PETRUS MOHAMMAD WAHYUDI SDN Ringinsari I Kandat Kediri

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROSIDING SINDHAR Vol: 1 - ISSN: Penerbit: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bosowa

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dari hasilnya. dengan April / semester II / 2011/2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Pokok Bahasan Daun dan Fungsinya di SDN Lutungan

Konseling dan Pendidikan

SRIYANI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran di sekolah hendaknya dapat memberikan manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN SECARA TERTULIS

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Nuriati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembelajaran yang sifatnya aktif, inovatif dan kreatif. Sehingga proses

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu media untuk mendapatkan sumber daya manusia

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Transkripsi:

PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN TEMA MENYIMPULKAN ISI BERITA DARI TELEVISI ATAU RADIO DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VI SDN RINGINSARI I KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI PETRUS MOHAMMAD WAHYUDI SDN Ringinsari I Kandat Kediri pmw_wahyudi@yahoo.com Abstrak : Melalui pembelajaran contextual teaching learning (CTL) diharapkan peserta didik tidak hanya dapat menulis dan mengembangkan serta menyimpulkan isi dari sebuah berita yang di dengar ataupun dilihat di televisi ataupun radio ataupun media yang lainya, tetapi juga diperlukan kecermatan untuk membuat suatu rangkaian kata yang baik dan sesuai dengan kaidah tata bahasa,dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus pembelajaran. Dari 35 siswa yang tuntas hanya 13 (37%) siswa, dengan rata-rata klasikal 64. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Awal perlu adanya perbaikan, sehingga penelitian ini dilanjutkan pada proses perbaikan pembelajaran siklus 1. Prestasi hasil belajar pada perbaikan pembelajaran siklus 1 sudah ada peningkatan, dimana capaian rata-rata klasikal mencapai 70,1. Namun hal tersebut masih belum memuaskan, sebab masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah standart ketuntasan. Dari 35 siswa yang tuntas hanya 15 (42%) siswa, dengan rata -rata klasikal 70,1. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran siklus 1 perlu adanya perbaikan, sehingga penelitian ini dilanjutkan pada proses perbaikan pembelajaran siklus 2. Prestasi hasil belajar siswa telah mengalami perubahan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Dimana rata-rata klasikal pada tahap perbaikan pembelajaran 2 mencapai 83,70. Sedangkan banyaknya siswa yang mampu meraih nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan berjumlah 35 dari 35 siswa, dengan persentase ketuntasan 100%. Sehingga kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan. Dengan pembelajaran Metode Contextual Teaching and Learning hasil belajar siswa yang terus meningkat dan dapat dijadikan sebagai salah satu cara guru dalam menerapkan metode pembelajaran di dalam kelas. Kata Kunci : Prestasi,Metode Contextual Teaching and Learning Pendahuluan Pada kurikulum, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam masyarakat tampak semakin jelas. Silabus mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat aspek keterampilan berbahasa yaitu Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Melalui pembelajaran contextual teaching learning (CTL) mendengarkan,berbicara, membaca, dan menulis. Isi silabus tersebut sudah menekankan bentukbentuk pembelajaran yang aplikatif, tidak lagi dipenuhi oleh meteri-meteri tata bahasa yang rumit. diharapkan peserta didik tidak hanya dapat menulis dan mengembangkan serta menyimpulkan isi dari sebuah berita yang di dengar ataupun dilihat di televisi ataupun radio ataupun media yang lainya, tetapi juga diperlukan kecermatan untuk membuat suatu rangkaian kata yang baik dan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Peserta http://efektor.unpkediri.ac.id. 16

didik juga harus dapat menyusun dan menghubungkan antar kalimat yang satu dengan yang lain menjadi sebuah berita yang utuh. Unsur situasi dan paralinguistik yang sangat membantu komunikasi dalam berbicara, tidak dapat dimanfaatkan dalam menulis. Kelancaran komunikasi dalam suatu karangan sama sekali bergantung pada bahasa dilambangkan visual. Komunikasi lewat lambang tulis dapat dipahami dengan baik, penulis hendaklah menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat teratur, dan lengkap. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat maka guru sebagai pembimbing siswa mengharapkan siswa mampu dalam Melalui pembelajaran contextual teaching learning (CTL) diharapkan peserta didik tidak hanya dapat menulis dan mengembangkan serta menyimpulkan isi dari sebuah berita yang di dengar ataupun dilihat di televisi ataupun radio ataupun media yang lainya, tetapi juga diperlukan kecermatan untuk membuat suatu rangkaian kata yang baik dan sesuai dengan kaidah tata bahasa Peserta didik juga harus dapat menyusun dan Kajian Teori Nurhadi (dalam Muslich, 2009:41) mengemukakan bahwa pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Johnson (dalam Sugiyanto, 2008:18) menyatakan bahwa CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam menghubungkan antar kalimat yang satu dengan yang lain menjadi sebuah berita yang utuh. Fokus dalam penelitian ini adalah penggunaan dan pengambangan model pembelajaran CTL yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan persepsi siswa mengenai model pembelajaran tersebut dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut Apakah model pembelajaran CTL dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas VI Semester 2 SDN Ringinsari I Kec.Kandat Kab.Kediri Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengambil penelitian ini dengan judul Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Tema Menyimpulkan Isi Berita dari Televisi atau Radio Dengan Metode Contextual Teaching and Learning pada Siswa Kelas VI SDN Ringinsari I Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006:255). Dengan pendekatan CTL proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Melalui model pembelajaran CTL, siswa 17 http://efektor.unpkediri.ac.id.

