III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien di setiap elemen yang berada dalam perusahaan tersebut, baik elemen internal maupun elemen eksternal. Hal tersebut dilakukan agar kualitas performa dari sumberdaya yang ada tetap terjaga. Kaitan antara gaya kepemimpinan dengan budaya organisasi didasarkan atas kenyataan bahwa pemimpin hidup dalam berbagai budaya dan seringkali merupakan instrumen dalam mengkreasi, mengembangkan, dan bahkan merusak budaya. Seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda di setiap organisasi mampu merubah budaya organisasi yang sudah ada. Bahkan pemimpin tersebut kemungkinan mampu menciptakan budaya organisasi yang baru dan memodifikasinya dengan budaya organisasi yang sudah ada sebelumnya. Jika gaya yang diterapkan oleh seorang pemimpin mampu mengubah budaya organisasi ke arah yang lebih baik, maka hal tersebut akan menciptakan variabel-variabel yang menguntungkan bagi organisasi tersebut. Budaya organisasi yang baik akan meningkatkan produktivitas karyawan, menumbuhkan semangat kerja, dan meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan tersebut. Dalam mengenalkan budaya organisasi kepada karyawan, seorang pemimpin harus melalui proses sosialisasi sehingga setiap individu dalam perusahaan tersebut mengetahui, memahami, melaksanakan, serta mempertahankan budaya tersebut. Budaya tersebut nantinya akan diterjemahkan dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan individu dalam bekerja. Gaya kepemimpinan yang penulis teliti adalah gaya kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard (1982) yang terdiri dari empat jenis yaitu telling, selling, participating, dan delegating. Keempat pola perilaku pemimpin tersebut akan mempengaruhi budaya organisasi yang
sudah tertanam pada perusahaan yang akan mempengaruhi semangat kerja, produktivitas, serta rasa memiliki terhadap perusahaan. Pada penelitian ini, penentuan budaya yang dianut oleh perusahaan dilakukan melalui pendekatan terhadap ketujuh karakteristik budaya organisasi yang dikemukakan oleh Robbins (2003) yaitu inovasi dan pengambilan resiko, perhatian terhadap rincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan stabilitas. Secara konseptual, keterkaitan keempat gaya kepemimpinan tersebut terhadap ketujuh karakteristik budaya organisasi dapat dilihat pada Gambar 5. Sementara kerangka pemikiran operasional untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 5. Kerangka Pemikiran Konseptual
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April s/d Mei 2010 di kantor pusat PT Pro Car International Finance, Jakarta. Pemilihan lokasi penelitian tersebut dikarenakan PT Pro Car International Finance merupakan perusahaan swasta yang sedang berkembang ditengah persaingan industri pembiayaan yang semakin ketat. 3.3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan direksi PT Pro Car International Finance dan para karyawan. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan informasi dari literatur, buku, jurnal, skripsi, dan internet. Pengumpulan data primer dilakukan melalui dua cara yaitu: 1. Kuesioner. Para direksi dan karyawan diberikan kuesioner tertutup yang harus mereka isi. Kuesioner tersebut berupa pilihan atas jawaban yang
dibuat dalam bentuk skala Likert. Menurut Rangkuti (1997), kemungkinan jawaban dalam skala Likert tidak sebatas setuju dan tidak setuju, melainkan dibuat dengan kemungkinan jawaban yang lebih banyak yaitu setuju (S), tidak setuju (TS), sangat setuju (SS), dan sangat tidak setuju (STS). 2. Wawancara. Dilakukan kepada karyawan yang dipilih secara acak dan bersifat terbuka sehingga membebaskan responden untuk memberikan jawaban. Wawancara digunakan sebagai sudut pandang yang lain bagi penguatan pengisian kuesioner. 3.4. Populasi Populasi merupakan sekumpulan orang atau subjek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi penelitian tersebut adalah keseluruhan karyawan di kantor pusat PT Pro Car International Finance Jakarta yang saat ini sebanyak ± 50 orang. 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang akan diukur (Umar, 2005). Suryabrata (2003) lebih lanjut menjelaskan ada tiga landasan untuk melihat sejauh mana kemampuan instrumen yang digunakan sebagai alat ukur yaitu: (a) didasarkan pada isinya, (b) didasarkan pada kesesuaiannya dengan konstruknya, dan (c) didasarkan pada kesesuaiannya dengan kriterianya, yaitu instrumen lain yang dimaksud untuk merekam/mengukur hal yang sama. Adapun tahapan dalam pengujian validitas alat ukur (instrumen) adalah sebagai berikut: mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur melakukan uji coba skala alat pengukur tersebut pada sejumlah responden
mempersiapkan tabel tabulasi jawaban dan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yaitu:...(5) Keterangan: r = angka korelasi N = jumlah responden X = skor pertanyaan setiap nomor Y = skor total Angka korelasi yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r product moment. Bila angka korelasi r hit lebih besar dari angka korelasi r tab maka pertanyaan-pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Untuk jumlah responden 30 orang dengan nilai taraf signifikansi alpha (α) sebesar 10 persen, didapat angka kritik tabel korelasi r (r tab ) sebesar 0,323 untuk pertanyaan-pertanyaan pada variabel gaya kepemimpinan (x). Berdasarkan hasil nilai korelasi pada variabel gaya kepemimpinan tersebut, semua pertanyaan dikatakan valid karena keseluruhan nilai korelasi r hit berada di atas nilai r tab. Sementara untuk keseluruhan pertanyaan-pertanyaan pada variabel budaya organisasi (y) juga dinyatakan valid karena nilai korelasi r hit lebih besar dari angka kritik tabel korelasi r (r tab ) sebesar 0,317. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas untuk variabel gaya kepemimpinan (x) dan budaya organisasi (y) dapat dilihat pada Lampiran1. Uji reliabilitas merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama dalam waktu yang relatif berlainan (Umar, 2005). Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan suatu hasil pengukuran yang relatif konstan walaupun pengukuran dilakukan lebih dari satu kali. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah teknik Cronbach s
