(ANALYSIS OF NEEDED INVESTMENT FOR BROILER CHICKEN FARM IN PURBALINGGA)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADA USAHA AYAM NIAGA PEDAGING DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS

Hesti Esa Setiani dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): , Juli 2013

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

Widu Parasdya dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):88-98, April 2013

ABSTRAK. Keywords: ROI cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

Mukson, E. Prasetyo, B. M. Setiawan dan H. Setiyawan Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SOP AYAM PAK MIN KLATEN DI MALANG ABSTRACT

Pedaging di Kabupaten Majalengka

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. Oleh :

Kata kunci : Pendapatan, rentabilitas, titik impas, masa pengembalian modal

Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu)

ANALISIS EKONOMI USAHA AYAM PETELUR DI FARM HARMA BANJARHARJO KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN

Respon Penggunaan Faktor Produksi Ridwan Dharmawan

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DI SUMATERA UTARA. Luthfi Ansyari*), Mozart B. Darus**), Lily Fauzia**) ABSTRAK

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

FEED CONVERSION RATIO (FCR) USAHA TERNAK AYAM BROLIER DI KABUPATEN SLEMAN FEED CONVERSION RATIO (FCR) BROILER CHICKENS BUSINESS IN SLEMAN REGENCY

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

BEEF CATTLE FARMING ANALYSIS IN PANCONG JAYA FARMER GROUP, WARU TIMUR VILLAGE WARU SUBDISTRICT PAMEKASAN REGENCY

JIIA, VOLUME 3 No. 3, JUNI 2015 ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI, LABA USAHA, DAN PERMINTAAN AYAM RAS PEDAGING PROBIOTIK DI KOTA METRO

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

ABSTRAK. Karakteristik Struktur Biaya, Tingkat Pendapatan, Pola Usaha Kemitraan dan Mandiri

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI OLEH. M. Affandi Susanto

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TELUR AYAM RAS (Studi Kasus : PT. Maluo Jaya)

SKRIPSI. Oleh : NAMA : LEO BENNY NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI (S1)

PENGARUH TAMBAHAN MODAL DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO

Yoyo dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(2): , Juli 2013

Kata Kunci: Penyaluran Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Konsumtif, Pendapatan Operasional

IV. METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

EVALUASI PERANAN FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK PADA USAHA PETERNAKAN BABI RAKYAT DI DESA PUHU-PAYANGAN KAB. GIANYAR

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INPUT PAKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis Sp)

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

SKRIPSI. Oleh Kurniawan Adiputra NIM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL KREDIT TERHADAP PENINGKATAN USAHA HOME INDUSTRY

METODE PENELITIAN IV.

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang

THE EFFECT OF EARNING ASSET QUALITY AND LIQUIDITY ON BANK PROFITABILITY (Empirical Studies of Listed Banks in Indonesia Stock Exchanged) ABSTRACT

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran

ABSTRACT Keywords: Capital Expenditure, Earnings before Interest and Tax, Simple Linear Regression Analysis, and Purposive Sampling.

III METODE PENELITIAN. usahaternak domba bagi hasil. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini

FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM SISTEM PENJUALAN SAYURAN

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS ASET PRODUKTIF TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

KESINAMBUNGAN USAHA BISNIS KEMITRAAN AYAM RAS PEDAGING (Kasus di Tunas Mekar Farm Bogor) SKRIPSI Intani Dewi

ABSTRACT. Keywords: Perception Taxpayer s, Tax Penalties, Taxpayer s Compliance. viii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh : ZAENUL LAILY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN TRADISIONAL ITIK PETELUR DI KABUPATEN JEMBER.

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAMBAK UDANG SISTEM EKSTENSIF DAN SISTEM INTENSIF

BAB I PENDAHULUAN. pangan dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Hal ini

ABSTRAK. Kata kunci: wanita pewirausaha, keterampilan bisnis, motivasi, kinerja. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFISIENSI USAHA AYAM SENTUL DI KABUPATEN CIAMIS

ANALISIS PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL PETERNAKAN AYAM BROILER Kasus PT Kusuma Niaga Persada Nusantara

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Daging Ayam Boiler di Kabupaten Bangli

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SAMARINDA

SKRIPSI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Empiris Bank Pembangunan Daerah Periode ) OLEH

PENGARUH KONSERVATISME LAPORAN KEUANGAN DAN KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

Transkripsi:

ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI USAHA PETERNAKAN AYAM NIAGA PEDAGING DI KABUPATEN PURBALINGGA (ANALYSIS OF NEEDED INVESTMENT FOR BROILER CHICKEN FARM IN PURBALINGGA) Atun Rohayat, Nunung Noor Hidayat, dan Hudri Aunurohman Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Aan.atoen@gmail.com ABSTRAK Penelitian berjudul analisis kebutuhan investasi usaha peternakan ayam niaga pedaging dikabupaten Purbalingga dilaksanakan mulai tanggal 8 Maret sampai 15 April 2013. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui investasi yang paling dibutuhkan dan sumber-sumber investasi dalam agribisnis ayam niaga pedaging. 2) Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi kebutuhan investasi dalam agribisnis ayam niaga pedaging. 3) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam penyediaan investasi agribisnis ayam niaga pedaging. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sasaran penelitian adalah peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga. Penetapan sampel wilayah menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan memilih kecamatan yang memiliki populasi yang cukup tinggi. Terpilih tiga kecamatan yaitu kecamatan Pengadegan, Kecamatan Kejobong dan Kecamatan Kaligondang. Masing-masing kecamatan dipilih dengan menggunakan metode stratisfied random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk investasi yang paling dibutuhkan yaitu, 1) Pembuatan kandang dan bangunan. 2) Pengadaan sapronak. 3) Pembelian bibit ternak (DOC). Analisis kebutuhan investasi dihitung menggunakan analisis fungsi investasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap investasi pengadaan sapronak adalah pendapatan dengan nilai koefisien regresi 0.2827 dan skala usaha dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.3643. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berpengaruh terhadap investasi pembelian ternak adalah pendapatan dengan koefisien regresi 0.1152 dan skala usaha dengan nilai koefisien regresi 0.3383. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi kebutuhan investasi pembuatan kandang dan bangunan adalah skala usaha dengan nilai koefisien regresi 0.3806. Masalah yang dihadapi peternak dalam membuat usaha peternakan di Kabupaten Purbalingga adalah 1) Pinjaman modal yang sulit dari Bank. 2) Jumlah investasi yang cukup besar dalam usaha peternakan ayam niaga pedaging. 3) Pengembalian modal membutuhkan waktu yang cukup lama. Kata kunci: kebutuhan investasi, ayam niaga pedaging ABSTRACT The research titled analysis of needed investment for broiler chicken farm in purbalingga was conducted on March 18 until 15 April 2013. The purpose of the research were, 1) to know the most needed investment and sources of investment for broiler chicken farm. 2) to analyze the factors influencing the needed investment for broiler chicken farm. 3) to identify the problems in providing the investment for broiler chicken farm. the research was use survey method. The objective of the research was broiler chicken farm in purbalingga. The sample area of research was chosen using purposive sampling method which choose the area that have high population. Three area were chosen, pengadegan, kejobong and kaligondang. Each area were chosen using stratisfied random sampling. The result of the research showed things that most needed for investment were, 1) 211

