Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TAT A UDARA) Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF-GAS. Pengoperasian sistem VAC & Off-gas dilakukan dalam rangka menunjang operasional IPLR. Sistem ini mengatur suhu (temperature), kelembaban (humidity), dan tekanan negatif (negative pressure) gedung proses IPLR. Tiga parameter terse but merupakan parameter standar yang harus dipenuhi pada sebuah gedung instalsi nuklir. Pada pelaksanaannya sistem perlu didukung preventive maintenance dan curative maintenance, agar supaya operasi yang optimal dapat dipertahankan. ABSTRACT OPERATION OF VAC & OFF-GAS SYSTEM. It has been done the operation of VAC & Off-gas system in order to support RWMI operation. This system sets the temperature, humidity and negative pressure in RWMI process building. Those three parameters are standard parameters which have to be meet at a nuclear instalation building. In the implementation, the system need to be supported by preventive and curative maintenance in order to maintain the optimum operation. PENDAHULUAN Instalasi pengolahan limbah radioaktif (IPLR) merupakan gedung proses pengolahan limbah radioaktif cair, semi cair dan padat di kawasan Serpong, yang dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat-syarat instalasi nuklir serta tertutup, rapat dan kokoh. Hal ini diharapkan dapat meminimalisasi resiko apabila terjadi kontaminasi dalam ruang sistem proses pengolahan limbah. Untuk mendukung itu semua maka gedung proses dilengkapi dengan sistem tat a udara (VAC & Off-gas). Sistem VAC (Ventilation and Air Conditioning) dan gas buang (Off-gas) mempunyai fungsi utama untuk menjaga kondisi ruangan IPLR agar selalu dalam keadaan tekanan negatif terhadap tekanan udara luar, membatasi kemungkinan adanya kontaminasi di dalam ruangan dengan cara menghembuskan udara segar (fresh air), mengkondisikan udara ruangan sehingga nyaman bagi pekerja radiasi dan perkantoran juga dilengkapi dengan penyaringan (filter) dan mengevakuasi udara yang keluar IPLR melalui cerobong. Untuk tercapainya operasi yang optimal harus dilakukan minimasi berbagai gangguan (truoble) dengan cara senantiasa melaksanakan perawatan pencegahan (preventif maintenance) seperti penggantian v-belt yang sudah kendor, penambahan gemuk (grease), pengencangan baut-baut, sheave alignment, pengukuran ampere motor, pengukuran sistem, penggantian HEPA filter dan jika perlu diadakan curative maintenance yaitu perbaikan sistem yang mengalami kerusakan. Berangkat dari hal tersebut diatas, sudah semestinya segala daya dan upaya ditujukan untuk memenuhi kriteria persyaratan udara di IPLR sehingga tercapai suatu 459
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 kenyamanan dan keamanan bagi pekerja radiasi, pekerja perkantoran, maupun bagi lingkungan sekitarnya. METODE Pengoperasian sistem tata udara dilakukan semi kontinyu yaitu 5 hari kali 10 jam dalam sepekan (50 jam) setiap minggu, kecuali hari libur Sabtu dan Minggu, untuk menunjang operasi tersebut diperlukan perawatan pencegahan (preventive maintenance) dengan memberikan pelumas, gemuk (grease) pada bearing-bearing exhaust fan maupun blower fan, penggantian v-belt pada exhaust fan maupun blower fan, pembersihan filter primer pada AHU (Air Handling Unit). Pembelian suku cadang perlu dilakukan untuk gemuk (grease) temperatur tinggi (80 C), v-belt, HEPA filter. Khusus untuk HEPA filter dalam setahun minimal harus mengganti 35 buah, sedangkan kita hanya mampu membeli :t 5 buah HEPA filter pertahun. Untuk itu perlu dikaji berbagai kemungkinan dan alternatif untuk memperpanjang umur pakai HEPA filter. Pengukuran sistem yang berhubungan dengan unjuk kerja alat sebagai fungsi pelayanan dilakukan tiga bulan sekali, parameter yang diukur meliputi: suhu (temperatur), kelembaban (relatif humidity) dan tekanan negatif (negative pressure). Berdasarkan parameter-parameter tersebut maka dapat dibuat laporan sebagai simpulan, juga sebagai bahan kajian dalam menentukan langkah-iangkah yang harus dilakukan selanjutnya. Perawatan dan perbaikan sistem yang mengalami kerusakan dalam periode tahun 2006 diantaranya: Perawatan AHU office 51051yaitu pembersihan filter, cooling coil, system drainage dan penggantian v-belt; Exhaust fan C5103 A & B dengan dilakukan perbaikan system control elektrikal; Exhaust Fan 5201A, 5102A dan 5103A dilakukan pemeriksaan sistem terkait akibat ledakan/korsleting juga dilakukan penggantian kontaktor LS4 ABB, konektor kabel dan sekring 6A1500V. Sistem tata udara (STU) dapat dioperasikan kembali. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum pengoperasian sistem tata udara (VAC & Off-gas) dalam periode tahun 2006 dapat dikatakan beroperasi lancar tanpa adanya gangguan yang berarti, ini ditunjukkan dengan sistem tata udara selalu berjalan normal lima kali delapan jam (40 jam) dalam sepekan sampai akhir tahun 2006. Pencapaian suhu ruangan sesuai desain menjadi sulit dicapai seperti ditampilkan pada Tabel 1. Hasil pengukuran suhu ruangan tipe A yang telah dilakukan menunjukkan rerata pengukuran :t 28.81 C sedang menurut desain < 25 C artinya terdapat selisih minimal 3,81 C. Untuk pengukuran suhu ruangan tipe B menunjukkan rerata pengukuran 460
" Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahzm 2006 ISSN 0852-2979 :!:. 29,89 C menu rut desain < 28 C terdapat selisih minimal 1,89 C. Hal ini akan segera teratasi dengan telah mulai diperbaiki sistem pendingin (chiller 4) selanjutnya chiller 1, sehingga pending in juga beroperasi mendekati desain yaitu tiga operasi satu stand by. Kami yakin usaha ini tidak mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya apalagi jika tetap mengikuti anjuran hemat energi yang kurang berfihak pad a kenyamanan kerja. Tabel1. Hasil Pengukuran Temperatur (suhu) ruang di IPLR Hasil Desain Pengukuran 2.0.10,,' No.Ruang < < 28,4 C Keterangan 3.0.03 Kurang 28 C 25 C 27,4 C 29,3 C 27,8 C 29,1 C 29,7 C 30,4 C 31,2 C 27,9 C 32,2 C 32,1 C 29,2 C 28,7 C 30,2 C 24,4 C 28,8 C 28,3 C 30,1 C 31,2 C Type Ruang Hasil pengukuran kelembaban (relative humidity) menunjukkan nilai yang lebih kecil dari ketentuan standar, untuk ruang-ruang type A rerata hanya :!:. 47,09 %, type B rerata hanya :!:. 48,22 % sedangkan kelembaban sesuai disain adalah < 60 %. Data lengkap hasil pengukuran relative humidity dapat diamati pada Tabel 2, kondisi ini diasumsikan karena tidak dioperasikannya heating & cooling battery. Tidak dioperasikannya kedua alat tersebut dikarenakan rusaknya sebagian mesin pendingin (chiller system) yang dimiliki IPLR. Pengukuran negative pressure yang dilakukan pada zona 2, zona 3 dan zona 4 menunjukkan hasil yang masih mendekati nilai desain seperti dapat dilihat pada Tabel 3. 461
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 Hal ini akan selalu terjaga bila kerja sama dari rekan-rekan tetap tinggi, yaitu dalam bentuk menjaga semua pintu dan sekat rungan tertutup rapat bila tidak digunakan. Tabel 2. Hasil Pengukuran Humidity (Suhu) ruang di IPLR, TypeDesain Ruan~ 3.0.03 2.0.10 Hasil No.Ruan~ Cukup < 60% 57,2 36,7 Pen~ukuran Keterangan % 46,4 42,9 46,3% 44,2 47,8% 49,5 59,9 47,6 34,1 44,0 59,7 48,9 47,3 41,7 45,3 45,9 43,1 40,3% 47,9 58,2 52,6 57,1% % Tabel 3. Hasil Pengukuran Negative Pressure ruang di IPLR Zona I No.Ruang 1 1.0.13 I Desain I Hasil Pengukuran 2 2.0.01 3 2.0.02 4 2.0.03 Keterangan Cuku KESIMPULAN Dari hasil kegiatan yang telah dipaparkan diatas, maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Untuk lancarnya operasional, diperlukan suku cadang yang selalu siap tersedia untuk dipergunakan pad a saat umur pakai komponen tertentu mencapai batas. 2. Preventif maintenance senantiasa menjadi sesuatu yang sangat penting dilakukan secara periodik untuk mencegah kerusakan yang lebih parah bahkan mung kin fatal. 462
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 3. Pengukuran parameter-parameter terkontrol juga merupakan bagian penting yang harus senantiasa dilakukan setiap triwulan, untul< mengetahui unjuk kerja peralatan dan mengukur keandalan sistem secara keseluruhan. 4. Untuk mengoptimalkan sistem perlu dilakukan pemasangan dust remover pada tempat-tempat yang kotor karena debu semen, ini dimaksudkan untuk memperpanjang umur HEPA filter dan meminimasi debu semen dari sumber penimbul debu, karena harga HEPA filter semakin mahal. 5. Ke-empat unsur tersebut di atas sangat penting dilakukan untuk menunjang kelancaran operasional Sistem Tata Udara (VAG & Off-gas) IPLR, sehingga menunjang pula operasionallplr secara keseluruhan. DAFT AR PUST AKA 1. System Note VAG WSPG 510 NTA 9001 TEGHNIATOME 2. System Note Off Gas WSPG 520 NTA 9001 TEGHNIATOME 3. Juklak dan protap sistem VAG 4. Juklak dan Protap sistem Off-gas. 463