PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN JUMLAH CALON MAHASISWA BARU YANG MENDAFTAR MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOTHING

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PREDIKSI PENYEWAAN ALAT TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT SEDONA HOLIDAYS MEDAN)

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

PENGEMBANGAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN GALON MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

SISTEM PERAMALAN STOK OBAT MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

IMPLEMENTASI FORECAST (PERAMALAN) PENJUALAN PAKAN SAPI DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING ( STUDI KASUS : UD. JAMAL JAYA )

ABSTRAK. Kata Kunci :Single Exponential Smoothing,Double Exponential Smoothing,Mean Absolute Percentage Error.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERAMALAN PENJUALAN MAKANAN RINGAN DENGAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN KRUPUK UD. BAWANG MAS MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING S K R I P S I

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK PADA UD ZARDAN KRECEK MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

JURNAL ANALISIS METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM PERAMALAN PERMINTAAN SENAPAN ANGIN (STUDI KASUS : UD.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN HANDPHONE DENGAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PERAMALAN DALAM PEMESANAN LAPANGAN FUTSAL DI RRI SOOCER ZONE MALANG

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN METODE WEIGHTED MOVING AVERAGE DAN TREND SEMI AVERAGE (STUDI KASUS PENJUALAN KAYU SUMBER ALAM SAWMILL)

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PRODUKSI

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Metode Smoothing Untuk Peramalan Penghasilan Retribusi Toko

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung)

PERAMALAN (Forecast) (ii)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

(FORECASTING ANALYSIS):

JURNAL PENERAPAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Transkripsi:

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN JUMLAH CALON MAHASISWA BARU YANG MENDAFTAR MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOTHING (Studi Kasus : Fakultas Agama Islam UISU) Agustinawati Purba Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan ABSTRAK Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Peramalan adalah prediksi, proyeksi atau estimasi tingkat kejadian yang tidak pasti dimasa yang akan datang. Peramalan pada Universitas Islam Sumatera Utara untuk meramalkan jumlah calon mahasiswa baru yang mendaftar merupakan suatu sistem yang sangat di butuhkan pada universitas tersebut. Kerana universitas tersebut tidak mengetahui sebarapa banyak calon mahasiswa baru yang akan mendaftar pada tahun ajaran selanjutnya. Keberadaan metode Single Exponential Smoothing merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap objek pengamatan terbaru. Metode peramalan ini menitik-beratkan pada penurunan prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan sebelumnya. Dalam pemulusan eksponensial atau exponential smoothing terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Kata Kunci: Peramalan, Metode SES, Mysql, Visual Studio 2008. I. PENDAHULUAN Peramalan (forecasting) adalah perkiraan sesuatu yang belum terjadi. Dalam ilmu pengetahuan sosial segala sesuatu itu serba tidak pasti, sukar diperkirakan secara tepat. Dalam hal ini diperlukan forecasting. Peramalan dilakukan berdasarkan data yang terdapat selama masa lampau yang dianalisis dengan menggunakan cara-cara tertentu. Baik tidaknya hasil dari suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketepatan ramalan yang dibuat. Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) merupakan universitas terkemuka di Kota Medan memiliki beberapa fakultas dengan tingkat keminatan yang berbeda. Salah satu fakultas yang ada adalah Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam. Kemajuan sebuah fakultas dipengaruhi oleh besar kecilnya kualitas kelulusan. Dilihat dari jumlah calon mahasiswa baru di Fakultas Agama Islam UISU mempunyai peminat yang besar dari dalam atau luar daerah dikarenakan setiap tahunnya Fakultas Agama Islam UISU melakukan pengenalan fakultas ke sekolah-sekolah baik itu dalam atau luar daerah. Hal ini tentunya dibutuhkan suatu sistem prediksi atau peramalan untuk meramalkan jumlah calon mahasiswa baru dengan tujuan untuk mengambil keputusan dan menerapkan prioritas berapa banyak jumlah calon mahasiswa yang akan diterima. Di Fakultas Agama Islam UISU sendiri, belum ada sistem untuk meramalkan jumlah calon mahasiswa itu sendiri. Untuk membuat sebuah sistem prediksi atau peramalan jumlah calon mahasiswa baru tersebut dibutuhkan sebuah metode peramalan yang baik dan perhitungan yang cukup tepat untuk memprediksi jumlah calon mahasiswa yang mendaftar. Dalam penelitian kali ini, metode yang akan diambil adalah metode single exponential smoothing. Metode Single exponential smoothing merupakan pengembangan dari metode moving averages. Dalam metode ini 8 peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. II. TEORITIS A. Perancangan Menurut Jogiyanto perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah dan satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Riyan Syah Putra, 2013). Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa perancangan adalah suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi setelah melakukan analisis terlebih dahulu. B. Aplikasi Menurut Shelly, Aplikasi adalah seperangkat instruksi khusus dalam komputer yang dirancang agar kita dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Aplikasi disebut juga software yang merupakan salah satu dari komponen sistem informasi. Aplikasi merupakan perangkat lunak komputer yang dimanfaatkan pengguna untuk menyelesaikan atau mempermudah pengguna dalam menyelesaikan tugas. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi satu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). C. Peramalan Menurut Yamit (2003 : 2) Peramalan disebut juga perkiraan atau forecasting, merupakan alat bantu yang efektif dan efesien khususnya didalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern mengetahui keadaan yang akan datang tidak saja penting untuk melihat yang baik atau buruk akan tetapi juga bertujuan untuk melakukan persiapan peramalan. Peramalan adalah prediksi, proyeksi atau estimasi tingkat kejadian yang tidak pasti dimasa yang akan

