KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA NOMOR 4 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 3 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN UMUM RAYA 2017

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017.

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015

2 Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2012

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/DPM UI/IV/2015

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 22/TAP/DPM UI/X/2015

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 23/TAP/DPMUI/XI/2014 TENTANG

SURAT KETETAPAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN Nomor : 002/TAP/P3W-DPMFEM/IX/2016

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN,

Dengan Persetujuan Bersama KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMUTUSKAN

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

Memutuskan : Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM MAHASISWA. BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran N

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

2018, No Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA DAN PERHITUNGAN SUARA PEMIRA KM IPB TAHUN 2013

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dengan Rahmat Allah SWT Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

2 Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pen

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002

SURAT KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/PANITIA PEMIRA IM FKM UI/X/2014

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/DPM UI/III/2013

SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017. tentang

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BAWASLU. Pemilihan Umum. Anggota DPR. Luar Negeri. Pengawasan. Pedoman. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NTB PPK Labuapi (PILGUB NTB 2013)

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Nomor : 162/KPU-Prov-010/II/2017 Jakarta, 13 Februari 2017 Sifat Lamp.

UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERWAKILAN MAHASISWA dan KETUA BEM KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

Transkripsi:

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta menjaga kemurnian suara pemilih sebagai bagian dari hak konstitusional yang dijamin oleh UUD IKM UI, perlu adanya pengaturan mengenai pengawasan terhadap pemungutan suara di tempat pemungutan suara dalam Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; 1 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Komite Pengawas tentang Pengawasan Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; Mengingat: a. Pasal 18, Pasal 60, dan Pasal 68 Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; b. Pasal 16 ayat 1 Peraturan Komite Pengawas Nomor 1 tahun 2015 tentang Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; c. Pasal 6 ayat 2 Peraturan Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengawasan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN KOMITE PENGAWAS TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 2 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

1. Pemilihan Raya IKM UI yang selanjutnya disebut Pemira adalah sarana suksesi lembaga kemahasiswaan untuk memilih Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, Anggota Independen DPM UI dan MWA UI UM. 2. Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut Panitia adalah penyelenggara Pemira yang bersifat sementara dan mandiri. 3. Panitia Tempat Pemungutan Suara adalah panitia Pemira dan/atau panitia Pemira Fakultas yang bertugas menjaga Tempat Pemungutan Suara selama pelaksanaan pemungutan suara. 4. Komite Pengawas yang selanjutnya disebut KP Pemira adalah komite yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira. 5. Petugas pengawas adalah anggota KP Pemira dan/atau Penanggung jawab Fakultas yang ditugaskan untuk mengawasi penyelenggaraan pemira. 6. Calon Peserta Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang untuk selanjutnya disebut Calon adalah setiap mahasiswa dengan status IKM aktif yang mendaftarkan diri menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, anggota independen DPM UI atau MWA UI UM. 7. Peserta Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang untuk selanjutnya disebut Peserta Pemira adalah setiap Calon yang lolos dalam tahap pemeriksaan, penelitian dan sidang verifikasi. 8. Masa Tenang adalah waktu yang ditentukan oleh Panitia sebagai waktu yang dilarang untuk Kampanye. 9. Tempat pemungutan suara, selanjutnya disebut sebagai TPS, adalah tempat dilakukannya pemungutan suara oleh pemilih. 10. Berita Acara Pelaksanaan yang selanjutnya disebut sebagai BAP, adalah laporan mengenai pelaksanaan pemungutan suara mulai dari TPS dibuka 3 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

hingga TPS ditutup yang dimiliki oleh panitia TPS dan saksi yang bisa dijadikan sebagai alat bukti pelanggaran setelah disahkan oleh panitia TPS. 11. Electronic Vote System yang selanjutnya disebut Sistem E-Vote adalah sistem yang digunakan untuk memasukkan suara saat pemungutan suara berlangsung di TPS. 12. Conventional Vote System yang selanjutnya disebut Sistem Konvensional adalah sistem yang digunakan untuk memasukkan suara di TPS tertentu dengan cara mencentang atau mencontreng surat suara. 13. Surat Suara adalah kertas berisikan pilihan kandidat yang digunakan untuk memasukkan suara di TPS dengan sistem konvensional. 14. Bilik Suara adalah tempat yang telah disediakan oleh panitia untuk para pemilih melaksanakan hak pilihnya berdasarkan asas langsung, umum, bebas, jujur, adil dan rahasia. 15. Kotak suara adalah kotak yang disediakan oleh panitia sebagai wadah untuk menampung surat suara yang telah digunakan di TPS dengan sistem konvensional. 16. Pelanggaran Pemungutan Suara Pemira IKM UI yang selanjutnya disebut Pelanggaran adalah pelanggaran terhadap tentang Pemungutan Suara yang telah diatur dan Undang Undang No. 01 Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya IKM UI dan terhadap ketentuan lain yang diatur dalam peraturan dan/atau keputusan Panitia. 17. Saksi pemungutan suara yang selanjutnya disebut Saksi merupakan perwakilan dari tim kampanye masing-masing peserta yang bertugas mengawasi TPS selama pemungutan suara berlangsung. 18. Petugas pengawas adalah anggota KP Pemira dan/atau Penanggung jawab Fakultas yang ditugaskan untuk mengawasi penyelenggaraan pemira. Pasal 2 Fokus pengawasan pemungutan suara di TPS dilakukan terhadap: 4 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

