BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

PENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa asing masuk ke Indonesia yang memperketat persaingan dunia usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan pasar otomotif khususnya mobil di Asean terus meningkat.

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini semakin mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan kinerja pembiayaan di tahun yang lalu.

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan kelas menengah dan perluasan basis ekonomi merupakan dua

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi

Gambar 1. Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB I PENDAHULUAN. yang dibawahi oleh PT. Astra Internasional (TSO) salah satu diantaranya. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai jenis dan merek mobil yang membanjiri Indonesia salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produk otomotif yang beragam jenis dan variasi yang ditawarkan di

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia

BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh. atau kegiatan membutuhkan modal untuk membayar usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Investasi saat ini menjadi sebuah pilihan yang wajar, karena inflasi yang

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil terkenal di dunia membuka (kembali)

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. dari sekedar usaha untuk dapat menciptakanright experience pada suatu merek.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),

BAB I PENDAHULUAN. mampu dari segi finansial dan secara otomatis telah meningkatkan daya beli

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat,

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. pergeseran persepsi mengenai mobil sebagai suatu icon yang menandakan suatu

I. PENDAHULUAN. Di lingkungan industri otomotif, bisnis sepeda motor memiliki. tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Selama tiga tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang mereka hasilkan. Adapun faktor yang menjadi alasan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Angka Penjualan Kendaraan Beroda Empat Country Passenger Commercial Vehicles Vehicles

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB I PENDAHULUAN. terhadap hasil kerja yang berkualitas tinggi, merupakan salah satu faktor penentu dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%, dari 318.904 unit di tahun 2006 hingga mencapai 1.065.557 unit di tahun 2012. Saat krisis global melanda pada 2008-2009 pun industri otomotif dan komponennya tumbuh positif di saat beberapa industri manufaktur melambat. Gambar 1.1 : Grafik Penjualan Mobil di Indonesia Sumber : data Gaikindo (2000-2012) Di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif terbesar bersama dengan Thailand dan Malaysia. Tahun 2010, Indonesia menguasai 30,6% dari total penjualan mobil di ASEAN, yaitu sebanyak 764.710 unit mobil, di bawah Thailand yang menguasai 32%, dengan penjualan sebanyak 800.357 unit mobil. Sedangkan Malaysia di posisi ketiga dengan pangsa pasar 12

24,2% yang mencatat angka penjualan sebanyak 605.156 unit di pasar dalam negerinya. Selama 2005-2009, investasi di sektor otomotif telah mencapai Rp 6 triliun. Ke depannya, sektor ini masih menarik minat para produsen otomotif untuk melakukan ekspansi dan investasi. Dalam dua tahun ke depan, beberapa produsen otomotif di antaranya PT Hino Motor Manufacturing, PT Garuda Mataram Motor (ATPM Volkswagen), PT Astra Daihatsu Motor, dan PT Geely Mobil Indonesia, akan meningkatkan kapasitas produksinya. Investasi yang dibutuhkan untuk ekspansi tersebut diperkirakan mencapai US$ 231 juta. Meningkatnya kapasitas produksi otomotif tersebut didukung oleh pertumbuhan pasar domestik, membaiknya daya beli masyarakat, serta suku bunga yang masih stabil. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penjualan mobil di Indonesia. Inflasi dan suku bunga merupakan faktor yang paling sensitif terhadap penjualan otomotif karena pengaruhnya terhadap daya beli dan permintaan masyarakat/konsumen. Jika dilihat dari dukungan pembiayaan, industri otomotif sangat didukung oleh tumbuhnya industri pembiayaan (multifinance). Dukungan industri multifinance sangat lah penting, mengingat 80% dari pembelian otomotif dilakukan melalui jasa multifinance. Sementara itu, sekitar 90% pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh perusahaan multifinance merupakan pembiayaan otomotif. 13

Suku bunga yang ditawarkan perusahaan multifinance masih relatif rendah. Ke depannya diperkirakan suku bunga multifinance masih cukup stabil seiring dengan perkiraan kenaikan BI rate yang tidak terlalu besar serta likuiditas yang masih memadai. Penjualan mobil 2013 diproyeksikan menyentuh angka 1,1 juta unit dengan beroperasinya pabrik baru Nissan, Honda dan Daihatsu. Berbagai kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia, seperti kenaikan uang muka kredit kendaraan bermotor (loan to value/ltv), kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif tenaga listrik (TTL), serta persaingan dan kondisi ekonomi domestik maupun global akan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian industri otomotif di tahun mendatang. Gambar 1.2 : Grafik Penjualan Daihatsu di Indonesia Sumber : data Gaikindo, data internal perusahaan (2003-2012) Penjualan Daihatsu di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Dalam tujuh tahun terakhir penjualan unit Daihatsu meningkat sekitar 456%, dari 35.717 unit di tahun 2006 menjadi 162.742 unit di tahun 2012. Hal 14

