III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Data Siswi Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putri SMP Negeri 2 Pengasih Tahun 2012

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Pada hakekatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif


III. METODE PENELITIAN. Suatu researh khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan empirik, padaumumnya

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL S K R I P S I

59

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian seseorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian merupakan cara yang menentukan keberhasilan sebuah penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Arikunto (2006:135) dalam bukunya dijelaskan metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasarnya ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah. Syarat mutlak dalam penelitian adalah metodologi penelitian, berbobot atau tidaknya penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras, maksudnya adalah untuk menjaga pengetahuan yang dicapai dari suatu penulisan dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya. Dalam suatu penelitian penggunaan metodologi penelitian harus dapat mengarah pada tujuan penelitian, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dapat disimpulkan metode penelitian adalah suatu alat dalam kesempurnaan proses penelitian.

40 Jenis metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif korelasi. Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:4) penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilaksanakan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian Populasi merupakan sumber data yang sangat penting, karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta tidak mungkin terlaksana. Dari pengertian tersebut populasi penelitian ini adalah merupakan Pemuda Hindu Banjar Puspasari Desa Sidorejo yang berjumlah 30 orang. 2. Sampel Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti, akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2006 : 134) sebagai berikut : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar (lebih dari

41 100 orang) maka dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih besar dari itu. Adapun sampel dari penelitian ini adalah 30 Pemuda Hindu. Penelitian ini merupakan penelitian populasi sampel. C. Variabel Penelitian Variabel adalah kondisi atau karakteristik tertentu yang dapat diukur dan diobservasi, sedangkan Menurut Arikunto (2006: 96) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang mejadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pada pendapat diatas, maka dapat diambil pengertian bahwa variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek penelitian. Dalam hal ini variabel yang digunakan atau yang akan diselidiki adalah: a. Variabel Bebas (independen) Variabel bebas (independen) merupakan faktor yang menjadi pokok permasalahan yang ingin diteliti, yaitu X Minat bermain sepakbola b. Variabel Terikat (dependen) Variabel terikat (dependen) pengamatan sebagai hasil atau akibat dari variabel bebas dan merupakan pokok persoalan.yaitu Y tingkat kebugaran jasmani.

42 Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: X Y Keterangan : Gambar 15. Desain Penelitian.Sumber Sugiyono (2008: 10) X = Minat bermain sepakbola Y = Tingkat Kebugaran Jasmani D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu menggunakan alat ukur seperti yang dikemukakan oleh Nurhasan dalam buku Suharsimi Arikunto sebagai berikut: dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur, dengan alat ini kita akan mendapat data yang merupakan hasil pengukuran. Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Menurut Arikunto (2006:225) Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:199) Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan

43 cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Jenis skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat latihan bermain sepak bola. Skala psikologi mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan dari angket: 1. Data yang diungkap oleh angket berupa faktual atau dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui oleh subjek, sedangkan data yang diungkap oleh skala psikologi berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. 2. Pernyataan dalam angket berupa pertanyan langsung terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data termaksud berupa fakta atau opini yang menyangkut diri responden. Pada skala-skala psikologi, pertanyaan sebagai stimulus tertuju pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan. 3. Responden terhadap angket tahu persis apa yang ditanyakan dalam angket dan informasi apa yang dikehendaki oleh pertanyaan yang bersangkutan. Reponden terhadap skala psikologi, sekalipun memahami isi pertanyaannya, biasanya tak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan tersebut. 4. Jawaban terhadap angket tidak dapat diberi skor (dalam arti harga atau nilai) melainkan diberi angka coding sebagai identifikasi atau

44 klasifikasi jawaban.respon terhadap skala psikologi diberi skor melewati proses penskalaan (scaling). 5. Satu angket dapat mengungkap informasi banyak hal sedangkan satu skala psikologi hanya diperuntukkan guna mengungkap satu atribut tunggal (unidimensional). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yakni angket tersebut telah tersusun atas pertanyaan yang tegas, tertaur, kongkrit, lengkap dan responden menjawab hanya sesuai dengan alternative jawaban yang tersedia. b. Metode Tes Tes merupakan suatu alat (instrument) pengumpulan data atau informasi tentang atau status sesuatu yang digunakan dengan setandar tertentu). Dengan demikian, instrument yang digunakan berbentuk tes terstandar (standardized test) yakni tes yang telah tersedia dan teruji keandalannya. Tes yang digunakan yakni Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen mencakup segala sesuatu yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini adalah 1. Tes Tes merupakan suatu alat (instrument) pengumpulan data atau informasi

45 tentang atau status sesuatu yang digunakan dengan setandar tertentu Dengan demikian, instrument yang digunakan berbentuk tes terstandar (standardized test) yakni tes yang telah tersedia dan teruji keandalanya. Tes yang digunakan yakni Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Kegunaan tes : Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kebugaran jasmani. Ada lima butir tes kebugaran jasmani untuk sekolah menengah pertama, butir-butir tesnya, yaitu : a. Lari cepat 60 meter b. Gantung siku tekuk b. Baring duduk 30 detik c. Loncat tegak d. Lari 1200 meter Fasilitas dan alat yang digunakan adalah : a. Lintasan lari atau lapangan datar dan tidak licin b. Meteran c. Stopwatch d. Bendera start e. Palang tunggal untuk gantung siku f. Papan berskala untuk papan loncat g. Penghapus h. Formulir tes i. Peluit j. Alat tulis

46 Pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani a. lari 60 meter Sikap permulaaan Peserta berdiri dibelakang garis start Gerakan pada aba-aba SIAP peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari pada aba- aba YA peserta lari secepat mungkin menuju garis finish. b. Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik 1. Sikap permulaan Peserta berdiri di bawah palang tunggal kedua tangan berpegangan pada palang, tunggai selebar bahu (gambar 1). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala. Gambar 6. Pegangan tangan 2. Gerakan a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal kemudian kembali ké sikap permulaan, gerakan ini dihitung satu kali.

