MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

PENGARUH PERILAKU MAHASISWA DAN CITRA LEMBAGA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG. Ajat Sudrajat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO. Jurusan Manajemen ABSTRAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

ELEMEN EKUITAS MEREK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

Harry Christian Barus

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Hal 1-10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP CITRA DEPARTMENT STORE (STUDI PADA TRONA DEPARTMENT STORE KOTA JAMBI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

Transkripsi:

PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA Oleh : R. NENY KUSUMADEWI *) e-mail : kusumadewi.neny@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada PT. Fortuna Motor Majalengka. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan verifikatif. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan analisis datanya adalah korelasi, determinasi, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian untuk kesadaran merek dan asosiasi merek termasuk dalam kategori baik. Untuk keputusan pembelian termasuk dalam kategori sangat baik. Secara parsial bahwa hubungan kesadaran merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara simultan kesadaran merek dan asosiasi merek bepengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Kata kunci: Kesadaran Merek, Asosiasi Merek dan Keputusan Pembelian *) Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kebutuhan sarana transportasi terutama sepeda motor menjadi peluang bagi para pelaku bisnis sepeda motor Indonesia untuk meningkatkan keuntungan perusahaan melalui berbagai cara strategi untuk dapat meraih penjualan yang maksimal dari tiap perusahaan sepeda motor karena kebutuhan konsumsi dari sepeda motor yang terus meningkat. Hal ini merupakan sebuah peluang bagi perusahaan yang menawarkan sepeda motor untuk meningkatkan angka penjualannya dengan berbagai cara. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Menurut Engel (1994) dalam Sangadji dan Sopiah 6) (2013:7) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sikap yang positif atas merek dapat menciptakan rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembeliannya. 125

Setiap perusahaan akan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan lebih selektif. Salah satu strategi bauran pemasaran adalah strategi. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand merupakan suatu yang menjadi salah satu perhatian dan pertimbangan konsumen dalam memutuskan membeli perusahaan. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler 5) (2009:258), Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Untuk mengenal suatu selain dengan merek, dan untuk memberikan atau bahkan meningkatkan fungsi merek maka diperlukan menanamkan kesadaran merek atau keberadaan merek dalam ingatan konsumen, dengan tujuan membedakan satu dengan yang lain atau pesaing. Dengan adanya keberadaan merek dalam ingatan konsumen,maka yang diharapkan konsumen lebih mengerti akan merek, tetapi dengan berjalannya waktu konsumen juga akan ingin lebih mengerti mengenai hal mengenai merek, karena merek hanya suatu identitas, yang lebih penting adalah mengenai nilai dan kualitas yang ada pada tersebut untuk pemenuhan kebutuhan konsumen yang diharapkan. Begitupula mengenai asosiasi merek (Brand Association) yang akan berdampak pada citra perusahaan. Konsumen akan mengaitkan sebuah dengan perusahaan yang memsinya. Asosiasi merek menjadi sarana yang baik untuk mengkomunikasikan kualitas yang dapat dipercaya. Salah satu merek sepeda motor yang digemari oleh sebagian besar masyarakat sekarang ini adalah merek Yamaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut Yamaha selalu menciptakan penemuan penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar nya tetap laku. Pesaing terdekatnya yaitu Honda terus menerus berusaha mempertahankan pangsa pasar yang telah dimilikinya. Produsen motor Yamaha harus memikirkan strategi-strategi yang menarik untuk merebut pasar mereka dan mengambil posisi Honda sebagai market leader sepeda motor nasional yang terus disandang oleh Honda. Selama sepuluh tahun Yamaha bersaing dengan Honda untuk menguasai pasar sepeda motor di Indonesia, dalam.beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran positif dimana market share penjualan motor Honda terus menurun sedangkan Yamaha meningkat, tetapi pada tahun tahun terakhir yaitu tahun 2013 Yamaha mengalami penurunan market share yang cukup drastis. Di kota Majalengka terdapat banyak distributor Yamaha, salah satunya yaitu PT. Fortuna Motor Majalengka. Selain menjual sepeda motor Yamaha, PT. Fortuna Motor Majalengka juga membuka bengkel dan menjual spare part sepeda motor. Target pencapaian penjualan motor yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka, sebagian besar bisa memenuhi target setiap bulan nya Target penjualan tidak tercapai terbesar adalah pada bulan Nopember yaitu hanya bisa menjual sebanyak 133 unit dari target 140 unit atau hanya memenuhi 95% dari target. Beda halnya dengan bulan Maret, terjadi pencapaian target yang cukup tinggi yaitu bisa menjual sebanyak 165 unit dari target 130 unit atau bisa memenuhi 126,92% dari target. Pada 126

