Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Kode etik penelitian

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

Dosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Mencit dikelompokan secara acak sebanyak 5 kelompok dan diberikan perlakuan. Kelompok III: EDJB dosis 3 572mg/KgBB diberikan sebanyak 0,5 cc

Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN. JUMLAH HEPATOSIT YANG MENGALAMI NEKROSIS Dilihat dengan mikroskop cahaya perbesaran 1000x

Transkripsi:

Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24 mg/ tikus 200 g Faktor konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 g = 0.14 Pada mencit 20 g : = 24 mg x 0.14 = 3.36 mg/ mencit 20 g Untuk 1 kg BB mencit : = 1000/20 x 3,36 mg = 168 mg/kgbb mencit Rata-rata BB mencit = 27 g Dosis aloksan untuk mencit 27 g = ( 27 g/ 20 g ) x 3.36 mg = 4.54 mg/ mencit Volume maksimal dosis intravena mencit : 0,1 ml = 4,54 mg/0,1 ml = 45,40 mg/ml 2. Dosis Glibenklamid : Dosis Glibenklamid untuk manusia = 5 mg Konversi dari manusia ke mencit 20 g = 0,0026 Untuk mencit 20 g = 5 mg x 0,0026 = 0,013 mg Untuk dosis 1 kg BB mencit = 1000/20 x 0,013 mg = 0,65 mg/kgbb mencit Volume lambung mencit = 0,5 ml 56

57 Dosis Glibenklamid untuk mencit 27 g = ( 27 g/ 20 g ) x 0,0026 x 5 mg = 0,01755 mg / 0,5 ml 3. Dosis Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) : Dosis Ekstrak Etanol Buah Mengkudu untuk antidiabetik dengan hewan coba mencit: Dosis 1 : 500 mg/kgbb Dosis 2 : 1000 mg/kgbb Dosis 3 : 1500 mg/kgbb (I Ketut Adnyana dkk, 2004) Rata-rata BB mencit yang digunakan untuk penelitian = 27 g Untuk EEBM dosis 1 ( 500 mg/kgbb) = (27/1000) x 500 mg = 13,5 mg/27 g Untuk EEBM dosis 2 (1000 mg/kgbb) = 2x EEBM dosis 1 = 2 x 13,5 mg = 27 mg/27 g Untuk EEBM dosis 3 (1500 mg/kgbb) = 3x EEBM dosis 1 = 3 x 13,5 mg = 40,5 mg/27 g

Lampiran 2 : Alur Penelitian H1 Pemesanan mencit 35 ekor (Biofarma) + Ekstrak etanol buah mengkudu (Sekolah Farmasi ITB) H7 Seleksi berat badan (rata-rata 27 g) H8 Adaptasi 7 hari di Lab.Farmakologi H15 Cek kadar glukosa darah normal (puasa), secara acak <100 mg/dl H16 Induksi aloksan (14 hari) H29 Cek kadar glukosa darah puasa sesudah induksi (120-300) mg/dl 30 ekor ( >300 mg/dl 2 ekor, <120 mg/dl 2 ekor, 1 ekor mati) H30-36 Perlakuan (setiap kelompok 6 ekor): 30 ekor : I. EEBM dosis 1 II. EEBM dosis 2 III.EEBM dosis 3 IV. Suspensi CMC 1% V. Suspensi Glibenklamid (0,65 mg/dl) H37 Cek kadar glukosa darah puasa sesudah perlakuan 58

59 H38 Pencatatan data yang diperoleh dan analisis data secara statistik (Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica, 1993)

Lampiran 3 : Cara Pembuatan Ekstrak Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah mengkudu segar (Morinda citrifolia L.) yang diperoleh dari daerah Cirebon pada bulan April 2007. Buah mengkudu diseleksi, dibersihkan dan dipotong-potong tipis, kemudian ditimbang (Berat basah = 13 kg). Buah mengkudu yang sudah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven, diperoleh 1,5 kg buah mengkudu kering. Simplisia yang sudah kering, dihaluskan, kemudian serbuk simplisia tersebut dimasukkan ke dalam alat ekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan secara terusmenerus dengan pelarut etanol dengan perbandingan 1:5 sampai senyawa dalam simplisia telah terekstraksi secara merata selama kurang lebih 4 jam dengan suhu maksimal 50 C sampai diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair tersebut dipekatkan menggunakan alat evaporator, sampai didapatkan ekstrak pekat, diperoleh hasil estrak pekat sebanyak 140 g. Ekstrak pekat lalu dikemas dalam botol bersegel. Proses tersebut dibuat di Unit Jasa dan Industri Ekstrak Tanaman Obat Departemen Farmasi ITB. 60

Lampiran 4 : HASIL PERCOBAAN Kadar Glukosa Darah setelah Induksi Aloksan & setelah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 6) Keterangan : I II III IV V Kelompok Perlakuan I Kelompok Perlakuan II Kelompok Perlakuan III Kelompok Perlakuan IV Kelompok Perlakuan V Kadar Glukosa Darah mg/dl Setelah induksi Setelah Perlakuan aloksan (7 hari) 171 91 142 87 126 92 120 90 144 81 122 98 126 125 254 133 147 142 127 151 131 130 129 127 141 130 132 136 131 237 140 128 140 207 130 128 : diberi EEBM dosis 1 (500 mg/kgbb) : diberi EEBM dosis 2 (1000 mg/kgbb) : diberi EEBM dosis 3 (1500 mg/kgbb) : diberi suspensi CMC 1%, sebagai kontrol 81 77 75 76 84 82 56 66 63 55 67 61 145 160 171 156 163 246 57 60 57 63 66 65 : diberi suspensi Glibenklamid dosis 0,65 mg/kgbb, sebagai pembanding 61

