UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA"

Transkripsi

1 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjalankan proses suksesi di Ikatan Keluarga Mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dalam pemilihan Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dan Ketua Himpunan; b. bahwa untuk membentuk Panitia Pemilihan Raya dan Badan Pengawas Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang bersifat sementara dan mandiri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tentang Pemilihan Raya; Mengingat: Pasal 40 Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;

2 BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG PEMILIHAN RAYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat IKM FEB UI adalah wadah kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. 2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat FEB UI adalah fakultas yang berada di lingkungan Universitas Indonesia. 3. Musyawarah Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat Musma adalah musyawarah yang terbuka untuk seluruh Anggota IKM FEB UI serta memegang kedudukan tertinggi di dalam struktur IKM FEB UI. 4. Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat UUD IKM FEB UI adalah dasar hukum yang berlaku di tingkat FEB UI. 5. Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat Undang-Undang adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum, yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas

3 Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 6. Anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat Anggota IKM FEB UI adalah mahasiswa FEB UI yang terdaftar pada bagian pendidikan FEB UI program S1 Reguler, Paralel, dan Kelas Khusus Internasional yang terdiri dari anggota biasa dan anggota aktif. 7. Anggota Biasa IKM FEB UI adalah setiap mahasiswa FEB UI yang terdaftar aktif secara akademis. 8. Anggota Aktif IKM FEB UI adalah anggota biasa yang telah mengikuti prosedur penerimaan anggota aktif dan dinyatakan lulus. 9. Lembaga Kemahasiswaan FEB UI adalah lembaga kemahasiswaan yang berada di dalam naungan UUD IKM FEB UI. 10. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disingkat BPM adalah lembaga tertinggi dalam IKM FEB UI yang memiliki kekuasaan legislatif dan yudikatif. 11. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut BEM adalah lembaga tinggi dalam IKM FEB UI yang memiliki kekuasaan koordinator eksekutif. 12. Badan Audit Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut BAK adalah lembaga tinggi yang dibentuk untuk melakukan mekanisme audit keuangan terhadap Lembaga Kemahasiswaan FEB UI, sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan bertanggung jawab langsung kepada mahasiswa FEB UI. 13. Himpunan adalah Lembaga Kemahasiswaan FEB UI yang memiliki fungsi eksekutif di tingkat program studi FEB UI. 14. Perwakilan Himpunan adalah Anggota Aktif IKM FEB UI yang berasal dari dan dipilih oleh masing-masing Himpunan. 15. Mekanisme Himpunan adalah suatu cara untuk memilih Perwakilan Himpunan sebagai Anggota BPM pada saat tidak ada Calon Anggota BPM yang lolos dalam sidang verifikasi dari Himpunan terkait.

4 16. Pemilihan Raya IKM FEB UI yang selanjutnya disebut Pemira adalah sarana suksesi lembaga kemahasiswaan FEB UI yang dilaksanakan dalam lingkungan FEB UI untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM secara berpasangan serta Anggota BPM dan Ketua Himpunan yang bersifat perseorangan. 17. Panitia Pemira adalah penyelenggara Pemira IKM FEB UI yang bersifat sementara dan mandiri. 18. Bakal Calon Ketua/Wakil Ketua BEM, Bakal Calon Anggota BPM, atau Bakal Calon Ketua Himpunan yang selanjutnya disebut Bakal Calon adalah mahasiswa yang mengambil dan mengembalikan berkas pendaftaran yang telah ditetapkan Panitia Pemira. 19. Calon Ketua/Wakil Ketua BEM, Calon Anggota BPM, atau Calon Ketua Himpunan yang selanjutnya disebut Peserta Pemira adalah Bakal Calon yang dinyatakan lolos dalam sidang verifikasi 20. Badan Pengawas Pemira IKM FEB UI yang selanjutnya disebut Badan Pengawas Pemira adalah badan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira dan anggotanya ditunjuk oleh Anggota BPM. 21. Peraturan Panitia Pemira yang selanjutnya disebut sebagai Peraturan Panitia Pemira adalah peraturan yang ditetapkan oleh panitia pemira untuk menjalankan Undang-Undang dan/atau peraturan perundang-undangan lain sebagaimana mestinya. 22. Peraturan Badan Pengawas Pemira yang selanjutnya disebut sebagai Peraturan Badan Pengawas Pemira adalah peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemira untuk menjalankan Undang-Undang dan/atau Ketetapan peraturan perundang-undangan lain sebagaimana mestinya. 23. Verifikasi adalah tahap pemeriksaan, penelitian, dan penetapan untuk menyeleksi Bakal Calon yang dilakukan oleh Panitia Pemira berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Panitia Pemira. 24. Pemilih adalah anggota IKM FEB UI yang tidak dicabut hak pilihnya. 25. Kampanye Pemira IKM FEB UI yang selanjutnya disebut Kampanye adalah setiap kegiatan dalam rangka meyakinkan para pemilih.

5 26. Tim Kampanye adalah tim pendukung Peserta Pemira yang telah disahkan oleh Panitia Pemira dan diberi kewenangan untuk melakukan Kampanye berdasarkan Undang-Undang Pemira IKM FEB UI. 27. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut sebagai TPS adalah tempat dilakukannya pemungutan suara oleh pemilih. 28. Wilayah Kampanye adalah seluruh wilayah yang dapat dipakai untuk kegiatan Kampanye dan telah ditentukan oleh Panitia Pemira. 29. Masa Kampanye adalah masa berlakunya Kampanye yang ditetapkan oleh Panitia Pemira. 30. Masa Tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan kegiatan Kampanye. 31. Sengketa Pemira IKM FEB UI yang selanjutnya disebut Sengketa Pemira adalah perselisihan yang terjadi terkait Pemira. 32. Banding adalah suatu mekanisme peninjauan ulang yang dilakukan oleh BPM atas hasil Pemira dan dilakukan atas permintaan Peserta Pemira. BAB II ASAS DAN PENYELENGGARAAN Pasal 2 Pemira dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas: a. langsung; b. umum; c. bebas; d. rahasia; e. jujur; dan f. adil. Pasal 3 Pemira diselenggarakan untuk memilih Anggota BPM, Ketua dan Wakil Ketua BEM secara berpasangan, dan Ketua Himpunan.

