PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

PENINGKATAN ACADEMIC SKILL DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 GAUM KECAMATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 SRINGIN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

PERUNDANG- UNDANGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

NASKAH PUBLIKASI OLEH : ROHMADI NIM : A54A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Penelitian. Kajian Teori. Rumusan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

Disusun Oleh: IRMA KURNIAWATI NIM. A

SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A.

Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi. Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD

PUBLIKAS SI JURNAL KARANGP 2012/2013

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Hasil Belajar

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

ABSTRAK. Kata kunci : Metode pembelajaran tutor sebaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 01 GEDONG KABUPATEN KARANGANYAR

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dengan guru sebagai pegangan utama, peristiwa belajar mengajar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY-DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUMARDI A54A 100090 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Sumardi, A54A 100090, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia melalui metode tutor sebaya pada siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung kecamatan Jatipuro kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan jumlah tindakan sebanyak 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi untuk masing-masing siklus. Berdasarkan proses pengumpulan data dan analisis data hasil penelitian dapat dilihat hasil belajar siswa yaitu dari 54% (pra siklus) meningkat menjadi 66,7% (siklus I) dan 93,3% (siklus II). Kemudian dari hasil belajar siswa tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran melalui metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia. Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian, maka hipotesis penelitian yang berbunyi : Metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung tahun pelajaran 2012/2013.telah terbukti kebenarannya. Kata kunci : tutor sebaya, hasil belajar, metode. PENDAHULUAN Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan proses pokok yang harus dilalui oleh seorang pendidik atau guru. Berhasil tidaknya suatu tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan

disajikan. Kendala yang sering dihadapi adalah sebagian guru belum mengembangkan metode pembelajaran secara maksimal. Dalam proses pembelajaran ada kecenderungan guru sangat dominan peranannya, sehingga guru berfungsi sebagai sumber belajar dan pemegang otoritas tertinggi dalam proses pembelajaran ketika berada di depan kelas. Guru sebagai pengajar diharapkan tidak mendominasi kegiatan pembelajaran, tetapi membantu menciptakan situasi yang kondusif serta memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitas melalui kegiatan belajar. Menentukan metode atau kegiatan belajar merupakan salah satu langkah penting yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu dalam pembelajaran hendaknya guru menerapkan variasi metode pembelajaran dan guru menekankan agar peserta didik aktif dalam kegiatan belajar, sehingga guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran, yaitu meningkatnya hasil belajar siswa. Ketidaktepatan dalam memilih metode pembelajaran akan berdampak terhadap kurangnya pemahaman siswa terhadap materi, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Kondisi ini sesuai dengan hasil pengamatan terhadap pembelajaran kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung di mana dalam pembelajaran IPS, guru masih menggunakan metode ceramah. Metode ceramah menyebabkan siswa pasif, hanya mendengarkan penjelasan dari guru, dan tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Siswa cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap penjelasan materi yang disampaikan guru melalui metode ceramah, sehingga hasil belajar siswa sangat rendah. Khususnya pada materi Kegiatan ekonomi Indonesia, dari 15 siswa kelas V hanya 6 siswa atau 46% siswa yang memperoleh nilai memenuhi KKM yaitu 70, sedangkan 54% siswa kelas V masih memperoleh nilai di bawah KKM. Untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran tidak hanya disebabkan oleh satu macam faktor saja, tetapi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran tersebut. Begitu juga dengan sumber belajar, sumber belajar bukan hanya guru. Orang lain yang bukan guru juga dapat