diharapkan belajar mengalami bukan menghafal. Landasan filosofis CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan ketrampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya (Muslich, 2009:41). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL adalah konsep pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melihat makna di dalam materi yang dipelajari dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research ) atau PTK ( Soedarsono 2001:7). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, untuk menjawab model pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI di SDN Ringinsari I Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, untuk menjawab model pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI di SDN Ringinsari I Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Pendekatan deskriptif kualitatif adalah pendekatan penelitian dimana data-data yang dikumpulkan berupa angka,kata-kata, gambar. Data-data tersebut diperoleh melalui hasil catatan lapangan,hasil analisis,foto,video tape, dokumentasi pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Fokus penelitian merupakan pokok persoalan yang dijadikan sebagai pusat penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami, yakni: CTL menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan. Dalam upaya itu, siswa memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing. kelas VI SDN Ringinsari I Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.dalam penelitian ini menggunakan dua siklus pembelajaran. Sumber Data Penelitian 1. Sumber data Primer ini diperoleh melalui observasi,tes kepada siswa dan wawancara mendalam dengan guru kelas dan siswa kelas VI. 2. Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen serta arsip-arsip yang terdapat disekolah guna melengkapi dan mendukung data utama yang diperoleh (RPP,SILABUS,dan data pendukung lainya. Instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang disusun dan disiapkan oleh peneliti sendiri,gambar, tape recorder dan handphone. Setelah mempersiapkan instrumen penelitian maka dilanjutkan dengan teknik pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik untuk memperoleh data mengenai masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Observasi (pengamatan) dan Dokumentasi http://efektor.unpkediri.ac.id. 18

Teknik analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Hubberman, yaitu proses analisis yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis ini melalui empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun langkahlangkah model analisis interaktif adalah Pengumpulan data, Reduksi data,penyajian data,penarikan kesimpulan/verivikasi. Keempat komponen tersebut saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan terkait. Pertama-tama peneliti melakukan penelitian di lapangan dengan mengadakan wawancara atau observasi yang disebut tahap pengumpulan data. Karena data yang dilakukan banyak maka dilakukan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan sajian data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila ketiga hal tersebut sudah dilakukan, maka diambil suatu kesimpulan atau verifikasi. Skema diatas jika diterapkan dalam penelitian ini berarti data dikumpulkan dari informan tentang model pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI menyimpulkan sebuah berita yang di dengar ataupun dilihat di televisi ataupun radio ataupun media yang lainya di SDN Ringinsari I Kabupaten Kediri. Setelah data terkumpul kemudian menganalisis mengenai model pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI. Proses analisis data sekaligus mereduksi data guna menyeleksi data, dalam hal ini dilakukan penyederhanaan data-data yang ada. Dari data yang dikelompokkan, dipisahkan antara penggunaan dan Pengembangan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia, Persepsi siswa kelas VI mengenai pembelajaran guru bahasa Indonesia yang menggunakan model pembelajaran CTL. Untuk menarik kesimpulan, data yang telah dikelompokkan disajikan dalam betuk kalimat, yang difokuskan pada model pembelajaran CTL dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI pada pokok bahasan sebuah berita yang di dengar ataupun dilihat di televisi ataupun radio ataupun media yang lainya di siswa kelas VI Semester 2 SDN Ringinsari I Kabupaten Kediri, dengan uraian sesuai permasalahan yang diteliti yaitu, a) Bagaimana model pembelajaran CTL digunakan guru bahasa Indonesia kelas VI di SDN Ringinsari I Kabupaten Kediri. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam pembelajaran kontekstual atau CTL, guru dituntut untuk dapat memahami karakteristik belajar siswa sehingga siswa dapat belajar dengan gayanya masing-masing. Dalam pembelajaran konvensional, guru sering lupa memperhatikan hal ini. Persiapan atau perencanaan merupakan faktor yang sangat mendukung dan memegang peranan yang sangat penting untuk dapat melaksanakan suatu penbelajaran yang baik dan untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Rencana pembelajaran merupakan rencana kegiatan kelas yang berisi scenario tahap demi tahap apa yang akan dilakukan oleh guru bersama siswa sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam persiapan atau perencanaan proses kegiatan 19 http://efektor.unpkediri.ac.id.