bulan ini perusahaan mengadakan promo yang cukup menarik dengan mengadakan undian hadiah, adanya cash back yang cukup besar dan juga adanya potongan angsuran. Hal itu dikarenakan pada bulan Maret perusahaan merayakan hari jadi nya perusahaan. Berdasarkan hasil uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 2. Bagaimana pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 3. Bagaimana pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Pemasaran Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma 1) (2007:4) pemasaran sosial dapat didefinisikan bahwa : Marketing adalah proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi need dan want melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa. Tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Kepuasan pelanggan bergantung pada kinerja dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli. Pelanggan yang merasa puas akan membeli kembali, dan mereka akan memberitahu yang lain tentang pengalaman baik mereka dengan tersebut. Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma 1) (2007:4) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu product (), place (tempat), promotion (promosi), price (harga), people (harga), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Menurut Kotler 4) (2003) diterjemahkan oleh Molan (2005 : 69) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan 127

keinginan atau kebutuhan. Brand adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah yang penggunaanya pada saat ini sudah sangat meluas. Menurut Aaker dalam Sangadji dan Sopiah 6) (2013:322) yang menyebutkan bahwa merek adalah sebagai berikut : merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti logo,cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau penjual tertentu yang mampu membedakannya dari barang barang yang dihasilkan oleh para kompetitor. Kesadaran Merek (Brand Awareness) Menurut Aaker dalam Tjiptono 9) (2005:40), kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori tertentu. Dimensi Kesadaran Merek Menurut Aaker dalam Tjiptono 9) (2005:40) dimensi kesadaran merek adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen dengan indikator indikatornya sebagai berikut : 1. Posisi merek dalam ingatan konsumen 2. Kemampuan mengenali ikon (duta) 3. Kemampuan mengingat promo 4. Kemampuan mengenali varian 5. Kekhasan merek yang membuat beda Asosiasi Merek (Brand Association) Menurut Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69), asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Dimensi Asosiasi Merek Menurut Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69). Dimensi asosiasi merek terdiri dari dua dimensi yaitu : 1. Dimensi brand sebagai pencitraan merek dengan indikator indikatornya sebagai berikut : Merek, Kualitas, Fitur/gaya, Desain. 2. Dimensi brand sebagai suatu organisasi/perusahaan dengan indikator indikatornya sebagai berikut : Kredibitas perusahaan, Orientasi perusahaan, Kesuksesan perusahaan, Inovasi perusahaan. Keputusan Pembelian Menurut Kotler 5) (2009:184) keputusan pembelian adalah proses yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tahap tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan Menurut Kotler 5) (2009:184) bahwa tahapan proses pembelian suatu bila digambarkan berbentuk sebagai berikut : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan pembelian, Perilaku pasca. Kerangka Pemikiran Sebelum melakukan pembelian suatu barang, konsumen pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan, begitu pula dalam hal pemilihan kendaraan roda dua (motor). Ada berbagai maacam pilihan motor yang ditawarkan. Konsumen dapat memberikan penilaian terhadap suatu seperti pada motor Yamaha, motor ini dicitrakan oleh konsumen sebagai motor yang disi untuk orang yang ingin tampil gaya, gaul, percaya diri dan mewah. Dalam strategi pemasaran tersebut, terdapat strategi bauran pemasaran yang menempatkan komposisi terbaik dari 128

keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam bauran pemasaran terdapat tujuh komponen. Komponen komponen tersebut yaitu:, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses. Untuk mengenal suatu selain dengan merek, dan untuk memberikan atau bahkan meningkatkan fungsi merek maka diperlukan menanamkan kesadaran merek dalam ingatan konsumen, dengan tujuan membedakan satu dengan yang lain atau - pesaing. Menurut Aaker dalam Tjiptono 9) (2005:40) dimensi kesadaran merek adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen dengan indikator indikatornya sebagai berikut : 1. Posisi merek dalam ingatan konsumen 2. Kemampuan mengenali ikon (duta) 3. Kemampuan mengingat promo 4. Kemampuan mengenali varian 5. Kekhasan merek yang membuat beda Menurut Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69). Dimensi asosiasi merek terdiri dari dua dimensi yaitu : 1. Dimensi brand sebagai pencitraan merek dengan indikator indikatornya sebagai berikut : merek, kualitas, fitur/gaya dan desain. 2. Dimensi brand sebagai suatu organisasi/perusahaan dengan indikator indikatornya sebagai berikut : Kredibitas perusahaan, orientasi perusahaan, kesuksesan perusahaan dan inovasi perusahaan. Kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian. Keputusan pembelian menurut Kotler 5) (2009:184) keputusan pembelian adalah proses yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Adapun paradigma dalam penelitian ini ditunjukkan dalam gambar berikut: X1 X2 Ryx ρyx ρyx Gambar Paradigma Penelitian Keterangan : ρyx 1 : Variabel Kesadaran Merek (X 1 ) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) ρyx 2 : Variabel Asosiasi Merek (X 2 ) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) Ryx 1 x 2 : Hubungan variabel Kesadaran Merek (X 1 ) dan Asosiasi Merek (X 2 ) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) ρyε : Pengaruh variabel lain terhadap Keputusan Pembelian (Y) ε : Variabel yang berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) tetapi tidak diteliti oleh penulis. ε Y ρ y 129

Hipotesis Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 7) (2010:84) mengemukakan bahwa Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara yaitu sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh kesadaran merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka. H2 : Terdapat pengaruh asosiasi merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka. H3 : Terdapat pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengujian instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas data, sedangkan analisis data menggunakan koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk uji parsial, dan uji F untuk uji simultan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kesadaran Merek Pada PT. Fortuna Motor Majalengka Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel kesadaran merek, diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar 1309. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai kesadaran merekpada PT Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor merek Yamaha. Kesadaran merek pada PT Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: apabila diminta untuk menyebutkan merek sepeda motor, Yamaha merupakan merek pertama yang muncul dibenak konsumen, konsumen dapat mengenali ikon (duta) sepeda motor Yamaha saat ini, sepeda motor Yamaha memberikan promo yang menarik, ketika diminta menyebutkan varian sepeda motor Yamaha, konsumen bisa menyebutkan langsung, sepeda motor Yamaha memiliki ciri ciri/kekhasan tertentu yang membuat konsumen dapat mengenalinya/membedakannya dari merek sepeda motor lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka tinggi. Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Aaker dalam Tjiptono 9) (2005), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesadaran merek adalah faktor kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen. Asosiasi merek Pada PT. Fortuna Motor Majalengka Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel asosiasi merek, diperoleh total untuk seluruh item pernyataan sebesar 2130. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: merek sepeda motor Yamaha mudah dikenal menurut pengguna konsumen sepeda motor 130

