Subsidi BBM pada APBN. Komposisi Subsidi pada APBN 55% 50% 44% 44% 43% 35% 33% 33% APBN APBN LKPP LKPP LKPP APBN. Perkembangan Subsidi BBM ( )

dokumen-dokumen yang mirip
Pengendalian Konsumsi BBM Bersubsidi

BEBAN SUBSIDI BBM DALAM APBN TAHUN 2013

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

patokan subsidi (Mean of Pajak BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI Biro

APAKAH SUBSIDI BBM BEBAN BERAT BAGI APBN?

Gambar 1. Rata-rata Proporsi Tiap Jenis Subsidi Terhadap Total Subsidi (%)

KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013

REALISASI BELANJA NEGARA SEMESTER I TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

PENYERAPAN ANGGARAN DALAM APBN

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012

SUBSIDI PUPUK DALAM RAPBN-P 2014

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI SAL DALAM RAPBN I. Data SAL

Simulasi Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) tahun 2014

F A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran

2013, No makro yang disertai dengan perubahan kebijakan fiskal yang berdampak cukup signifikan terhadap besaran APBN Tahun Anggaran 2013 sehingg

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

PERAN APBN-P 2014 TERHADAP DISKUSI INDEF 20 MEI 2014

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN DALAM APBN

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2012

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

faktor yang dimiliki masing-masing negara, antara lain sistem ekonomi, kualitas birokrasi. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

Subsidi dan Tata Kelola Keuangan Negara: Inefektif dan Manipulatif

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

Mandatory Spending, SAL dan Kelebihan Pembiayaan (overfinancing) APBN

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM. diperbaharui, atau perbahuruannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)

Mengapa Harga BBM Harus Naik?

JIKA SUBSIDI BBM DIPATOK RP PER LITER

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia

Copyright BPH Migas 2014, All Rights Reserved

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

PENERAPAN PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN UU NOMOR 28 TAHUN 2009 TERKAIT BBM BERSUBSIDI

PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA. David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

PENELAAHAN BESARAN SUBSIDI BIODIESEL. Agus Nurhudoyo

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Uka Wikarya. Pengajar dan Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat,

PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2015

215/PMK.03/2010 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK, BAHA

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

10JAWABAN BBM BERSUBSIDI HARGA TENTANG KENAIKAN

DRS. LAURENS BAHANG DAMA KETUA KOMISI V DPR-RI. Aspek Ekonomi Politik, Subsidi BBM, APBN dan Transportasi Massal dalam Kerangka Ekonomi Hijau

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

KEBIJAKAN FISKAL PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH. Abstrak

SUBSIDI LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

MUNGKINKAH ADA HARGA BBM BERAZAS KEADILAN DI INDONESIA?

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PEMBIAYAAN DALAM APBN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TANTANGAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. APBN Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4848)

Negara Hadapi Risiko Likuiditas

PENERIMAAN PERPAJAKAN SEKTOR EKONOMI TRADABLE DAN NON TRADABLE

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

REALISASI SEMENTARA APBNP

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA

KINERJA PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) SUMBER DAYA ALAM NON MIGAS

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Subsidi BBM pada Komposisi Subsidi pada Subsidi BBM selalu menjadi issue yang menarik perhatian jika dikaitkan dengan total beban subsidi pada. Hal tersebut dikarenakan subsidi BBM memberikan kontribusi terbesar dibandingkan dengan jenis subsidi yang lain pada postur. Grafik berikut menjelaskan bahwa sejak tahun 25 hingga saat ini, share subsidi BBM selalu menjadi yang terbesar dari semua jenis subsidi baik pada Induk, Perubahan maupun. Bahkan share subsidi BBM terhadap total subsidi pada selalu di atas kecuali pada tahun 29 dan 21. miliar rupiah 3. 25. 2. 15. 1. 5. 79% 79% 68% 61% 6% 6% 6% 53% 56% 47% 54% 59% 51% 51% 5 44% 44% 43% 3 33% 33% II -P -P -P 25 26 27 28 29 21 211 212 Sumber: NK dan tahun terkait (data diolah) Perkembangan Subsidi BBM pada -P BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN SETJEN DPR RI 16 12 8 4 Komposisi Subsidi pada -P -P 1% % - Perkembangan Subsidi BBM (21-212) Subsidi Lainnya Subsidi Kedelai Subsidi Pajak Subsidi Minyak Goreng Kredit Program PSO Subsidi Benih Subsidi Pupuk Subsidi Pangan Subsidi Listrik Subsidi BBM Persentase Subsidi BBM thd Total Subsidi 21 22 23 24 25 26 27 28 29 21 211 212 -P /Realisasi Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan SETJEN DPR-RI 1

