PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-B SMA NEGERI 7 TAKENGON ABSTRAK

Kata kunci: pembelajaran, project based learning, audiovisual, hasil belajar, geografi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

2. Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, 3

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH

Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RODA KEBERUNTUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Vol. 3, No. 2, September 2016 ISSN:

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

ABSTRAK. JIPSA. VOL. 3. No. 1. Desember

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

METODE PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Seminar Pendidikan Serantau 2011

PROSIDING ISBN :

JPM IAIN Antasari Vol. 01 No. 2 Januari Juni 2014, h

ABSTRAK

M. Taufiq 1*), Nova Hidayani 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATERI BARISAN DAN DERET

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Penerapan Number Head Together pada Materi Statistika Siswa MAS Al-Ishlah Al-Aziziah Banda Aceh

SKRIPSI. Disusun Oleh GUSTIANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA A1D114025

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

PEMANFAATAN MUSEUM TSUNAMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA TUNA RUNGU KELAS X-B SMALB BUKESRA BANDA ACEH

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN vol. 9. No 2 (2014) 11-24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SUBTEMA INDONESIAKU, BANGSA YANG BERBUDAYA KELAS V BANDA ACEH.

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI MIND MAPPING DI KELAS IV SDN 03 KARANGTALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI.

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Winda Maulina 1, Thamrin Kamaruddin 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email: winda.maulina04@gmail 2 Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: thamrinkamaruddin@unsyiah.ac.id 3 Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: myusufharun@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan dalam kelas. Model pembelajaran ASSURE adalah model desain sistem pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun klasikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Peningkatan hasil belajar Geografi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran mencerminkan keterlaksanaan model pembelajaran ASSURE, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan model pembelajaran ASSURE dan respon siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan: Tes hasil belajar siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru mengelola pembelajaran dan angket respon siswa menggunakan model pembelajaran ASSURE. Analisis data menggunakan statistik sederhana yaitu persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 76% menjadi 96% siswa yang tuntas belajar, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 60% menjadi 90%. Aktivitas guru dan siswa antara siklus I sampai siklus II telah mencerminkan penerapan model pembelajaran ASSURE. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE meningkat dari perolehan skor rata-rata 2,73 dengan katagori baik menjadi 3,50 dengan katagori baik dan respon siswa terhadap model pembelajaran ASSURE dapat dikatakan baik. 96 persen dari 25 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Kata kunci : model pembelajaran, ASSURE, hasil belajar, geografi. 203

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kelestarian dan kemajuan bangsa. Pendidikan bukan sekedar media dalam menyelesaikan dan meneruskan kebudayaan dari generasi ke generasi, melainkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengembangan kemajuan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia terus diusahakan agar lebih maju dan bermutu. Upaya peningkatan mutu pendidikan antara lain dengan mengusahakan penyempurnaan proses pembelajaran yang terdapat di dalam kurikulum. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan mengganti kurikulum mulai dari kurikulum 1994 hingga kurikulum 2013. Pergantian kurikulum tidak lain untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga formal untuk melaksanakan pendidikan diharapkan dapat melaksanakan fungsinya dengan optimal dan mampu menumbuhkembangkan potensi dasar yang dimiliki oleh peserta didik (siswa). Konsep belajar menunjukan perkembangan dan perubahan kepribadian yang menyeluruh siswa setelah terjadi pembelajaran. Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu. Jadi, hendaknya siswa mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan yang dinamis, termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan belajar siswa siap menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Dalam banyak literatur, belajar digambarkan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku manusia secara konperehensif, baik dalam bentuk pengetahuan, pemikiran, pengertian maupun kebiasaan, sikap, dan keterampilan. Menurut Slameto (2010:2), Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi denagn lingkungan. Selanjutnya Usman (2006:4) menyatakan: Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan 204

dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan daya fikir dan kemampuan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh tingkah laku atau kepribadian pada diri seseorang dalam interaksi dengan lingkungan yang dapat ditandai dari hasil pengalaman individu itu sendiri. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratarium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide dan film, audio, dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Menurut Abdurrahman dan Bintoro dalam Nurhadi, (2003: 60) Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata. Menurut Pribadi (2011:29) ASSURE adalah model pembelajaran ini lebih berorientasi kepada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang diingkinkan. Pemanfaatan model desain pembelajaran ASSURE perlu dilakukan tahap demi tahap dan menyeluruh agar dapat memberikan hasil yang optimal yaitu terciptanya pembelajaran sukses. Menurut Sudjana (2009:22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif meningkat. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian tindakan kelas dikelompokan menjadi empat 205

macam yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaborasi; (c) silmutan teritegratif; (d) administrasi sosial eksprerimental (Arikunto, 2009). METODE PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 25 orang. Teknik pengumpulan data dalam penlitian ini adalah dengan tes, angket, observasi dan dokumentasi. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes formatif pada setiap akhir putaran. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran ASSURE, didasarkan atas ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal. 1) Untuk tingkat ketuntasan individual Keterangan: KB = Ketuntasan belajar Ss = Skor siswa Sm = Skor maksimum 4 = Rentang penilaian menurut kurikulum 2013 (Permendikbut, 2014) 2) Untuk tingkat ketuntasan klasikal Keterangan: P = Persentase yang dicari F = Frekuensi siswa yang tuntas N = Jumlah siswa Data tes hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriftif yaitu melaksanakan tingkat ketuntasan individual dengan klasikal. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika jawaban benar mencapai ketuntasan belajar (KB) 2,67 sebagaimana yang tercantum di dalam 206

