STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

dokumen-dokumen yang mirip
Didit Fitriawan Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP ITS

Oleh: Ridzky Nanda Seminar Tugas Akhir

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. negatif terhadap lingkungan diantaranya pencemaran lingkungan yang disebabkan

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES PENCELUPAN PADDING

PROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST

BAB IV HASIL. dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : 1) Pemeriksaan kualitas udara ambien/udara luar. 2) Pemeriksaan air limbah (efluen).

Pengelolaan Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. pakaian. Penyebab maraknya usaha laundry yaitu kesibukan akan aktifitas sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

PENGOLAHAN AIR MINUM DEMINERAL DALAM KEMASAN GALON PT. SARIGUNA PRIMATIRTA PASURUAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 (STUDI KASUS : BENGKEL MAINTENANCE PT. VARIA USAHA)

HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. alam dalam prosesnya menjadi produk. Kegiatan tersebut dapat menimbulkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

PERANCANGAN SISTEM PENGHANCUR SAMPAH (Studi kasus modifikasi Mesin Cuci Otomatis)

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

I. PENDAHULUAN. diantaranya adalah sebagai produk yarn, fiber, pembungkus berbagai produk dalam kemasan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

PENINGKATAN EFISIENSI PERUSAHAAN MELALUI KONSEP NON PRODUK OUTPUT (NPO) SEBAGAI BAGIAN INTERNALISASI BIAYA LINGKUNGAN

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

BAB III. METODE PENELITIAN

UPAYA MINIMASI LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER KARIADI SEMARANG DENGAN PENERAPAN STRATEGI CLEANER PRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ)

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

Potensi Air Bekas Wudhu Dari Masjid Istiqlal Dalam Upaya Mengurangi Konsumsi Air Bersih

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Kehadiran jasa laundry memberikan dampak positif yaitu dapat

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan negara ini. Industri merupakan salah satu pilar pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI PRINTING BATIK

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan harus menerapkan berbagai macam strategi agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

PERENCANAAN PABRIK SARI BUAH APEL DENGAN KAPASITAS Liter/hari

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN PROSES FITOREMEDIASI

BAB II LANDASAN TEORI Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting) IFAC (2005) menjelaskan bahwa pada level organisasi, Environmental

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 299 TAHUN 2016 TENTANG

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI PERKANTORAN

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

Pengertian, Konsep Dasar serta Perkembangan. Teknologi Bersih. (Clean Technology)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Tugas Akhir M.Faiz Wirawan / Ferdia Chandra BAB I PENDAHULUAN

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

Lampiran 1. Struktur Organisasi

PERENCANAAN UNIT PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 12,5 TON/HARI

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, namun kakao

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia yang diatur di dalam Sistem Kesehatan

Pedoman Operasi & Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

PRODUKSI BERSIH. Definisi PB berdasarkan UNEP (1992)

Transkripsi:

Laporan Tugas Akhir STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Oleh: Didit Fitriawan 3305.100.042 Dosen Pembimbing : Ir. Ati Hartati, M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA, 2010

Pendahuluan Latar Belakang Pengelolaan Lingkungan (Kepmen LH no. 75 th 1994) Metode Produksi Bersih & Teknik Minimisasi Limbah Pengelolaan Limbah Padat & Limbah Cair di PT X - Pasuruan belum maksimal. Rumusan Masalah Mengupayakan bentuk pengelolaan limbah industri di PT X - Pasuruan. Ruang Lingkunp Penelitian dilakukan di PT X - Pasuruan Variabel = Sistem Pelaksanaan Produksi & Pengelolaan Limbah Analisis Variabel : Metode Produksi Bersih & Teknik Minimisasi Limbah Cakupan Variabel : Limbah Padat & Limbah Cair Seminar Tugas Akhir 2

Pendahuluan Tujuan Strategi pengelolaan limbah padat & limbah cair di PT X - Pasuruan dengan metode Produksi Bersih, dengan aspek: a. Good House Keeping b. Teknik Minimisasi Limbah Manfaat Menciptakan Tata Laksana Produksi yang lebih baik Meminimalisisasi terjadinya pencemaran lingkungan Mengurangi biaya yang berkaitan dengan perawatan perusahaan & biaya kelestarian lingkungan Memberikan peluang bagi perusahaan untuk mencapai Sistem Manajemen Lingkungan yang lebih baik. Seminar Tugas Akhir 3

Tinjauan Pustaka Seminar Tugas Akhir 4

Tinjauan Pustaka PRODUKSI BERSIH BAPEDAL 1993 Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan Perangkat CP (good house keeping) Fokus: Bahan Fokus: Limbah Fokus: Penyimpanan dan penanganan bahan Fokus: Air dan limbah cair Fokus: Keselamatan kerja dan perlindungan kesehatan (chemical management) Seminar Tugas Akhir 5

Tinjauan Pustaka TATA KELOLA YANG APIK (GOOD HOUSE KEEPING) Good House Keeping merupakan metodologi menejemen untuk meningkatkan produktivitas, mendapatkan penghematan biaya, mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan prosedur serta keselamatan kerja Gambaran berbagai pilihan dalam Tata Kelola Yang Apik, antara lain:. * Fokus : BAHAN BAKU * Fokus : LIMBAH PADAT * Fokus : AIR DAN LIMBAH CAIR * Fokus : KESELAMATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN KESEHATAN Seminar Tugas Akhir 6

Tinjauan Pustaka Berdasarkan (Environment Australia, 2000), ada 5 rumusan keuntungan dari implementasi Cleaner Production, antara lain: Mengurangi biaya-biaya produksi melalui peningkatan efisiensi, penurunan kandungan limbah dari input material. Meningkatkan produktifitas dan memperbaiki produk. Mengurangi konsumsi energi. Mengembalikan nilai produk sekunder (by-product). Meminimalkan masalah pembuangan limbah termasuk biaya pengolahan limbah Seminar Tugas Akhir 7

KONSEP MINIMISASI LIMBAH Seminar Tugas Akhir 8

Metode Penelitian Ide Penelitian: STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & LIMBAH CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Perumusan Masalah BAGAIMANA MENGUPAYAKAN SEBUAH BENTUK PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI & OPTIMALISASI PRODUKSI DI PT X - PASURUAN Studi Literatur 1. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN 2. KONSEP PRODUKSI BERSIH 3. TEKNIK MINIMISASI LIMBAH 4. PRINSIP PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH A Seminar Tugas Akhir 9

Metode Penelitian A Pengumpulan Data 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. PROSES PRODUKSI + DIAGRAM ALIR + TEKNOLOGI ALAT + BAHAN BAKU + NERACA AIR 3. KONDISI PLANT PERUSAHAAN 4. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & LIMBAH CAIR 5. TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & LIMBAH CAIR Analisis Data & Pembahasan 1. ANALISA NERACA PENGGUNAAN AIR 2. ANALISA CRITICAL ITEMS 3. EVALUASI GOOD HOUSE KEEPING 3. IDENTIFIKASI & PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & LIMBAH CAIR 4. EVALUASI PERBAIKAN PADA SISTEM, PENGOLAHAN MAUPUN TEKNOLOGI B Seminar Tugas Akhir 10

Metode Penelitian B KESIMPULAN & SARAN PENULISAN LAPORAN Seminar Tugas Akhir 11

Gambaran Umum Objek PT X Pasuruan Lokasi: Keboncandi, Winongan, Pasuruan Berdiri : Juli 2005 Bahan Baku : Air Sumber / Mata Air Keboncandi Hasil Produksi : Botol 5 galon ( 19 liter) Kapasitas Produksi : 80 100 ribu botol per hari Seminar Tugas Akhir 12

Gambaran Umum Objek A Seminar Tugas Akhir 13

Gambaran Umum Objek A Seminar Tugas Akhir 14

Gambaran Umum Objek A Seminar Tugas Akhir 15

Gambaran Umum Objek Unit Pengolah Limbah I Seminar Tugas Akhir 16

Gambaran Umum Objek Unit Pengolah Limbah I Seminar Tugas Akhir 17

Gambaran Umum Objek Unit Pengolah Limbah II Seminar Tugas Akhir 18

Gambaran Umum Objek Unit Pengolah Limbah II Seminar Tugas Akhir 19

Analisa & Pembahasan Analisa Limbah Padat PT X - Pasuruan 1. Limbah Padat B3 kain pembersih oli bekas & kemasan oli bekas baterai forklift lampu TL bekas Gambar Gambar Limbah Padat B3 Seminar Tugas Akhir 20

Analisa & Pembahasan Analisa Limbah Padat PT X - Pasuruan 1. Limbah Padat B3 kain pembersih oli bekas & kemasan oli bekas baterai forklift lampu TL bekas Gambar Gambar Limbah Padat B3 Seminar Tugas Akhir 21

Analisa & Pembahasan Analisa Limbah Padat PT X - Pasuruan 2. Limbah Padat Non B3 kayu pallet kardus pengemas label Seal dancap botol afkir potongan besi Plastik sludge kemasan HCl bekas sampah karyawan Seminar Tugas Akhir 22

Analisa & Pembahasan Gambar Gambar Limbah Padat Non B3 Seminar Tugas Akhir 23

Analisa & Pembahasan Gambar Gambar Limbah Padat Non B3 Seminar Tugas Akhir 24

Analisa & Pembahasan Analisa Limbah Cair PT TIV Keboncandi 1. Limbah Cair Non Polutan Air reject proses filling Air sisa AC Air sisa wudhu dari masjid 2. Limbah Cair Polutan Air bekas laundry & dapur Air sisa sanitasi kamar mandi dan kantin Air bekas deterjen mesin washer HCl cair dari pre treatment Oli bekas Ceceran Solar Seminar Tugas Akhir 25

Analisa & Pembahasan Gambar Gambar Limbah Cair Polutan Seminar Tugas Akhir 26

Analisa & Pembahasan Tabel Upaya Perbaikan dengan Metode Good House Keeping Seminar Tugas Akhir 27

