KONDISI KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2017

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN 184,16 RIBU ORANG

KONDISI KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN MARET 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN 195,70 RIBU ORANG

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2015

Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta Maret 2017

KONDISI KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN TINGKAT KEMISKINAN DI SUMATERA SELATAN (KEADAAN SEPTEMBER TAHUN 2015)

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN TINGKAT KEMISKINAN DI SUMATERA SELATAN MENURUN DARI SEPTEMBER 2015 KE MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET No. 08/07/18/TH.IX, 17 Juli 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG SEPTEMBER PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2015

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

BPS PROVINSI LAMPUNG

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN SULAWESI SELATAN, MARET 2017

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2016

ANGKA KEMISKINAN PROVINSI BANTEN MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2017

BADAN PUSAT STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2015

Transkripsi:

Nomor : 043/07/63/Th.XXI, 17 Juli 2017 KONDISI KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN KEADAAN MARET 2017 Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan keadaan Maret 2017 tercatat 193,92 ribu (4,73 persen). Bila dibandingkan September 2016 (penduduk miskin 184,16 ribu atau 4,52 persen) ada kenaikan persentase penduduk miskin sebesar 0,21 poin. Selanjutnya dibandingkan Maret 2016 (penduduk miskin 195,70 ribu atau 4,85 persen) ada penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,12 poin. Pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan Kalimantan Selatan tercatat 62,60 ribu (3,46 persen) dan jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan tercatat 131,32 ribu (5,73 persen). Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2017, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan (GK) sebesar 71,56 persen. Pada Maret 2017, komoditi makanan yang mempunyai peranan relatif besar dalam menentukan GK adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, gula pasir dan mie instan serta kue basah. Sedangkan komoditi nonmakanan yang mempunyai peranan relatif besar adalah sewa rumah, bensin, air, listik, biaya pendidikan, dan perlengkapan mandi. Pada Maret 2017, rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (Indeks Kedalaman Kemiskinan, P1) sebesar 0,722. Pada Maret 2017, rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin (Indeks Keparahan Kemiskinan, P2) sebesar 0,163.

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kalimantan Selatan, 2006 2015 Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan keadaan Maret 2017 tercatat 193.919 orang (4,73 persen). Bila dibandingkan September 2016 (penduduk miskin 184.159 orang atau 4,52 persen) ada kenaikan persentase penduduk miskin sebesar 0,21 poin. Selama satu semester terjadi penambahan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan sebanyak 9.760 orang. Tabel 1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Selatan, 2006 2017 Tahun Jumlah Penduduk Miskin (000) Persentase Penduduk Miskin (1) (2) (3) 2006 278,45 8,32 2007 233,50 7,01 2008 218,90 6,48 2009 175,98 5,12 2010 181,96 5,21 2011 195,52 5,29 2012 190,69 5,06 2013 183,07 4,77 2014 182,88 4,68 Sep-2014 189,50 4,81 Mar-2015 198,44 4,99 Sep-2015 189,16 4,72 Mar-2016 195,70 4,85 Sep-2016 184,16 4,52 Mar-2017 193,92 4,73 Pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin di perkotaan tercatat 62.596 orang (3,46 persen). Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin di perkotaan tercatat 60.898 orang (3,43 persen). Berarti pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah sebanyak 1.698 orang. Ada kenaikan persentase penduduk miskin sebesar 0,03 poin. Situasi yang sama terjadi di perdesaan. Pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat 121.323 orang (5,73 persen). Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat 123.261 orang (5,37 persen). Berarti 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017

pada bulan Maret 2017 jumlah penduduk miskin di perdesaan bertambah 8.062 orang. Ada kenaikan persentase penduduk miskin di perdesaan sebesar 0,36 poin. Tabel 2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah Tempat Tinggal Provinsi Kalimantan Selatan, September 2016 Maret 2017 Daerah/Periode Penduduk Miskin (Orang) Persentase Penduduk Miskin (1) (2) (3) Perkotaan September 2016 60.898 3,43 Maret 2017 62.596 3,46 Perdesaan September 2016 123.261 5,37 Maret 2017 131.323 5,73 Perkotaan+Perdesaan September 2016 184.159 4,52 Maret 2017 193.919 4,73 Perubahan Tingkat Kemiskinan Perkotaan 1.698 0,03 Perdesaan 8.062 0,36 Perkotaan+Perdesaan 9.760 0,21 2. Garis Kemiskinan (GK) Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam kategori miskin atau tidak miskin. Garis Kemiskinan (GK) terdiri dari komponen Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan (Rp/Kapita/Bulan) di bawah Garis Kemiskinan. Selama September 2016 Maret 2017, garis kemiskinan naik sebesar 3,38 persen, yaitu dari Rp. 389.273,- perkapita perbulan pada September 2016 menjadi Rp. 402.424,- perkapita perbulan pada bulan Maret 2017. Peranan komoditi makanan terhadap pembentukan garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2017, GKM Rp. 287.960,- memiliki kontribusi sebesar 71,56 persen 3 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017

terhadap GK. Sedangkan GKNM Rp. 114.464,- kontribusinya terhadap pembentukan GK sebesar 28,44 persen. Tabel 3 Garis Kemiskinan Menurut Daerah Tempat Tinggal Provinsi Kalimantan Selatan, September 2016 Maret 2017 Daerah Tempat Tinggal/Tahun Perkotaan Makanan (GKM) Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) Bukan Makanan (GKNM) Total (1) (2) (3) (4) September 2016 257.170 164.529 399.162 Maret 2017 268.327 168.156 412.452 Perdesaan September 2016 294.159 86.488 380.647 Maret 2017 302.037 91.060 393.097 Perkotaan + Perdesaan September 2016 278.536 110.736 389.273 Maret 2017 287.960 114.464 402.424 Persentase Perubahan Garis Kemiskinan September 2016 Maret 2017 Perkotaan 4,62 1,50 3,33 Perdesaan 2,68 5,29 3,27 Perkotaan+Perdesaan 3,38 3,37 3,38 Ada lima komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukaan GK di daerah perkotaan yaitu beras (18,01 persen), rokok kretek filter (9,43 persen), telur ayam ras (4,34 persen), gula pasir (3,57 persen), kue basah (3,37 persen), dan mie instan (3,00 persen). Tidak berbeda dengan daerah perkotaan, untuk di daerah perdesaan komoditi yang memberikan peranan terbanyak terhadap pembentukan GK adalah beras (25,31 persen), rokok kretek filter (11,74 persen), gula pasir (4,98 persen), kue basah (4,69 persen), mie instan (3,38 persen) dan telur ayam ras (2,98 persen). 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017

Selanjutnya komoditi non makanan yang memberi sumbangan besar terhadap Garis Kemiskinan (GK) di daerah perkotaan adalah biaya perumahan (12,05 persen), bensin (3,83 persen), listrik (3,31 persen), biaya pendidikan (2,24 persen), dan air (1,44 persen). Demikian pula di daerah perdesaan, komoditi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan GK adalah adalah biaya perumahan (8,68 persen), bensin (2,54 persen), listrik (1,42 persen), biaya pendidikan (1,33) dan perlengkapan mandi (0,96 persen). 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan tidak terbatas hanya tentang jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi kesenjangan diantara penduduk miskin. Tabel 4 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Menurut Daerah Tempat Tinggal Provinsi Kalimantan Selatan, September 2016 Maret 2017 Tahun/Indikator Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan (1) (2) (3) (4) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1) September 2016 0,717 0,674 0,693 Maret 2017 0,555 0,854 0,722 Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) September 2016 0,186 0,146 0,163 Maret 2017 0,131 0,188 0,163 Pada periode September 2016 Maret 2017, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,693 pada September 2016 menjadi 0,722 pada Maret 2017. Kenaikan nilai indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh dari garis kemiskinan. Sedangkan pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 0,163. Penduduk miskin menjadi lebih miskin dibandingkan keadaan September 2016 dan kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin masih sama dengan kondisi September 2016. 5 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017

4. Gini Ratio dan Distibusi Pengeluaran Penduduk Untuk mengukur ketimpangan pengeluaran penduduk, BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan Distribusi Pengeluaran Penduduk menurut World Bank. Gini Ratio didasarkan pada Kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi Uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0-1. Semakin besar nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Ketimpangan pengeluaran penduduk turun, namun ketimpangan pengeluaran penduduk di perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan di perdesaan. Gini Ratio di Kalimantan Selatan pada Maret 2017 sebesar 0,347, mengalami penurunan 0,004 poin dibandingkan dengan Gini Ratio September 2016 sebesar 0,351. Berdasarkan tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2017 adalah sebesar 0,365, mengalami kenaikan sebesar 0,002 poin dibandingkan dengan Gini Ratio di bulan September 2016 sebesar 0,363. Sebaliknya Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2017 sebesar 0,292, mengalami penurunan sebesar 0,006 poin dibandingkan dengan Gini Ratio pada September 2016 sebesar 0,298. Tabel 5 Distribusi Pengeluaran Penduduk Perkapita Berdasarkan Kriteria Bank Dunia dan Gini Ratio Menurut Daerah di Kalimantan Selatan September 2016-Maret 2017 Kelompok Penduduk Daerah Periode 40 % Berpengeluaran Rendah 40 % Berpengeluaran Menengah 20 % Berpengeluaran Tinggi Gini Ratio (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perdesaan Perkotaan Perdesaan+ Perkotaan Sep-2016 21,77 39,44 38,78 0,298 Mar-2017 22,11 39,52 38,37 0,292 Sep-2016 17,42 39,74 42,84 0,363 Mar-2017 18,39 37,67 43,94 0,365 Sep-2016 19,00 37,80 43,20 0,351 Mar-2017 19,61 37,43 42,96 0,347 Perubahan Distribusi Pengeluaran dan Gini Ratio Sepember 2016 Maret 2017 Perdesaan 0,33 0,08-0,41-0,006 Perkotaan 0,97-2,07 1,09 0,002 Perdesaan+Perkotaan 0,61-0,38-0,24-0,004 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017

Ukuran ketimpangan menurut Bank Dunia, adalah dengan melihat persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah. Berdasarkan ukuran ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu ketimpangan tinggi, ketimpangan sedang dan ketimpangan rendah. Ketimpangan dikategorikan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya dibawah 12 persen. Ketimpangan sedang jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah berkisar antara 12-17 persen. Sedangkan ketimpangan rendah jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya diatas 17 persen. Pada Maret 2017, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah sebesar 19,61 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah pada Maret 2017 ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan keadaan September 2016 yang sebesar 19,00. Menurut daerah tempat tinggal baik di perkotaan dan perdesaan, tingkat ketimpangan keduanya masuk dalam kategori rendah. Persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 18,39 persen. Angka ini naik dibandingkan dengan persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2016 sebesar 17,42 persen. Demikian pula dengan persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah di perdesaan pada Maret 2017 sebesar 22,11 persen. Angka ini naik dibandingkan pada September 2016 sebesar 21,77 persen. Sejalan dengan Gini Ratio, bahwa tingkat ketimpangan di daerah pedesaan lebih rendah atau lebih baik dibandingkan di daerah perkotaan. 7 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017

5. Tingkat Kemiskinan Provinsi di Pulau Kalimantan dan Indonesia Pada Maret 2017, tingkat kemiskinan Indonesia mengalami penurunan 0,06 poin jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan keadaan September 2016. Penduduk miskin Indonesia keadaan Maret 2017 mencapai 10,64 persen, periode September 2016 penduduk miskin Indonesia sebanyak 10,70 persen. Persentase penduduk miskin di regional Kalimantan cenderung mengalami kenaikan kecuali di Kalimantan Barat. Tabel 6 Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi di Pulau Kalimantan dan Indonesia, September 2016 Maret 2017 PersentasePenduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin (000) Provinsi September 2016 Maret 2017 September 2016 Maret 2017 (1) (2) (3) (4) (5) Kalimantan Barat 8,00 7,88 390,32 387,43 Kalimantan Tengah 5,36 5,37 137,46 139,16 Kalimantan Selatan 4,52 4,73 184,16 193,92 Kalimantan Timur 6,00 6,19 211,24 220,17 Kalimantan Utara 6,99 7,22 47,03 49,47 Indonesia 10,70 10,64 27.764,33 27.771,22 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 043/07/63/Tahun XXI, 17 Juli 2017