a. kepatuhan Panitia TPS terhadap tata cara penyelenggaraan pemungutan suara suara; b. ketersediaan perlengkapan operasional e-vote dan/atau konvensional pemungutan suara di TPS; c. kesiapan Panitia TPS dalam melaksanakan pemungutan suara; d. netralitas Panitia TPS dalam penyelenggaraan pemungutan suara; e. kemungkinan terjadinya kekerasan, intimidasi, teror, dan sabotase dalam pemungutan suara; f. kemungkinan terjadi kampanye dan/atau ajakan untuk memilih atau tidak memilih pasangan calon tertentu disekitar TPS pada hari pemungutan suara; g. kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh Panitia TPS. BAB II PELAKSANA PENGAWASAN Pasal 3 (1) Pengawasan pemungutan suara di TPS dilaksanakan oleh Petugas Pengawas. (2) KP Pemira wajib memberikan bimbingan dan supervisi kepada PJ fakultas untuk mengoptimalkan pengawasan pemungutan suara di TPS. Pasal 4 Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan terhadap seluruh kegiatan pemungutan suara di TPS yang meliputi: a. persiapan pemungutan suara; b. pelaksanaan pemungutan suara; c. pasca pemungutan suara. 5 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

BAB III MEKANISME PENGAWASAN PEMUNGUTAN SUARA Pasal 5 Petugas pengawas melakukan pengawasan kepada Panitia TPS terhadap: a. hak; b. kewajiban; dan c. larangan. Pasal 6 Hak Panitia TPS sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf a, meliputi: a. meminta kartu tanda pengenal pemilih yang dapat berupa KTM atau KTP; b. mengatur pemilih agar menjaga ketertiban. Pasal 7 (1) Kewajiban Panitia TPS sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf b, meliputi: a. kewajiban panitia TPS terhadap pemungutan suara sistem e-vote; b. kewajiban panitia TPS terhadap pemungutan suara sistem konvensional. (2) Kewajiban Panitia TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. mengenakan tanda pengenal dan/atau almamater UI selama bertugas; b. melakukan verifikasi data pemilih; c. mengawal dan memastikan Penyelenggaraan Pemungutan Suara berlangsung sesuai ketentuan Panitia; d. mencatat jenis dan jumah perlengkapan pemungutan suara sistem e- vote di TPS meliputi: 1. Meja; 2. Kursi; 3. Bilik suara; 4. Laptop untuk token generator; 6 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

5. Laptop untuk bilik suara; 6. Flash disk bersegel berisikan software e-vote; 7. Lembar BAP Pemungutan Suara untuk panitia dan saksi; 8. Tanda pengenal Saksi; 9. Batas steril line; 10. Petunjuk teknis pemungutan suara; 11. Print out Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk panitia dan saksi; dan 12. Kelengkapan administratif lain yang diperlukan; e. mengisi BAP pemungutan suara; f. menandai nama pemilih yang telah mendaftar pada print out Daftar Pemilih Tetap (DPT); g. memberikan informasi kepada pemilih mengenai penggunaan pemungutan suara sistem e-vote pada saat melakukan registrasi; h. mengawasi pemilih pada saat berada di TPS mulai dari registrasi hingga meninggalkan TPS; i. memberikan nomor token kepada pemilih yang telah mendaftarkan diri; j. menjaga keamanan dan ketertiban di TPS. (3) Kewajiban Panitia TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi : a. mengenakan tanda pengenal dan/atau almamater UI selama bertugas; b. melakukan verifikasi data pemilih; c. mengawal dan memastikan Penyelenggaraan Pemungutan Suara berlangsung sesuai ketentuan Panitia. d. mencatat jenis dan jumah perlengkapan pemungutan suara sistem konvensional di TPS meliputi : 1. Meja; 2. Kursi; 3. Bilik suara; 4. Surat suara; 5. Kotak suara; 6. Segel kotak suara; 7. Spidol untuk contreng; 8. Sticker nomor kotak suara; 7 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