6 Pasal 4 (1) Pemira diselenggarakan setiap 1 (satu) tahun sekali. (2) Pemira diselenggarakan di lingkungan FEB UI. (3) Hari, tanggal, dan waktu rangkaian Pemira diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. (4) Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi: a. perencanaan program serta penyusunan peraturan-peraturan pelaksana terkait penyelenggaraan Pemira; b. penetapan daftar pemilih; c. pendaftaran peserta Pemira; d. penetapan Peserta Pemira; e. masa Kampanye; f. masa tenang; g. pemungutan dan penghitungan suara; dan h. penetapan hasil Pemira. Pasal 5 (1) Pemira diselenggarakan oleh Panitia Pemira. (2) Pengawasan Penyelenggaraan Pemira dilaksanakan oleh Badan Pengawas Pemira. (3) Panitia Pemira dan Badan Pengawas Pemira bertanggung jawab kepada Steering Committee. BAB III PERSYARATAN DAN PENETAPAN PESERTA PEMIRA Bagian Kesatu Anggota BPM FEB UI

7 Pasal 6 Calon Anggota BPM adalah Anggota Aktif IKM FEB UI yang sehat jasmani dan rohani serta mampu melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Perwakilan Himpunan masing-masing di BPM. Pasal 7 Persyaratan Peserta Pemira sebagai Calon Anggota BPM adalah: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada UUD IKM FEB UI; c. Anggota Aktif IKM FEB UI; d. memiliki integritas moral yang baik; e. tidak pernah diputihkan dari Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan/atau kepanitiaan pada tingkat fakultas dan/atau universitas; f. bersedia cuti dari semua jabatan struktural di Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan tingkat universitas saat lolos verifikasi; g. bukan pengurus dan/atau tidak terafiliasi dengan partai politik dan organisasi di bawahnya; h. tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi; i. telah lulus minimal 24 (dua puluh empat) SKS dan memiliki IPK minimal 3,00 (tiga koma nol) yang dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai akademis terakhir yang sudah dilegalisir; j. mendapatkan dukungan minimal dari pemilih yang bersangkutan; k. tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum mengikat; l. memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan oleh Panitia Pemira; m. memiliki visi, misi, dan program; dan n. apabila terpilih, bersedia untuk tidak lulus sampai akhir masa jabatannya. Pasal 8 (1) Dalam hal tidak ada Bakal Calon Anggota BPM dari salah satu Himpunan yang lolos verifikasi, maka dapat dilakukan perpanjangan masa pendaftaran

8 Bakal Calon Anggota BPM dari Himpunan tersebut paling lama 7 x 24 (tujuh kali dua puluh empat) jam. (2) Dalam hal setelah perpanjangan masa pendaftaran, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tetapi tidak ada Bakal Calon Anggota BPM dari Himpunan tersebut yang lolos verifikasi, maka mekanisme pemilihan Anggota BPM dari Himpunan tersebut diserahkan pada Mekanisme Himpunan. (3) Mekanisme Himpunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Ketetapan BPM. Pasal 9 (1) Dalam hal terdapat Calon Anggota BPM dari salah satu Himpunan berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai Calon Anggota BPM sampai berakhirnya masa Kampanye maka Pemira tetap dilanjutkan selama masih ada Calon Anggota BPM dari Himpunan tersebut. (2) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak terdapat Calon Anggota BPM dari Himpunan tersebut, maka mekanisme pemilihan Anggota BPM dari Himpunan tersebut diserahkan pada Mekanisme Himpunan. (3) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) masih terdapat Calon Anggota BPM dari Himpunan lain, maka Pemira tetap dilanjutkan untuk memilih Anggota BPM. (4) Mekanisme Himpunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Ketetapan BPM. Pasal 10 (1) Jika terdapat lebih dari satu Calon Anggota BPM dari setiap Himpunan, maka yang menjadi Anggota BPM terpilih adalah Calon Anggota yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. (2) Jika hanya terdapat satu Calon Anggota BPM dari setiap Himpunan, maka Calon Anggota BPM yang bersangkutan harus memperoleh suara lebih dari

9 50% (lima puluh persen) suara dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya untuk menjadi Anggota BPM terpilih Bagian Kedua Ketua dan Wakil Ketua BEM Pasal 11 Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM adalah Anggota Aktif IKM FEB UI yang sehat jasmani dan rohani, serta mampu melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM. Pasal 12 Persyaratan Peserta Pemira sebagai Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM adalah: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada UUD IKM FEB UI; c. Anggota Aktif IKM FEB UI; d. memiliki integritas moral yang baik; e. tidak pernah diputihkan dari Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan/atau kepanitiaan pada tingkat fakultas dan/atau universitas; f. bersedia cuti dari semua jabatan struktural di Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan tingkat universitas saat lolos verifikasi; g. bukan pengurus dan/atau tidak terafiliasi dengan partai politik dan organisasi di bawahnya; h. tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi; i. telah lulus minimal 72 (tujuh puluh dua) SKS dan memiliki IPK minimal 3,00 (tiga koma nol) yang dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai akademis terakhir yang dilegalisir; j. mendapatkan dukungan minimal dari pemilih yang bersangkutan; k. tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum mengikat; l. memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan oleh Panitia Pemira;

10 m. memiliki visi, misi, dan program; dan n. apabila terpilih, bersedia untuk tidak lulus sampai akhir masa jabatannya. Pasal 13 (1) Dalam hal tidak ada Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM yang lolos verifikasi, maka dapat dilakukan perpanjangan masa pendaftaran Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM paling lama 7 x 24 (tujuh kali dua puluh empat) jam. (2) Dalam hal setelah perpanjangan masa pendaftaran, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tetapi tidak ada Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM yang lolos verifikasi, maka mekanisme pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM diserahkan pada Musma. Pasal 14 (1) Dalam hal terdapat Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM sampai berakhirnya masa Kampanye maka Pemira tetap dilanjutkan selama masih ada Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM. (2) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak terdapat Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM, maka mekanisme pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM diserahkan pada Musma. Pasal 15 (1) Jika terdapat lebih dari satu Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM, yang menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. (2) Jika hanya terdapat satu Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM, untuk menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM terpilih harus memperoleh suara 50% (lima puluh persen) plus 1 (satu) suara dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya.

11 Bagian Ketiga Ketua Himpunan Pasal 16 Persyaratan Peserta Pemira sebagai Calon Ketua Himpunan adalah: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada UUD IKM FEB UI; c. Anggota Aktif IKM FEB UI; d. memiliki integritas moral yang baik; e. tidak pernah diputihkan dari Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan/atau kepanitiaan pada tingkat fakultas dan/atau universitas; f. bersedia cuti dari semua jabatan struktural di Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan tingkat universitas saat lolos verifikasi; g. bukan pengurus dan/atau tidak terafiliasi dengan partai politik dan organisasi dibawahnya; h. tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi; i. tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum mengikat; j. apabila terpilih, bersedia untuk tidak lulus sampai akhir masa jabatannya; dan k. memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Himpunan masingmasing selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di IKM FEB UI. Pasal 17 Mekanisme verifikasi Calon Ketua Himpunan diatur lebih lanjut oleh peraturan Himpunan masing-masing.