Analisa & Pembahasan Tabel Upaya Perbaikan dengan Metode Good House Keeping Seminar Tugas Akhir 28

Analisa & Pembahasan Upaya Perbaikan Pada Pengelolaan Limbah Padat & Limbah Cair PT Tirta Investama Keboncandi Pasuruan Efisiensi Penggunaan Air Pada proses Pencucian Galon di Mesin Washer Upaya pengelolaan limbah B3, pengemasan serta penyimpanan sementara. Pemanfaatan limbah sludge menjadi bahan baku pembuatan paving blok. Substitusi sistem Free Water Surface Wetland dengan sistem Sub Surface Flow Wetland. Pemeliharaan unit pengolah limbah. Seminar Tugas Akhir 29

Efisiensi Penggunaan Air Menurut Santoso, 2007, ada tiga poin yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tekanan air yang tepat pada mesin washer. Tiga hal tersebut adalah: Mengoperasikan tekanan mesin washer (washing machine pressure) pada kondisi 3 bar. Galon terbasahi air dengan sempurna, namun cukup banyak air yang diperlukan. Mengoperasikan tekanan mesin washer (washing machine pressure) pada kondisi 2.85 bar. Galon terbasahi air dengan sempurna dan tidak boros air / efisien. Mengoperasikan tekanan mesin washer (washing machine pressure) pada kondisi di bawah 2,85 bar (2,7 bar). Galon tidak terbasahi / terbilas air dengan sempurna sehingga kebersihan galon tidak maksimal. Seminar Tugas Akhir 30

Efisiensi Penggunaan Air Akan tetapi, upaya efisiensi di atas tidak bisa diterapkan di perusahaan ini dikarenakan beberapa kendala. Kendala tersebut di antaranya adalah: Efisiensi air telah dilaksanakan pada proses pencucian di mesin washer. Efiensi air dilakukan dengan cara menggunakan ulang (reuse) air sebanyak 3 kali proses. Air yang berasal dari hyper ozon pada water treatment digunakan untuk proses pembilasan pada tahap final rinse, kemudian air bekas proses final rinse digunakan kembali pada proses rinse. Kemudian air bekas dari proses ini digunakan untuk pencucian pada tahap pre wash. Pada mesin Cap Snap, R. Bardi dan Bella, panel pengatur tekanan hanya pada range tekanan 1 bar 2 bar 3 bar. Jika upaya ini diterapkan, maka akan mengubah teknologi desain mesin yang memerlukan biaya cukup banyak dan sulit dilakukan. Seminar Tugas Akhir 31

Upaya pengelolaan limbah B3 Denah Bangunan Penyimpanan Sementara Limbah B3 Potongan A A Penyimpanan Sementara Limbah B3 Seminar Tugas Akhir 32

Upaya pengelolaan limbah B3 Tampak Depan Penyimpanan Sementara Limbah B3 Seminar Tugas Akhir 33

Pemanfaatan sludge sebagai bahan baku paving blok Diagram alir proses pembuatan paving dari sludge Seminar Tugas Akhir 34

Substitusi sistem Free Water Surface Wetland dengan sistem Sub Surface Flow Wetland. Seminar Tugas Akhir 35

Pemeliharaan unit pengolah limbah Seminar Tugas Akhir 36

Pemeliharaan unit pengolah limbah Seminar Tugas Akhir 37

Pemeliharaan unit pengolah limbah Seminar Tugas Akhir 38

Kesimpulan 1. Pengelolaan limbah padat dan limbah cair PT X Pasuruan belum dikelola secara maksimal. 2. Diberikan beberapa usulan sebagai upaya produksi bersih: Mengoptimalkan kegiatan house keeping pada setiap bagian dari kegiatan produksi, operasi dan maintenance. Memanfaatkan kembali limbah sludge menjadi paving & batako sehingga didapatkan bahan bangunan & paving blok yang bermutu. Mendesain ulang tata letak dan bangunan penyimpanan limbah B3 serta memberikan petunjuk teknis tentang cara cara pengemasan dan penyimpanan sesuai dengan regulasi. Substitusi sistem Free Water Surface Wetland dengan sistem Sub Surface Flow Wetland serta pemeliharaan unit pengolah limbah cair. Seminar Tugas Akhir 39

Saran Perlu dilakukan pengecekan hasil uji laboratorium secara detail dari pihak perusahaan karena didapati adanya nilai COD dan TDS yang tidak representatif dengan efluen limbah sebenarnya. Perusahaan perlu memantau dengan baik prosedur pemeriksaan kualitas air yang dilakukan pihak laboratorium agar didapatkan data hasil uji kualitas efluen limbah yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang aspek ekonomis tentang layak atau tidaknya upaya perbaikan yang diusulkan pada penelitian ini. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang aspek teknis dari kinerja mesin washer filler 5 galon yang digunakan pada proses produksi di PT X - Pasuruan Seminar Tugas Akhir 40