9. Map suara; 10. Spidol; 11. Solasi; 12. Cap PEMIRA UI; 12. Lembar BAP Pemungutan Suara untuk panitia dan saksi; 13. Tanda pengenal Saksi; 14. Batas steril line; 15. Petunjuk teknis pemungutan suara; 16. Print out Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk panitia dan saksi; dan 17. Kelengkapan administratif lain yang diperlukan. e. mengisi BAP pemungutan suara; f. menandai nama pemilih yang telah mendaftar pada print out Daftar Pemilih Tetap (DPT); g. memberikan surat suara kepada pemilih yang telah mendaftarkan diri pada TPS dengan sistem konvensional; h. mengawasi pemilih pada saat berada di TPS mulai dari registrasi hingga meninggalkan TPS; i. menjaga keamanan dan ketertiban di TPS. (4) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dilakukan oleh Panitia TPS, petugas pengawas mengingatkan Panitia TPS; (5) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dipenuhi, Petugas Pengawas membuat laporan terjadinya pelanggaran sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundangundangan. Pasal 8 Pengawasan terhadap Pasal 5 dilakukan dengan melihat, mengamati, dan mencatat Panitia TPS yang melakukan segala sesuatu yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira dan/atau hal-hal lain yang dapat mengganggu kelancaran Penyelenggaraan Pemungutan Suara. 8 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

Pasal 9 Petugas pengawas melakukan pengawasan kepada saksi terhadap: a. hak; b. kewajiban; dan c. larangan. Pasal 10 Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Petugas Pengawas memiliki wewenang: a. mengawasi pelaksanaan pemungutan suara bersama dengan panitia TPS; b. mengisi BAP milik Saksi sesuai dengan proses pemungutan suara yang terjadi di TPS; c. melaporkan temuan indikasi kecurangan yang dilakukan oleh panitia ataupun peserta dan/atau tim kampanye; d. mendapat tanda tangan panitia TPS dan saksi dari peserta lain Pasal 11 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 huruf b dilakukan dengan cara: a. mengenakan tanda pengenal yang disediakan oleh panitia selama bertugas; b. hadir maksimal 15 menit sebelum TPS dibuka; c. hadir saat pembukaan dan penutupan TPS setiap harinya; d. mengawal dan memastikan penyelenggaraan Pemungutan Suara berlangsung sesuai ketentuan Panitia; e. menandatangani BAP milik Panitia TPS dan Saksi lain apabila isi BAP telah sesuai dengan proses pelaksanaan pemungutan suara pada hari tersebut. Pasal 12 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 dilakukan dengan melihat, mengamati, dan mencatat Saksi yang melakukan segala sesuatu yang 9 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira dan/atau lain hal yang dapat mengganggu kelancaran Penyelenggaraan Pemungutan Suara. BAB IV PENGAWASAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA Bagian Kesatu Umum Pasal 13 (1) Petugas Pengawas melakukan pengawasan pelaksanaan pemungutan suara sistem e-vote dan/atau sistem konvensional. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk memastikan kemungkinan terjadinya: a. panitia tidak menempatkan laptop beserta kelengkapan administrasinya di tempat yang telah ditentukan. b. panitia TPS tidak memasang kertas petunjuk pemberian suara di tempat yang telah ditentukan. c. panitia TPS tidak memberikan salinan DPT kepada saksi pada hari pertama. d. TPS tetap dibuka pada waktu yang telah ditentukan walaupun saksi belum hadir. e. Dalam hal saksi belum hadir, TPS dapat dibuka pada waktu yang telah ditentukan jika disaksikan oleh dua orang Mahasiswa aktif IKM UI. f. panitia tidak melakukan verifikasi data yang muncul pada sistem dengan pemilih yang hadir. g. adanya pemilih yang tidak memenuhi syarat untuk memilih yang menggunakan KTM atau KTP milik orang lain. h. adanya pemilih yang menggunakan hak pilih lebih dari satu. i. adanya pemilih yang memilih dengan mendaftarkan dirinya dengan menggunakan identitas orang lain. j. adanya mobilisasi pemilih di sekitar TPS untuk memilih salah satu 10 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