preparation for housing. 2) purchasing poultry production facilities. 3) purchasing DOC (Day Old Chick).The investment and business scale (P<0.05) results showed that the factors influencing the providing poultry facilities and business scale. The results also showed the factors influencing the purchase of livestock were income and business (P<0.05). The factors influencing investments for housing were business scale (P<0.05). The problems that occured in broiler chicken farm in purbalingga were, 1) difficulty to obtain loans from the bank. 2) the large investment in broiler chicken farm. 3) the loan return takes a long time. Keyword : needed investment, broiler chicken farm PENDAHULUAN Peternakan ayam niaga pedaging adalah salah satu kegiatan yang dapat dijadikan suatu usaha yang mempunyai prospek yang cerah karena permintaan akan daging ayam yang terus meningkat. Mendirikan usaha peternakan ayam niaga pedaging memerlukan investasi. Investasi merupakan modal yang ditanamkan untuk memulai suatu usaha dengan harapan akan kembali dalam jangka waktu yang sudah diperhitungkan. Kebutuhan investasi harus dihitung dengan cermat untuk mengetahui modal yang diperlukan dalam memulai usaha. Kabupaten Purbalingga merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah bagian selatan. Usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga jumlahnya cukup banyak dan mayoritas merupakan peternak dengan sistem kemitraan. Investasi yang dibutuhkan dan sumber untuk mendapatkannya pada tiap peternak tidaklah sama. Kebutuhan investasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang belum terinformasikan secara jelas. Peternak juga kerap menghadapi masalah dalam penyediaan investasi usaha peternakan ayam niaga pedaging. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara jelas tentang hal diatas, sehingga peternak dapat mengelola keuangannya dengan baik. METODE Penelitian dilakukan di tiga Kecamatan di Kabupaten Purbalingga yaitu Kecamatan Pengadegan, Kecamatan Kejobong, dan Kecamatan Kaligondang. Sasaran penelitian adalah peternak ayam niaga pedaging di wilayah Kabupaten Purbalingga. Metode penetapan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode statified random sampling. Analisis mengenai adanya kebutuhan modal investai berdasarkan rangking kebutuhan terbesar dalam agribisnis ayam niaga pedaging, dilakukan dengan analisis tabulasi silang (crosstab). Analisis mengenai faktor faktor yang mempengaruhi investasi dalam agribisnis ayam niaga pedaging, dilakukan dengan model kebutuhan investasi atau model fungsi investasi (Hidayat, 2010). Ln I i = Ln A + a 1 Ln Z 1 + a 2 Ln Z 2 + a 3 Ln Z 3 + a 4 Ln Z 4 + a 5 Ln Z 5 + a 6 Ln Z 6 + a 7 D Keterangan : I 1 : Investasi untuk pembelian sarana produksi peternakan I 2 : Investasi untuk pembelian ternak ayam niaga pedaging I 3 : Investasi untuk pembuatan kandang dan bangunan 212

A : Konstanta Z 1 : Pendapatan dari usaha ayam niaga pedaging Z 2 : Skala Usaha Z 3 : Jumlah anggota keluarga yang terlibat Z 4 : Jumlah tenaga kerja dari luar Z 5 : Usia peternak Z 6 : Pendidikan peternak D 1 : Variabel Dummy D 1 1 : Peternakan sebagai pekerjaan utama D 1 0 : Peternakan sebagai pekerjaan sampingan D 2 0 : Setelah wabah flu burung D 2 1 : Sebelum wabah flu burung a 1 a 7 : Koefisien elastisitas investasi terhadap perubahan variabel yang bersangkutan. Sudjana (2002) menyatakan bahwa Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi variabel independent (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependent (Y) menggunakan rumus Keterangan: K = Banyak variabel independen n = Banyak sampel = Determinasi R 2 Menurut Sudjana (2002) menyatakan bahwa Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi variabel independent (X) secara parsial terhadap variabel dependent (Y) dengan rumus : Keterangan : b i = Koefisien regresi ke i Sbi = Standart deviasi ke i Hipotesis : H 0 : β 1 = 0 : H 1 : β 1 0 HASIL DAN PEMBHASAN Peternakan ayam niaga pedaging di kabupaten purbalingga dibedakan menjadi tiga strata.pembagian strata peternak dan jumlah peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga dapat dilihat pada Tabel 1. 213

