Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup, Sungai Penuh

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Bakteri Termofilik Penghasil Enzim Protease Netral. Characterization of Thermophilic Bacteria in Producing Neutral Protease Enzymes

BAKTERI TERMO-AMILOLITIK YANG BERASAL DARI SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR E-JURNAL

Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Selulolitik Termofilik Sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi

Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik dari Sumber Air Panas Semurup, Kerinci, Jambi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Alkali-Proteolitik Sumber Air Panas Semurup Kerinci Jambi

Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termo-Proteolitik Sumber Air Panas Sungai Medang, Sungai Penuh, Jambi

Isolasi, Karakterisasi dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Enzim Termostabil Air Panas Kerinci

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

II. METODELOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL AMILASE YANG BERASAL DARI TANAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI KOTA PADANG ARTIKEL GUSNAYETTY NIM.

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAKTERI ALKALIFILIK PENGHASIL PROTEASE PADA SUMBER AIR PANAS NAGARI PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

Penapisan Bakteri Termo-Amilolitik Dari Sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

Potensi Bacillus sp. PA-05 Termofilik Obligat Untuk Produksi Amilase

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Cair Industri Minyak Sawit. Isolation of Degrading Bacteria of Palm Oil Mill Effluent (POME)

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada

PENAPISAN BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI SUMBER AIR PANAS SAPAN SUNGAI ARO KABUPATEN SOLOK SELATAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

Teknik Isolasi Mikroorganisme

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

II. METODELOGI PENELITIAN

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL PROTEASE DARI LIMBAH CAIR TAHU DI KOTA PADANG ABSTRACT

II. METODELOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

AKTIVITAS BAKTERI AMILOLITIK YANG DIISOLASI DARI SUMBER AIR PANAS SINGGAHAN, TUBAN

Potensi dan Karakterisasi Bakteri Alami Pencernaan Ayam Broiler Pedaging (Gallus gallus domesticus L.) Sebagai Kandidat Probiotik Pakan Ayam Broiler

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam

BAB I PENDAHULUAN. bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. METODELOGI PENELITIAN

Isolasi Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon di Tanah Tercemar Lokasi Perbengkelan Otomotif

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

4 Hasil dan Pembahasan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik Identifikasi Bakteri

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB III BAHAN DAN METODE

BAKTERI TERMO-ALKALIFILIK PENGHASIL SELULASE PADA SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT JURNAL

Lampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L. Yeast extract

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

Teknik Isolasi pada Mikroba

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

EKSPLORASI BAKTERI TANAH KAWASAN KAWAH GUNUNG DARAJAT SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE DAN AMILASE

Karakterisasi Mikroflora Alami Saluran Pencernaan Sapi Potong Sebagai Kandidat Probiotik Pakan Sapi Potong

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

I. PENDAHULUAN. Industri pertanian seperti PT.GGP (Green Giant Pinaeple) Lampung. menggunakan nanas sebagai komoditas utama dalam produksi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

3. METODOLOGI PENELITIAN

Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Industri Karet dan Uji Kemampuannya dalam Perbaikan Kualitas Limbah Industri Karet

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRINING DAN ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI LIMBAH TEBU YONATHAN MEIKY SEPTIAN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL EKSOENZIM. Wittri Djasmasari dan AriefFuad Akademi Kimia Analisis Bogor ABSTRACT

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ENZIM AMILASE DARI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK AMILOLITIK PASCA ERUPSI MERAPI PADA BERBAGAI VARIASI SUHU DAN ph SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

mendidihkan menggunakan hot plate, dan menghomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Mensterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

Media Faktor Jumlah Volvmie Total Plate Kode pengenceran koloni sampel Count Isolat. Nutrien agar 10' 26 0,1 26xlO'CFU/ml S Selektif 10' 4 0,1 - S-p