datang. Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi suatu peristiwa dan tingkat kegiatan yang akan datang adalah tidak mungkin dicapai, oleh karena itu ketika perusahaan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang secara pasti, diperlukan waktu dan tenaga yang besar agar mereka dapat memiliki kekuatan untuk menarik kesimpulan terhadap kejadian di masa yang akan datang. 1. Kegunaan Peramalan Sering terdapat senjang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor-faktor yang dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efesien. (Untung Sus Andriyanto, Abdul Basith. 1991) 2. Tahap-tahap Peramalan Menurut Render dan Heizer (2005) ada tujuh tahap peramalan, yaitu : 1. Menentukan tujuan Peramalan 2. Memilih unsur apa yang akan diramal 3. Menentukan horison waktu peramalan (pendek, menengah, atau panjang). 4. Memilih tipe model peramalan. 5. Mengumpulkan data yang di perlukan untuk melakukan peramalan. 6. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan. 3. Teknik Peramalan Teknik peramalan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. Secara kualitatif (non statistical methhod) adalah cara penaksiran yang menitik beratkan pada pendapat seseorang (judgement). Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. 2. Secara kuantitatif (statistical method) adalah cara penaksiran yang menitik beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistik. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 kondisi, yaitu : a. Adanya informasi tentang masa lalu. b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data. c. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang. Kondisi 9 yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan, asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua metode peramalan kuantitatif dan juga metode peramalan kualitatif, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut. Metode peramalan kuantitatif terdapat 2 jenis peramalan yaitu: 1. Model deret waktu (time series), pada metode ini pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel. 2. Model kausal, tujuan dari metode ini adalah menemukan bentuk hubungan tersebut dan menggunakan untuk meramalkan nilai yang akan mendatang dari variabel tersebut. 4. Analisis Deret Waktu (Time Series Analysis) Data deret waktu (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis deret waktu memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungan dengan kejadian lainnya. Metode deret waktu (time series) merupakan peramalan kuantitatif yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan dicari (dependent) dengan variabel yang mempengaruhinya (independent), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester atau tahun. Tujuan metode ini adalah menemukan pola deret historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan untuk peramalan nilai di masa yang akan datang. Contoh dari model deret berkala adalah : 1. Metode Exponential Smoothing, merupakan jenis peramalan jangka pendek. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi ketidakteraturan data masa lampau seperti musiman. 2. Metode ARIMA, merupakan deret waktu dengan menggunakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek. D. Metode Exponential Smoothing Metode Exponential Smoothing merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap objek pengamatan terbaru. Metode peramalan ini menitik-beratkan pada penurunan prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan sebelumnya. Dalam pemulusan eksponensial atau exponential smoothing terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi bagi peramalan daripada observasi yang lebih lama. Metode exponential smoothing dibagi lagi menjadi beberapa metode yaitu : 1. Single Exponential Smoothing, Metode ini mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar

nilai mean yang tetap tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. 2. Double Exponential Smoothing, Metode ini digunakan ketika data menunjukkan adanya trend. Dengan adanya trend seperti pemulusan sederhana kecuali bahwa dua komponen harus di update setiap periode level dan trendnya. 3. Triple Exponential Smoothing, Metode ini digunakan ketika data menunjukan adanya trend dan perilaku musiman. III. Analisa dan Perancangan A. Analisa Masalah Analisa dilakukan agar dapat menjadi acuan untuk membuat suatu sistem yang akan dibuat yaitu peramalan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar. Pada saat ini Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sumatera Utara belum mempunyai sistem untuk peramalan jumlah pendaftar calon mahasiswa, maka ada permasalahan yang terjadi karena pihak universitas tidak mempunyai sebuah sistem peramalan seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang sebelumnya. Untuk mengetahui peramalan jumlah calon mahasiswa baru yang mendaftar untuk tahun berikutnya, maka dibuat suatu sistem perancangan aplikasi peramalan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing. B. Analisa Sistem Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasarn sistem yang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain bisa jadi lebih sederhana sehingga lebih interaktif atau untuk melakukan beberapa perbaikan yang sama. C. Penerapan Metode Single Exponential Smoothing Metode Single Exponential Smoothing ini akan diterapkan pada perhitungan dalam perhitungan peramalan calon mahasiswa baru yang mendaftar. Berikut rumus untuk Metode Forecasting Single Exponential Smoothing : F t+1 = αy t + (1 α)f t Keterangan : Y t = Data Pendaftar pada periode t F t = Peramalan pada waktu t F t+1 = Peramalan pada waktu t+1 α = Konstanta perataan antara 0.1 sampai 0.9 Contoh perhitungan yang akan dilakukan disini adalah dimana akan dihitung dan diramalakan jumlah calon mahasiswa baru yang akan pendaftar di Fakultas Agama Islam UISU. Berikut ini akan dijelaskan dan langkah-langkah perhitungan peramalan untuk mengetahui berapa jumlah calon pendaftar dari tahun 2010-2014 dan yang akan dicari disini adalah proses peramalan pada tahun berikutnya. Tabel 1. Jumlah Data Mahasiswa Yang Mendaftar 5 Tahun Terakhir Tahun Jumlah calon Pendaftar pendaftar 2010-2011 71 Orang 2011-2012 132 Orang 2012-2013 48 Orang 2013-2014 85 Orang 2014-2015 55 Orang Konstanta alpha yang akan digunakan dalam perhitungan di sini adalah: 0.1, 0.2,0.3,.0.4,0.5,0.6,0.7, 0.8, 0.9, dan 1. 1. Berikut contoh perhitungan untuk konstanta alpha (α = 0.1) F 2 = αx 1 + (1- α)f 1 = (0.1 * 71) + (0.9 * 71) = 71 F 3 = αx 2 + (1- α)f 1 = (0.1 * 132) + (0.9 * 71) =77.1 F 4 = αx 3 + (1- α)f 1 = (0.1 * 48) + (0.9 * 77.1) =74.19 F 5 = αx 4 + (1- α)f 1 = (0.1 * 85) + (0.9 * 74.19) =75.27 F 6 = αx 5 + (1- α)f 1 = (0.1 * 55) + (0.9 * 75.27) =73.24 2. Berikut contoh perhitungan untuk konstanta alpha (α = 0.2) F 2 = αx 1 + (1- α)f 1 = (0.2 * 71) + (0.8 * 71) = 71 F 3 = αx 2 + (1- α)f 1 = (0.2 * 132) + (0.8 * 71) =83.2 F 4 = αx 3 + (1- α)f 1 = (0.2 * 48) + (0.8 * 83.2) =76.16 F 5 = αx 4 + (1- α)f 1 = (0.2 * 85) + (0.8 * 76.16) =77.92 F 6 = αx 5 + (1- α)f 1 = (0.2 * 55) + (0.8 * 77.92) =73.33 Di bawah ini akan ditampilkan tabel hasil peramalan dengan alpha = 0.1 10

Tabel 2. Tabel Hasil Peramalan Dengan Alpha = 0.1 Periode Data Aktual Forecast Xt Ft ( Xt Ft ) 2 (Xt) alpha=0.1 (Ft) 2010 71 - - - 2011 132 71 61 3721 2012 48 77.1-29.1 846.81 2013 85 74.19 10.81 116.8561 2014 55 75.27-20.27 410.8729 2015-73.24 - - Total - - - 5095.539 Di bawah ini akan ditampilkan tabel hasil peramalan dengan alpha = 0.2 Tabel 3. Tabel Hasil Peramalan Dengan Alpha = 0.2 Periode Data Aktual Forecast alpha=0.2 Xt Ft ( Xt Ft ) 2 (Xt) (Ft) 2010 71 - - - 2011 132 71 61 3721 2012 48 83.2-35.2 1239.04 2013 85 76.16 8.84 78.1456 2014 55 77.92 22.92 525.3264 2015-73.33 - - Total - - - 5563.512 Menghitung kesalahan / error dengan mengunakan metode MSE (Mean Square Error). MSE = (X t F t ) 2 n Keterangan : X t = Data aktual periode t F t = Hasil ramalan periode t n = Jumlah pengamatan atau periode pengamatan X t F t = Deviasi atau kesalahan peramalan 1. Perhitungan metode MSE pada forecast dengan alpha = 0.1 5095.539 / 5 = 1019.107 2. Perhitungan metode MSE pada forecast dengan alpha = 0.2 5563.512 / 5 = 1112.702 Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Mean Square Error (MSE) terkecil diperoleh dengan alpha 0.1 yaitu 1019.107. Hal ini menunjukkan bahwa forecast terbaik untuk meramalkan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar untuk tahun selanjutnya adalah dengan menggunakan alpha 0.1. Jadi, nilai peramalan untuk jumlah calon mahasiswa yang mendaftar untuk tahun 2015-2016 adalah dengan alpha = 0.1 adalah sebesar 73.24 73 pendaftar. IV. IMPLEMENTASI Berdasarkan implementasi dari perancangan sistem pada pembahasan sebelumnya, diperoleh tampilan program sebagai berikut : Adapun yang menjadi tampilan form login yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 1. Form Login Pada tampilan form menu utama ini dapat dilihat terdapat menu-menu yang dapat dipilih untuk berinteraksi dalam proses pendukung Peramalan mahasiswa. Gambar 2. Menu Utama Sistem Pada tampilan ini berisi tampilan proses peramalan jumlah mahasiswa baru yang akan mendaftar tahun berikutnya. Gambar 3. Tampilan Form Peramalan Pada tampilan ini berisi tampilan output data peramalan mahasiswa yang akan mendaftar tahun selanjutnya. 11