Yamaha, sepeda motor Yamaha merupakan yang berkualitas dalam kecepatan dan mempunyai daya tahan mesin yang tinggi, sepeda motor Yamaha mempunyai fitur/gaya yang sesuai dengan kebutuhan konsumen seperti bentuk dan striping yang bagus, sepeda motor Yamaha disi oleh perusahaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi (terpercaya), sepeda motor Yamaha disi oleh perusahaan yang berorientasi dengan memperhatikan keinginan konsumen, sepeda motor Yamaha disi oleh perusahaan yang sukses, perusahaan sepeda motor Yamaha memiliki inovasi yang mampu bersaing. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor menyimpulkan bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka memiliki asosiasi merek yang tinggi. Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi asosiasi merek adalah faktor merek sebagai reputasi pencitraan merek dan juga merek sebagai suatu organisasi/perusahaan. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor menyimpulkan bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka memiliki asosiasi merek yang tinggi. Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian, diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar 1895. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: Konsumen memiliki kebutuhan akan sepeda motor, kebutuhan akan sepeda motor membuat konsumen berusaha mencari informasi lebih lanjut, setelah mendapatkan informasi, konsumen memilih bahwa sepeda motor Yamaha lebih baik daripada merek lain, harga sepeda motor sesuai dengan keadaan pasaran, pembelian didasari dorongan dari pihak intern/keluarga, pengambilan inisiatif akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, penilaian terhadap sepeda motor Yamaha di PT Fortuna Motor Majalengka dirasakan setelah melakukan pembelian sepeda motor tersebut. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor Yamaha menyimpulkan bahwa keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi. Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Kotler 5) (2009:184), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembelian adalah faktor pengenalan masalah, faktor pencarian informasi, faktor evaluasi alternatif, faktor keputusan pembelian dan faktor perilaku pasca pemebelian. Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Hasil penelitian variabel kesadaran merek terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan kesadaran merek sebesar 0,210, maka keeratan hubungan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian termasuk ke dalam kategori korelasi lemah yaitu berada pada interval koefisien antara 0,20 0,399 dan bernilai positif. Kesadaran merek mempunyai pengaruh sebesar 4,41%. Dengan 131

probabilitas signifikansi variabel kesadaran merek memiliki nilai 0,070> 0,05 dan nilai t hitung < t tabel yaitu sebesar 1,847< 1,981. Berarti Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek mempunyai pengaruh terhadap peningkatan keputusan pembelian meskipun tidak terlalu siginifikan pada PT Fortuna Motor Majalengka. Sehingga tetap perlu adanya peningkatan kesadaran merek untuk mendukung peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Moto Majalengka. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini, variabel kesadaran merek diukur dalam satu hal yaitu kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen. Hasil penelitian ini mendukung pendapat St. Sudomo 8) (2013), yang menyatakan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Pengaruh Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Hasil penelitian variabel asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian asosiasi merek sebesar 0,312, maka keeratan hubungan antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian termasuk ke dalam kategori korelasi lemah yaitu berada pada interval koefisien antara 0,20 0,399 dan bernilai positif. Asosiasi merek mempunyai pengaruh sebesar 9,73%. Dengan probabilitas signifikansi variabelasosiasi merekmemiliki nilai 0,009< 0,05 dan nilai t hitung < t tabel yaitu sebesar 2,685 > 1,981. Berarti Ho diolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dapat dibuktikan kebenarannya. Dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fadli dan Qomariah 2) (2007), dalam penelitiannya menyatakan bahwa asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Kesadaran Merek dan Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Hasil penelitian variabel kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel kesadaran merek dan asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan koefisien korelasi antara kesadaran merek (X1) dan asosiasi merek (X2) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,381. Koefisien tersebut memiliki keeratan hubungan yang lemah, karena terletak pada kategori antara 0,20 0,399. Kesadaran merek dan asosiasi merek mempunyai pengaruh sebesar 14,52% dan sisanya 85,48% (100% - 14,52%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini diantaranya persepsi kualitas, persepsi nilai, kepercayaan atas merek, brand image dan lain-lain. Hasil Uji F di atas, diperoleh sig. 0,008 lebih kecil dari probabilitas 0,05 132