tesebut didukung oleh iklim ekonomi yang baik, khususnya dalam industri otomotif, dan juga strategi yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu prestasi yang berhasil diraih Daihatsu pada tahun 2009 adalah keberhasilan meningkatkan pangsa pasarnya di urutan kedua dengan perolehan pangsa pasar sebesar 15,9%. Pada tahun sebelumnya, posisi Daihatsu di pasar mobil nasional masih di peringkat ke-3 dengan kepemilikan pangsa pasar sebesar 13,0%. Tabel 1.1 : Market Share Penjualan Mobil di Indonesia Sumber : data Gaikindo, data internal perusahaan (2007-2012) Adapun keberhasilan Daihatsu didukung oleh adanya sinergi dengan perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, yaitu Toyota. Sejak tahun 2004 Daihatsu dan Toyota menciptakan produk kolaborasi, yang masing-masing dinamai dengan Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza. Kemudian pada 2007 dengan produk kolaborasi Daihatsu Terios dan Toyota Rush. Disamping itu pertumbuhan Daihatsu juga didukung oleh adanya produk baru pada tahun 2008 yaitu Daihatsu Granmax, walaupun kontribusi penjualan terbesar masih disumbangkan oleh Daihatsu Xenia. 15

Gambar 1.3 : Milestones Produk Daihatsu di Indonesia Sumber : company profile Daihatsu Masih besarnya potensi pasar otomotif di Indonesia yang didukung oleh meningkatnya daya beli masyarakat dan ditandai oleh investasi serta ekspansi yang dilakukan oleh produsen otomotif, membuat mereka saling berlomba-lomba untuk dapat mengambil pangsa pasar. Berbagai inovasi produk dan strategi pemasaran pun dijalankan. Berdasarkan tabel 1.1, market share Daihatsu terus mengalami peningkatan sejak 2007-2009, namun pada 2010-2012 terus mengalami penurunan, bahkan di tahun 2012 turun menjadi 14,7%. Hal tersebut membuktikan bahwa kompetitor tidak hanya diam dan terus pro-aktif untuk dapat merebut pangsa pasar. Dengan demikian tantangan Daihatsu ke depan lebih berat, yaitu bagaimana perusahaan dapat mempertahankan market share dan terus meningkatkannya sehingga dapat mencapai sustainable growth. Apakah strategi perusahaan sudah efektif dan berjalan dengan baik? Bagaimana strategi kolaborasi Daihatsu-Toyota dapat meningkatkan penjualan Daihatsu untuk mencapai sustainable growth? 16

1.2 Rumusan Masalah Selama tujuh tahun terakhir Daihatsu berhasil meningkatkan penjualannya sekitar 456% serta meningkatkan pangsa pasar sebesar 9,6%, Keberhasilan Daihatsu dalam meningkatkan pangsa pasarnya di urutan kedua dengan perolehan pangsa pasar sebesar 15,9% pada tahun 2009 bukan merupakan perjalanan yang mudah. Banyak rintangan yang dihadapi oleh perusahaan, mulai dari krisis global yang melanda pada tahun 2008-2009, pembenahan infrastruktur perusahaan, memperkuat brand image, meningkatkan investasi, memperluas jaringan distribusi, inovasi produk sampai dengan menjalankan strategi kolaborasi Daihatsu-Toyota. Gambar 1.4 : Grafik Penjualan dan Market Share Daihatsu di Indonesia Sumber : data Gaikindo, data internal perusahaan (2003-2010) Namun, perjalanan Daihatsu tidak selesai sampai di situ, tantangan ke depan lebih berat, yaitu bagaimana Daihatsu dapat menghadapi para kompetitornya yang juga cukup pro-aktif dalam mempertahankan dan terus berusaha meningkatkan pangsa pasarnya. Indikasi tersebut dapat dilihat pada terus 17

menurunnya market share Daihatsu mulai tahun 2010-2012, dan terus naiknya market share kompetitor Daihatsu, yaitu Mitsubishi yang berada di urutan ke-3 dengan market share 13,5% dan Suzuki yang berada di urutan ke-4 dengan market share 11,2%. Salah satu pendukung keberhasilan Daihatsu adalah adanya sinergi dengan perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, yaitu Toyota. Hal tersebut diprediksi dapat menjadi salah satu fondasi yang cukup kuat bagi Daihatsu untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan posisinya di pasar otomotif di Indonesia. Dengan demikian, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu bagaimana strategi kolaborasi Daihatsu-Toyota dapat meningkatkan penjualan Daihatsu untuk mencapai sustainable growth? Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu : a. Penelitian ini terfokus pada PT Astra Daihatsu Motor, selaku ATPM atau produsen Daihatsu di Indonesia, dan PT Astra International, Tbk Daihatsu Sales Operation, selaku distributor tunggal Daihatsu di Indonesia b. Strategi perusahaan yang dievaluasi adalah strategi kolaborasi Daihatsu- Toyota 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini, yaitu: Evaluasi strategi kolaborasi Daihatsu-Toyota dalam meningkatkan penjualan Daihatsu untuk mencapai sustainable growth 18

1.4 Manfaat Penelitian Secara akademis, penelitian ini bermanfaat dalam: a. Memberikan pemahaman dan gambaran yang jelas mengenai tantangan dan prospek industri otomotif di Indonesia b. Memberikan pemahaman dalam penerapan teori manajemen strategi di perusahaan Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan (Daihatsu) dalam: Mengevaluasi strategi yang dijalankan sehingga perusahaan dapat mencapai sustainable growth 19

1.5 Framework of Analysis Berikut adalah framework of analysis penelitian ini: Gambar 1.5 : Framework of Analysis 20