Tabel 1. Pembagian strata peternak di Kabupaten Purbalingga. Strata Skala ternak Jumlah peternak Jumlah responden ( 35%) I 1000-5000 60 21 II 5001-10.000 45 15 III >10.000 27 9 Jumlah 132 45 Kebutuhan investasi yang paling dibutuhkan dalam usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga adalah, 1) Pembuatan kandang dan bangunan. 2) Pembelian sapronak. 3) Pembelian ternak /DOC (Day Old Chick). Nilai dari Jumlah responden yang memilih kebutuhan investasi yang paling utama dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Peringkat kebutuhan investasi usaha peternakan ayam niaga pedaging Peringkat kebutuhan Investasi Nilai (Poin) 1 Pembuatan kandang 135 2 Pembelian sapronak 78 3 Pembelian DOC 60 Sumber : Data primer terolah tahun 2013 Analisis kebutuhan investasi pengadaan sapronak Besarnya pengaruh variabel bebas yaitu: Pendapatan (Z 1 ), Skala usaha (Z 2 ), Jumlah anggota keluarga yang terlibat (Z 3 ), Jumlah tenaga kerja dari luar (Z 4 ), Usia peternak (Z 5 ), Pendidikan peternak (Z 6 ), Variabel dummy (D), terhadap variabel terikat (Y) (kebutuhan investasi untuk pembelian sapronak) dilakukan dengan model kebutuhan investasi atau model fungsi investasi. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil analisis regeresi linear kebutuhan investasi terhadap pembelian sapronak Coefficients Std Error t Stat P-value Intercept 5.70875 1.42049 4.01886 0.00028 X1 0.28270 0.09664 2.92514 0.00592 X2 0.36434 0.12048 3.02391 0.00458 X3-0.10737 0.39327-0.27303 0.78638 X4 0.27580 0.34029 0.81046 0.42299 X5 0.24515 0.19618 1.24962 0.21950 X6 0.10652 0.11145 0.95575 0.34556 D1 0.03151 0.06012 0.52415 0.60338 D2-0.05867 0.05038-1.16454 0.25186 R 2 : 0.8440 F hitung : 24.3539 :** (sangat nyata pada tingkat kepercayaan 99%) :* (nyata pada tingkat kepercayaan 95%) 214

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil analisis dari persamaan sebagai sebagai berikut: Ln l 1 = Ln 5.7087 + 0.2827 Ln Z 1 + 0.3643 Ln Z 2-0.1073 Ln Z 3-0.2758 Ln Z 4 + 0.2451 Ln Z 5 + 0.1065 Ln Z 6 + 0.0315 D 1-0.0586 D 2. Hasil analisis model fungsi investasi (tabel) menunjukan bahwa variabel-variabel independen dalam model mempunyai pengaruh yang cukup baik, hal ini ditandai dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.8440. Besarnya pengaruh bersama variabel pendapatan, skala usaha, jumlah anggota keluarga yang terlibat, jumlah tenaga kerja dari luar, usia peternak, pendidikan peternak dan variabel dummy terhadap investasi sarana produksi ternak yaitu sebesar 84,40 %, adapun sisanya yaitu 15,60 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian atau variabel yang tidak diteliti dalam penelitian. Faktor pendapatan berpengaruh nyata terhadap kebutuhan investasi pengadaan sapronak ayam niaga pedaging pada tingkat kepercayaan 99% (P<0.01). Koefisien regresi sebesar 0.2827 memberi pengertian bahwa setiap penambahan pendapatan sebesar satu persen, sebanyak 0,28% disisihkan untuk menambah investasi pembelian sarana produksi ternak. Hal ini dikarenakan semakin meningkat pendapatan yang diperoleh peternak maka peternak itu akan memperbaiki sarana produksi ternak yang ada untuk meningkatkan pendapatannya lagi di periode berikutnya. Faktor skala usaha berpengaruh sangat nyata terhadap kebutuhan investasi sarana produksi peternak ayam niaga pedaging pada tingkat kepercayaan 99% (P<0.01). Koefisien regresi sebesar 0,3643 memberi pengertian bahwa setiap penambahan skala usaha satu persen akan meningkatkan biaya investasi sarana produksi ternak sebesar 0,36%. Semakin besar skala usaha selaras dengan kebutuhan sarana produksi ternak yang semakin besar pula. Menurut Budiharjo (2008), sarana produksi ternak sangat dipengaruhi oleh banyaknya ternak yang akan di pelihara peternak itu sendiri, sehingga semakin banyak jumlah ternak maka semakin tinggi kebutuhan investasi sarana produksi ternaknya. Faktor tenaga kerja dari dalam keluarga tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap investasi pengadaan sarana produksi ternak. Penggunaan tenaga kerja dari dalam keluarga sifatnya hanya membantu, sehingga tidak terlalu intensif dan tidak terlalu berpengaruh terhadap investasi pengadaan sapronak. Faktor tenaga kerja dari luar tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap investasi sarana produksi ternak. Hal ini diduga karena sarana produksi yang sudah optimal telah mencukupi untuk tenaga kerja dari luar, sehingga tidak perlu menambah investasi pengadaan sapronak. Faktor usia peternak tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap investasi sarana produksi ternak ayam niaga pedaging. Hal ini disebabkan tidak diperlukannya tenaga yang kuat dalam menggunakan sapronak, sehingga faktor usia tidak berpengaruh terhadap investasi pengadaan sapronak. Faktor pendidikan peternak tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap investasi pengadaan sarana produksi ternak. Hal ini disebabkan karena sarana produksi ternak yang digunakan tidak memakai teknologi yang tinggi, sehingga tingkat pendidikan peternak yang rendah maupun tinggi bisa mengoperasikannya. 215