12 Pasal 18 (1) Jika terdapat lebih dari satu Calon Ketua Himpunan, yang menjadi Ketua Himpunan terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. (2) Jika hanya terdapat satu Calon Ketua Himpunan, untuk menjadi Ketua Himpunan terpilih harus memperoleh suara 50% (lima puluh persen) plus 1 (satu) suara dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. BAB IV PENCABUTAN STATUS PESERTA PEMIRA Pasal 19 (1) Peserta Pemira ditetapkan oleh Panitia Pemira setelah Bakal Calon dinyatakan lolos verifikasi sebagai Peserta Pemira. (2) Dalam hal terdapat Peserta Pemira, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemira berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai Peserta Pemira sampai dengan masa Kampanye, maka Peserta Pemira yang bersangkutan tidak lagi dinyatakan sebagai Peserta Pemira. (3) Dalam hal terdapat Peserta Pemira sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemira mengundurkan diri setelah berakhirnya masa Kampanye atau saat memasuki masa tenang, maka Peserta Pemira yang bersangkutan tetap diikutsertakan dalam proses tahapan Pemira selanjutnya. (4) Dalam hal terdapat Peserta Pemira sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemira berhalangan tetap, setelah berakhirnya masa Kampanye atau saat memasuki masa tenang maka Peserta Pemira yang bersangkutan tidak diikutsertakan dalam proses tahapan Pemira selanjutnya. BAB V VERIFIKASI CALON PESERTA PEMIRA

13 Bagian Kesatu Pelaksanaan Verifikasi Pasal 20 Pelaksanaan verifikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu: a. pemeriksaan; dan b. penetapan. Pasal 21 (1) Tahap pemeriksaan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan seluruh persyaratan pencalonan dari aspek kelengkapan dan keabsahannya. (2) Mekanisme pelaksanaan pemeriksaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Pasal 22 (1) Tahap penetapan dilakukan dalam bentuk sidang yang selanjutnya disebut sidang verifikasi. (2) Sidang verifikasi dilakukan secara terbuka untuk dan dihadiri oleh masingmasing Bakal Calon. (3) Bakal Calon dapat tidak menghadiri sidang verifikasi dengan memberikan kuasa kepada perwakilannya yang dibuktikan dengan surat kuasa. (4) Bakal Calon atau perwakilannya yang tidak hadir dalam sidang verifikasi dianggap mengundurkan diri dan tidak lolos verifikasi. (5) Ketidakhadiran salah satu dan/atau beberapa Bakal Calon Peserta Pemira atau perwakilannya tidak mengurangi keabsahan hasil penetapan dalam sidang verifikasi (6) Ketentuan mengenai sidang verifikasi dan ketentuan teknis lain yang berkaitan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira.

14 Bagian kedua Pengawasan atas Verifikasi Kelengkapan Administrasi Calon Peserta Pemira Pasal 23 (1) Badan Pengawas Pemira melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan verifikasi atas Bakal Calon yang dilakukan oleh Panitia Pemira. (2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan Pengawas Pemira menemukan dan/atau menerima laporan unsur kesengajaan atau kelalaian Panitia Pemira yang dapat/telah merugikan Bakal Calon, Badan Pengawas Pemira harus menyampaikan temuan tersebut beserta rekomendasi tindak lanjut kepada BPM. (3) BPM menindaklanjuti temuan dan/atau laporan Badan Pengawas Pemira sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). BAB VI KAMPANYE DAN DANA KAMPANYE Bagian Kesatu Kampanye Pasal 24 Kampanye dilakukan dengan prinsip yang bertanggung jawab dan merupakan bagian dari pendidikan politik di IKM FEB UI. Pasal 25 (1) Kampanye dilaksanakan oleh Peserta Pemira dan Tim Kampanye. (2) Kampanye diikuti oleh Peserta Pemira, Tim Kampanye, dan Peserta Kampanye. (3) Kampanye difasilitasi dan dipantau oleh Panitia Pemira. (4) Kampanye dipantau oleh Badan Pengawas Pemira.

15 Pasal 26 (1) Dalam melaksanakan kampanye, Peserta Pemira membentuk Tim Kampanye yang dipimpin oleh Manajer Tim Kampanye. (2) Tim Kampanye sebagaimana dalam ayat (1) bertugas untuk melaksanakan kegiatan Kampanye dari Peserta Pemira dan berkoordinasi dengan Panitia Pemira dan Badan Pengawas Pemira. (3) Peserta Kampanye sebagaimana dalam Pasal 24 ayat (2) terdiri atas Anggota IKM FEB UI di luar Peserta Pemira, Tim Kampanye, Panitia Pemira dan Badan Pengawas Pemira yang berpartisipasi dalam rangkaian Kampanye. (4) Ketentuan mengenai pelaksanaan, partisipasi Anggota IKM FEB UI, dan fasilitasi kampanye Pemira diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. (5) Ketentuan mengenai pemantauan Kampanye Pemira diatur lebih lanjut dalam Peraturan Badan Pengawas Pemira. Pasal 27 (1) Peserta Pemira mendaftarkan nama dan jabatan dari Tim Kampanye sebagaimana dalam Pasal 24 ayat (1) pada Panitia Pemira secara resmi pada masa pendaftaran peserta Pemira. (2) Panitia Pemira menyampaikan daftar nama Peserta Pemira dan nama anggota Tim Kampanye kepada Badan Pengawas Pemira selambatlambatnya 1 (satu) hari sebelum dimulainya pelaksanaan Kampanye secara resmi. (3) Ketentuan mengenai Tim Kampanye diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Bagian Kedua Bentuk, Materi, dan Metode Kampanye

16 Pasal 28 (1) Bentuk Kampanye Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM, Anggota BPM, dan Ketua Himpunan terdiri atas: a. Kampanye lisan; b. Kampanye digital; dan c. Eksplorasi atau debat. (2) Materi Kampanye Peserta Pemira paling sedikit meliputi: a. visi; b. misi; c. program kerja; d. nomor; dan e. nama Peserta Pemira. (3) Ketentuan teknis mengenai bentuk, materi, dan metode Kampanye diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Bagian Ketiga Peranan Lembaga Kemahasiswaan Pasal 29 (1) Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemira dan/atau Tim Kampanye. (2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya berkaitan dengan pelaksanaan Pemira, Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dilarang berpihak kepada Peserta Pemira dan/atau Tim Kampanye. Bagian Keempat Pendanaan Kampanye Pasal 30 (1) Dana kegiatan Kampanye Peserta Pemira menjadi tanggung jawab Peserta Pemira.

17 (2) Dana Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersumber dari: a. Peserta Pemira; b. sumbangan perseorangan; dan c. sumbangan yang sah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. (3) Dana Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa uang, barang, dan/atau jasa. (4) Dana Kampanye berupa sumbangan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud ayat (2) dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima. (5) Dana Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dicatat dalam pembukuan dana Kampanye dengan standar pembukuan yang ditetapkan oleh Panitia Pemira. (6) Dana Kampanye yang bersumber dari sumbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b dan c diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira (7) Total dana Kampanye berupa uang, barang, dan/atau jasa sebagaimana dalam ayat (3) sebesar-besarnya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Pasal 31 (1) Peserta Pemira melalui Tim Kampanye menyerahkan laporan keuangan serta berkas lainnya berkaitan dengan dana Kampanye kepada Panitia Pemira sekurang-kurangnya 2 (dua) kali penyerahan laporan. (2) Peserta Pemira melalui Tim Kampanye menyerahkan rekapitulasi pembukuan penerimaan dan pengeluaran dana Kampanye kepada Panitia Pemira selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah masa kampanye dinyatakan selesai dan jika diminta oleh Panitia Pemira. (3) Panitia Pemira memublikasikan rekapitulasi pembukuan penerimaan dan pengeluaran dana Kampanye Peserta Pemira kepada Anggota IKM FEB UI selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah masa Kampanye dinyatakan selesai.

18 (4) Panitia Pemira melakukan pemeriksaan terhadap dana Kampanye Peserta Pemira. (5) Dalam hal diperlukan sebagai bukti atas dugaan dan/atau tindak lanjut atas dugaan dan/atau laporan atas pelanggaran yang dilakukan Peserta Pemira dan/atau Tim Kampanye, Panitia Pemira dapat menyerahkan hasil pemeriksaan kepada BPM FEB UI. Pasal 32 Peserta Pemira dilarang menerima sumbangan yang berasal dari: a. partai politik serta organisasi yang terafiliasi dengan partai politik; b. penyumbang yang identitasnya tidak benar atau tidak jelas; c. perusahaan rokok, minuman keras, dan konten dewasa; d. Pemerintah Republik Indonesia; e. Organ Universitas Indonesia beserta strukturnya; dan f. Lembaga Kemahasiswaan tingkat Universitas, Fakultas, dan/atau Jurusan. Bagian Kelima Larangan Kampanye Pasal 33 (1) Dalam melaksanakan Kampanye, Peserta Pemira dan Tim Kampanye dilarang: a. mempersoalkan wadah bersama IKM FEB UI dan Pembukaan UUD IKM FEB UI; b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan IKM FEB UI; c. menghina agama, suku, ras atau golongan; d. memfitnah Peserta Pemira dalam bentuk apa pun; e. menghasut dan mengadu domba perseorangan atau sekelompok mahasiswa; f. mengganggu ketertiban;

19 g. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok mahasiswa dan/atau Peserta Pemira; h. menjanjikan atau memberikan uang kepada Anggota IKM FEB UI; i. menjanjikan atau memberikan barang senilai lebih dari Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) per unit barang kepada Anggota IKM FEB UI; j. segala bentuk tindakan kriminal; k. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye Peserta Pemira; l. berkampanye di tempat yang dilarang; dan m. memasang bahan Kampanye di luar wilayah Kampanye yang ditetapkan oleh Panitia Pemira. (2) Tempat yang dilarang untuk kampanye sebagaimana yang dimaksud Pasal (1) huruf k adalah: a. tempat ibadah; b. ruang kelas; dan c. tempat lain yang ditetapkan oleh Panitia Pemira. (3) Peserta Pemira dan Tim Kampanye dalam kegiatan Kampanye dilarang mengikutsertakan: a. Ketua Lembaga Kemahasiswaan FEB UI; b. Panitia Pemira; c. Badan Pengawas Pemira; dan d. Selain Anggota IKM FEB UI. (4) Ketentuan mengenai larangan dalam Kampanye diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Bagian Keenam Mekanisme Pengaduan, Tindak Lanjut, dan Sanksi

20 Pasal 34 (1) Anggota IKM FEB UI dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh Peserta Pemira, Tim Kampanye, dan/atau Panitia Pemira kepada Badan Pengawas Pemira. (2) Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat (1) Anggota IKM FEB UI dapat melaporkan secara individu, kelompok, dan/atau institusi kepada Badan Pengawas Pemira. (3) Badan Pengawas Pemira melakukan pemeriksaan atas laporan dan/atau temuan sebagaimana dalam ayat (1). (4) Badan Pengawas Pemira memutuskan tindak lanjut yang selanjutnya disampaikan kepada Panitia Pemira dan BPM FEB UI. (5) Ketentuan mengenai mekanisme pengaduan dan tindak lanjut pelanggaran diatur lebih lanjut dalam Peraturan Badan Pengawas Pemira. BAB VII HAK PILIH Pasal 35 (1) Anggota IKM FEB UI memiliki hak pilih. (2) Anggota IKM FEB UI didaftarkan oleh Panitia Pemira dalam daftar pemilih tetap untuk dapat menggunakan hak pilih. BAB VIII DAFTAR PEMILIH Bagian Kesatu Penetapan Daftar Pemilih Pasal 36 (1) Panitia Pemira menggunakan daftar mahasiswa aktif pada bagian akademik FEB UI sebagai daftar pemilih tetap Pemira.

21 (2) Daftar pemilih tetap Pemira harus sudah ditetapkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara Pemira IKM FEB UI. (3) Ketentuan mengenai penetapan daftar pemilih tetap sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Bagian Kedua Pengawasan atas Penetapan Daftar Pemilih Pasal 37 Badan Pengawas Pemira wajib melakukan pengawasan atas pelaksanaan penetapan daftar pemilih yang dilaksanakan oleh Panitia Pemira. Pasal 38 (1) Dalam hal pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 menemukan unsur kesengajaan atau kelalaian Panitia Pemira yang merugikan pemilih yang menggunakan hak pilih, Badan Pengawas Pemira wajib menyampaikan dan menindak temuan tersebut kepada Panitia Pemira. (2) Panitia Pemira wajib menindaklanjuti temuan Badan Pengawas Pemira sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). BAB IX PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA Bagian Kesatu Pemungutan Suara Pasal 39 (1) Pemungutan suara Pemira IKM FEB UI dilaksanakan secara serentak di seluruh lingkungan FEB UI.