Sumber: NK dan tahun terkait (data diolah) Grafik Perkembangan Subsidi BBM di atas menjelaskan bahwa sejak tahun 21 hingga saat ini besaran Subsidi BBM selalu mengalami fluktuasi dan sejak 29 trendnya menunjukkan kenaikan. Pada tahun 28 dan 211 realisasi subsidi BBM telah melampui angka 1, dan pada tahun 212 ini subsidi BBM juga diperkirakan akan lebih dari 1. Berdasarkan Tabel Perkembangan Subsidi BBM (21-212) di bawah, perubahan jumlah subsidi BBM dari ke -P atau dari -P ke /Realisasi sejak tahun 23 hingga 211 memperlihatkan trend kenaikan yang sangat signifikan, kecuali pada tahun 29 dan 21 yang menurun, seperti pada tahun 24 dengan perubahan sebesar 48% dan tahun 27 sebesar 151%. Hal ini menunjukkan perencanaan dalam menentukan besaran subsidi BBM kurang akurat, yang bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik eksternal maupun internal pemerintah. Tabel Perkembangan Subsidi BBM (21-212) 21 22 23 24 25 26 27 28 29 21 211 212 68,4 3,4 13,2 14,5 19, 54,3 61,8 45,8 57,6 68,7 95,9 123,6 -P 68,4 31,2 24,5 59,2 76,5 64,2 55,6 126,8 52,4 88,9 129,7 /Realisasi n/a 31,2 3, n/a 95,6 64,2 83,8 139,1 45, 82,4 n/a Growth % 1% 122% 48% 12 1% 151% 11% 86% 93% 13 Sumber: NK dan tahun terkait (data diolah) Persentase Subsidi BBM terhadap Belanja Negara dan Belanja Pemerintah Pusat 1.6 1.4 1.2 1. 8 6 4 2 -Penyesuaian 2% 19% -P 9% 1%1% Realisasi 4% -P Subsidi BBM vs. Belanja Negara 6% 8% 4% -P 14% II 14% 19% 8% 9% 1% 8% 7% 11% -P BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN SETJEN DPR RI -P -P 13% 14% 3% 2% 1% 1% 8% 8% 8% 9% 7% 6% -P -P -P % 21 22 23 24 25 26 27 28 29 21 211 212 Belanja Pemerintah Pusat Subsidi BBM Persentase Subsidi BBM thd Belanja Negara Sumber: NK dan tahun terkait (data diolah) Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan SETJEN DPR-RI 2

Berdasarkan grafik di atas, trend persentase subsidi BBM terhadap, yang dalam hal ini dicerminkan oleh Belanja Negara, sejak tahun 21 hingga 212 mengalami fluktuasi, di mana pada -P 21 persentasenya sebesar 19% dan pada 212 sebesar 9%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan Belanja Negara yang lebih dari 4 kali lipat pada 212 dibandingkan -P 21, sementara perkembangan subsidi BBM pada 212 hanya hampir 2 kali lebih besar daripada subsidi BBM pada tahun 21. Pada tahun 25 persentase subsidi BBM terhadap Belanja Negara juga mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 19%, yang disebabkan oleh peningkatan subsidi BBM yang cukup signifikan yaitu dari 76,5 pada II 25 menjadi 95,6 triliun pada 25, sementara Belanja Negara justru mengalami penurunan dari 565,1 menjadi 59,6. Sejak tahun 29 hingga 212 persentase subsidi BBM terhadap Belanja Negara bekisar di bawah angka 1% dengan trend kenaikan yang landai. Kecenderungan ini mencerminkan bahwa kenaikan jumlah subsidi BBM tidak sampai membuat guncangan yang berlebihan terhadap. Hal senada juga ditunjukkan oleh trend presentase subsidi BBM terhadap Belanja Pemerintah Pusat seperti grafik di bawah, dimana sejak tahun 21 hingga 28, terjadi fluktuasi yang besar terhadap persentase tersebut, bahkan hingga mencapai angka 26% pada 25. Sedangkan pada tahun 29 hingga 212 presentase subsidi BBM terhadap Belanja Pemerintah Pusat memperlihatkan trend kenaikan yang landai. 1.2 1. 8 6 4 2 -Penyesuaian 26% 2 -P 12% 14% 14% Realisasi -P Subsidi BBM vs. Belanja Pemerintah Pusat 12% 9% 6% -P 2% 7% II 19% 26% 13% 13%1 12% 11% -P BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN SETJEN DPR RI -P 17% 8% -P 18% 2% 3% 2% 14% 13% 11%12%11% 9% 1% 8% 8% 7% 21 22 23 24 25 26 27 28 29 21 211 212 Belanja Pemerintah Pusat Subsidi BBM Persentase Subsidi BBM thd Belanja Pemerintah Pusat -P -P -P % Sumber: NK dan tahun terkait (data diolah) BBM Bersubsidi Dari tiga jenis Bahan Bakar Minyak yang disubsidi oleh Pemerintah, Premium merupakan jenis BBM yang paling besar mendapatkan subsidi dalam volume subsidi. Berdasarkan 212, Volume Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan SETJEN DPR-RI 3

subsidi untuk Premium, Solar dan Minyak Tanah berturut-turut adalah 24.41 ribu kl, 13.89 ribu kl dan 1.7 ribu kl. Berdasarkan grafik-grafik di bawah, trend konsumsi Premium mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu dari 11.867 ribu barel pada tahun 25 menjadi 148.575 ribu barel pada tahun 21. Demikian juga dengan trend impor yang mengalami kenaikan dari 39.9 ribu barel pada tahun 25 menjadi 78.226 ribu barel pada tahun 21 dan bahkan mencapai 86.246 ribu barel pada tahun 211. Sedangkan trend produksi BBM justru kenaikannya tidak signifikan, yaitu dari 71.13 ribu barel pada tahun 25 menjadi 77.174 ribu barel pada tahun 21, sehingga pada tahun 21 jumlah impor Premium telah melampaui jumlah produksi BBM. Hal ini jelas menunjukkan bahwa ketergantungan pada BBM impor semakin tinggi, yang tentunya membawa konsekuensi pada meningkatnya besaran subsidi BBM, dikarenakan BBM impor sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dan harga minyak internasional. Sementara untuk Solar, trend konsumsi tidak mengalami kenaikan yang signifikan, demikian juga dengan trend produksinya. Sedangkan trend impornya justru mengalami penurunan. Hal ini menguntungkan karena pengaruh nilai tukar dan harga minyak internasional menjadi tidak begitu signifikan. Sejalan dengan program pengalihan dari minyak tanah ke LPG 3kg, trend konsumsi dan produksi minyak tanah mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan impor minyak tanah sejak tahun 29 tidak lagi dilakukan. Ribu Barel 16. 12. 8. 4. Premium 24 25 26 27 28 29 21 211* BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN SETJEN DPR RI Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan SETJEN DPR-RI 4

Ribu Barel Solar 2. 16. 12. 8. 4. 24 25 26 27 28 29 21 211* Minyak Tanah 8. Ribu Barel 6. 4. 2. Sumber : Data Kementerian ESDM (data diolah) 24 25 26 27 28 29 21 211* Penyusun: Jeffry Simorangkir BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN SETJEN DPR RI Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan SETJEN DPR-RI 5