atau beberapa peserta pemira tertentu. k. pada saat penutupan TPS, Panitia TPS tidak mencatat dalam BAP pemungutan suara yang ditandatangani dan disahkan oleh Panita dan/atau panitia TPS, dan saksi Bagian Kedua Pengawasan Pemungutan Suara E-vote Pasal 14 (1) Petugas Pengawas melakukan pengawasan pelaksanaan pemungutan suara e-vote. (2) Petugas Pengawas memastikan Panitia TPS menyalakan sistem e-vote dengan disaksikan oleh KP Pemira dan saksi. (3) Petugas pengawas memastikan Panitia TPS menyegel flasdisk yang berisi software e-vote dengan disaksikan oleh KP Pemira dan Saksi. Bagian Ketiga Pengawasan Pemungutan Suara Konvensional Pasal 15 (1) Petugas Pengawas memastikan setiap pemilih yang terdaftar mendapatkan surat suara dalam kondisi baik dan terdapat cap asli oleh Panitia. (2) Pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian suara dilakukan dengan memastikan pemilih menggunakan hak suara di bilik suara. (3) Dalam pemberian suara, Petugas Pengawas memastikan bilik suara dan sekitarnya tidak dapat dilihat oleh orang lain. (4) Setelah pemberian suara dilakukan oleh pemilih, Petugas Pengawas memastikan pemillih memasukkan 1 (satu) lembar surat suara ke dalam kotak suara. Pasal 16 (1) Petugas pengawas memastikan Panitia TPS melakukan penyegelan Kotak 11 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

Suara. (2) Pengawasan dilakukan dengan memeriksa segel yang dilekatkan di kotak suara. Pasal 17 (1) Pengawasan terhadap adanya pemilih yang hendak memilih lebih dari 1 (satu) kali atau tidak memenuhi syarat, Petugas Pengawas melakukan pencegahan agar Panitia Penjaga TPS tidak memberikan kesempatan untuk memilih. (2) Dalam hal Petugas Pengawas menemukan adanya pemilih yang diragukan keberadaannya, Petugas Pengawas mengusulkan kepada Panitia Penjaga TPS untuk dilakukan: a. pemeriksaan identitas pemilih (KTM/KTP/print out SIAK-NG) untuk dicocokkan foto, Nama, NPM, dan jurusan dengan salinan DPT; b. pemeriksaan salinan DPT untuk dikonfirmasi kebenarannya sesuai dengan keterangan pemilih yang meliputi nama, NPM, dan kode jurusan. (3) Dalam hal ditemukan adanya pemilih yang tidak memenuhi syarat dan telah memberikan suara, Petugas Pengawas mencatatkan ke dalam formulir temuan pelanggaran untuk dilaporkan ke Komisi Pelaporan dan Penindaklanjutan. Pasal 18 (1) Petugas Pengawas melakukan pengawasan terhadap pelayanan terhadap pemilih disabilitas atau yang mempunyai halangan fisik dengan memastikan Pemilih mendapatkan bantuan dari Panitia TPS. (2) Dalam hal ditemukan pemilih disabilitas yang tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Petugas Pengawas mengingatkan Panitia TPS. (3) Dalam hal Petugas Pengawas telah mengingatkan Panitia TPS sebanyak 3 (tiga) kali dan tetap diabaikan, Petugas Pengawas mencatatkan ke dalam 12 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

formulir temuan pelanggaran untuk dilaporkan ke Komisi Pelaporan dan Penindaklanjutan. BAB V TINDAK LANJUT PENGAWASAN Pasal 19 (1) Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh Panita TPS, KP Pemira memberikan peringatan secara langsung. (2) KP Pemira mengkaji dan menindaklanjuti setiap temuan dan laporan secara cermat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Dalam hal Petugas Pengawas menemukan pelanggaran administrasi pemira, temuan tersebut diteruskan kepada Komisi Peninaklanjutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (4) Tata cara penindaklanjutan temuan dan laporan pelanggaran pemungutan suara dilakukan sesuai ketentuan Peraturan KP Pemira Nomor 3 tahun 2014 tentang Tata Cara Pelaporan Dan Penindaklanjutan Pelanggaran Pemira. Pasal 20 (1) Dalam melakukan pengawasan pemungutan suara di TPS, Petugas Pengawas berpedoman pada seluruh peraturan perundang-undangan mengenai Pemira yang mengatur tentang pemungutan suara. (2) Dalam rangka memudahkan pengawasan pemungutan suara, Petugas Pengawas mengidentifikasi dan mengenali seluruh perlengkapan yang dipergunakan oleh Panitia dalam pemungutan suara di TPS. 13 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Dengan diberlakukannya peraturan ini, maka peraturan yang mengatur tentang peraturan serupa dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian. Pasal 23 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Depok Pada tanggal 28 September 2015 Pukul 21.21 WIB Ketua KP Pemira Rafli Fadilah Achmad NPM. 1206246313 14 Komite Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia