BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK

dokumen-dokumen yang mirip
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

Kata Kunci : SOP (Standard Operating Procedure), ISO 9001:2008, BPI (Business Process Improvement)

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5000

USULAN PERBAIKAN PROSES BISNIS, STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DAN DOKUMEN PENDUKUNG LAINNYA SESUAI DENGAN REQUIREMENT

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2392

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

PERANCANGAN ULANG PROSES BISNIS DENGAN METODEMODEL-BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT (MIPI)DI CV. INDOGRAPHIA PRIMA UTAMA

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

PERBAIKAN PROSES BISNIS PADA USAHA KECIL MENENGAH NUTRITY MENGGUNAKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: SOP, ISO 9001:2015, ISO14001:2015, Pengendalian Informasi Terdokumentasi, BPI.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO ISSN

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSES BISNIS PROSES PRODUKSI PT. ADETEX FILAMENT 1 MENGGUNAKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT

PERBAIKAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DI PT.DMC BERDASARKAN REQUIREMENT PROSEDUR AUDIT MUTU INTERNAL ( KLAUSUL 8.2.2

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV METODE PENELITIAN

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X

Silvi Rushanti Widodo, 2 Yati Rohayati, 3 Atya Nur Aisha. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Bandung

3 Kata Kunci : ISO 9001:2008, Business Process Improvement, Proses Bisnis, Standard Operating Procedure

1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Standard Operating Procedure, ISO 9001:2008, Klausul 8, Business Process Improvement

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT'

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan

Bab 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

USULAN MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI DENGAN KONSEP LEAN MANUFACTURING DI CV.X*

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PROPOSAL IN-HOUSE TRAINING Dukungan Program in-house training Purchasing, logistics, SCM, dan operation management

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

BAB I PENDAHULUAN. penjualan membuat sales order berdasarkan purchase order dan menyerahkan

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN SUB KONTRAK PADA PERUSAHAAN GARMEN X

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISA KELAYAKAN PENERAPAN ERP PADA PT. PWI DENGAN MENGGUNAKAN SWOT

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh pada informasi penerimaan barang yang diperoleh dari supplier. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

DOKUMENTASI ITU MUDAH?

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

UNTUK MEMENUHI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 54 TAHUN 2010 DAN KLAUSUL 7.3 ISO

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. dokumen baik berbasis kertas maupun digital. Selain itu SSI juga menawarkan jasa

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran atau kecepatan penyelesaian berbagai pekerjaan apapun.

Romaito Siregar¹, Yanuar Firdaus A.w.², Sri Widaningrum³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

APLIKASI SISTEM KEUANGAN PT. WAHANA KREASI SEJATI

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSAKSI PENJUALAN BARANG DENGAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM PELAYANAN PRIMA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar yang efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pembatasan masalah dan sistematika penulisan dari penelitian ini. Bab. ini terlebih dahulu sebelum membaca laporan ini lebih jauh.

BAB III METODOLOGI.

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B A B I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK Faizal Ilham Achmad, Rispianda, Gita Permata Liansari. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung Email: faizalilhamachmad@gmail.com ABSTRAK Perusahaan ini merupakan perusahaan di bidang manufaktur yang memproduksi sparepart tower dan sparepart mesin industri. Perusahaan ini masih dapat dikembangkan karena sistem yang sudah ada belum berjalan secara maksimal, sehingga harus dilakukan perbaikan proses bisnis. Proses bisnis kritis yang diperbaiki adalah proses penangan order, proses produksi dan evalusi & seleksi supplier. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah berupa proses bisnis usulan, yang dibuatkan prosedur pelaksanaan terstandarisasi dan ditunjang oleh form, instruksi kerja serta perancangan prototype khusus untuk proses bisnis penanganan order. Dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement dapat membantu dalam perbaikan proses bisnis di perusahaan ini. Kata kunci: Proses Bisnis, Business Process Improvement, Standard Operating Procedure (SOP) ABSTRACT This company is manufacturing companies that produce spare parts of tower and spare parts of industrial machines. The company was still able to be developed because the existing system has not run optimally, so it should be business process improvement. Critical business processes are improved is the process of handling orders, production processes and the evaluation and selection of suppliers. The results of this research is the business process proposals, which made the implementation of standardized procedures and supported by forms, work instructions and prototype design for business process of handling orders. By using Business Process Improvement approach can assist in the improvement of business processes in the company. Keywords: Business Process, Business Process Improvement, Standard Operating Procedure (SOP) Reka Integra - 382