47 b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus. c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik. Gambar 7. Gantung siku tekuk c. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik 1. sikap permulaan a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90 dengan kedua jari-jarinya diletakkan di belakang kepala. b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.

48 2. Gerakan a) Gerakan aba-aba YA peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal. b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik c) Gerakan tes tidak dihitung apabila : - pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi - kedua siku tidak sampai menyentuh paha - menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh Gambar 8. baring duduk d. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump) 1. Sikap permulaan a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium karbonat b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.

49 2. Gerakan a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang b) Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas Gambar 9. Loncat Tegak (Vertical Jump) a. Tes Lari 1200 meter 1. Sikap permulaan Peserta berdiri di belakang garis start 2. Gerakan a) Pada aba-aba SIAP peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari b) Pada aba-aba YA peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish

50 Gambar 10. Lari 1200 meter Tabel 1. Tabel Nilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Putra Umur 16-19 Tahun Nilai Lari 60 meter Gantung siku tekuk Baring duduk 60 Loncat tegak Lari 1200 meter Ket. 5 Sd 7,2 19 - keatas 41 - keatas 73 keatas Sd 3 14 BS 4 7.3 8,3 14-18 30-40 60-72 3 51-4 25 B 3 2 8,4 9,6 9-13 21-29 50-59 4 26-5 12 9,7-11.0 5-8 10-20 39-49 5 13-6 33 S K 1 11.1 -dst 0-4 0-9 38 dst 6 34 -dst KS

51 Tabel 2. Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Putra Umur 16-19 Tahun No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani 1. 22 25 Baik sekali ( BS ) 2. 18 21 Baik ( B ) 3. 14 17 Sedang ( S ) 4. 10 13 Kurang ( K ) 5. 5 9 Kurang sekali ( KS ) 3. Non tes Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui komponen, sub komponen, indikator-indikator dan pernyataan. Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi mengenai komponen-komponen yang membentuk minat yaitu penerima yang terdiri dari kesadaran, kehendang menerima, pengebdakian atau pemilihan perhatian; penangapan yang terdiri dari menerima tanggapan kehendak untuk menerima, kepuasan dan menanggapi; penilaian yang terdiri dari menerima nilai, menyadari suatu nilai. Untuk skala skor penilaian minat responden menjawab dengan memberikan tanda silang ( x ) pada jawaban pertanyaan tersebut.alternatif jawaban ya pada item ( + ) diberi skor 1 dan skor 0 jawaban tidak.

52 F. Uji Validitas dan Reliabilitas a) Uji Validitas Instrumen Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto 2010:211). Untuk menentukan tingkat validitas item, nilai koefisien korelasinya akan dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi tabel dengan tingkat signifikasi 5 %. Menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan rumus Pearson Product moment, ketentuan untuk uji validitas adalah bila r hitung > r tabel maka instrumen valid dan apabila sebaliknya tidak valid. b) Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas ini menggambarkan derajat ketelitian atau keajegan hasil pengukuran. Jika alat pengukur itu reliabel maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan memakai alat yang sama terhadap objek dan subjek yang sama hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mengetahui besarnya derat keterandalan suatu alat pengukur dapat dilakukan

53 dengan melakukan dua kali pengukuran (retest) yaitu pengukuran pertama dan ulangannya. Instrumen ini kemudian diujicobakan kepada sekelompok responden dan dicatat hasilnya, kedua hasil pengukuran tersebut dikoreksi dengan menggunakan korelasi product-moment. r X.Y n X.Y - X Y 2 2 2 n X - X n Y - Y 2 Keterangan : r xy 1 n X 1 Y = Koefisien korelasi = Jumlah sampel = Skor variabel X = Skor variabel Y X = Jumlah skor variabel X Y = Jumlah skor variabel Y X 2 = Jumlah kuadrat skor variabel X Y 2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel korelasi product moment, sehingga dianggap reliabel apabila harga r hitung > r tabel pada taraf α = 0,05 atau.kepercayaan 95%. G. Teknik Analisis Data Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik.

54 Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis, data yang berwujud angka. Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang di nilai adalah data variabel bebas : Minat (X), serta variabel terikat yaitu tingkat kebugaran jasmani (Y). Setelah memperoleh data selanjutnya dapat ditentukan analisa statistik yang tepat pengolahannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan koofesien korelasi dengan perhitungan menggunakan program SPSS tipe 20 dan korelasi product moment. SPSS (Statistical Package for Social Science) merupakan salah satu aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manejemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Korelasi Product Moment Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Menurut Sugiyono (2008), untuk menguji hipotesis antara X dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

55 r xy = { n. X n i X iy ( X i )( 2 2 2 ( X i ) }{ n. Yi Y ) i ( Y ) i 2 } Keterangan : r xy N X Y = Koefesien korelasi = Jumlah sampel = Skor variabel X = Skor variabel Y X = Jumlah skor variabel X Y = Jumlah skor variabel Y X 2 Y 2 = Jumlah kuadrat skor variabel X = Jumlah kuadrat skor variabel Y Menurut Sugiyono (2008:230), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r sebagai berikut: Tabel 3: Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono(2008.231)

56 Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan kriteria pengujian hipotesis tolak H 0 jika r hitung > r tabel, dan terima Ho jika r hitung < r tabel, dan untuk mencari besarnya kontribusi antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisien Determinansi : KP = r 2 x 100% Keterangan: KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi