BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di sebagian besar organisasi atau perusahaan terutama yang bersifat padat

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta yang memproduksi sarung tangan golf berbahan baku kulit domba.

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepercayaan guru pada pimpinan. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maupun organisasi, karena dianggap sebagai outcome yang positif.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencari karyawan yang baik dan mampu untuk menerima

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual

BAB V PENUTUP. responden yang menjadi sampel yaitu seluruh Agen penjualan asuransi pada AJB

BAB V PENUTUP. signifikan terhadap kinerja guru PAI SMA/SMK di Kabupaten Pati. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasional sebagian besar ditentukan oleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

MEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bisnis perbankan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan manusia sebagai sumber daya dalam perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. fisik dan motivasi terhadap kepuasan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB I PENDAHULUAN. paling penting adalah soal kepemimpinan (Gunawan, Kompas, 20/01/2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA. Penelitian ini merupakan penelitian yang memverifikasi tentang pengaruh kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB V PENUTUP. Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Literatur. Robbins (2009). Teori Herzberg (1966) dalam Kanungo (1979) membedakan antara

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau komponen, yang menganggap. pertumbuhan dan pengembangan (Robbins & Judge, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bagian akhir tesis ini akan dikemukakan hal-hal pokok yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 8

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Seiring dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan meningkatkan kebutuhan akan makanan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang selain tempat tinggal dan pakaian. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya dalam industri pengolahan makanan yaitu bisnis catering. Bisnis ini banyak diminati oleh masyarakat karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. PT Cipta Sarina Vidi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa boga (catering). Dalam menjalankan bisnisnya, di samping banyaknya peluang yang dimililiki, perusahaan ini tidak luput dari ancaman oleh para pesaing. Sebagaimana ditandai dengan banyak bermunculan rumah makan atau industri boga yang beroperasi khususnya di Yogyakarta baik dalam skala kecil atau rumah tangga hingga skala menengah dan besar. Persaingan tidak hanya pada aspek harga saja, tetapi juga pada aspek kecepatan, kelengkapan dan kualitas layanan. 1

Proses produksi dan administrasi di PT Cipta Sarina Vidi hingga saat ini sebagian besar dikerjakan langsung oleh karyawan mengingat perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa boga. Hal ini membawa implikasi bahwa, kinerja PT Cipta Sarina Vidi dalam memberikan layanan kepada pelanggan dan menghadapi persaingan banyak bertumpu pada kualitas dari sumber daya manusia atau karyawannya. Baik buruknya kinerja PT Cipta Sarina Vidi secara langsung ditentukan oleh baik buruknya kinerja karyawannya. Melihat karakteristik proses produksi dan administrasi PT Cipta Sarina Vidi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia atau karyawan memiliki peran yang penting dan strategis bagi kelangsungan hidup dan perkembangan PT Cipta Sarina Vidi. Kondisi di PT Cipta Sarina Vidi sangat relevan dengan teori neoklasik atau teori hubungan manusiawi, yang memandang suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama (Reksohadiprodjo dan Handoko, 2001). Sebagai konsekuensi dari kenyataan yang ada di PT Cipta Sarina Vidi, di mana karyawan memiliki peran penting dan strategis dalam menentukan kinerja perusahaan maka pimpinan harus konsisten berpedoman pada anggapan dasar dari teori neoklasik, yang menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian dari kelompok kerjanya. Salah satu variabel organisasional yang berkaitan dengan aspek psikologis dan sosial karyawan adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan salah satu kondisi utama karyawan yang semakin penting dan 2

menentukan tingkat produktivitas karyawan (Handoko, 2001). Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2001). Perasaan karyawan terhadap pekerjaannya akan tercermin sebagai kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja tersebut terwujud dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja memiliki relevansi manajerial dan implikasi yang penting bagi perusahaan, karena kepuasan kerja memiliki dampak terhadap variabel organisasional lainnya. Sebagai contoh kepuasan kerja mempunyai dampak positif pada prestasi kerja dan keterlibatan kerja (Kreitner dan Kinicki, 2003). Artinya, jika tingkat kepuasan karyawan semakin tinggi maka prestasi kerja dan keterlibatan kerja karyawan cenderung akan semakin kuat atau tinggi pula. Selain itu, kepuasan kerja memiliki dampak yang negatif pada variabel organisasional seperti ketidakhadiran, tingkat perputaran karyawan, dan stres kerja, artinya jika kepuasan kerja karyawan meningkat maka ketidakhadiran, tingkat perputaran karyawan, dan stres kerja cenderung akan menurun (Kreitner dan Kinicki, 2003). Dengan demikian, peran pimpinan PT Cipta Sarina Vidi harus senantiasa mampu memperhatikan dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dengan harapan karyawan dapat memiliki komitmen organisasional yang kuat, motivasi kerja yang tinggi, keterlibatan kerja yang tinggi, dan kinerja yang tinggi. 3

Berdasarkan hasil pra-survey yang penulis lakukan dalam upaya mengukur kepuasan kerja karyawan di PT Cipta Sarina Vidi Yogyakarta, diperoleh rata-rata skor kepuasan kerja sebesar 2,66. Pra survey tersebut dilakukan terhadap 20 orang karyawan yang ditetapkan secara acak, sedangkan pengukuran kepuasan kerja karyawan menggunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire yang terdiri atas 20 item pernyataan. Skor kepuasan kerja karyawan PT Cipta Sarina Vidi Yogyakarta tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan di perusahaan berada pada tingkat sedang (cukup puas). Untuk mendukung hasil pra-survey, peneliti juga melakukan wawancara informal kepada 20 karyawan tersebut mengenai isu kepuasan kerja dan hal-hal yang mempengaruhi. Rata-rata karyawan mengungkapkan, mereka merasa cukup puas bekerja dan menjadi bagian dari perusahaan untuk saat ini, namun mereka tidak yakin untuk jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan mereka merasa bahwa pimpinan terkadang melakukan penekanan terhadap tugas dan tanggung jawab mereka terutama pada pencapaian target perusahaan. Padahal menurut karyawan, sesosok pemimpin harusnya mampu menjadi contoh dan memberikan motivasi untuk karyawan, bukan sekedar memberikan tugas saja. Hal tersebut diyakin oleh karyawan menjadikan lingkungan kerja kurang kondusif, serta mereka tidak nyaman terhadap pekerjaannya. Karyawan merasa bahwa mereka harus melakukan tugas yang terkadang bukan menjadi tanggung jawab mereka, hal tersebut terjadi 4

karena pimpinan menginginkan antar karyawan saling membantu untuk menyelesaikan tugas satu sama lain. Berdasarkan fakta tersebut, perusahaan harus segera melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya dan memperbaiki kondisi lingkungan kerja. Upaya peningkatan kepuasan kerja karyawan akan berlangsung efektif dan efisien jika dilakukan secara ilmiah, dalam arti dilakukan dengan mengacu pada variabel-variabel yang secara teoritis dan empiris dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Salah satu variabel yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan adalah tipe dari pemimpin dalam organisasi, salah satunya adalah kepemimpinan melayani. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara terhadap karyawan, dimana mereka menganggap bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu memberi contoh dan motivasi bagi pengikutnya. Hasil penelitian dari Cerit (2009), Thompson (2002) dan Ding et.al.(2012) yang menunjukkan bahwa kepemimpinan melayani memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan melayani merupakan suatu tipe kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati yang berkehendak untuk melayani, yaitu untuk menjadi pihak pertama yang melayani. Seorang pemimpin yang melayani mampu membantu dan mengawal para pengikutnya untuk menyadari segala potensi terpendam mereka untuk kemudian memberdayakan potensi tersebut dalam organisasi. 5

Selain itu, karyawan PT Cipta Sarina Vidi mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan kerja mereka dirasa kurang kondusif karena pemimpin terkadang melakukan penekanan terhadap tugas mereka dengan memberikan tanggung jawab lebih terhadap karyawan. Selain itu, karyawan terkadang melakukan tugas yang bukan menjadi tanggung jawab mereka guna mencapai target yang telah ditentukan perusahaan. Hal tersebut berarti, perusahaan harus kembali mengingat mengenai desain dari pekerjaan bagi setiap karyawan dalam perusahaan yang berhubungan dengan keterampilan serta tanggung jawab setiap karyawan dalam suatu pekerjaan yang mereka miliki. Dimana hal tersebut berkaitan dengan karakteristik pekerjaan, merupakan identifikasi karakteristik tugas dari pekerjaan, bagaimana karakteristik itu digabung untuk membentuk pekerjaan yang berbeda dan hubungannya dengan motivasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan (Robbins,1998). Menurut Hackman dan Oldham(1980) terdapat lima dimensi karakteristik pekerjaan diantaranya variasi keterampilan, identifikasi tugas, signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik. Kehadiran unsur - unsur karakteristik pekerjaan tersebut dapat menciptakan keadaan psikologis yang kritis, yang kemudian dapat memberikan pengalaman psikologis dari karakteristik pekerjaan, salah satunya yaitu membangkitkan kepuasan kerja seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Judge et.al.(2000), Katsikea et.al.(2011) dan Sultan(2012) dengan jelas mendukung pengaruh karakteristik kerja yang dirasakan terhadap kepuasan kerja. Dua meta- 6

analisis menunjukkan hasil yang positif, korelasi antara ukuran persepsi karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja cukup kuat. Mengingat pentingnya kepuasan kerja karyawan karena pengaruhnya terhadap variabel-variabel organisasional yang strategis bagi kelangsungan hidup perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh kepemimpian melayani dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Cita Sarina Vidi Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah Keberhasilan suatu organisasi berawal dari kondisi internal dari organisasi itu sendiri, salah satunya adalah kepuasan karyawan yang ada di dalamnya. Tingkat kepuasan kerja seorang karyawan dapat berbeda-beda antar satu sama lain bergantung dari apa yang mereka terima dan rasakan dari pemimpin, manajemen ataupun organisasi. Hasil Pra-Survey menunjukkan bahwa tingkat kepuasan karyawan pada PT. Cipta Sarina Vidi Yogyakarta masih tergolong sedang. Berdasarkan fakta tersebut, terdapat banyak faktor yang mampu menentukan tingkat kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi/perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Peran dan pengaruh seorang pemimpin dalam organisasi merupakan suatu komponen yang penting. Melalui peran dan pengaruh pemimpin, proses kegiatan dalam organisasi akan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai perusahaan/organisasi itu sendiri. Selain itu, karyawan dan anggota 7

organisasi di dalamnya akan memiliki semangat dan motivasi untuk maju karena dukungan pemimpinnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan mereka terhadap perusahaan. Dapat dikatakan bahwa, peran dan pengaruh pemimpin sangat diperlukan untuk kemajuan organisasi. Kepemimpinan melayani merupakan salah satu tipe kepemimpinan yang mampu memberikan motivasi dan dorongan para pengikutnya untuk maju, karena fokus mereka adalah memberdayakan para pengikutnya untuk keberhasilan baik pengikut maupun organisasi yang dipimpinnya. Penelitian yang dilakukan oleh Cerit (2009), Thompson (2002) dan Ding et.al.(2012) mendukung adanya hubungan dan pengaruh kepemimpinan melayani terhadap kepuasan kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang postif dan signifikan kepemimpinan melayani terhadap kepuasan kerja. Mereka mengungkapkan bahwa, praktek kepemimpinan melayani dapat menyebabkan peningkatan kepuasan kerja karyawan yang dapat menghasilkan lebih tinggi semangat kerja dan prestasi para pengikutnya. Di samping tipe kepemimpinan yang mampu mendukung peningkatan kepuasan kerja seorang karyawan dalam suatu perusahaan, kenyamanan atau kecocokan desain suatu pekerjaan terhadap karyawan yang menduduki posisi tersebut juga mampu mempengaruhi tingkat kepuasan seorang karyawan. Menurut Oldham dan Hackman(1980) kesesuaian karakteristik pekerjaan tersebut akan memberikan dampak 8

psikologis bagi seorang karyawan yang salahsatunya adalah meningkatnya kepuasan mereka terhadap pekerjaan itu sendiri maupun organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Judge et.al.(2000), Katsikea et.al.(2011) dan Sultan(2012) dengan jelas mendukung pengaruh karakteristik kerja yang dirasakan terhadap kepuasan kerja. Dua metaanalisis menunjukkan hasil yang positif, korelasi antara persepsi karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja cukup kuat. Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan melayani dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasaan kerja pada PT Cipta Sarina Vidi Yogyakarta. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Apakah kepemimpinan melayani berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT Cipta Sarina Vidi? 2. Apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT Cipta Sarina Vidi? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan melayani terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Cipta Sarina Vidi Yogyakarta. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap 9

kepuasan kerja karyawan di PT Cipta Sarina Vidi Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak pimpinan PT Cipta Sarina Vidi Yogyakarta dalam menyusun kebijakankebijakan sumber daya manusia khususnya dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 2. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan empiris bagi para peneliti lain atau peneliti selanjutnya yang berminat meneliti masalah kepuasan kerja karyawan. 1.6 Batasan Penelitian Penelitian ini hanya membahas pengaruh kepemimpinan melayani dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan, meskipun disadari terdapat beberapa variabel lain yang dapat memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Penghitungan variabel bebas dan variabel tergantung dalam penelitian ini didasarkan kepada persepsi dari masing-masing responden. Responden dalam penelitian ini merupakan karyawan dan karyawati tetap yang tidak memiliki jabatan struktural di PT. Cipta Sarina Vidi dengan masa kerja lebih dari tiga tahun. 10