BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat penelitian ini dilakukan yaitu di PT Provis Garuda Services.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

Transkripsi:

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal (causal) dengan teknik survey. Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen, dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Erlina (2011) Teknik survey merupakan teknik dari penelitian dimana informasi/data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Survei adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kepada responden individu. B. Defenisi dan Operasional Variabel Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai defenisi operasional variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini.variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit Internal, sedangkan variabel bebas (independent variable) adalah Pengalaman, Etika, Komitmen Organisasi dan Independensi Auditor sebagai variabel moderator. 1. Kualitas Audit Internal (Y) Audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar audit dan pengendalian mutu. Menurut Pusdiklatwas BPKP, kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor atau pemeriksa dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan yang terjadi pada suatu instansi atau 65

66 pemerintah (baik pusat maupun daerah). Kualitas audit internal merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.. Ada lima indikator untuk mengukur variabel kualitas audit internal yaitu: Keakuratan Temuan Audit, Nilai Rekomendasi, Kejelasan Laporan, Manfaat Audit, Tindak Lanjut Hasil Audit. 2. Pengalaman Auditor (X1) Pengalaman Auditor adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Ada dua indikator untuk mengukur variabel pengalaman audit yaitu: indikator jangka waktu menekuni bidang audit dan indikator banyaknya penugasan audit/temuan kasus yang pernah ditangani serta banyaknya pelatihan yang pernah diikuti 3. Etika Auditor (X2) Penerapan Etika Auditor adalah aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh kalangan profesi Auditor. Ada dua indikator untuk mengukur variabel penerapan etika Auditor yaitu: indikator kesadaran etis dan indikator kepedulian pada etika profesi. 4. Komitmen Organisasi (X3) Komitmen merupakan salah satu konsistensi dari wujud keterkaitan seseorang terhadap suatu hal. Komitmen merupakan salah satu pendukung suatu kinerja yang profesional. Memiliki komitmen akan menjadikan suatu dorongan bagi sesorang untuk berkerja lebih baik atau sebaliknya dapat menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat terdapat suatu komitmen lain. Komitmen merupakan sikap yang merefleksikan

67 loyalitas karyawan atau pegawai pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Menurut Luthans (2006), Meyer, J.P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith (1993; dalam Fuad Mas ud, 2004) beberapa indikator untuk mengukur kekuatan komitmen organisasional yaitu Rasa bangga, Ikatan kuat terhadap organisasi, Menghabiskan sisa karir, Kebutuhan akan pekerjaan, Rasa berkorban, Peluang kerja sedikit, turnover, loyalitas, kesetiaan. 5. Independensi Auditor (X4) Independensi Auditor adalah sikap yang diharapkan dari diri seorang Auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Ada tiga indikator untuk mengukur variabel independensi auditor yaitu: independensi dalam program audit, independensi dalam verifikasi, dan independensi dalam pelaporan. Defenisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Defenisi Operasional Variabel VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA Jangka waktu audit Lamanya Bekerja Pengalaman Frekuensi Jumlah penugasan Auditor (X1) Likert pekerjaan (Ida, 2003) Frekuensi Pelatihan Jumlah Pelatihan Etika Auditor (X2) (Nugraha, 2012) Tanggung Jawab Profesi Auditor Integritas Objektivitas Sikap Sesuai Aturan Bisa dipertanggungjawabkan Tidak ada intimidasi Penuh pertimbangan Percaya diri Tidak memihak objektif Likert Likert

68 Identifikasi Nilai-nilai organisasi Aturan Tujuan organisasi Komitmen Organisasi (X3) (Fuad, 2004) Keterlibatan Loyalitas Tanggung jawab Kesediaan menerima tugas Partisipasi Kerjasama Kesetiaan Rasa kebanggaan Rasa memiliki Likert Independensi Auditor (X4) (Mautz & Sharaf, 1993) Kualitas Audit Internal (Y) (Sembiring, 2014) independensi dalam program audit independensi dalam verifikasi independensi dalam pelaporan Keakuratan temuan Audit Nilai rekomendasi Kejelasan laporan Manfaat Audit Tindak lanjut hasil audit Bebas dari intervensi manajerial Bebas dari intervensi prosedur Bebas persyaratan Bebas mengakses data Bebas bekerja sama Bebas dari pengaruh manajerial Bebas dari kepentingan pribadi Bebas dari keinginan pribadi Bebas dari tekanan Menghindari kata menyesatkan Bebas menggunakan judgement Tidak ada kesalahan Tidak ada manipulasi Rekomendasi yang diberikan Laporan mudah dipahami Laporan tidak membingungkan Kegunaan Laporan Audit Tindak lanjut hasil audit Control hasil tindak lanjut Likert Likert C. Pengukuran Variabel Skala pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam suatu kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Sedangkan teknik penskalaan variabel dalam penelitian ini adalah skala likert summated rating yaitu merupakan teknik mengukur sikap di mana subjek diminta untuk