22 (2) Hari, tanggal, waktu dan tempat pemungutan suara ditetapkan oleh Panitia Pemira. (3) Panitia Pemira bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan perlengkapan pemungutan suara. (4) Panitia Pemira bertanggung jawab dalam menetapkan saksi dari masingmasing Peserta Pemira pada TPS. (5) Dalam pemungutan suara, Panitia Pemira membuat berita acara yang ditandatangani oleh Panitia Pemira, saksi Peserta Pemira, dan Badan Pengawas Pemira. (6) Ketentuan mengenai teknis pemungutan suara dan penetapan saksi Peserta Pemira dalam pemungutan suara diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Pasal 40 (1) Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh Panitia Pemira, Badan Pengawas Pemira memberikan saran perbaikan dengan diketahui oleh saksi dari Peserta Pemira yang hadir. (2) Panitia Pemira menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh Badan Pengawas Pemira sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 41 (1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara ialah yang terdaftar pada daftar pemilih tetap. (2) Pemilih sebagaimana ayat (1) menggunakan hak pilihnya dengan menunjukan kartu tanda mahasiswa dan/atau identitas lain yang ditentukan oleh Panitia Pemira. Pasal 42 Untuk menjamin pelaksanaan hak konstitusional Anggota IKM FEB UI yang berkebutuhan khusus/difabel, Panitia Pemira bertanggung jawab untuk

23 memfasilitasi Anggota IKM FEB UI yang berkebutuhan khusus/difabel agar dapat melaksanakan hak konstitusionalnya. Bagian Kedua Penghitungan Suara Pasal 43 (1) Penghitungan suara untuk Peserta Pemira wajib dilakukan di tingkat FEB UI. (2) Peserta Pemira, Panitia Pemira, Anggota IKM FEB UI, maupun Lembaga Kemahasiswaan dilarang mengadakan penghitungan suara sebelum pemungutan suara berakhir. (3) Ketentuan teknis penghitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib diatur lebih lanjut dalam Keputusan Panitia Pemira. Bagian Ketiga Pengawasan dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 44 (1) Badan Pengawas Pemira melakukan pengawasan atas pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan oleh Panitia Pemira. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan terhadap kemungkinan adanya pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan oleh Panitia Pemira dalam melakukan pemungutan dan penghitungan suara. (3) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pemungutan dan penghitungan perolehan suara, Badan Pengawas Pemira menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. (4) Badan Pengawas Pemira menyampaikan laporan tertulis atas adanya pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan

24 pemungutan dan penghitungan perolehan suara Peserta Pemira oleh Panitia Pemira kepada BPM. (5) BPM sesegera mungkin memberikan tindak lanjut atas laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4). Pasal 45 (1) Peserta Pemira, Panitia Pemira, dan/atau Anggota IKM FEB UI lainnya dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan pemungutan dan/atau penghitungan perolehan suara Peserta Pemira oleh Peserta Pemira dan/atau Anggota IKM FEB UI lainnya kepada Panitia Pemira. (2) Panitia Pemira langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam hari pelaksanaan pemungutan suara. (3) Peserta Pemira, Panitia Pemira, dan/atau Anggota IKM FEB UI lainnya dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan pemungutan dan/atau penghitungan perolehan suara Peserta Pemira oleh Panitia Pemira kepada Badan Pengawas Pemira. (4) Badan Pengawas Pemira langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dalam hari pelaksanaan pemungutan dan/atau penghitungan perolehan suara Peserta Pemira. (5) Badan Pengawas Pemira menyampaikan laporan tertulis atas adanya pelanggaran, penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan perolehan suara Peserta Pemira kepada BPM. (6) BPM sesegera mungkin memberikan tindak lanjut atas laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5). BAB X PENETAPAN HASIL PEMIRA IKM FEB UI DAN PESERTA PEMIRA TERPILIH

25 Pasal 46 (1) Hasil Pemira dan Peserta Pemira yang terpilih ditetapkan oleh Panitia Pemira dalam sidang pleno terbuka dan wajib dihadiri oleh Peserta Pemira dan Badan Pengawas Pemira. (2) Hasil Pemira dan Peserta Pemira yang terpilih ditetapkan dengan Keputusan Panitia Pemira. (3) Penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sejak hari terakhir pemungutan suara. (4) Panitia Pemira mempublikasikan hasil Pemira sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) kepada Anggota IKM FEB UI melalui media digital dan/atau massa. Pasal 47 (1) Peserta Pemira terpilih wajib ditetapkan dalam sidang pleno terbuka Panitia Pemira dan dituangkan dalam berita acara hasil Pemira Ketua dan Wakil Ketua BEM, Anggota BPM, dan Ketua Himpunan. (2) Peserta Pemira wajib menghadiri sidang pleno sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). (3) Panitia Pemira menyampaikan berita acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah penghitungan suara oleh Panitia Pemira kepada: a. BPM; b. BEM; c. Himpunan; d. Dekanat FEB UI; dan e. Peserta Pemira. BAB XI PEMUNGUTAN SUARA ULANG DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

26 Bagian Kesatu Pemungutan Suara Ulang Pasal 48 Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila dari hasil pemeriksaan Badan Pengawas Pemira terbukti terdapat keadaan sebagai berikut: a. proses pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. terjadi pemufakatan antara Panitia Pemira dengan Pemilih dan/ atau Peserta Pemira, dengan meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan identitasnya yang bukan pada tempatnya; dan/atau c. Panitia Pemira merusak satu atau lebih suara yang digunakan oleh Pemilih sehingga suara tersebut menjadi tidak sah. Pasal 49 (1) Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam, kerusuhan, dan/atau kerusakan sistem yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan. (2) Pemungutan suara ulang yang disebabkan terjadi bencana alam, kerusuhan, dan/atau kerusakan sistem sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diusulkan oleh Panitia Pemira setelah bermusyawarah dengan Badan Pengawas Pemira dan para saksi Peserta Pemira yang hadir dengan menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang. (3) Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara berdasarkan keputusan Panitia Pemira.

27 Pasal 50 (1) Dalam hal terjadi pemungutan suara ulang, Panitia Pemira menuangkannya dalam berita acara pemungutan suara ulang yang turut ditandatangani Badan Pengawas Pemira dan saksi Peserta Pemira yang hadir. (2) Ketentuan mengenai pemungutan suara ulang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. Bagian Kedua Penghitungan Suara Ulang Pasal 51 Penghitungan suara dapat diulang apabila terjadi hal sebagai berikut: a. penghitungan suara dilakukan secara tertutup; dan/atau b. terjadi perbedaan jumlah antara pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya dengan hasil penghitungan suara yang telah dipakai. BAB XII PEMIRA IKM FEB UI LANJUTAN DAN PEMIRA IKM FEB UI SUSULAN Pasal 52 (1) Dalam hal di sebagian atau seluruh lingkungan FEB UI terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI tidak dapat dilaksanakan, Panitia Pemira menghentikan sementara tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI. (2) Saat tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI sudah dapat dilanjutkan kembali dikarenakan sebelumnya terhenti sebagaimana dalam ayat (1), Panitia Pemira menetapkan dilakukannya Pemira IKM FEB UI lanjutan. (3) Pelaksanaan Pemira IKM FEB UI lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dimulai dari tahap penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI yang terhenti.