Achmad, dkk 1.PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Perusahaan ini merupakan perusahaan di bidang manufaktur yang memproduksi sparepart tower dan sparepart mesin industri. Perusahaan ini memiliki sistem yang masih dapat dikembangkan karena sistem yang sudah ada belum berjalan maksimal dimana masih adanya proses bisnis yang tidak sesuai, belum terdokumentasikan seluruh proses bisnis yang ada di perusahaan, dan masih ada proses bisnis yang belum memiliki prosedur yang terstandarisasi. Sehingga harus dilakukan perbaikan proses bisnis yang nantinya dibantu dengan prosedur pelaksanaan yang terstandarisasi, agar perusahaan dapat memiliki sistem yang lebih baik dan tetap bertahan menghadapi persaingan. Dengan menggunakan pendekatan Businnes Process Improvement, diharapkan dapat membantu dalam perbaikan proses bisnis di perusahaan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan masalah pada latar belakang dimana saat ini sistem yang ada masih dapat dikembangkan karena sistem yang ada belum berjalan maksimal dimana masih adanya proses bisnis yang tidak sesuai karena belum seluruh proses bisnis yang ada di perusahaan memiliki tujuan- tujuan dalam mengefektifkan, mengefisienkan serta membuat mudah untuk beradaptasi pada proses- proses lain yang ada didalam perusahaan, belum terdokumentasikan seluruh proses bisnis yang ada di perusahaan dimana belum adanya rekaman dari seluruh proses bisnis perusahaan dan belum adanya rekaman yang terstandarisasi untuk setiap aktivitasnya, dan masih ada proses bisnis yang belum memiliki prosedur terstandarisasi karena kondisi sekarang masih berupa pelaksanaan berdasarkan kebiasaan serta dalam penjelasannya hanya via bicara saja tanpa di bantu dokumen sehingga dalam pelaksanaannya masih belum berjalan secara benar, tepat dan konsisten. Untuk menyelesaikan masalah- masalah yang ada di perusahaan, maka akan dilakukan perbaikan proses bisnis yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dimana nantinya akan menghasilkan output berupa proses bisnis usulan, Standard Operating Procedure (SOP) yang ditunjang dengan form dan instruksi kerja, serta alat bantu / prototype untuk proses bisnis usulan. 2. STUDI LITERATUR 2.1 Proses Bisnis Sejarah proses bisnis bermula dari dari keperluan dari perusahaan untuk menjabarkan aktivitas - aktivitas yang berlangsung secara spesifik. Proses Bisnis merupakan kumpulan aktivitas atau proses yang berlangsung dari awal hingga akhir secara berkaitan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah di dalam perusahaan (Tathagati, 2013). Proses bisnis terdiri dari gabungan beberapa aktivitas yang saling berkaitan (Harrington, 1991). Dengan adanya pemetaan proses bisnis, perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat yang didapatkan yaitu (Tathagati, 2013): 1. Sebagai gambaran visual mengenai proses bisnis perusahaan secara utuh. 2. Sebagai dasar penentuan pengelolaan tanggung jawab, aliran kerja atau transformasi, dan tugas pokok setiap posisi dalam perusahaan. 3. Sebagai alat pengendalian dan pemantauan antara satu bagian dengan bagian yang lain. 4. Membantu individu atau unit kerja melihat peran dan kontribusi yang diberikan oleh masing - masing dalam proses bisnis perusahaan. Reka Integra - 383

Business Process Improvement Untuk Proses Penjualan, Produksi dan Pembelian Di CV. Cahaya Abadi Teknik 2.2 Business Process Improvement Business Process Improvement (BPI) adalah metodologi sistematis yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan proses bisnisnya secara signifikan (Harrington, 1991). BPI membuat suatu sistem yang akan membantu perusahaan dalam menyederhanakan aktivitas atau proses bisnis yang terdapat di perusahaan, dengan memberi jaminan bahwa pelanggan eksternal dan internal dari organisasi akan mendapatkan output yang jauh lebih baik. Perbaikan suatu proses bisnis secara berkelanjutan memiliki sasaran sebagai berikut (Harrington, 1991): 1. Membuat proses bisnis menjadi efektif, yaitu produksi yang dicapai sesuai dengan target. 2. Membuat proses bisnis menjadi efisien, yaitu meminimalkan sumber daya yang digunakan. 3. Membuat proses bisnis menjadi adaptable, yaitu proses yang mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan dan bisnis. 2.3 Standard Operating Procedure (SOP) Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen yang menjelaskan tentang kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh perusahaan agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana secara benar, tepat, dan konsisten untuk menghasilkan produk yang telah ditetapkan sebelumnya (Tathagati, 2013). Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi untuk membentuk sistem dan aliran kerja yang teratur, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga aktivitas yang terdapat dalam perusahaan tersebut konsisten (Atmoko, 2008). 3. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah- langkah untuk melakukan peneletian. Langkahlangkah tersebut dapat menjadi suatu acuan untuk menyelesaikan tugas akhir secara terstruktur dan sistematis (Rachman, 2015). 3.1 Identifikasi Masalah Pada tahap ini mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di perusahaan, masalah tersebut diantaranya pada proses pembelian, produksi dan penjualan. Tahap ini mencari dan mengidentifikasi proses bisnis pembelian, produksi dan penjualan yang terjadi pada perusahaan saat ini 3.2 Rumusan Masalah Pada tahap ini, masalah yang telah diidentifikasi pada perusahaan dirumuskan sehingga dapat diketahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana membuat perbaikan proses bisnis pembelian, produksi dan penjualan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3.3 Identifikasi Metode Pemecahan Masalah Pada tahap ini merupakan penentuan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi perusahaan. Metode yang digunakan yaitu Business Process Improvement atau BPI, sebagai salah satu metode dalam menjalankan Continuous Improvement, didefinisikan sebagai kerangka sistematis yang dibangun untuk membantu organisasi dalam membuat kemajuan yang signifikan dalam pelaksanaan proses bisnisnya. Reka Integra - 384

Achmad, dkk 3.4 Studi Literatur Studi literatur merupakan teori penunjang dalam mengolah suatu data dan penelitian yang akan dilakukan terhadap permasalahan yang terjadi. Teori yang digunakan adalah mengenai penjelasan Prose Bisnis, Business Process Improvement, Standard Operating Procedure (SOP) dan teori lainnya yang akan menunjang penelitian ini. Sumber ini didapat dari materi jurnal dan buku tentang metode tentang perbaikan proses bisnis. 3.5 Pengumpulan Data Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data proses bisnis perusahaan, data profil perusahaan, data struktur organisasi perusahaan yang didapat melalui wawancara secara terstruktur. 3.6 Pengolahan Data Pada tahap ini, proses bisnis yang terdapat pada perusahaan akan diidentifikasikan proses bisnis kritisnya. Proses bisnis yang belum sesuai akan diseleksi berdasarkan kegiatan yang paling penting dan harus segera diperbaiki. Terdapat empat pendekatan yang digunakan dalam mengidentifikasi proses bisnis kritis ini yaitu total approach, management selection approach, weighted selection approach, dan informed approach. 3.7 Analisis Aktifitas Proses Bisnis Kritis Pada tahap ini, setiap aktivitas pada proses bisnis kritis dilakukan analisis aktivitas yang berupa klasifikasi dan analisis nilai tambah dari suatu aktivitas pada proses bisnis. Setiap aktivitas pada proses bisnis diklasifikasikan apakah proses tersebut termasuk kedalam kategori RVA (Real Value Added), BVA (Business Value Added) atau NVA (Non Value Added). 3.8 Usulan Perbaikan Dengan Proses Streamlining Pada tahap ini dilakukan proses improvement dengan menggunakan proses streamlining, proses ini membuat perubahan proses kerja sehingga tercipta proses baru yang lebih efisien, efektif, dan adaptif dari proses bisnis sesuai dengan pencapaian tujuan. 3.9 Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) Pada tahap ini, proses bisnis usulan akan digunakan untuk membuat usulan perancangan SOP (Standard Operating Procedure). Proses bisnis yang telah dilakukan analisis streamlining akan menghasilkan proses bisnis usulan yang selanjutnya akan dibuat usulan perancangan SOP. Tujuan dari perancangan SOP ini yaitu menjamin konsistensi penyampaian produk kepada pelanggan dan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. 3.10 Analisis Dampak Efektif Dan Efisien Pada tahap ini dilakukan analisis dampak efektif dan efisien dengan perbandingan antara kondisi proses bisnis perusahaan saat ini dengan proses bisnis usulan setelah dilakukan improvement dan dirancang SOP usulan. Dari tahap ini akan terlihat perubahan - perubahan yang terjadi pada proses bisnis yang terdapat pada perusahaan. Reka Integra - 385