69 mengindikasi tingkat kesetujuan mereka terhadap masing-masing pertanyaan (Juliansyah, 2012:128). Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator yang dinyatakan melalui pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner adalah sebagai berikut: Skor 1 untuk Pilihan Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 2 untuk Pilihan Jawaban Tidak Setuju (TS) Skor 3 untuk Pilihan Jawaban Cukup Setuju (CS) Skor 4 untuk Pilihan Jawaban Setuju (S) Skor 5 untuk Pilihan Jawaban Sangat Setuju (SS) Alasan peneliti tidak menggunakan pilihan ragu-ragu karena menurut Kriyantono (2010:139) skala likert dapat digunakan dengan meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu, alasannya karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu (tidak menjelaskan jawaban responden yang sebenarnya secara pasti). Sebelum daftar pertanyaan dibagikan kepada responden dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas daftar pertanyaan (Uji kuesioner) dengan cara memberikan free-test terhadap 30 responden yang terdapat di Inspektorat Pemprov DKI Jakarta. Tujuan pengujian daftar pertanyaan yang reliabel dan valid sehingga dapat secara tepat digunakan untuk menyimpulkan hipotesis. Pengukuran menghasilkan data interval untuk masing-masing variabel yang menunjukkan hubungan simultan dan parsial pada tiap variabel dengan pengolahan data deskriptif dengan menggunakan program SPSS 20. Suatu angket dikatakan reliabel jika mempunyai nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Sementara itu uji validitas angket dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan angket. Angket dikatakan valid akan mempunyai arti bahwa angket mampu mengukur apa yang seharusnya di ukur. Syarat minimum yang harus dipenuhi agar angket dikatakan valid/sahih adalah nilai signifikan di bawah 0,05.

70 D. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, Erlina (2011). Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta berjumlah 84 orang. Berikut adalah daftar jumlah seluruh auditor pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta Tabel 4.2 Auditor pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta NO KETERANGAN JUMLAH 1 Sekretariat 4 2 Irban Bid. Pemerintahan dan Khusus 8 3 Irban Bid. Perekonomian 11 4 Irban Bid. Keuangan dan Aset 1 5 Irban Bid. Pembangunan 8 6 Irban Bid. Kesejahteraan Masyarakat 9 7 Itbanko Jakarta Barat 3 8 Itbanko Jakarta Pusat 11 9 Itbanko Jakarta Selatan 5 10 Itbanko Jakarta Timur 10 11 Itbanko Jakarta Utara 10 12 Itban Kab. Kepulauan Seribu 4 JUMLAH 84 Sumber: Subbagian Umum Inspektorat Provinsi DKI Jakarta

71 Jumlah keseluruhan pegawai yang berjumlah 84 orang tersebut tidak dijadikan responden dalam penelitian ini karena hal ini dikarenakan adanya pegawai yang cuti dan dinas keluar kota. Untuk menentukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin, Riduwan (2009) yaitu sebagai berikut: n =... (1) 1+ 2 Keterangan: n = Sampel N = Populasi e = Persentase kesalahan Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 69,421 dibulatkan menjadi 69 Auditor. Pengambilan sampel dilakukan dengan Metode Non Probabilty Sampling dengan penarikan Insidential sampling. Insidential Sampling adalah teknik sampling atau teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang kepada siapa saja yang dianggap cocok untuk dijadikan objek penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan bertujuan. Oleh karena itu data atau informasi yang dikumpulkan haruslah relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Menurut Riduan (2009:37) angket atau kuesioner adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara

72 langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara). Pemberian kuisioner dilakukan secara langsung oleh peneliti melalui pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada Auditor Inspektorat Pemprov DKI Jakarta. Kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan merupakan hal yang penting, mengingat pengumpulan data ini dilakukan dengan kuisioner dan diharapkan data yang diperoleh dapat dianalisis dan diinterprestasikan untuk diambil kesimpulan. b. Dokumentasi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pencatatan secara langsung terhadap dokumen dokumen mengenai sejarah singkat Inspektorat Pemprov DKI Jakarta, struktur organisasi, visi dan misi, produk dan hal hal yang menunjang penelitian. F. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Menurut Juliansyah (2010:132) Validitas atau keabsahan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrumen. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang biasanya dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka dapat dilihat nilai product moment untuk mengujinya.

73 Untuk dapat menghitung nilai product moment dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Juliansyah, 2012:169): rxy = n 2 x n( xy)( x y) 2 x 2 n y y 2 Di mana: r = Koefisien korelasi x = variabel bebas n = Jumlah responden y = variabel terikat Tingkat validitas diperoleh dengan membandingkan probabilitas nilai r hitung dengan r tabel dan Bila tingkat signifikansi atau kesalahan 0,05 maka alat ukur tersebut dikatakan valid. Perhitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS, yaitu untuk menguji koresponden yang mengisi kuesioner. Kemudian menghitung r hitung dari hasil kuesioner yang kemudian dibandingkan dengan r tabel. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Juliansyah (2012:130) adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Penghitungan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik Cronbach s Alpha yaitu jika nilai r alpha atau alpha Cronbach harus lebih besar dari 0,6 (baru dianggap reliabel) Reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi

74 c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup tinggi d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah e. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah G. Metode Analisis data 1. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data supaya data lebih mudah di interpretasikan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 0,05. Analisis ini digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi linear berganda ada 2, yaitu: a. Analisis Regresi linear berganda tanpa moderating Model ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e b. Analisis Regresi Linear berganda dengan moderating Model ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x1*x4 + b6x2*x4 +b7x3*x4 + e Keterangan : Y = Kualitas Hasil Audit a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 X2 X3 X4 e = Pengalaman Auditor = Etika Auditor = Komitmen Organisasi = Independensi Auditor = Error Term

75 2. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis (uji F) Uji hipotesis secara serantak menggunakan uji F (F test), dimana nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat keyakinan tertentu. Dari uji F ini selanjutnya diputuskan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas Pengalaman Auditor (X1), Etika Auditor (X2), Komitmen Organisasi dan Independensi Auditor terhadap variabel Kualitas Audit (Y). Kaidah pengujian Signifikasi: jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan). b. Uji Parsial Uji (t) Uji parsial ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit, pengaruh Etika Auditor terhadap Kualitas Audit dan Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap variabel Kualitas Audit serta pengaruh Independensi Auditor terhadap variabel kualitas audit. Menurut Riduwan (2009) rumusnya adalah: Thitung = x 0 s / n Keterangan: thitung = Nilai yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi dari distribusi t (tabel t) x = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data 0 = Nilai yang dihipotesiskan s n = Standar deviasi sampel yang dihitung = Jumlah sampel penelitian

Regresi berganda dalam hal ini diuji dengan taraf signifikansi ( ) 76 sebesar 0.05. Jika : ttabel thitung + ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (nonsignifikan) dan sebaliknya jika ttabel thitung + ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan). 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain dalam model regresi saling berkorelasi linear. Biasanya, korelasinya mendekati sempurna atau sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu (Iqbal Hasan, 2008). Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Tolerance and Variance Inflation Factor (Singgih Santoso, 2005;206). Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan angka tolerance <1. b. Uji Heteroskedastisitas. Uji asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa gangguan yang muncul adalah homokedastisitas, yaitu semua gangguan tadi mempunyai varians yang sama. Tujuan asumsi regresi berganda heterokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Dan dalam model regresi yang baik adalah tidak terdapat

77 atau tidak terjadi heterokedastisitas (Singgih Santoso, 2005). Dasar untuk pengambilan keputusan ini adalah bahwa apabila pada tampilan grafik titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 ada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal apakah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik), pada sumbu diagonal pada grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan menurut Singgih Santoso (2005:214) yaitu: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya, maka model regresi tidak memenuhi asumsi Normalitas