BAB 4. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

No. Jenis Bakteri Jumlah Koloni Junlah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup, Sungai Penuh Characterization of Amilo-Thermophilic Obligat Bacteria from Semurup Hot Spring Jumawita* 1), Anthoni Agustien 1) dan Djong Hon Tjong 2) 1) Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Limau Manis Padang 25163 2) Laboratorium Genetika & Sitologi Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Limau Manis Padang- 25163 *Koresponden: jumawita@gmail.com Abstract The study about characterization of amilo-thermophilic obligat bacteria from Semurup Hot Spring has been conducted from November 2013 to March 2014 in Laboratory of Microbiology, Biology Department, Faculty of Mathematic and Natural Science, Andalas University, Padang. The purpose of this study was to find out and analyze isolate amilothermophilic obligat bacteria. The result of this study showed that isolate SII-7 from Semurup Hot Spring survived at 70 ºC, that produced amylase with unique macroscopic characters: random, cream and smooth surface. The isolate SII-7 was bacille, Gram positive, has endospore as a product, motility and catalase positive. Keyword: Characterization, thermophilic obligat, bacteria, amylase. Pendahuluan Mikroorganisme termofilik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu termofilik fakultatif, termofilik obligat dan termofilik ekstrem. Termofilik fakultatif memiliki suhu maksimum antara 50-65 C contoh kelompok ini adalah beberapa strain Bacillus stearothermophilus. Termofilik obligat memiliki suhu maksimum 65-70 C contoh kelompok ini adalah beberapa strain Bacillus coagulans. Termofilik ekstrem memiliki suhu maksimum lebih dari 70 C dengan suhu optimum lebih besar dari 65 C contohnya Bacillus caldolyticus dan Thermus thermophilus (Friedman, 1992). Ketahanannya terhadap suhu menyebabkan enzim termostabil memiliki nilai komersial yang sangat tinggi (Gerday et al., 2000 cit. Agustien, 2010). Saat ini, beberapa bidang industri terutama pangan dan kesehatan, serta bidang penelitian mulai banyak tergantung dengan kebutuhan terhadap enzim-enzim termostabil (Mulyani dan Agustina, 2004). Sumber air panas merupakan salah satu lingkungan tempat kehidupan bagi beberapa organisme yang tahan terhadap suhu tinggi, seperti bakteri, fungi, ataupun alga yang bersifat termofilik. Salah satunya adalah sumber air panas Semurup yang terdapat di Kabupaten Kerinci. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di lokasi sumber air panas Semurup ditemukan beberapa sumur atau kolam yang menjadi sumber air panas dengan suhu 50 C hingga 85 C dan ph kolam tertinggi adalah 9. Sumber air panas semurup memiliki ph air yang bersifat basa, terbilang lebih tinggi untuk keanekaragaman jenis bakteri. Identifikasi bakteri dapat dilakukan menggunakan analisis fenotipik dengan mempelajari sifat fisiologis atau biokimia serta karakterisasinya (Hadioetomo, 1993). Oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai karakterisasi bakteri termofilik obligat penghasil amilase yang bertujuan memperoleh isolat, dan mengamati karakterisasi bakteri amilo-termofilik obligat yang terdapat di Sumber air Panas Semurup. Submitted: 18 Juni 2014 Accepted: 20 Agustus 2014

