dengan judul biografi Khalid Bin Walid Radhiyanllahu anhu, terjemahan Muzaffar Sahidu, tahun 2010. Karya ini menjelaskan tentang biografi Khalid Bin Al-Walid. Terdapat juga penelitian mengenai Khalid bin Al-Walid, yaitu pada Skripsi dari saudara Zaenal Abidin yang berjudul perjanjian Hudaibiyah Tahun 628 M/ 6 H dan Dampaknya Bagi Dakwah Islam di Jazirah Arabia tahun 2014. Di mana di dalamnya membahas mengenai dampak dari perjanjian Hudaibiyah yang mengakibatkan Khalid bin Walid masuk Islam dan terjadinya Perang Mu tah yang pernah dipimpin oleh Khalid bin Walid. Selain skripsi di atas terdapat pula skripsi dari saudara Yustiah Qurniati yang berjudul Strategi Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dalam Peperangan di Madinah (622-632 M). di mana di dalamnya membahas mengenai peperangan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, diantaranya perang Uhud yang mana Khalid bin Walid ikut serta dalam pasukan Quraish untuk melawan pasukan muslim yang dipimpin Nabi Muhammad SAW. Dari pejelasan di atas penulis juga akan melakukan serupa sebagai acuan dalam penulisan skripsi yang akan dilakukan oleh penulis, tetapi tentunya tampil dengan beberapa perbedaan. Penelitian yang penulis lakukan

12 ini dikhususkan pada strategi yang dilakukan Panglima Khalid bin Walid dalam memimpin Perang Yarmuk yang tidak dijelaskan di dalam beberapa karya ilmiah di atas, sehingga penelitian yang diangkat oleh penulis ini merupakan penelitian yang berbeda dengan penelitian di atas. G. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library-research), yaitu penelitian yang bersumberkan data-data penting. 15 Dalam penulisan ini metode yang digunakan penulis adalah metode sejarah atau historis. Tujuan peneliti adalah untuk mencapai penulisan sejarah, maka upaya merekonstruksi masa lampau dari objek yang diteliti itu ditempuh melalui metode sejarah 16. Metode sejarah sebagaimana yang dikemukan oleh Gilbert J. Garraghan adalah seperangkat azas dan kaidah yang sistematis yang digubah untuk membentu secara efektif mengumpulkan sumber-sumber, menilainya secara kritis dan menyajikannya uatu sintesis hasil yag dicapai, pada umumnya dalam bentuk tertulis 17. Adapun langkah-langkah praktis yang harus dilalui oleh penulis berkaitan dengan metode sejarah adalah sebagai berikut: 1. Heurustik, yaitu pengumpulan sumber. Suatu proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data, atau jejak sejarah. Sumber sejarah juga disebut data sejarah 18. Dalam hal ini penulis mengambil data-data dari berbagai buku literature primer maupun 15 Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodologi Penelitian Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 95. 16 Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 91. 17 Lilik Zulaicha, Metodologi Penelitian I (Surabaya: Fak. Adab IAIN Sunan Ampel, 2004), 13. 18 Ibid., 16.

13 sekunder. Untuk sumber primer penulis menggunakan Sirah Nabawiyah karangan Ibnu Ishaq terjemahan H. samsom Rahman. Kitab Al Maghazi Muhammad karangan Al-Waqidi, kitab Al-Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafaur Rasyidin karangan Ibnu Katsir, dan Tarikh At-Thobari. Sementara untuk sumber sekunder penulis mengambil sumber dari literatur buku seperti Khalid Bin Al-Walid, Panglima yang Tak Terkalahkan karangan Manshur Abdul Hakim, Abu Bakar As-Siddiq Karangan Muhammad Husain Haekal, Yarmuk 636 M karangan David Nicole, History of the Arabs karangan Philip K. dan lain sebagainya. 2. Kritik sejarah, yaitu menyelidiki keotentikan sejarah baik bentuk maupun isinya. Dengan demikian semua data yang diperoleh dari buku-buku literature baik primer maupun sekunder perlu disediliki untuk memperoleh fakta yang valid. Sesuai dengan pokok pembahasan dan diklarifikasikan permasalahan untuk kemudian untuk dianalisa. 3. Interpretasi, yaitu menetapkan makna yang berhubungan dari fakta yang diperoleh sesuai dengan pembatasan. Dalam fase ini penulis akan menginterpretasikan atau menafsirkan mengenai kajian yang telah penulis teliti tentang bagaimana Strategi panglima Khalid bin Walid dalam peperangan membela Islam dengan menggunakan sumber-sumber yang telah penulis dapatkan. 4. Historiografi, setelah melakukan pengumpulan informasi melalui kegiatan heuristic, kritik sumber, dan interpretasi, maka langkah selanjutnya yaitu untuk memaparkan hasilnya ke dalam bentuk laporan ilmiah atau

14 historiografi. Dalam langkah ini penulis dituntut untuk menyajikan bahasa yang baik, yang dapat dipahami oleh orang lain dan dituntut menguasai teknik penulisan karya ilmiah. Penulisan hasil penelitian sejarah ini memeberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian sejak dari awal sampai dengan kesimpulan atau akhir. Berdasarkan penulisan sejarah itu pula akan dapat dinilai apakah penelitiannya berlangsung sesuai dengan prosedur yang peneliti gunakan. 19 H. Sistematika Bahasan Dalam penulisan penelitian karya yang berjudul Strategi Pertempuran Khalid bin Al-Walid dalam Perang Yarmuk 634 M/13 H di Syam ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub. Hal ini bertujuan supaya pembahasan mudah dipahami sesuai bab yang tersedia. Adapun bab-bab itu adalah sebagai berikut: Bab pertama tentang Pendahuluan, bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penalitian, Pendekatan dan Kerangka Teoritik, Penelitian Terdahulu, Metode Penelitian, serta Sistematika Bahasan. Bab kedua tentang biografi dan latar belakang kehidupannya panglima Khalid bin Walid. Di dalamnya terdapat empat sub bab yaitu: kelahiran Khalid bin Walid, kehidupan sebelum masuk Islam, Khalid Bin 19 Hasan Usman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Depag RI, 1986), 219-226.

15 Walid masuk Islam, dan wafatnya Khalid Bin Walid. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seluk beluk riwayat hidup Panglima Khalid Bin Walid. Bab ketiga tentang Perang Yarmuk. Pada bab ini akan membahas mengenai proses terjadinya perang Yarmuk. Didalamnya terdapat empat sub bab yang terdiri dari latar belakang terjadinya perang Yarmuk, jalan terjadinya Perang Yarmuk, akhir perang Yarmuk, dan Khalid bin Walid berhenti menjadi panglima. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui proses terjadinya perang Yarmuk. Bab keempat tentang Strategi Pertempuran. Pada bab ini akan membahas mengenai strategi pertempuran Khalid bin walid dalam Perang Yarmuk. Di dalamnya terdapat empat sub bab, yaitu: Pidato Semangat Khalid Bin Walid, Taktik Pertempuran, dan Menerobos Pasukan Musuh. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi-strategi Khalid bin Walid dalam Perang Yarmuk. Bab kelima tentang Penutup. Pada bab ini berisi dua sub bab yaitu kesimpulan dari seluruh pembahasan yang ada pada bab-bab sebelumnya, dan berisi saran-saran sebagai bagian akhir dari penelitian ini.