BAB VI SUDUT AKUNTANSI SYARI AH DALAM PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. (Akuntansi Murabahah) dan fikih muamalah. Dalam rangka meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA<BAH>>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA. A. Presentase Margin Pada Akad Mura<bah{ah di Perbankan Syari ah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Namun, dibalik peningkatan ini, terdapat beberapa permasalahan

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

MURABAHAH ANUITAS DAN PENERAPANNYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI SYARIAH

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISA HASIL PEMBAHASAN. saya akan membahas perlakuan akuntansi pendapatan atas pembiayaan murabahah

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Islam telah menujukkan trend yang cukup menggembirakan.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ib PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. BPRS atau yang dulu dikenal sebagai Bank Perkreditan Rakyat

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Aturan ekonomi yang ada dalam Al-Qur an dan Al-Hadits, telah. mengatur sistem ekonomi dengan teliti melalui nilai-nilainya yang

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB IV ANALISIS. Ny.Indah yang beralamat di JL. Beruang Raya No. 102 Kecamatan. Gayamsari Semarang Timur ingin membeli sepeda motor Supra X 125 yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Syariah. Dana Jasa. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4896)

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi. Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang, bahkan menjadi

BAB I. Pendahuluan. negarapun di dunia ini yang melaksanakan kedua sistem tersebut diatas secara

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

Bismillahirrahmanirrahim

Pembandingan PSAK No. 102 Dengan Fatwa MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 1

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

PENERAPAN PSAK 102 PADA PERLAKUAN AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN UNTUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI SYARIAH

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB I PENDAHULUAN. akses kredit/pembiayaan. Infrastruktur ini mempertukarkan informasi kredit

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap riset-riset yang telah mendahului penelitian ini. Tujuannya selain

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Penerapan PSAK 102 di BMT itqan dalam Kaitannya dengan Pembiayaan Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

Konversi Akad Murabahah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

ED PSAK 102. akuntansi murabahah. exposure draft

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2008:2) sistem akuntansi pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dealin Mahaputri Leonika

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

Transkripsi:

82 BAB VI SUDUT AKUNTANSI SYARI AH DALAM PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 102 PSAK 102 paragraf 23 tentang keuntungan mura<bah}ah diakui: a) Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau tangguh yang tidak melebihi satu tahun. b) Selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun. Metodemetode berikut ini digunakan, dan dipilih yang paling sesuai dengan karakteristik risiko dan upaya transaksi mura<bah}ah-nya. (i) Keuntungan diakui saat penyerahan aset mura<bah}ah. Metode ini terapan untuk mura<bah}ah tangguh di mana risiko penagihan kas dari piutang mura<bah}ah dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya relatif kecil. (ii) Keuntungan diakui proposional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang mura<bah}ah. Metode ini terapan untuk transaksi mura<bah}ah tangguh dimana risiko piutang tidak tertagih relatif besar dan atau beban untuk mengelola dan menagih piutang tersebut relatif besar juga. (iii) Keuntungan diakui saat seluruh piutang mura<bah}ah behasil ditagih. Metode ini terapan untuk transaksi mura<bah}ah tangguh dimana risiko piutang tidak tertagih dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya cukup besar. Dalam praktik, metode ini jarang dipakai, karena transaksi mura<bah}ah tangguh 82

83 mungkin tidak terjadi bila tidak ada kepastian yang memadai akan penagihan kasnya. Berdasarkan PSAK 102 paragraf 23 (a) dan (b) i, ii untuk penetapan margin akad mura<bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya sudah sesuai. PSAK 102 paragraf 24 menyatakan bahwa pengakuan keuntungan, dalam paragraf 23 (b) (ii), dilakukan secara proposional atas jumlah piutang yang berhasil ditagih dengan mengalikan presentase keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih. Presentase keuntungan dihitung dengan perbandingan antara margin dan biaya perolehan aset mura<bah}ah. Berdasarkan PSAK 102 paragraf 24 untuk penetapan margin akad mura<bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya sudah sesuai dibuktikan dengan penemuan presentase margin setelah dilakukan perhitungan yang berada di bagian perhitungan margin yang berada di BNI Syari ah cabang Palangka Raya. PSAK 102 paragraf 25: Berikut ini contoh perhitungan keuntungan secara proposional untuk suatu transaksi mura<bah}ah dengan biaya perolehan aset (pokok) Rp. 800; dan keuntungan Rp. 200; serta pembayaran dilakukan secara angsuran selama tiga tahun; dimana jumlah angsuran, pokok, dan keuntungan yang diakui setiap tahun adalah sebagai berikut: Tahun Angsuran (Rp) Pokok (Rp) Keuntungan (Rp) 1 500 400 100 2 300 240 60 3 200 160 40