atau 0,008> 0,05dan nilai F hitung > F tabel yaitu sebesar 5,172> 3,142 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kesadaran merek dan asosiasi merek berpengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini penelitian dapat dibuktikan kebenarannya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh St. Sudomo 8) (2013) yang menunjukkan bahwa ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek berpengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat digambarkan seperti berikut : (X1) (X2) 14,52% % 4,41% 9,73% 85,48% Gambar Hasil Pembahasan Koefisien Determinasi Keterangan : X1 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 4,41% artinya, kesadaran merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 4,41% X2 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 9,73% artinya, asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 9,73% ε (Y) X1, X2 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 14,52% artinya kesadaran merek dan asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 15,52% ε terhadap Y : Menghasilkan angka 85,48%, yang artinya variabel variabel lain yang tidak diteliti mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 85,48%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada PT. Fortuna Motor Majalengka mengenai Pengaruh Kesadaran Merek dan Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian, serta melihat hasil analisis data, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesadaran Merek dinyatakan tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal posisi merek dalam ingatan konsumen, kemampuan konsumen dalam mengenali ikon (duta), kemampuan konsumen dalam mengingat promo dan kemampuan konsumen dalam mengenali varian serta kekhasan merek yang membuat beda yang baik. 2. Asosiasi Merek dinyatakan tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal merek, kualitas, fitur/gaya, desain, kredibilitas perusahaan, orientasi perusahaan, kesuksesan perusahaan dan inovasi perusahaan yang bagus. 3. Keputusan Pembelian dinyatakan sangat tinggi menurut pengguna 133

konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikatorindikator dalam hal kebutuhan akan barang konsumen, mencari informasi dari berbagai sumber, proses evaluasi keputusan akan barang, harga, keluarga, pengambilan inisiatif dan penilaian konsumen. 4. Kesadaran merek berpengaruh positif tetapi tidak secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Sehingga tetap perlu adanya peningkatan kesadaran merek untuk mendukung peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. Dalam penelitian ini, variabel kesadaran merek diukur dalam satu hal yaitu kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen. 5. Asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, semakin tinggi tingkat asosiasi merek maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. 6. Kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: 1. Dari aspek kesadaran merek diharapkan PT Fortuna Motor Majalengka lebih meningkatkan intensitas pengenalan serta pengingatan kembeli informasi tentang sepeda motor Yamaha mulai varian, media iklan yang digunakan, dan slogan sepeda motor Yamaha. Pihak PT Fortuna Motor Majalengka dapat menyelenggarakan kegiatan atau event tertentu seperti kegiatan outdoor, seperti mengadakan touring atau perlombaan balap sepeda motor agar konsumen dapat semakin mengenali dan mengingat varian, slogan, iklan dan segala informasi tentang sepeda motor Yamaha. 2. Dari aspek asosiasi merek diharapkan PT Fortuna Motor Majalengka tetap menjaga reputasi/citra perusahaan dengan baik, karena itu akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen. 3. Dari aspek keputusan pembelian, hendaknya masyarakat/ konsumen membeli sepeda motor sesuai dengan kebutuhan. Sebelum melakukan pembelian alangkah baiknya konsumen mencari informasi terlebih dahulu dari berbagai sumber mengenai kelebihan/kekurangan serta harga dari barang tersebut kemudian di evaluasi apakah barang tersebut cocok atau tidak. Setelah semuanya telah di teliti diharapkan agar konsumen merasa puas atas keputusan pembelian nya. DAFTAR PUSTAKA 1. Buchari Alma, (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta. 2. Fadli dan Qomariah Inneke. 2008. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 1 No. 2 Mei 2008. 134

3. Kartono.2007. Analisis Elemen-elemen Ekuitas Merek Produk Minyak Pelumas Motor Merek Enduro 4T (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang), Karya Ilmiah, Universitas Negeri Semarang, 4. Kotler, Philip 2003. Manajemen Pemasaran Edisi kesebelas. Jilid 2. Terjemahan oleh Benyamin Molan. 2005. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia. 5. Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, 2009. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan, Edisi ke-13 jilid 1). Jakarta: PT. Penerbit Erlangga. 6. Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI. 7. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. 8. St. Sudomo. (2013). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen Pepsodent Di Kabupaten Bantul), JBMA Vol. I, No. 2, Februari 2013 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Yogyakarta 9. Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi 135