Faktor peternakan sebagai pekerjaan utama tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap investasi pengadaan sarana produksi ternak. Hal ini disebabkan peternak yang pekerjaan utamanya sebagai peternak maupun peternak sebagai pekerjaan sampingan dalam hal penyediaan modal sarana produksi ternak tidak begitu berbeda. Faktor wabah flu burung tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap investasi pengadaan sarana produksi ternak. Hal ini disebabkan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk investasi sarana produksi ternak setelah ataupun sebelum wabah flu burung jumlahnya hampir sama. Analisis kebutuhan investasi pengadaan ternak (DOC) Besarnya pengaruh variabel bebas yaitu: Pendapatan (Z 1 ), Skala usaha (Z 2 ), Jumlah anggota keluarga yang terlibat (Z 3 ), Jumlah tenaga kerja dari luar (Z 4 ), Usia peternak (Z 5 ), Pendidikan peternak (Z 6 ), Variabel dummy (D), terhadap variabel terikat (Y) (kebutuhan investasi untuk pembelian ternak) dilakukan dengan model kebutuhan investasi atau model fungsi investasi. Tabel 4. Hasil analisis regresi linear kebutuhan investasi pengadaan ternak (DOC) Coefficients Std Error t Stat P-value Intercept 4.80850 0.71206 6.75293 6.93951E X1 0.11522 0.04844 2.37826 0.022823 X2 0.33837 0.06039 5.60243 2.36292E X3-0.51929 0.19714-2.63412 0.012357 X4 1.85465 0.17058 1.87236 6.34739E X5 0.00529 0.09834 0.05386 0.957338 X6-0.07935 0.05587-1.42040 0.164093 D1-0.00990 0.03013-0.32862 0.744343 D2-0.00205 0.02525-0.08131 0.935641 R 2 : 0.9805 F hitung : 22.6675 :** (sangat nyata pada tingkat kepercayaan 99%) :* (nyata pada tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan Tabel 4 diperoleh hasil analisis dari persamaan sebagai sebagai berikut: Ln I 2 = Ln 4.8085 + 0.1152 Ln Z 1 + 0.3383 Ln Z 2 0.5192 Ln Z 3 + 1.8546 Ln Z 4-0.0052 Ln Z 5-0.0090 Ln Z 6-0.020 D 1 + 0.0244 D 2. Hasil analisis model fungsi investasi (tabel) menunjukan bahwa variabel-variabel independen dalam model mempunyai pengaruh yang cukup baik, hal ini ditandai dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.9805. Besarnya pengaruh bersama variabel pendapatan, skala usaha, jumlah anggota keluarga yang terlibat, jumlah tenaga kerja dari luar, usia peternak, pendidikan peternak dan variabel dummy terhadap investasi pembelian ternak ayam niaga pedaging (DOC) yaitu sebesar 98,05 %, adapun sisanya yaitu 1,95 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian atau variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 216

Faktor pendapatan berpengaruh sangat nyata terhadap investasi pembelian ternak (DOC) pada tingkat kepercayaan 99% (P<0.05). Koefisien regresi untuk pendapatan sebesar 0.1152 memberi pengertian bahwa setiap penambahan pendapatan satu persen, sebesar 0.11% digunakan untuk menambah investasi pengadaan DOC. Hal ini disebabkan pendapatan yang lebih baik akan memotivasi peternak dalam usahanya, sehingga peternak dengan pendapatan yang meningkat akan berusaha untuk menambah modal pengadaan DOC (Winardi, 1996). Faktor skala usaha sangat berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 % (P<0.05) terhadap investasi pembelian ternak. Hal ini disebabkan semakin besar skala usaha yang dijalankan maka semakin besar pula kebutuhan akan DOC. Koefisien regresi untuk skala usaha sebesar 0.3383 memberi pengertian bahwa setiap penambahan skala usaha sebesar satu persen akan meningkatkan biaya investasi pengadaan ternak sebesar 0.33 %. Semakin besar skala usaha berarti ada penambahan terhadap jumlah ternak yang akan dipeliharanya, sehingga perlu investasi tambahan untuk pengadaan ternak (DOC). Faktor tenaga kerja dari dalam keluarga tidak berpengaruh nyata.(p>0.05) terhadap investasi pengadaan ternak. Hal ini disebabkan tenaga kerja dari dalam keluarga sifatnya hanya membantu dan tidak terlalu intensif, sehingga tidak terlalu pengaruh terhadap investasi pengadaan ternak. Faktor tenaga kerja dari luar tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembelian ternak. Hal ini diduga karena jumlah tenaga kerja sudah disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara, sehingga tidak akan menambah investasi untuk pembelian ternak. Faktor usia peternak tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembelian ternak. Hal ini diduga karena tidak diperlukanya pengalaman dalam investasi untuk pembelian ternak, sehingga faktor umur tidak berpengaruh terhadap investasi pengadaan ternak. Faktor pendidikan peternak tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembelian ternak (DOC). Hal ini diduga investasi untuk pengadaan ternak tidak terlalu butuh proses yang rumit. Pendidikan yang rendah maupun tinggi sama saja dalam pengadaan investasi pengadaan ternak. Faktor pekerjaan utama/sampingan tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembelian ternak (DOC). Hal ini disebabkan peternakan sebagai pekerjaan utama atau peternakan sebagai pekerjaan sampingan tidak terlalu berpengaruh terhadap investasi pengadaan DOC karena investasi yang dikeluarkan akan sama dalam jumlah tertentu. Faktor wabah flu burung tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembelian ternak (DOC). Hal ini dikarenakan investasi untuk pembelian ternak setelah wabah flu burung ataupun sesudah flu burung jumlahnya hampir sama. Analisis investasi pembuatan kandang dan bangunan Besarnya pengaruh variabel bebas yaitu: Pendapatan (Z 1 ), Skala usaha (Z 2 ), Jumlah anggota keluarga yang terlibat (Z 3 ), Jumlah tenaga kerja dari luar (Z 4 ), Usia peternak (Z 5 ), Pendidikan peternak (Z 6 ), Variabel dummy (D), terhadap variabel terikat (Y) (kebutuhan 217

investasi untuk pembuatan kandang dan bangunan) dilakukan dengan model kebutuhan investasi atau model fungsi investasi. Tabel 5. Hasil analisis regresi kebutuhan investasi pembuatan kandang dan bangunan Coefficients Stad Error t Stat P-value Intercept 8.81972 1.64460 5.36281 4.93913 X1-0.08721 0.11189-0.77938 0.44084 X2 0.38063 0.13949 2.72857 0.00977 X3-0.33113 0.45532-0.72725 0.47177 X4 1.21932 0.39398 0.09481 0.00379 X5 0.31130 0.22713 1.37055 0.17899 X6 0.17813 0.12904 1.38043 0.17596 D1-0.06776 0.06960-0.97346 0.33681 D2-0.04975 0.05833-0.85305 0.39926 R 2 : 0.8157 F hitung : 19.920 :** (sangat nyata pada tingkat kepercayaan 99%) :* (nyata pada tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan Tabel 5 diperoleh hasil analisis dari persamaan sebagai sebagai berikut: Ln I 3 = Ln 8.8197-0.0872 Ln Z 1 + 0.3806 Ln Z 2-0.3311 Ln Z 3 + 1.2193 Ln Z 4 + 0.3113 Ln Z 5 + 0.1781 Ln Z 6-0.0677 D 1-0.0497 D 2. Hasil analisis model fungsi investasi menunjukan bahwa variabel variabel independen dalam model mempunyai pengaruh yang cukup berarti, hal ini ditandai dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.8157. Besarnya pengaruh bersama variabel pendapatan, skala usaha, jumlah anggota keluarga yang terlibat, jumlah tenaga kerja dari luar, usia peternak, pendidikan peternak, variabel dummy pekerjaan utama dan variabel dummy wabah flu burung yaitu sebanyak 81 %, adapun sisanya yaitu 19 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Faktor pendapatan tidak berpengaruh nyata (P>0.01) terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini disebabkan karena investasi untuk pembuatan kandang dan bangunan sudah dikeluarkan pada awal pembutan kandang dan bangunan, sehingga pendapatan tidak dibutuhkan dalam pembuatan kandang. Faktor skala usaha sangat berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% (P<0.01) terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Koefisien regresi sebesar 0.3806 memberi pengertian bahwa setiap penambahan skala usaha satu persen akan meningkatkan biaya investasi pembuatan kandang dan bangunan sebesar 0.38%. Noegroho (1991) menyatakan bahwa peternak yang akan menambah skala usaha harus mengeluarkan investasi tambahan untuk membuat bangunan dan kandang baru sehingga dapat menampung jumlah ternak yang akan dipeliharanya. 218