dijadikan sebagai sumber belajar, salah satunya adalah teman sekelas yang memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi. Untuk mengatasi permasalahan pada proses pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung diperlukan metode pembelajaran yang lebih tepat dan menarik yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, agar siswa aktif dalam pembelajaran serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Salah satunya adalah metode tutor sebaya. Metode tutor sebaya merupakan metode pembelajaran yang menugaskan tutor yaitu seorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan kepada siswa. Tutor Sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang memanfaatkan siswa yang memiliki kepandaian di kelas untuk membantu memberikan penjelasan, bimbingan, dan arahan kepada siswa yang kepandaiannya agak kurang dalam menerima materi pembelajaran di kelas. Melalui metode tutor sebaya maka siswa tidak merasa canggung, enggan, malu ataupun minder untuk bertanya kepada temannya sendiri selama pembelajaran. Siswa lebih mungkin mengajukan pertanyaan kepada teman sebayanya, menentang gagasan temannya dan saling memberikan saran, sehingga penggunaan metode tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul penelitian: Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi Indonesia dengan Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia melalui metode tutor sebaya pada siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung kecamatan Jatipuro kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Jatikuwung Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2012 Januari 2013. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung kecamatan Jatipuro kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. PTK memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan Mc Taggar, 1992) yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). Berikut ini adalah penjelasannya: 1. Planning (Rencana). Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Berdasarkan identifikasi masalah pada tahap pra-ptk, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Recana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. 2. Action (Tindakan). Tahap ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya dalam perencanaan. Dalam tahap ini guru dituntut agar konsisten dengan segala perencanaan yang telah dibuat. Hal yang harus diperhatikan adalah menyelaraskan relevansi antara tahap perencanaan dengan tahap pelaksanaan agar sejalan dengan maksud awal. 3. Observation (Pengamatan). Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu atau instrumen pengamatan yang dikembangkan peneliti. 4. Reflection (Refleksi). Tahapan ini merupakan tahapan untuk memposes data yang didapat pada saat melakukan pengamatan. Data yang dianalisis, lalu disentesiskan. Dalam beberapa proses pengkajian data ini, dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolabulator, seperti halnya pada saat observasi.

Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagai sumber data dan jenis data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi: 1. Siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung kecamatan Jatipuro kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. 2. Hasil aktivitas belajar siswa menggunakan metode tutor sebaya. 3. Nilai hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. 1. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan dari guru dan siswa mengenai kondisi pembelajaran IPS sebelum melaksanakan kegiatan penelitian. 2. Observasi Observasi (pengamatan) dilakukan untuk semua kegiatan di dalam pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya saat proses pembelajaran IPS. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data antara lain: daftar nama dan jenis kelamin siswa, dan profil sekolah. 4. Tes Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah pembelajaran tutor sebaya Tes digunakan sebagai alat ukur kemampuan siswa dalam memahami materi Kegiatan ekonomi Indonesia yang telah disampaikan. Indikator penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung pada Kegiatan ekonomi Indonesia meningkat dengan persentase 85%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran sebagai salah satu indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari nilai hasil belajar. Nilai hasil belajar siswa ini diperoleh dari post-test yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Pada penelitian ini, keberhasilan dari pencapaian hasil belajar siswa ditunjukkan dari nilai hasil belajar memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPS di SD Negeri 01 Jatikuwung yaitu 70. Siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila nilai hasil belajarnya 70 dan memenuhi indikator penelitian jika ketuntasan belajar siswa mencapai persentase 85%. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I No. KKM Nilai Kriteria 1. 70 7,3 Tuntas 2. 70 6,6 Belum Tuntas 3. 70 8 Tuntas 4. 70 7,3 Tuntas 5. 70 7,3 Tuntas 6. 70 6 Belum Tuntas 7. 70 8,6 Tuntas 8. 70 8 Tuntas 9. 70 8 Tuntas 10. 70 6,6 Belum Tuntas 11. 70 6 Belum Tuntas 12. 70 7,3 Tuntas 13. 70 8 Tuntas 14. 70 6 Belum Tuntas 15. 70 8,6 Tuntas Persentase Ketuntasan Belajar (10:15)x100%=66,7%

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa baru mencapai persentase 66,7%. Hasil ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode tutor sebaya belum berjalan dengan optimal karena belum memenuhi indikator keberhasilan. Berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran metode tutor sebaya siklus pertama ini, proses kegiatan pembelajaran masih belum berjalan dengan optimal. Hasil belajar siswa baru mencapai 66,7% dan masih belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 85%. Hal ini dikarenakan guru belum optimal dalam menentukan tutor dan membagi kelompok. Pembagian kelompok tidak dilakukan secara heterogen, sehingga kelompok yang terdiri dari siswa-siswa pandai lebih menguasai pembelajaran. Pemilihan siswa yang menjadi tutor juga belum efektif, karena siswa yang menjadi tutor belum memenuhi criteria secara maksimal. Dalam pembelajaran siklus pertama, guru kurang maksimal memberikan bimbingan kepada siswa dalam memperkenalkan metode tutor sebaya kepada siswa. Masih banyak siswa yang belum dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran, hal ini terlihat dari siswa yang masih bergurau dengan temannya, tidak membuat tutor sebaya atau membuat dengan asal-asalan sehingga pembelajaran tidak maksimal. Selanjutnya guru menyusun tindakan atau upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran agar di siklus berikutnya (siklus II) pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih efektif lagi. Adapun hal-hal yang akan diperbaiki pada siklus II antara lain: 1. Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran 2. Menentukan tutor dengan efektif dan pembagian kelompok dilakukan secara heterogen 3. Lebih optimal membimbing siswa dalam pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya Berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran IPS menggunakan metode tutor sebaya diputuskan bahwa penelitian harus dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) sampai diperoleh pencapaian indikator kinerja yaitu ketuntasan belajar siswa sekurang-kurangnya mencapai persentase 85%. Pembelajaran pada siklus I belum