Lampiran 5 : Hasil ANOVA Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Mengkudu Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah 1. Kadar Glukosa Setelah Induksi Oneway Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan I Total N Mean Std. Deviation Descriptives Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 6 138.33 21.068 8.601 116.22 160.44 120 176 6 154.50 49.513 20.213 102.54 206.46 125 254 6 132.50 9.203 3.757 122.84 142.16 127 151 6 151.17 42.244 17.246 106.83 195.50 130 237 6 145.50 30.645 12.511 113.34 177.66 128 207 30 144.40 32.421 5.919 132.29 156.51 120 254 Test of Homogeneity of Variances Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.333 4 25.285 ANOVA Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1964.533 4 491.133.431.785 28518.667 25 1140.747 30483.200 29 62

63 Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan Tukey HSD (I) Kelompok hewan coba I (J) Kelompok hewan coba I I I I 95% Confidence Mean Interval Difference Std. Lower Upper (I-J) Error Sig. Bound Bound -16.167 19.500.919-73.44 41.10 5.833 19.500.998-51.44 63.10-12.833 19.500.963-70.10 44.44-7.167 19.500.996-64.44 50.10 16.167 19.500.919-41.10 73.44 22.000 19.500.790-35.27 79.27 3.333 19.500 1.000-53.94 60.60 9.000 19.500.990-48.27 66.27-5.833 19.500.998-63.10 51.44-22.000 19.500.790-79.27 35.27-18.667 19.500.871-75.94 38.60-13.000 19.500.962-70.27 44.27 12.833 19.500.963-44.44 70.10-3.333 19.500 1.000-60.60 53.94 18.667 19.500.871-38.60 75.94 5.667 19.500.998-51.60 62.94 7.167 19.500.996-50.10 64.44-9.000 19.500.990-66.27 48.27 13.000 19.500.962-44.27 70.27-5.667 19.500.998-62.94 51.60

64 Homogeneous Subsets Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi Aloksan Tukey HSD a Kelompok hewan coba I Sig. Subset for alpha =.05 N 1 6 132.50 6 138.33 6 145.50 6 151.17 6 154.50.790 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.

65 2. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan 7 hari Oneway Descriptives Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Total 95% Confidence Interval for Mean Std. Std. Lower Upper N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum 6 40.3335 15.93729 6.50637 23.6083 57.0587 19.67 64.57 6 45.4258 12.60372 5.14545 32.1990 58.6525 35.71 70.47 6 53.6380 3.61911 1.47750 49.8400 57.4360 48.06 57.69 6-16.3983 11.20247 4.57339-28.1546-4.6421-29.55-2.84 6 56.6185 7.78954 3.18007 48.4439 64.7932 49.22 69.57 30 35.9235 29.12342 5.31719 25.0486 46.7984-29.55 70.47 Test of Homogeneity of Variances Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.685 4 25.185 ANOVA Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 21536.431 4 5384.108 43.979.000 Within Groups 3060.606 25 122.424 Total 24597.038 29

66 Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Tukey HSD (I) Kelompok Perlakuan (J) Kelompok Perlakuan *. The mean difference is significant at the.05 level. 95% Confidence Interval Mean Std. Lower Upper Difference (I-J) Error Sig. Bound Bound -5.09225 6.38812.929-23.8533 13.6688-13.30452 6.38812.259-32.0656 5.4566 56.73185* 6.38812.000 37.9708 75.4929-16.28502 6.38812.111-35.0461 2.4761 5.09225 6.38812.929-13.6688 23.8533-8.21227 6.38812.702-26.9734 10.5488 61.82410* 6.38812.000 43.0630 80.5852-11.19277 6.38812.422-29.9539 7.5683 13.30452 6.38812.259-5.4566 32.0656 8.21227 6.38812.702-10.5488 26.9734 70.03637* 6.38812.000 51.2753 88.7975-2.98051 6.38812.990-21.7416 15.7806-56.73185* 6.38812.000-75.4929-37.9708-61.82410* 6.38812.000-80.5852-43.0630-70.03637* 6.38812.000-88.7975-51.2753-73.01688* 6.38812.000-91.7780-54.2558 16.28502 6.38812.111-2.4761 35.0461 11.19277 6.38812.422-7.5683 29.9539 2.98051 6.38812.990-15.7806 21.7416 73.01688* 6.38812.000 54.2558 91.7780

67 Homogeneous Subsets Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Tukey HSD a Kelompok Perlakuan Sig. Subset for alpha =.05 N 1 2 6-16.3983 6 40.3335 6 45.4258 6 53.6380 6 56.6185 1.000.111 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000. Keterangan : : Ekstrak Etanol Buah Mengkudu Dosis 1 (500 mg/kgbb) : Ekstrak Etanol Buah Mengkudu Dosis 2 (1000 mg/kgbb) : Ekstrak Etanol Buah Mengkudu Dosis 3 (1500 mg/kgbb) : Suspensi CMC 1 % : Glibenklamid Dosis 0.65 mg/kgbb

RIWAYAT HIDUP Nama : Vincent Halim NRP : 0410081 Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Januari 1986 Alamat : Jln. Terusan babakan jeruk IV.no.28 Bandung Riwayat Pendidikan : TK Ketilang, Sukabumi, 1992 SD Mardi Yuana II, Sukabumi, 1998 SLTP Mardi Yuana II, Sukabumi, 2001 SMUK BPK I, Bandung, 2004 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004 68