Business Process Improvement Untuk Proses Penjualan, Produksi dan Pembelian Di CV. Cahaya Abadi Teknik 3.11 Membuat Alat Bantu / Prototype Pada tahap ini dilakukan pembuatan alat bantu / prototype untuk memberikan gambaran langsung dari proses bisnis usulan setelah dilakukan improvement dan dirancang SOP usulan, serta untuk membantu perusahaan dalam pelaksanaannya. Pembuatan alat bantu / prototype ini hanya dilakukan pada salah satu proses bisnis usulan dengan menggunakan pemrograman sederhana visual basic for application pada microsoft office excel. 3.12 Kesimpulan Dan Saran Tahap terakhir dari penelitian ini adalah tahap kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh dari tahap pengumpulan data, pengolahan data, perancangan dan analisis sistem. Tahap ini juga memberikan saran kepada perusahaan terkait dengan usulan perbaikan proses bisnis dan SOP serta saran kepada peneliti selanjutnya. 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Proses Bisnis Perusahaan Proses Bisnis merupakan kumpulan aktivitas atau proses yang berlangsung dari awal hingga akhir secara berkaitan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah di dalam perusahaan (Tathagati, 2013). Berikut merupakan daftar proses bisnis yang terdapat di perusahaan: Tabel 1 Daftar Proses Bisnis Kelompok Proses Nama Proses Pemilik Proses Proses Manajemen Menerima Laporan Perbulan Owner Controlling Perhari Owner Sistem Pengupahan HRD Pengelolaan SDM Penjadwalan Kerja HRD Absensi Kehadiran Pegawai HRD Penerimaan Pegawai Baru Owner, Project Manager & HRD Penjualan Penanganan Order Project Manager Pengiriman Order Staff Admin & Operator Pembuatan Sample Produk Operator Realisasi Produk (Produksi) Pembelian Pendukung Perencanaan Produksi Inventory Control Produksi Inspeksi & Packing Pemesanan Material / Prosedur Pembelian Bahan Baku Penerimaan Bahan Baku Pengendalian Material Reject Evaluasi Dan Seleksi Supplier Penunjukkan Subcontract Maintenance Pengarsipan Perhari Penanganan Keluhan Pelanggan Pembuatan Laporan Keuangan Perbulan Membayar Pajak Mengatur Pemasukan & Pengeluaran Project Manager Project Manager & Operator Operator Operator & Staff Admin Project Manager Staff Admin & Operator Staff Admin Project Manager Project Manager Operator Staff admin Staff admin Finance Finance Finance Reka Integra - 386

Achmad, dkk 4.2 Business Process Mapping Business Process Mapping merupakan bentuk penggambaran alur dari proses bisnis yang ada pada perusahaan. Proses bisnis yang digambarkan pada penelitian ini yaitu proses bisnis inti / utama, proses bisnis pendukung, dan proses bisnis manajemen. Business Process Mapping untuk proses bisnis yang ada di perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1. MANAGEMENT PROCESS Controlling Pengelolaan SDM Pengarsipan Penanganan Keluhan Pelanggan Customer Penanganan Order Pengembangan Produk Baru Pembuatan Sample Produk Perencanaan Produksi Produksi, Quality Control Sub Contract Supplier Pembelian Bahan Baku Inventory Control Inspeksi & Packing Customer Penerimaan Bahan Baku SUPPORTING PROCESS Maintenance Finance Umum Gambar 1. Business Process Mapping 4.3 Pengolahan Proses Bisnis Kritis Untuk mengetahui jumlah nilai dari tiap proses bisnis dilakukan proses penilaian oleh pihak perusahaan pada form kuesioner yang disediakan dengan diberi penjelasan dan pengarahan mengenai cara pengisiannya. Setelah itu hasil dari jumlah nilai tersebut akan dilihat mana nilai yang paling besar sekaligus dikategorikan sebagai proses bisnis kritis, dimana selanjutnya proses bisnis kritis tersebut akan dilakukan improvement. Berikut merupakan form kuesioner penilaian proses bisnis menggunakan weighted selection approach: Reka Integra - 387