Faktor tenaga kerja dari dalam keluarga yang terlibat tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini disebabkan penggunaan tenaga kerja dari dalam keluarga sifatnya hanya membantu saja dan tidak terlalu intensif, sehingga tidak berpengaruh terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Faktor tenaga kerja dari luar tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini diduga karena investasi untuk pembuatan kandang dan bangunan sudah dikeluarkan di awal, sehingga faktor tenaga kerja dari luar tidak berpengaruh terhadap investasi untuk pembuatan kandang dan bangunan. Faktor usia peternak tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini dikarenakan untuk investasi pengadaan kandang dan bangunan tidak terlalu diperlukan pengalaman yang sudah lama. Peternak yang masih pemula atau yang sudah lama sama saja dalam investasi pembuatan kandang dan bangunan. Faktor pendidikan peternak tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini dikarenakan investasi untuk pembuatan kandang dan bangunan antara yang berpendidikan rendah ataupun tinggi hampir sama. Faktor peternakan sebagai pekerjaan utama atau sampingan tidak berpengaruh nyata tehadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini dikarenakan pekerjaan utama maupun sampingan dalam usaha ayam niaga pedaging tidak berbeda untuk pengadaan modal kandang dan bangunan. Faktor wabah flu burung tidak berpengaruh nyata terhadap investasi pembuatan kandang dan bangunan. Hal ini dikarenakan investasi untuk pembuatan kandang jumlahnya hampir sama antara sesudah maupun sebelum wabah flu burung. Analisis masalah yang dihadapi peternak dalam penyediaan investasi Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan responden peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga diperoleh data bahwa ada tiga masalah utama yang dihadapi peternak dalam usaha peternakan ayam niaga pedaging di Kabupaten Purbalingga yaitu, 1) Pinjaman modal yang sulit dari Bank. 2) Jumlah investasi yang cukup besar dalam usaha peternakan ayam niaga pedaging. 3) Pengembalian modal membutuhkan waktu yang cukup lama. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa peringkat kebutuhan investasi usaha peternakan ayam niaga pedaging adalah untuk Pembuatan kandang, Pengadaan sapronak dan Pengadaan DOC. Hasil analisis investasi terhadap investasi sarana produksi ternak yang berpengaruh yaitu faktor pendapatan dan skala usaha, investasi pembelian ternak yang berpengaruh hanya pendapatan dan skala usaha, investasi pembuatan kandang dan bangunan yang berpengaruh hanya skala usaha. Masalah yang dihadapi peternak dalam penyediaan investasi adalah modal yang sulit didapatkan dari pihak bank, investasi yang tinggi untuk memulai usaha peternakan dan jangka waktu kembali modal yang cukup lama. 219

DAFTAR PUSTAKA Winardi. 1996. Istilah Istilah Ekonomi. Bandung. Budiharjo. K. 2008. Profitability Analysis at Development of Duck Effort in Pagerbarang District at Tegal Regency. Journal of Animal Production. Vol 32, No 5 : 8-13. Semarang. Hidayat, N. N. 2010. Analisis Kebutuhan Investasi pada Agribisnis Ayam Niaga Di Kabupaten Banyumas. Proseding Seminar Nasional. Perspektif Pengembangan Agribisnis Peternakan di Indonesia. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Noegroho, Wisaptiningsih, U dan Fanani, Z. 1991. Ilmu Usaha Tani. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. 220