Alpha dengan bantuan software SPSS versi 14.0. Teknik Cronbach s Alpha tersebut dapat dirumuskan seperti berikut ini:...(6) Keterangan: r 11 k 2 σ b 2 σ t = koefisien reliabilitas = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir = varian total Sebuah variabel dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,6. Dari keempat variabel gaya kepemimpinan (x) dan ketujuh variabel budaya organisasi (y), keseluruhannya dikatakan baik dikarenakan nilai Cronbach s Alpha yang berada diantara 0,667 s/d 0,920 (lebih besar dari 0,6). Untuk lebih jelasnya, keseluruhan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2. 3.5.2 Perumusan Hipotesa Hipotesa merupakan preposisi (pernyataan tentang suatu konsep) yang belum teruji kebenarannya. Dalam penelitian ini, hipotesa yang digunakan adalah hipotesa kausal. Hipotesa kausal adalah hipotesa yang menyatakan ada eksistensi (ada / tidaknya), atau perubahan suatu variabel (dependent variable) yang diakibatkan oleh variabel lain (independent variable). Variabel dependen pada penelitian ini adalah variabel budaya organisasi (y) yang diukur melalui komponen faktor-faktor internal perusahaan dengan variabel latennya terdiri dari: y 1 y 2 = inovasi dan pengambilan resiko = perhatian terhadap rincian y 3 = orientasi hasil y 4 = orientasi orang y 5 y 6 = orientasi tim = keagresifan y 7 = stabilitas
Sementara yang menjadi variabel independennya adalah gaya kepemimpinan (x) yang kemudian dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Gaya kepemimpinan telling (x 1 ) dengan variabel indikatornya terdiri dari: 1= Pimpinan membuat keputusan sendiri 2= Pimpinan menghindari hubungan diluar pekerjaan 3= Pimpinan tidak mentoleransi perasaan karyawan 4= Pimpinan membuat pekerjaan tidak menyenangkan 5= Pimpinan berkata sesuatu yang melukai perasaan 2. Gaya kepemimpinan selling (x 2 ) dengan variabel indikatornya terdiri dari: 1= Menyampaikan ide agar karyawan mengetahui 2= Memberitahu fungsi dan perannya 3= Mempertahankan standar prestasi kerja dengan pasti 4= Menjaga hubungan yang ramah dan perhatian 5= Mendorong dan memotivasi kerja 3. Gaya kepemimpinan participating (x 3 ) dengan variabel indikatornya terdiri dari: 1=Memberi petunjuk dalam berhubungan dengan lingkungan 2= Mempertimbangkan pendapat karyawan 3= Pimpinan menyertakan karyawan dalam pemecahan masalah 4= Pimpinan menghormati perasaan 5= Membuat tenang jika didekatnya 4. Gaya kepemimpinan delegating (x 4 ) dengan variabel indikatornya terdiri dari: 1= Mempercayai setiap keputusan yang diambil karyawan 2= Pengambilan keputusan bersama-sama 3= Menugaskan langsung kerja kepada karyawannya 4= Bekerja tanpa pengarahan 5= Kurang tegas
Secara struktural, kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 7. Model Struktural Gaya Kepemimpinan terhadap Budaya Organisasi
Mengacu pada gambar struktural tersebut dapat dirumuskan beberapa hipotesa yang dibagi menjadi dua kelompok besar. Untuk analisis regresi linier sederhana, hipotesanya adalah: H 0 : Gaya kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi H a :Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi Kemudian untuk analisis regresi linier berganda, hipotesanya adalah: H 0 1: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi inovasi dan pengambilan resiko H a 1: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi inovasi dan pengambilan resiko H 0 2: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi perhatian terhadap rincian H a 2: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi perhatian terhadap rincian H 0 3: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi orientasi hasil H a 3: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi orientasi hasil H 0 4: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi orientasi orang H a 4: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi orientasi orang
H 0 5: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi orientasi tim H a 5: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi orientasi tim H 0 6: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi keagresifan H a 6: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi keagresifan H 0 7: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi stabilitas H a 7: Gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap budaya organisasi stabilitas 3.5.3 Pengolahan Data Tahapan kerja pengolahan data pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: (1) memberikan nilai skor pada masingmasing jawaban responden, (2) memindahkan data berupa nilai skor dari kuesioner ke lembar tabulasi, (3) menghitung nilai total dan ratarata masing-masing variabel, dan (4) memindahkan data tersebut ke lembaran kerja untuk diolah dan dianalisa. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer menggunakan software Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 14.0.