Business Process Improvement Untuk Proses Penjualan, Produksi dan Pembelian Di CV. Cahaya Abadi Teknik Kelompok Proses Proses Manajemen Pengelolaan SDM Penjualan Realisasi Produk (Produksi) Pembelian Pendukung Tabel 2 Penilaian Proses Bisnis Menggunakan Weighted Selection Approach Nama Proses Bisnis Pengaruh Kepada Pelanggan Perubahan Yang Terjadi Pengaruh Kepada Performansi Perusahaan Pengaruh Kepada Bisnis Perusahaan TOTAL Menerima Laporan Perbulan 1 1 3 5 10 Controlling Perhari 1 2 3 3 9 Sistem Pengupahan 1 2 2 3 8 Penjadwalan Kerja 1 2 4 4 11 Absensi Kehadiran Pegawai 1 1 3 3 8 Penerimaan Pegawai Baru 1 2 2 2 7 Penanganan Order 4 4 3 3 14 Pengiriman Order 4 3 3 2 12 Pembuatan Sample Produk 3 4 2 2 11 Perencanaan Produksi 2 3 3 3 11 Inventory Control 1 2 2 3 8 Produksi 5 3 3 3 14 Inspeksi & Packing 5 3 3 3 11 Pemesanan Material / Prosedur Pembelian Bahan Baku Penerimaan Bahan Baku Pengendalian Material Reject Evaluasi Dan Seleksi Supplier Pengendalian / Penunjukkan Subcontract 2 4 3 3 12 1 3 3 3 10 4 2 3 3 12 3 3 4 4 14 4 2 2 2 10 Maintenance 1 4 4 3 12 Pengarsipan Perhari 1 2 2 2 7 Penanganan Keluhan Pelanggan 4 2 2 2 10 Pembuatan Laporan Keuangan 1 2 3 4 10 Perbulan Membayar Pajak 1 2 3 3 9 Mengatur Pemasukan & Pengeluaran 1 2 2 2 7 Reka Integra - 388

Achmad, dkk Dari penghitungan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa proses yang dikategorikan sebagai proses kritis yaitu proses yang memiliki nilai paling besar diantara proses yang lainnya. Proses yang memiliki nilai tertinggi dikategorikan sebagai proses yang harus segera diperbaiki. Berikut merupakan proses bisnis yang dikategorikan sebagai proses bisnis yang harus segera diperbaiki: 1.Proses Penanganan Order (Project Manager & Admin) 2.Proses Produksi (Operator) 3.Proses Evaluasi dan Seleksi Supplier (Project Manager) 4.4 Aktivitas Proses Bisnis Kritis Penjabaran seluruh aktivitas- aktivitas untuk setiap proses bisnis kritis merupakan input untuk tahap analisis aktivitas dan usulan perbaikan. Aktivitas untuk salah satu proses bisnis kritis dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Aktvitas Proses Evaluasi dan Seleksi Supplier No Aktivitas Pelaku Proses 1 Evaluasi Supplier Project Manager 2 Seleksi Supplier Project Manager 4.5 Analisis Aktivitas dan Usulan Perbaikan Setiap aktivitas pada proses bisnis diklasifikasikan kedalam kategori RVA (Real Value Added), BVA (Business Value Added) atau NVA (Non Value Added). 1. Real Value Added (RVA) Merupakan aktivitas yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan eksternal dan dibutuhkan untuk menghasilkan output bagi pelanggan. 2. Business Value Added (BVA) Merupakan aktivitas yang tidak dapat dirasakan langsung oleh pelanggan eksternal namun aktivitas ini digunakan sebagai aktivitas pendukung perusahaan. 3. Non Value Added (NVA) Merupakan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi pelanggan maupun perusahaan. Salah satu analisis aktivitas dari streamlining dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Analisis Aktivitas dan Usulan Perbaikan Proses Evaluasi dan Seleksi Supplier No Aktivitas Pelaku Proses 1 Evaluasi Supplier 2 Seleksi Supplier Proses Evaluasi dan Seleksi Supplier Klasifikasi Analisis Usulan Perbaikan PM BVA Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan. Aktivitas ini termasuk business value added karena aktivitas ini adalah aktivitas pendukung agar proses selanjutnya dapat berjalan. Aktivitas ini tidak memiliki pengaruh terhadap produk untuk pelanggan secara langsung. Namun kendala yang didapat yaitu belum adanya form untuk mengevaluasi supplier sehingga tidak ada database yang dimiliki perusahaan mengenai supplier. PM BVA Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan. Aktivitas ini termasuk business value added karena aktivitas ini adalah aktivitas pendukung agar proses selanjutnya dapat berjalan. Aktivitas ini tidak memiliki pengaruh terhadap produk untuk pelanggan secara langsung. Standardization. Membuat dokumen berupa form evaluasi supplier, dimana nantinya form evaluasi supplier akan menjadi input untuk pembuatan database supplier. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melihat track record setiap supplier yang pernah bekerjasama. Dengan adanya form evaluasi supplier dan database supplier dapat membantu aktivitas seleksi supplier lebih mudah. Aktivitas ini sudah berjalan dengan baik dalam pelaksanaannya. Karena proses ini sudah terjalankan sesuai jenis- jenis proses streamling, dimana sudah terlaksananya proses Standardization dengan adanya kriteria penilaian dalam melakukan seleksi dimana kriteria tersebut adalah harga, waktu pengiriman, dan kualitas. Namun dalam aktivitas sebelumnya diusulkan agar dibuat dokumen berupa form evaluasi supplier dan database supplier untuk membantu mempermudah dalam menyeleksi supplier karena sebelumnya dilakukan hanya berdasarkan ingatan pada saat order dimana tidak ada proses validasi. Reka Integra - 389