mencapai hasil yang optimal, maka peneliti melakukan tindakan pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus kedua diperoleh hasil yang lebih baik, yaitu ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 93,3% dan telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian telah berakhir pada siklus II dengan hasil yang signifikan sehingga tidak perlu dilanjutkan penelitian pada siklus berikutnya. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I No. KKM Nilai Kriteria 1. 70 8 Tuntas 2. 70 7,3 Tuntas 3. 70 8,6 Tuntas 4. 70 8,6 Tuntas 5. 70 8 Tuntas 6. 70 6,6 Belum Tuntas 7. 70 8 Tuntas 8. 70 9,3 Tuntas 9. 70 8,6 Tuntas 10. 70 8 Tuntas 11. 70 6 Tuntas 12. 70 8,6 Tuntas 13. 70 9,3 Tuntas 14. 70 7,3 Tuntas 15. 70 9,3 Tuntas Persentase Ketuntasan Belajar (14:15)x100%=93,3% Pembelajaran IPS dengan metode tutor sebaya pada siklus II telah menunjukkan adanya peningkatan nilai hasil belajar apabila dibandingkan dengan post-test siswa pada siklus I. Berdasarkan observasi penelitian pada siklus II sebagian besar siswa telah aktif dalam pembelajaran, tidak ada siswa yang terlihat bermain-

main dan tidak mengikuti pembelajaran dengan pasif. Guru dan siswa dapat bekerja sama secara maksimal sehingga proses pembelajaran siklus II lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus sebelumnya. Guru telah melaksanakan pembelajaran tutor sebaya dengan baik, sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran dan memahami materi sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian telah selesai pada siklus II karena telah diperoleh nilai hasil belajar siswa 93,3% siswa memenuhi KKM pada materi Kegiatan ekonomi Indonesia sesuai dengan indikator penelitian (ketuntasan belajar siswa sekurang-kurangnya 85%). Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan II proses pembelajaran telah dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan aktivitas siswa, kinerja guru dalam pembelajaran, serta nilai hasil belajar siswa yang telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan, sehingga penelitian tindakan kelas telah berhasil dengan hasil yang signifikan. Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian, maka hipotesis penelitian yang berbunyi : Metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung tahun pelajaran 2012/2013.telah terbukti kebenarannya. SIMPULAN Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian, maka hipotesis penelitian yang berbunyi : Metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kegiatan ekonomi Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 01 Jatikuwung tahun pelajaran 2012/2013 telah terbukti kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA Amin Suyitno. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: FMIPA UNNES. Diunduh dari: http://kusdiyono.wordpress.com/2010/11/25/pembelajaran-dengan-metodetutor-sebaya-peraya/. Anni Catarina. 2005. Psikologi Belajar. Semarang : UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press. Depdikbud. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu. Gagne, Robert. 1976. Essential of Learning for Instruction. New York. Alih Bahasa Agus Gerrad. Hamalik, Oemar. 2004. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Kemmis S dan Mc. Taggart. 1992. The Action Research Planner. Victoria: Deakrin University. Muchtar, S. 2009. Epistomologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Gelar Pustaka Mandiri. Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Welton DA dan Millan JT. 1988. Children and Their World: Strategiesfor Teaching Social Studies, Boston: Houghton Mifflin Co. Surakhmad, Winarno. Metode Pengajaran. Jakarta: Depdikbud, 1994 (diunduh dari http://www.tuanguru.com/2011/07/pemanfaatan-tutor-sebaya-dalamremedial.html).