Metodologi Penelitian Pengisolasian Bakteri Pengisolasian bakteri dilakukan pada sumber air panas Semurup, Sungai Penuh di kolam yang mempunyai suhu 50 ºC sampai 85 ºC. Sampel air panas diambil sebanyak 100 ml air yang dimasukkan pada botol kaca, berdasarkan metode purposive sampling. Inokulasi bakteri dari masingmasing sampel ke medium Nutrient agar dilakukan secara Poure plate, kemudian cawan petri di inkubasi pada suhu 70 ºC selama 24 jam. Penapisan dan Pemurnian Bakteri Amilolitik Pemurnian bakteri dilakukan dengan menggoreskan bakteri pada medium NA, diinkubasikan pada suhu 70 0 C selama 24 jam. Setelah inkubasi, diambil bentuk koloni yang berbeda. Dipindahkan pada medium NA lain, inkubasi selama 24 jam pada suhu 70 0 C. Koloni tunggal diinokulasikan pada biakan miring NA dan diinkubasikan pada suhu 70 0 C selama 24 jam, kemudian disimpan sebagai stok bakteri (Atlas, 1997). Isolat pemurnian bakteri digunakan untuk penapisan bakteri termofilik penghasil amilase. Penapisan amilase dilakukan dengan metode menurut Margareta 2003 cit Hastuti 2012 yang telah di modifikasi dengan menumbuhkan isolat bakteri pada media seleksi dengan penambahan 1% pati, dilakukan inkubasi pada suhu 70 C selama 24 jam. Penambahan lugol pada cawan petri yang membentuk zona bening disekitar koloni bakteri menunjukkan bakteri bersifat amilolitik. Diukur diameter zona bening serta koloni yang terbentuk. Pengamatan Morfologi dan Fisiologi Pengamatan makroskopis dengan melihat bentuk bakteri, bentuk pinggir koloni, ukuran koloni, sudut elevasi dan warna. Ciri mikroskopis bakteri diamati dengan mikroskop pada pembesaran 10x100, serta dilakukan pewarnaan Gram dan uji endospora (Fardiaz, 1993). Pengamatan Fisiologis bakteri dengan cara: Bakteri diinokulasi dengan medium NA semisolid (agar ±0,7%). Diinkubasi pada suhu 250 optimum. Jika bakteri menyebar, berarti bersifat motil, jika tidak menyebar berarti tidak motil. Serta uji katalase dilakukan dengan membuat preparat ulasan isolat bakteri pada kaca objek yang telah difiksasi, kemudian ditetesi dengan H 2 O 2 (Hidrogen peroksida) di permukan kaca objek dan diamati gelembung udara yang terbentuk (Lay, 1994). Hasil dan Pembahasan Isolasi Bakteri Termofilik Obligat Bakteri termofilik obligat yang diisolasi dari Sumber Air Panas Semurup diperoleh 12 isolat bakteri termofilik yang tumbuh pada suhu 70 ºC. Kolam I (suhu 81 ºC, ph 8) didapatkan empat isolat, kolam II (suhu 82 ºC, ph 8) didapatkan tiga isolat dan kolam III (suhu 66 ºC, ph 9) didapatkan lima isolat bakteri termofilik obligat, dapat dilihat pada Tabel 1. Adanya bakteri tersebut di sumber air panas Semurup, kemungkinan disebabkan karena ph air bersifat basa yang berindikasi kaya mineral. Tabel 1. Isolat bakteri termofilik obligat dari sumber air panas Semurup yang ditumbuhkan pada medium NA, suhu 70º C No Kolam Isolat yang didapatkan 1 I (Suhu 81º C, 4 ph : 8) 2 II (Suhu 82º C, 3 ph : 8) 3 III (Suhu 66º C, 5 ph : 9) Total 12 Keterangan : ph = data sekunder didapatkan dari penelitian Hastuti (2012) Penapisan Bakteri Termofilik Obligat Penghasil Amilase Penapisan bakteri termofilik obligat diperoleh tiga isolat yang menghasilkan amilase, dengan kode isolat SI-4, SII-5, dan SII-7. Isolat SII-7 memiliki indeks amilolitik paling tinggi yaitu 1,09 sedangkan isolat SI-4 dengan indeks amilolitik terendah yaitu 0,71, diperlihatkan pada Tabel 2. Terbentuknya zona bening pada uji amilolitik disebabkan bakteri