belajar mengajar, seorang guru merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran kontekstual mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan 16 April 2011, dapat dijelaskan bahwa sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru kelas VI SDN Ringinsari 1 pada umumnya dan guru kelas ( Bahasa Indonesia ) khususnya terlebih dahulu membuat perangkat pembelajaran yang meliputi program tahunan, program semester, perhitungan minggu efektif, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan sebagai langkah awal guru agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perangkat pembelajaran ini biasanya dibuat guru pada awal semester atau tahun ajaran baru. Pembelajaran Awal Setelah melakukan seluruh proses pembelajaran awal pra siklus, guru melakukan refleksi untuk menilai kinerja, sehingga dapat menentukan tindakan berikutnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil refleksi guru menemukan hal-hal sebagai berikut. Perbaikan Pembelajaran Ke Siklus 2 Setelah melaksanakan seluruh proses pembelajaran, guru memerlukan refleksi untuk kinerjanya, sehingga dapat menentukan tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus 2 menemukan hal-hal berikut.prestasi hasil belajar siswa telah mengalami perubahan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Dimana rata-rata klasikal pada tahap perbaikan Nilai hasil belajar belum memuaskan, sebab masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah standart ketuntasan.dari 35 siswa yang tuntas hanya 13 (37%) siswa, dengan rata-rata klasikal 64. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Awal pra siklus perlu adanya perbaikan, sehingga penelitian ini dilanjutkan pada proses perbaikan pembelajaran siklus 1. Pembelajaran Pada Siklus ke 1 Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dapat dilihat ada tiga tahap dalam pelaksanaan pembelajaran kontekstual yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN Ringinsari I Kabupaten Kediri yaitu tahap persiapan atau perencanaan pembelajaran kontekstual, tahap proses pembelajaran kontekstual, dan tahap penilaian pembelajaran kontekstual.pada siklus I hasil evaluasi pembelajaran sebagai berikut: Dari 35 siswa yang tuntas hanya 15 (42%) siswa, dengan rata -rata klasikal 70,1. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran siklus 1 perlu adanya perbaikan, nilai hasil belajar belum memeuaskanv sebab masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah standart ketuntasan sehingga penelitian ini dilanjutkan pada proses perbaikan pembelajaran siklus 2 pembelajaran 2 mencapai 83,70. Sedangkan banyaknya siswa yang mampu meraih nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan berjumlah 35 dari 35 siswa, dengan persentase ketuntasan 100%. Sehingga kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Proses perbaikan pembelajaran dalam penelitian yang dilaksanakan selama tiga tahapan http://efektor.unpkediri.ac.id. 20

pembelajaran telah menghasilkan perubahan yang lebih baik terhadap aktifitas dan hasil belajar siswa bila dibandingkan sebelum diadakannya perbaikan pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran Metode Contextual Teaching and Learning siswa menjadi lebih tertarik dan mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan soal yang menjadi tanggung jawabnya dan menjelaskan kepada kelompoknya. Disamping itu, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Dari data hasil tes formatif menunjukkan bahwa dari keseluruhan siswa yang ada di kelas VI SDN Ringinsari I Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri mengalami peningkatan nilai dan kenaikan persentase ketuntasan, yang peneliti sampaikan dan pembelajaran dengan metode CTL pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VI dinyatakan sesuai dan berhasil diterapkan. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research) membawa dampak positif dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi melalui model pembelajaran Metode Contextual Teaching and Learning dan media audio dapat penulis simpulkan: 1. Dengan menggunakan pembelajaran Metode Contextual Teaching and Learning kemampuan dan hasil belajar siswa meningkat. 2. Dengan menggunakan media gambar pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih aktif dan tertarik serta merasa mempunyai tanggung jawab, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 3. Dengan pembelajaran Metode Contextual Teaching and Learning hasil belajar siswa yang terus meningkat dari masing-masing tahapan pembelajaran dengan rata-rata klasikal pada pembelajaran awal pra siklus 64,50 naik menjadi 70,80 dan meningkat lagi menjadi 83,70 pada perbaikan pembelajaran siklus 2. Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut. 1. Hendaknya guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran Bahasa Indonesia lebih mudah, menyenangkan dan bermakna. 2. Hendaknya guru berusaha menggunakan alat peraga dan memilih media yang tepat dalam pembelajaran. 3. Hendaknya guru menggunakan model pembelajaran Metode Contextual Teaching and Learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas. DAFTAR PUSTAKA Andayani, dkk. ( 2011). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka Arsjad, G Maida dan Mukti US. (1991). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Jurnal Pendidikan Widya Tama, Volume 2 No 4. Desember (2005). Semarang: LPMP Jawa Tengah Asma, Nur. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Depdiknas. BSNP. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. 21 http://efektor.unpkediri.ac.id.