28 Pasal 53 (1) Dalam hal di sebagian atau seluruh lingkungan FEB UI terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI tidak dapat dilaksanakan, Panitia Pemira dapat menghentikan sementara tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI. (2) Saat tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI sudah dapat dilaksanakan kembali dikarenakan sebelumnya belum terlaksana sebagaimana dalam ayat (1) Panitia Pemira menetapkan dilakukannya Pemira IKM FEB UI susulan. (3) Pelaksanaan Pemira IKM FEB UI susulan sebagaimana dalam ayat (2) dilakukan untuk seluruh tahapan penyelenggaraan Pemira. Pasal 54 (1) Pemira IKM FEB UI lanjutan dan Pemira IKM FEB UI susulan dilaksanakan setelah ada penetapan penundaan pelaksanaan Pemira IKM FEB UI. (2) Penetapan penundaan pelaksanaan Pemira IKM FEB UI dilakukan oleh Panitia Pemira dengan rekomendasi Badan Pengawas Pemira dan disetujui oleh BPM FEB UI. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan waktu pelaksanaan Pemira IKM FEB UI lanjutan dan Pemira IKM FEB UI susulan wajib diatur lebih lanjut dalam peraturan Panitia Pemira. BAB XIII PELANGGARAN DAN SENGKETA PEMIRA IKM FEB UI Bagian Kesatu Pelanggaran Pemira IKM FEB UI

29 Pasal 55 (1) Badan Pengawas Pemira bertugas menerima laporan pelanggaran Pemira IKM FEB UI pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemira IKM FEB UI. (2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat disampaikan oleh: a. Peserta Pemira; b. Panitia Pemira; atau c. Anggota IKM FEB UI lainnya. (3) Laporan sebagaimana dimaksud dalam dalam (1) wajib disampaikan secara tertulis kepada Badan Pengawas Pemira dengan paling sedikit memuat: a. nama lengkap, nomor KTM, nomor telepon yang dapat dihubungi ; b. pihak terlapor; c. waktu dan tempat kejadian perkara; dan d. uraian kejadian. (4) Badan Pengawas Pemira wajib mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima. (5) Laporan atas pelanggaran Peserta Pemira dan/atau Tim Kampanye wajib diteruskan kepada Panitia Pemira. (6) Laporan atas pelanggaran Panitia Pemira dan/atau Anggota IKM FEB UI lainnya wajib diteruskan kepada BPM. (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan pelanggaran Pemira IKM FEB UI wajib diatur lebih lanjut dalam Peraturan Badan Pengawas Pemira. Bagian Kedua Sengketa Pemira IKM FEB UI Pasal 56 (1) Dalam hal terjadi sengketa Pemira atas keputusan Panitia Pemira, Peserta Pemira dapat mengajukan permohonan keberatan kepada Panitia Pemira sebanyak 1 (satu) kali.

30 (2) Peserta Pemira dapat mengajukan banding kepada BPM apabila tidak setuju atas hasil dari keputusan permohonan keberatan yang diajukan kepada Panitia Pemira sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). (3) Panitia Pemira wajib menindaklanjuti keputusan BPM. BAB XIV SANKSI PELANGGARAN Pasal 57 (1) Sanksi terhadap pelanggaran Pemira oleh Peserta Pemira dan/atau Tim Kampanye diatur lebih lanjut dalam Peraturan Panitia Pemira. (2) Sanksi terhadap pelanggaran Pemira oleh Panitia Pemira dan/atau Anggota IKM FEB UI lainnya ditetapkan oleh BPM. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 58 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundangundangan yang mengatur tentang Pemilihan Raya dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang- Undang ini. Pasal 59 Dengan berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pemilihan Raya dinyatakan tidak berlaku. Pasal 60 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

31 Disahkan di Depok pada tanggal 28 September 2017 KETUA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA, IVAN DEVARA NPM Diundangkan di Depok pada tanggal 28 September 2017 KEPALA KOMISI LEGISLASI DAN YUDIKASI BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA, FITRA FIRMA KURNIAWAN NPM

32 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN RAYA I. UMUM Pemilihan Raya (Pemira) adalah wujud nyata kehidupan demokrasi di IKM FEB UI. Pemira dilaksanakan untuk suksesi Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Himpunan. Amandemen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (AD/ART MM FEB UI), yang kemudian mengalami perubahan nomenklatur menjadi Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (UUD IKM FEB UI), berdampak signifikan pada perubahan sistem perwakilan suara di BPM. Agar sejalan dengan amanat UUD IKM FEB UI, dilakukan penyesuaian sistem penyelenggaraan Pemira. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengganti landasan hukum penyelenggaraan Pemira yang tertuang dalam Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pemilihan Raya dengan undang-undang baru yang lebih sesuai dan mampu untuk memenuhi amanat UUD IKM FEB UI. Pada penyelenggaraan Pemira tahun 2016, UUD IKM FEB UI belum mengamanatkan perubahan sistem Keanggotaan BPM, sehingga Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pemilihan Raya belum mengatur hal tersebut. Undang-undang baru ini mengubah tata cara pemilihan Anggota BPM, di antaranya adalah penentuan jumlah minimum suara terpilihnya Anggota BPM, sistem pemilihan Anggota

33 BPM proporsional terbuka menjadi pluralitas mayoritas, dan syarat menjadi calon Peserta Pemira Anggota BPM. Undang-undang baru ini juga bertujuan untuk mengatasi permasalahan penyelenggaraan Pemira. Untuk itu, undangundang ini juga mengatur lebih komprehensif mengenai pelaksanaan kampanye, pengawasan Pemira, dan sengketa Pemira. Dengan berlakunya undang-undang ini diharapkan: 1. terciptanya kepastian hukum; dan 2. terciptanya Pemira yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Huruf a. Yang dimaksud dengan asas "langsung" adalah pemilih harus memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Huruf b. Yang dimaksud dengan asas "umum" adalah Pemilihan Raya dapat diikuti seluruh Anggota IKM FEB UI yang memiliki hak menggunakan suara. Huruf c. Yang dimaksud dengan asas "bebas" adalah pemilih dapat memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun Huruf d. Yang dimaksud dengan asas "rahasia" adalah suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh pemilih yang bersangkutan. Huruf e.

34 Yang dimaksud dengan asas "jujur" adalah pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Huruf f. Yang dimaksud dengan asas "adil" adalah peserta pemilu dan pemilih menadapatkan perlakuan yang sama, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Huruf a. Huruf b. Huruf c. Huruf d. Huruf e.

35 Huruf f. Huruf g. Huruf h. Pasal 5 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan "Badan Pengawas" merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari 1 (satu) orang perwakilan BEM, 1 (satu) orang perwakilan BPM, 1 (satu) orang perwakilan dari 4 (empat) Himpunan, dan 3 (tiga) orang perwakilan dari publik IKM FEB UI. Ayat (3) Yang dimaksud dengan "Steering Committee" adalah sekumpulan orang yang terdiri dari perwakilan BEM, BPM, dan Himpunan. Pasal 6 Yang dimaksud dengan "sehat jasmani dan rohani" adalah keadaan sehat yang dibuktikan dengan surat kesehatan atau surat keterangan sehat dari dokter, puskesmas, atau rumah sakit yang memenuhi syarat. Cacat tubuh tidak termasuk kategori gangguan kesehatan. Pasal 7 Huruf a. Huruf b.