Gambar 4. Laporan Ramal Mahasiswa 13. Harun Al- Rosyid dkk, Sistem Informasi Penjualan Buku Berbasis Website Pada Toko Buku Standard Book Seller Pacitan, Indonesia Journal on Networking and Security. 14. Sri Haryanti dkk, 2012, Rancang Bangun Sistem Informasi E- Commerce Untuk Usaha Fashion, Jurnal Speed, Universitas Surakarta. V. KESIMPULAN Dari hasil penulisan dan analisa dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan, sehingga penulisan skripsi ini dapat lebih bermanfaat. Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Proses peramalan jumlah calon mahasiswa baru yang mendaftar pada Fakultas Agama Islam UISU dilakukan dengan cara mengumpulkan jumlah data mahasiswa yang mendaftar pada tahun sebelumnya.. 2. Peramalan dengan menggunakan metode single exponential smoothing dengan α = 0.1 yang mempunyai nilai error yang lebih kecil. Sehingga hasil peramalan jumlah calon mahasiwa baru yang mendaftar untuk selanjutnya dapat di simpulkan dari hasil nilai error yang lebih terkecil dari perhitungan keseluruhannya. 3. Dengan adanya penelitian ini, penulis telah merancang suatu aplikasi peramalan jumlah calon mahasiswa baru yang mendaftar dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat membantu pihak yang bersangkutan untuk mengetahui hasil prediksi jumlah mahasiswa baru yang mendaftar pada tahun selanjutnya. VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Universitas Islam Sumatera Utara Fakultas Agama Islam 2. Riza Rahmadayanti dkk, 2010, Perbandingan Keakuran Metode Autoregressive Integrated Moving Avarenge (ARIMA) Dan Exponential Smoothing Pada Peramalan Penjualan Semen di PT.Sinar Abadi, Jurnal Rekursif, Universitas Bengkulu. 3. Taufan Fahmi dkk, 2013, Perbandingan Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal Dan Fuzzy Time Series Untuk Memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan, Jurnal Gausan, Universitas Diponegoro. 4. Afni Sahara, 2013, Sistem Peramalan Persediaan Unit Mobil Mistsubishi Pada PT. Sardana Indah Berlian Motor Dengan Menggunakan Metode Exponential Smoothing, Jurnal INTI, Medan. 5. Alda Raharja dkk, Penerapan Metode Exponential Smoothing Untuk Peramalan Penggunaan Waktu Telepon Di PT. Telkomsel Divre3 Surabaya, Jurnal, Sistem Informasi, Institut Tekhnologi Sepuluh November. 6. Untung Sus Andriyanto dkk,1991, Metode dan Aplikasi Peramalan, Erlangga, Jakarta, 7. Munawar,2005, Pemodelan Visual dengan UMI, Graha Ilmu, Jakarta. 8. Tim EMS,2014, Teori dan Praktik PHP-Mysql Untuk Pemula. 9. Djon Irwanto,2006, Perancangan Object Oriented Software dengan UML, Andi,Yogyakarta. 10. Abdul Kadir,2002, Pengenalan Sisitem Informasi, Andi, Yogyakarta. 11. Herry Raditya Wibowo,2014, Visual Basic Database, Jubile Enterprise. 12. Rohmadi,2008, Perancangan Basic Data Sistem Informasi Pelayanan Medis di Rumah Bersalin Permata Hati Abadi Sragen, Jurnal Kesehatan, Apikes Mitra Husada Karanganyar. 12