Business Process Improvement Untuk Proses Penjualan, Produksi dan Pembelian Di CV. Cahaya Abadi Teknik 5. PERANCANGAN DAN ANALISIS 5.1 Perancangan Standard Operating Procedure Berdasarkan hasil analisis aktivitas dan usulan perbaikan menggunakan proses streamlining untuk ketiga proses bisnis kritis tersebut, selanjutnya akan dibuat rancangan usulan standard operating procedure (SOP) karena perusahaan belum pernah membuat SOP yang terdokumentasikan. Beberapa SOP yang dirancang yaitu: 1. Proses Penanganan Order 2. Proses Produksi 3. Proses Evaluasi dan Seleksi Supplier Untuk prosedur proses penangan order supplier dapat dilihat pada Gambar 2. Proses Penanganan Order Alur Proses Deskripsi Proses Rekaman Mulai 1. Project Manager Menerima Order Dari Customer 1.a. Pelanggan datang ke perusahaan menemui Project Manager. 1.b. Project Manager memberikan form awal pemesanan kepada Pelanggan. 1.c. Pelanggan mengisi form awal pemesanan. 1.d. Pelanggan memberikan form kepada Project Manager. 1.e. Project Manager memeriksa form apakah sudah sesuai, jika belum diberikan kembali kepada Pelanggan untuk dipebaiki. Jika sudah sesuai langsung diterima oleh Project Manager. 1. Form awal pemesanan 2. Project Manager Konsultasi Produk Yang Akan Dibuat 2. Pelanggan melakukan konsultasi mengenai produk yang akan dibuat dengan memberikan gambar rancangan produk atau membawa contoh produk. Hal yang dikonsultasikan berupa detail produk, jenis material yang digunakan, dan budgeting. Aktivitas konsultasi ini selesai disaat Pelanggan sudah mengungkapkan semua yang diinginkannya dan Project Manager mengerti apa yang diinginkan Pelanggan serta tidak lupa Project Manager memberikan masukan- masukan kepada Pelanggan. 2. Gambar rancangan produk atau contoh produk. 3. Project Manager & Operator R & D Produk A 3.a. Project Manager memeriksa dokumen rekaman pemesan apakah sudah pernah dibuat produknya atau belum. 3.b. Jika sudah pernah dibuat produknya Project Manager dibantu Operator mempelajari ulang produk tersebut dari berkas sebelumnya dan setelah selesai dipelajari, Project Manager langsung bisa menghitung biaya. Jika produk yang akan dibuat merupakan produk baru maka Project Manager dibantu Operator mempelajari dari gambar rancangan produk dan Operator membuat sample dari produk tersebut, saat sample telah sesuai dengan yang diharapkan maka selanjutnya Project Manager melakukan perhitungan biaya. Saat sample belum sesuai dengan harapan maka dilakukan proses perbaikan sample sampai sample tersebut sesuai dengan yang diharapkan. 3. Sample produk Gambar 2. Prosedur Usulan Proses Penanganan Order Reka Integra - 390

Achmad, dkk Proses Penanganan Order Alur Proses Deskripsi Proses Rekaman A 4. Project Manager 4. Project Manager melakukan perhitungan biaya pada form perhitungan biaya, dimana perhitungan biaya Perhitungan Biaya yang dilakukan adalah biaya produksi yang dibutuhkan, harga per produk untuk pelanggan, dan pemasukan untuk Perusahaan. 4. Form perhitungan biaya 5. Project Manager Negosiasi Harga 5.a. Project Manager melakukan negosiasi harga kepada Pelanggan melalui telepon, negosiasi tersebut berdasarkan harga per produk yang terdapat pada form perhitungan biaya. Proses negosiasi harga dilakukan sampai Pelanggan menyetujuai dengan penawaran harga yang diberikan oleh Perusahaan. 5.b. Memberikan form perhitungan biaya yang sudah fix kepada Admin. 5. Form perhitungan biaya fix 6. Admin Pemberian Form Pengajuan Biaya Pemesanan 6.a. Admin menerima form perhitungan biaya yang sudah fix dari Project Manager. 6.b. Admin membuat form pengajuan biaya pemesanan untuk Pelanggan. 6.c. Admin mengirim form pengajuan biaya pemesanan kepada Pelanggan via e-mail. 6. Form pengajuan biaya pemesanan 7. Admin Menerima PO & Kontrak Kerja Dari Pelanggan 7.a. Admin menerima PO & Kontrak Kerja dari Pelanggan via e-mail. 7.b. Admin memberikan PO & Kontrak Kerja kepada Project Manager untuk dipelajari dan disetujui. 7.c. Setelah disetujui, Project Manager memberikan kembali PO & Kontrak Kerja kepada Admin. 7.a. PO 7.b. Kontrak Kerja 8. Admin Pengiriman PO & Kontrak Kerja Yang Sudah Disetujui Kepada Pelanggan 8. Admin mengirim PO & Kontrak Kerja yang sudah disetujui Perusahaan kepada Pelanggan. 8.a. PO 8.b. Kontrak Kerja Selesai Gambar 2. Prosedur Usulan Proses Penanganan Order (lanjutan) Untuk prosedur usulan proses penanganan order dirancang alat bantu / prototype untuk memberikan gambaran langsung dari proses bisnis usulan setelah dilakukan improvement dan dirancang SOP usulan, serta untuk membantu perusahaan dalam pelaksanaannya. Pembuatan alat bantu / prototype ini menggunakan pemrograman sederhana visual basic for application pada microsoft office excel. 5.2 Analisis Dampak Efektif Dan Efisien Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai perbedaan proses bisnis saat ini dan proses bisnis usulan. Perbedaan tersebut merupakan hasil setelah dilakukan analisis aktivitas dan usulan perbaikan untuk setiap aktivitas dalam penelitian ini. Setelah dijelaskan mengenai perbedaannya, maka selanjutnya dibuat tabel rekapitukasi dampak efektif dan efisien. Tabel rekapitulasi dampak efektif dan efisien dapat dilihat pada Tabel 5. Reka Integra - 391

Business Process Improvement Untuk Proses Penjualan, Produksi dan Pembelian Di CV. Cahaya Abadi Teknik Tabel 5. Rekapitulasi Dampak Efektif dan Efisien Proses Bisnis Efektif Efisien 1. Adanya SOP akan membantu pelaksanaan secara benar, tepat dan konsisten. 1. Dengan adanya SOP tidak ada lagi pengerjaan aktivitas diluar prosedur yang tidak diperlukan. Proses Penanganan Order 2. Adanya standarisasi rekaman untuk setiap 2. Adanya program otomatis membuat pelaksanaan aktivitas akan membuat seluruh proses lebih lebih cepat. terdokumentasi. 3. Proses lebih cepat 9,1% dari estimasi waktu awal 11-28 hari menjadi 10-27 hari. Proses Produksi Proses Evaluasi dan Seleksi Supplier 1. Adanya SOP akan membantu pelaksanaan secara benar, tepat dan konsisten. 2. Adanya standarisasi rekaman untuk setiap aktivitas akan membuat seluruh proses lebih terdokumentasi. 3. Adanya instruksi kerja menjadi acuan untuk membantu operator dalam melakukan seluruh aktivitas secara benar. 4. Adanya standarisasi tempat penyimpanan produk jadi dapat mempermudah operator. 5. Jumlah aktivitas yang berkurang dari 5 menjadi 4. 1. Adanya SOP akan membantu pelaksanaan secara benar, tepat dan konsisten. 2. Adanya standarisasi rekaman untuk setiap aktivitas akan membuat seluruh proses lebih terdokumentasi. 3. Dengan tersedianya database supplier dapat membantu aktivitas seleksi supplier lebih mudah. 6. KESIMPULAN 1. Dengan adanya SOP tidak ada lagi pengerjaan aktivitas diluar prosedur yang tidak diperlukan. 2. Adanya standarisasi tempat penyimpanan produk jadi dapat mempersingkat waktu aktivitas penyimpanan produk jadi. 3. Jumlah aktivitas yang berkurang menjadi 4 membuat waktu pelaksanaan lebih cepat. 4. Proses lebih cepat 12,4% dari estimasi waktu awal 12,1-27,75 jam menjadi 10,6-26,25 jam. 1. Dengan adanya SOP tidak ada lagi pengerjaan aktivitas diluar prosedur yang tidak diperlukan. 2. Dengan tersedianya database supplier dapat membuat aktivitas seleksi supplier lebih cepat. 3. Proses lebih cepat 87,5% dari estimasi waktu awal 2-6 hari menjadi 6-14 jam. Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian: 1. Proses bisnis kritis melalui tahap analisis aktivitas dan usulan perbaikan yang selanjutnya dibuatkan prosedur usulan yang terstandarisasi. Selanjutnya dilakukan analisis dampak efektif dan efisien terhadap proses bisnis usulan dimana hasilnya menunjukkan bahwa proses bisnis usulan lebih efektif dilihat dari adanya SOP serta standarisasi rekaman untuk setiap aktivitas yang membuat seluruh proses lebih terdokumentasi dan lebih efisien dilihat dari estimasi waktu proses usulan yang lebih cepat dibanding estimasi waktu proses saat ini. 2. Standard Operating Procedure (SOP) yang dibuat adalah SOP proses penanganan order, SOP proses produksi, dan SOP evaluasi & seleksi supplier. SOP tersebut dibuat berdasarkan prosedur usulan. Untuk menunjang SOP maka dibuatlah instruksi kerja dan form sebagai bentuk rekaman untuk dokumentasi perusahaan. 3. Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan untuk karyawan akan pentingnya membuat rekaman dan melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam prosedur. 4. Penelitian dapat dilanjutkan dengan melakukan pengukuran performansi proses bisnis usulan dan melakukan pemeriksaan serta pengawasan secara berkala. Sehingga bisa dilakukan evaluasi dan bisa dilakukan perbaikan selanjutnya. Reka Integra - 392

Achmad, dkk REFERENSI Atmoko, T. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Retrieved November 13, 2014, from e-dokumen kemenag: http://edokumen.kemenag.go.id/files/bx32jrzz1284857253.pdf Harrington, H. (1991). Business Process Imrovement : The Breakthrough Strategy For Total Quality, Productivity, and Competitiveness. United States of America: McGraw-Hill. Rachman, R.N (2015). Usulan Perbaikan Proses Bisnis, Standard Operating Procedure (Sop) Dan Dokumen Pendukung Lainnya Sesuai Dengan Requirement Klausul 6 Dan 7 Iso 9001:2008 Pada Pt.Adetex Filament Dengan Metode Business Process Improvement. Tathagati, A. (2013). Step by Step Membuat SOP. Jakarta, Indonesia: Efata Publishing. Tenner, R. A. (1996). Process Redesign the Implementation Guide for Manager. Addison Wesley Longman, Inc. Reka Integra - 393