36 Huruf c. Huruf d. Yang dimaksud dengan "integritas moral yang baik" adalah berkelakuan baik dan dibuktikan dengan surat berkelakuan baik dari BPM. Huruf e. Yang dimaksud dengan "diputihkan" adalah dibebastugaskan secara paksa dari Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan/atau kepanitiaan pada tingkat fakultas dan/atau universitas. Hurut f. Huruf g. Huruf h. Yang dimaksud dengan "cuti kuliah" adalah mahasiswa yang sedang tidak mengikuti kegiatan akademik untuk waktu sekurangkurangnya satu semester. Yang dimaksud dengan "putus studi" adalah mahasiswa yang terancam dikeluarkan atau diberhentikan dari kampus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia karena evaluasi akademik. Huruf i. Huruf j. Yang dimaksud dengan "mendapat dukungan minimal" dibuktikan dengan pengumpulan tanda tangan sesuai dengan jumlah dan tata cara yang ditentukan oleh Panitia Pemira. Huruf k.

37 Huruf l. Huruf m. Huruf n. Pasal 8 Ayat (1) Proses "verifikasi" harus dilakukan dengan cara ilmiah yang valid, seperti metode sampling. Ayat (2) Ayat (3) Pasal 9 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 10 Ayat (1) Ayat (2)

38 Pasal 11 Yang dimaksud dengan "sehat jasmani dan rohani" adalah keadaan sehat yang dibuktikan dengan surat kesehatan atau surat keterangan sehat dari dokter, puskesmas, atau rumah sakit yang memenuhi syarat. Cacat tubuh tidak termasuk kategori gangguan kesehatan. Pasal 12 Huruf a. Huruf b. Huruf c. Huruf d. Yang dimaksud dengan "integritas moral yang baik" adalah berkelakuan baik dan dibuktikan dengan surat berkelakuan baik yang dari BPM. Huruf e. Yang dimaksud dengan "diputihkan" adalah dibebastugaskan secara paksa dari Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan/atau kepanitiaan pada tingkat fakultas dan/atau universitas. Hurut f. Huruf g. Huruf h. Yang dimaksud dengan "cuti kuliah" adalah mahasiswa yang sedang tidak mengikuti kegiatan akademik untuk waktu sekurangkurangnya satu semester. Yang dimaksud dengan "putus studi" adalah mahasiswa yang terancam dikeluarkan atau diberhentikan

39 dari kampus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia karena evaluasi akademik. Huruf i. Huruf j. Yang dimaksud dengan "mendapat dukungan minimal" dibuktikan dengan pengumpulan tanda tangan sesuai dengan jumlah dan tata cara yang ditentukan oleh Panitia Pemira. Huruf k. Huruf l. Huruf m. Huruf n. Pasal 13 Pasal 14 Ayat (1) Yang dimaksud dengan "masa kampanye" adalah kegiatan yang dilakukan oleh Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM yang bersaing untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam pemungutan suara pada Pemira. Ayat (2)

40 Pasal 15 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 16 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Yang dimaksud dengan "integritas moral yang baik" adalah berkelakuan baik dan dibuktikan dengan surat berkelakuan baik dari BPM. Huruf e Yang dimaksud dengan "diputihkan" adalah dibebastugaskan secara paksa dari Lembaga Kemahasiswaan FEB UI dan/atau kepanitiaan pada tingkat fakultas dan/atau universitas. Huruf f Huruf g Huruf h Yang dimaksud dengan "cuti kuliah" adalah mahasiswa yang sedang tidak mengikuti kegiatan akademik untuk waktu sekurangkurangnya satu semester. Yang dimaksud dengan "putus studi" adalah mahasiswa yang terancam dikeluarkan atau diberhentikan dari kampus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas

41 Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia karena evaluasi akademik. Huruf i Huruf j Huruf k Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23

42 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Ayat (1) Huruf a. Yang dimaksud dengan kampanye lisan adalah kampanye yang dilakukan secara lisan dan langsung bertatap muka dengan pemilih. Huruf b. Yang dimaksud dengan kampanye digital adalah kampanye yang dilakukan dengan mengirimkan pesan ataupun gambar lewat media elektronik. Huruf c. Ayat (2) Ayat (3)

43 Pasal 29 Pasal 30 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a. Huruf b. Huruf c. Ayat (3) Ayat (4) Dana Kampanye Peserta Pemira boleh berupa sumbangan dalam bentuk barang dan/atau jasa. Barang dan/atau jasa tersebut harus dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar saat sumbangan itu diterima. Yang dimaksud dengan "harga pasar yang wajar" adalah harga yang dinyatakan sebagai ekuivalen kas apabila barang dan/atau jasa tersebut diuangkan. Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Pasal 31

44 Pasal 32 Pasal 33 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Ayat (1)

45 Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Berita acara dibuat setiap hari selama masa pemungutan suara. Ayat (6) Pasal 40 Ayat (1) Pada saat terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh Panitia Pemira, maka Badan Pengawas Pemira memberikan saran langsung ketika kejadian tersebut terjadi dengan diketahui oleh saksi dari Peserta Pemira yang hadir. Selain itu, saran perbaikan juga disampaikan kembali pada saat evaluasi harian di depan seluruh Panitia Pemira. Ayat (2) Pasal 41 Pasal 42 Panitia Pemira wajib bertanggung jawab dalam memfasilitasi Anggota IKM FEB UI yang berkebutuhan khusus/difabel agar dapat melaksanakan hak konstitusionalnya. Fasilitas yang diberikan harus mendapat persetujuan dari pihak yang bersangkutan.

46 Pasal 43 Ayat (1) Ayat (2) Tidak boleh ada pihak manapun yang melakukan kegiatan penghitungan suara, survei elektabilitas, quick count, dan sebagainya sebelum pemungutan suara resmi berakhir. Ayat (3) Pasal 44 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan "pelanggaran" adalah tindakan yang menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan hukum yang ada, meski tidak menyebabkan kerugian untuk orang lain secara langsung. Yang dimaksud dengan "penyimpangan" adalah suatu aktivitas yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Yang dimaksud dengan "kesalahan" adalah suatu perbuatan melawan hukum, baik karena unsur kesengajaan maupun kelalaian, yang menyebabkan kerugian bagi orang lain dan tidak ada dasar untuk memaafkan perbuatan tersebut. Ayat (3) Yang dimaksud dengan "pelanggaran" adalah tindakan yang menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan hukum yang ada, meski tidak menyebabkan kerugian untuk orang lain secara langsung. Yang dimaksud dengan "penyimpangan" adalah suatu aktivitas yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Yang dimaksud dengan "kesalahan" adalah suatu perbuatan