menghidrolisis amilase kemudian mensekresikannya kedalam medium. Enzim menghidrolisis amilase menjadi oligosakarida, maltosa dan glukosa yang menghasilkan zona bening setelah diberikan zat warna lugol (Gambar 1). Menurut Raharjo,. et al (2008) zona bening terjadi 251 karena enzim amilase yang disekresikan oleh sel bakteri menghidrolisis molekul pati yang ada disekitarnya, sehingga kompleks amilum-iod dengan warna biru kehitaman (disebabkan oleh penambahan iodin kedalam media) berkurang atau bahkan hilang. Tabel 2. Indeks amilolitik bakteri termofilik obligat dari Sumber Air Panas Semurup No Kolam Kode Isolat Diameter Koloni Diameter Zona Indeks Amilolitik Bening SI-1 - - - 1. I SI-2 - - - SI-3 - - - SI-4 0,7 1,2 0,71 SII-5 1,2 2,2 0,83 2. II SII-6 - - - SII-7 0,69 1,44 1,09 SIII-8 - - - SIII-9 - - - 3. III SIII-10 - - - SIII-11 - - - SIII-12 - - - Keterangan : (-) : tidak tumbuh SI : Semurup kolam I SII : Semurup kolam II SIII : Semurup kolam III Koloni Bakteri Zona Bening Gambar 1. Zona bening bakteri amilo-termofilik obligat isolat SII-7 Karakterisasi Morfologi dan Uji Biokimia Karakterisasi morfologi dilakukan pada isolat bakteri termofilik obligat yang menghasilkan enzim amilase, dengan mengamati bentuk makroskopis, mikroskopis dan uji biokimia sel bakteri. Karakterisasi makroskopis koloni bakteri isolat SI-4 dan SII-5 memiliki bentuk koloni, bentuk pinggir dan elevasi yang sama yaitu bulat dan timbul, isolat SII-7 memiliki bentuk koloni bundar dengan pinggir menyebar atau berombak dengan elevasi timbul. Permukaan koloni semua isolat sama yaitu licin, sedangkan warna koloni berbeda, SI-4 memiliki warna bening, SII-5 krem dan SII-7 putih. Uji pewarnaan Gram isolat SI-4 bersifat Gram negatif, isolat SII-5 dan SII-7 sama yaitu Gram positif, endospora isolat SI-4 negatif dan SII-5 serta SII-7 positif. Uji motilitas bersifat motil dan positif katalase untuk ketiga isolat bakteri. Menurut Ochman,. et al (2005) karakteristik fenotip bakteri tidak bersifat statis, sehingga mungkin saja bakteri yang sama dapat memperlihatkan karakteristik morfologis yang berbeda. Pewarnaan Gram menunjukkan bahwa isolat SI-4 bersifat Gram negatif, SII-5 dan SII-7 bersifat Gram positif ditandai dengan warna ungu pada dinding sel bakteri dan berbentuk batang (Gambar 2). Bakteri Gram positif memiliki dinding sel dengan konsentrasi lipid yang rendah, sehingga akan terlarut oleh aklohol 96% dan membentuk pori-pori yang kecil (Cappuccino dan Sherman, 1986). Pori-pori tersebut akan tertutup kembali oleh efek dehidrasi alkohol, sehingga pewarna utama (kristal violet) akan sulit dihilangkan. Hal

ini menyebabkan sel bakteri bersifat Gram positif. Pengujian endospora dilakukan pada dua isolat bakteri yang memiliki Gram positif. Endospora bakteri terdapat diujung koloni. Hasil uji katalase isolat bakteri SI-4, SII-5 dan SII-7 pada Gambar 3 memperlihatkan ketiga bakteri positif katalase. Karena diperoleh gelembung udara yang menghasilkan oksigen dari 252 permukaan isolat ketika ditetesi larutan H 2 O 2. Mikroorganisme yang mampu menghasilkan katalase atau peroksidase mampu menguraikan H 2 O 2 menjadi air dan oksigen (Cappuccino dan Sherman, 1986). Hidrogen peroksida terbentuk ketika metabolisme aerob sehingga mikroorganisme yang tumbuh dalam lingkaran aerob harus menguraikan bahan tersebut (Lay, 1994). a b c Gambar2. Bentuk sel bakteri setelah dilakukan pewarnaan Gram (a) isolat SI-4 (b) isolat SII-5 dan (c) isolat SII-7 dengan perbesaran 10x100 a b c Gambar 3. Gelembung udara pada uji katalase bakteri isolat (a) SI-4 (b) SII-5 (c) SII-7 Berdasarkan semua karakterisasi yang telah dilakukan dapat diprediksi bakteri amilo-termofilik obligat masuk ke dalam Genus Bacillus. Menurut (Pelczar dan Chan. 1988) genus Bacillus berbentuk basil, Gram positif, endospora positif dan positif katalase. Genus tersebut mampu bertahan hidup dalam bentuk sel vegetatifnya sampai suhu 70 ºC, sedangkan a pada suhu yang lebih tinggi dari 70 ºC bakteri ini membentuk endospora. Karakterisasi bakteri yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan Agustien (2010) yang melakukan identifikasi bakteri termofilik suhu inkubasi 50º C dari sumber air panas di Sumatera Barat dengan kode isolat A-03 melakukan pengamatan morfologi sel dan uji biokimiawi sederhana mencirikan genus Bacillus. Kemudian melakukan identifikasi lanjut menggunakan metode 16S rrna dengan kode isolat A-03 didapatkan 1400 pasang basa (bp), persentase kemiripan 98% dengan Bacillus agri atau Brevibacillus agri. Kesimpulan 1. Diperoleh tiga isolat bakteri yang b merupakan amilo-termofilik c obligat, dengan indeks amilolitik tertinggi yaitu isolat SII-7. 2. Karakterisasi yang didapatkan ketiga bakteri ini bersifat termofilik obligat dengan suhu pertumbuhan optimum 60 ºC, memiliki bentuk makroskopis yang berbeda, mikroskopis berbentuk basil, uji katalase dan uji motilitas positif. Isolat SI-4 bersifat Gram negatif sedangkan isolat SII-5 dan SII-7 bersifat Gram positif dan menghasilkan endospora.

Ucapan Terimakasih Terima kasih disampaikan kepada Dr. Nasril Nasil, Dr. Mairawita dan Dr. Phil. Nat. Nurmiati yang telah memberikan bimbingan dan saran selama penelitian. Daftar Pustaka Agustien, A., J. Nurhayati, L.Z. Udin dan P. Aditiawati. 2010. Isolasi dan identifikasi Bacillus spp. Proteolitik dan keratinolitik dari sumber air panas Sumatra Barat. Makalah pada seminar XX dan Kongres Biologi, Malang. Atlas, R. M. 1997. Principles of Microbiology, 2 nd Ed., WBC Mc Grow-Hill Book, New York. Benerjee, U. C., R. K. Sani., W. Azmi and R. Soni. 1999. Thermostable alkaline proteases from Bacillus brevis and its characterization as a laundry detergent additive. Prosess Biochemistry 35: 213-219 Cappuccino, J. G. and Sherman, N. 1986. Microbiology: A Laboratory Manual. New York: Benjamin Cummings Publishing Company, Inc. 253 Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Friedman, M. S. 1992. Thermophilic Microorganism. Encyclopedia of Microbiology, Vol. 4, Academic Press, Inc. New York 4: 217-219. Hastuti, W. 2012. Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Amilo- Termofilik Sumber Air Panas Semurup, Kerinci, Jambi. Sarjana Biologi FMIPA. Universitas Andalas. Padang. Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT. Grafindo Persada. Jakarta Leveque, E., S. Janecek, B. Haye, and A. Belarbi. 2000. Thermophilic Archaeal Amylolytic Enzymes; Enzyme and Microbial Technology 26: 3 14 Mulyani, N. S dan L. N. A. Agustina. 2004. Isolasi dan karakterisasi Enzim Proteolitik dari Isolate Bakteri Termofilik Sumber Air Panas Gonoharjo dan Plantungan, Kendal Jawa Tengah. Universitas Diponegoro. Semarang Pelczar, M. J and R. D. Reid. 1958. Microbiology. Mc Graw Hill Book Company, Inc. New York 564: pp.