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 atau 65 dari 10 soal yang direncanakan oleh peneliti. Menurut Suryosubroto (2009:77) Suatu kelas dikatakan tuntas (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat 85 persen siswa yang tuntas belajarnya. Untuk data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE dianalisis dengan menggunakan menggunakan statistik persentase yang dikemukakan oleh Sudijono, (2010:43): Keterangan: P = Angka Persentase F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan N = Banyaknya aktivitas yang dilakukan Untuk data tentang keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dan menerapkan model pembelajaran ASSURE dengan menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata menurut Sudjana (2002:77), yaitu: a. 1,00 1.69 Kurang baik b. 1,70 2,59 Sedang c. 2,60 3,40 Baik d. 3,51 4,00 Baik sekali Untuk mengetahui persentase respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran ASSURE, digunakan analisis statistik deskriptif persentase Sudijono (2005:43): Keterangan: P = Persentase yang dicari F = Frekuensi respon siswa tiap aspek N = Jumlah siswa 207

Jumlah Siswa Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah HASIL DAN PEMBAHASAN Ditinjau dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan dua siklus, maka dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh mengenai materi pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Secara individual siswa mengalami peningkatan pengetahuan dan hasil belajar ketuntasan klasikal dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar ketuntasan individual pada siklus I yaitu 76 persen dari 25 siswa dan pada siklus II hasil belajar ketuntasan individual mengalami peningkatan menjadi 96 persen dari 25 siswa. Adapun persentase ketuntasan individual pada kedua siklus hasilnya seperti terlihat pada Gambar 1. 12 10 8 6 4 2 0 Ketuntasan Individual 10 10 8 7 6 3 2 2 1 1 60 70 80 90 100 Nilai Ketuntasan Siklus 1 Siklus 2 Gambar 1. Persentase Ketuntasan Individual Berdasarkan hasil ketuntasan individual, maka persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung dan hasilnya seperti terlihat pada Gambar 2. 100% 80% 60% 40% 20% 0% Ketuntasan Klasikal 90% 60% Siklus 1 Siklus 2 Gambar 2 Persentase Ketuntasan Klasikal Siklus 1 Siklus 2 208

Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I dan siklus II. Dengan penerapan model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh dalam pembelajaran Geografi dengan materi pelestarian linkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan individual, pada siklus I mencapai 76 persen kemudian pada siklus II terjadi peningkatan hingga mencapai 96 persen, sedangkan untuk ketuntasan klasikal, pada siklus I mencapai 60 persen kemudian meningkat pada siklus II menjadi 90 persen. Aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran dengan model ASSURE diamati dengan menggunakan instrumen mulai dari siklus I dan siklus II. Aktivitas guru dan siswa antara siklus I sampai siklus II telah mencerminkan penerapan model pembelajaran ASSURE. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas guru dan siswa yang telah sesuai dengan waktu dan kriteria yang telah ditentukan. Aktivitas guru yang dominan adalah pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran dan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok lalu memberikan pengarahan tentang model ASSURE. Aktivitas siswa yang dominan adalah pada saat mempresentasikan hasil diskusi menganalisis gambarnya disertai alasan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, terlihat adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE. Keterampilan guru pada kedua siklus dapat dilihat pada yang secara rinci diperlihatkan pada Gambar 3. 209

4 3 Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran 2,73 3,50 2 1 0 Siklus I Siklus II Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran Gambar 3 Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran ASSURE. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran melalui model pembelajaran ASSURE. dikategorikan baik (2,73) pada siklus I, dan dikategorikan baik (3,50) pada siklus II. Dari Gambar 4.8 terlihat bahwa guru semakin terampil dalam mengelola pembelajaran melalui model pembelajaran ASSURE. Respon siswa terhadap model pembelajaran ASSURE dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase siswa yang berpendapat bahwa dengan belajar melalui model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yang telah dipelajari. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, maka dapat diambil simpulan. Dengan penerapan model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 12 Banda Aceh dalam pembelajaran Geografi dengan materi pelestarian lingkungan hidup. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan individual, pada siklus I mencapai 76 persen kemudian pada siklus II terjadi peningkatan hingga mencapai 96 persen, sedangkan untuk 210

ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai 60 persen kemudian meningkat dan pada siklus II menjadi 90 persen. Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat disarankan adalah mengingat model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Geografi dalam materi pelestarian lingkungan hidup, maka disarankan kepada guru Geografi untuk menggunakan model pembelajaran ASSURE pada materi-materi Geografi yang dianggap sesuai. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. -----------. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. FKIP Unsyiah. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala. Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pribadi. R. (2011). Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat. Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Group. Sudijono, A. (2005). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. ----------. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suhardjono. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogjakarta: Pustaka Belajar Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Winkel, W.S. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 211