47 melawan hukum, baik karena unsur kesengajaan maupun kelalaian, yang menyebabkan kerugian bagi orang lain dan tidak ada dasar untuk memaafkan perbuatan tersebut. Ayat (4) Yang dimaksud dengan "pelanggaran" adalah tindakan yang menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan hukum yang ada, meski tidak menyebabkan kerugian untuk orang lain secara langsung. Yang dimaksud dengan "penyimpangan" adalah suatu aktivitas yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Yang dimaksud dengan "kesalahan" adalah suatu perbuatan melawan hukum, baik karena unsur kesengajaan maupun kelalaian, yang menyebabkan kerugian bagi orang lain dan tidak ada dasar untuk memaafkan perbuatan tersebut. Ayat (5) Pasal 45 Ayat (1) Yang dimaksud dengan "pelanggaran" adalah tindakan yang menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan hukum yang ada, meski tidak menyebabkan kerugian untuk orang lain secara langsung. Yang dimaksud dengan "penyimpangan" adalah suatu aktivitas yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Yang dimaksud dengan "kesalahan" adalah suatu perbuatan melawan hukum, baik karena unsur kesengajaan maupun kelalaian, yang menyebabkan kerugian bagi orang lain dan tidak ada dasar untuk memaafkan perbuatan tersebut. Ayat (2) Ayat (3)

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN RAYA PASANGAN KETUA UMUM DAN WAKIL KETUA UMUM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA, ANGGOTA MAJELIS WALI AMANAT UNSUR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/UU BPM FEUI/X/2014

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/UU BPM FEUI/X/2014 UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/UU BPM FEUI/X/2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

Lebih terperinci

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,   KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Nomor: 16/TAP/BPM FF UI/X/2015 Tentang PEMILIHAN RAYA LEMBAGA KEMAHASISWAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016

UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016 UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016 Tentang PEMILU RAYA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA - PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: UNDANG-UNDANG PEMILIHAN WAKIL MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (UU PEMILWA KMFEB UB ) BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Keluarga Mahasiswa

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017. tentang

SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017. tentang SURAT KEPUTUSAN No. 004/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/XI/2017 tentang Tata Tertib Kampanye Peserta Pemilihan Umum Raya Lembaga Kemahasiswaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERWAKILAN MAHASISWA dan KETUA BEM KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERWAKILAN MAHASISWA dan KETUA BEM KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR: /TAP/BPM-KMUP/ /20 TENTANG UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM PSIKOLOGI KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017. KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA

UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN SENAT MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Yang dimaksud dengan : 1) UI adalah Universitas Indonesia BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 2) FF UI adalah Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Ketua Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEUI/VI/2012

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEUI/VI/2012 UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEUI/VI/2012 Tentang : KOMITE AUDIT BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KETETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA No : 16/TAP/BPM FMIPA UI/X/2013 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM RAYA LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013

KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013 KEPUTUSAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR 01/KEP/BLM-FKM/UA/X/2013 TENTANG PEMILIHAN RAYA 2013 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Menimbang:

Lebih terperinci

ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA)

ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA) ATURAN PEMILIHAN UMUM KETUA UMUM COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS (CSSMoRA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Religious Affairs yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN EKSEKUTIF

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Dengan Rahmat Allah SWT Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Dengan Rahmat Allah SWT Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang PERATURAN FAKULTAS EKONOMI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN FAKULTAS EKONOMI NO.3 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No. 006/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/X/2016

SURAT KEPUTUSAN No. 006/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/X/2016 SURAT KEPUTUSAN No. 006/SK/PEMIRA/BPM FMIPA UI/X/2016 tentang Tata Tertib Kampanye Peserta Pemilihan Umum Raya Lembaga Kemahasiswaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/DPM UI/III/2015 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA, UNDANG UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN ANGGOTA SENAT MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMUTUSKAN:

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMUTUSKAN: UNDANG UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN ANGGOTA SENAT MAHASISWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014 KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR:16/TAP/BPM FEBUI/XII/2015

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR:16/TAP/BPM FEBUI/XII/2015 KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR:16/TAP/BPM FEBUI/XII/2015 Tentang SELEKSI ANGGOTA BADAN AUDIT KEMAHASISWAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015 UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015 TENTANG BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI RANCANGAN ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN PERBEKEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA

BUPATI BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA BUPATI BARITO SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO SELATAN,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUSMA FEB UI/XI/2015 Tentang PERUBAHAN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang:

Lebih terperinci

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,   KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA No : 18/TAP/BPM FF UI/X/2013 Tentang TATA TERTIB PEMILIHAN RAYA DAN PANITIA PEMILIHAN UMUM RAYA LLEMBAGA KEMAHASISWAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Badan Perwakilan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMUTUSKAN

Dengan Persetujuan Bersama KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMUTUSKAN UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA KETUA BEM DAN KETUA HMJ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA PENGASIH

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 09/UU/DPM UI/IV/2008 Tentang : BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI [[ BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 14 TAHUN 20112011 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH [LN 2008/51, TLN 4835] BAB XXI KETENTUAN PIDANA Pasal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG top PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. UMUM 1. Dasar

Lebih terperinci

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba No.1892, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Bawaslu Provinsi. Bawaslu Kab/Kota. Panwaslu Kecamatan. Panwaslu Kelurahan/Desa. Panwaslu LN. Pengawas TPS. Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN ANGGOTA

RANCANGAN UNDANG UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN ANGGOTA RANCANGAN UNDANG UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA PRESIDEN MAHASISWA DAN ANGGOTA SENAT MAHASISWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA PENGASIH

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENCALONAN, PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN MAHASISWA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 06/TAP/BPM FMIPA UI/III/13.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 06/TAP/BPM FMIPA UI/III/13. KETETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA No.: 06/TAP/BPM FMIPA UI/III/13 Tentang ATURAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA UNIVERSITAS INDONESIA PERIODE 2013 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Perwakilan Mahasiswa

Lebih terperinci

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/TAP/DPM UI/III/2014 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA 2014

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/TAP/DPM UI/III/2014 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA 2014 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/TAP/DPM UI/III/2014 TENTANG ORIENTASI KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan. No.850, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 20142014

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924]

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] BAB XIX KETENTUAN PIDANA Pasal 202 Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan

Lebih terperinci

Memutuskan : Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM MAHASISWA. BAB I KETENTUAN UMUM

Memutuskan : Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM MAHASISWA. BAB I KETENTUAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2016 DEMA UNS UNIVERSITAS SEBELAS MARET TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA 2015

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2016 DEMA UNS UNIVERSITAS SEBELAS MARET TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA 2015 UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2016 DEMA UNS UNIVERSITAS SEBELAS MARET TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM MAHASISWA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud

Lebih terperinci

Berdasarkan Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,

Berdasarkan Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. UMUM 1. Dasar

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 8 TAHUN 2006 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

Lebih terperinci

ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013

ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 ATURAN PEMILU RAYA KM-ITB 2013 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 PENGERTIAN (1) Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang selanjutnya disebut KM-ITB

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: (1) UI adalah Universitas Indonesia. (2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI. (3) IKM FMIPA UI

Lebih terperinci

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN

Lebih terperinci