84 Sumber: Diolah oleh penulis Berdasarkan PSAK 102 paragraf 25 untuk penetapan margin akad mura<bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya bahwa setelah dianalisis menemukan margin sebesar 4,45% untuk perbulannya dan 53,4% untuk pertahunnya. Pokokx?:%=untung 400x?:100=100 100x100:400=25% 240x?:100=60 Untuk Penjabaran nilai 25% 60x100:240=25% 160X?:100=40 40X100:160=25% Dengan Presentase tahun 1,2 dan 3 semuanya adalah 25% per tahun. Inilah margin standar yang ditetapkan oleh PSAK 102, apa bila praktiknya melebihi dari 25% Maka, disimpulkan tidak sesuai dengan PSAK 102. No Nama Pokok Jangka Angsuran Total Bank Peminjaman Waktu (bulan) (bulan) 1 BSM 15.000.000 12 1.477.100 17.365.200 2 BRI.S 15.000.000 12 1.467.550 17.610.000 3 BNI.S 15.000.000 12 1.343.250 16.119.000 DP=30% dari Plafon 15.000.000=4.500.000 Penguraiannya: 16.119.000+4.500.000=20.619.000 (selama 12 bulan)

85 Kesimpulan: Ternyata jika ditotalkan keseluruhan keuntungan pihak bank dalam satu tahun dari pokok peminjaman 15.000.000 adalah 5.619.000. Jika melihat acuan PSAK 102 maka keuntungan yang ditetapkan di BNI.S sudah melebihi standar PSAK 102 paragraf 25 (tidak sesuai), karena lebih dari 25% keuntungan yang diperoleh pihak bank. B. Presentase Margin Akad Mura<bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya yang berkeadilan Keuntungan sebagai basis dan tujuan dalam sebuah jual beli sebenarnya menghendaki kemaslahatan antara dua pihak yang bertransaksi. Tujuan jual beli dalam berbagai bentuknya senantiasa merujuk pada tujuan ideal yaitu antaroddin (saling ridho) sebagaimana termaktub di dalam sumber ajaran Islam yaitu al-quran dan hadits. Allah SWT berfirman: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (QS. An- Nisaa :29) Jual beli dalam akad mura<bah}ah saat ini termasuk yang terjadi di BNI Syari ah cabang Palangka Raya menarik untuk dianalisis ketika margin sebagaimana pembahasan terdahulu ditemukan bahwa margin di BNI Syari ah cabang Palangka Raya jauh lebih tinggi dibanding dengan presentase margin akad

86 mura<bah}ah pada perbankan Syari ah lainnya. Tujuan disyariatkan jual beli dalam teori maqa<s}yid syari ah al-iqtishadiyyah sebenarnya tidak menghendaki keuntungan yang tidak berimbang. Setelah dianalisis margin 4,45% (perbulan) dan 53,5% (pertahun) di BNI Syari ah cabang Palangka Raya jelas memberatkan para nasabah dan margin ini berbeda jauh dengan margin yang ada diperbankkan syari ah lainnya. Tanpa kita sadari ternyata bank ini telah membuat taktik yang tidak disadari oleh para nasabah dengan menerapkan angsuran perbulannya lebih rendah atau lebih murah dari perbankan lainnya sehingga membuat nasabah yang awam menjadi tergiur dengan pembiayaan yang lebih murah. Namun, perlu kita ketahui dan kita hitung kembali dengan perhitungan margin, manakah yang lebih murah, apakah BNI Syari ah, BSM atau BRI Syari ah. Untuk penjelasannya bisa dilihat tabel angsuran per 2015/2016 berikut ini. 1. Tabel angsuran BSM (Bank Syari ah Mandiri) Limit (Rp) 12 bulan 24 bulan 36 bulan 15.000.000,00 1.477.100 854.210 653.320 Keterangan: Tidak ada uang muka 2. Tabel angsuran BRI Syari ah Plafon 12 bulan 24 bulan 36 bulan 15.000.000,00 1.467.500 842.500 634.167 Keterangan: Tidak ada uang muka 3. Tabel angsuran BNI Syari ah Pokok Pinjaman 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun

87 15.000.000,00 1.343.250 720.250 512.667 Keterangan: Uang muka minimal 30% Kesimpulan: Perbandingan tabel dari ketiga perbankan ini, menunjukkan bahwa BNI Syari ah lebih murah untuk angsuran perbulannya dengan kedua perbankkan lainnya. Namun, kedua perbankkan lainnya meskipun angsurannya lebih mahal mereka tidak memakai uang muka, sedangkan BNI Syari ah memakai uang muka 30% dari pokok pinjaman. Apa bila kita hitung fakta yang terjadi adalah BNI Syari ah lebih mahal dalam hal pengambilan marginnya dari pada kedua perbankkan lainnya yaitu BSM dan BRI Syari ah. Peneliti menyimpulkan terdapat dua hasil temuan yang peneliti dapatkan bahwa penetapan margin akad mura>bah{ah BNI Syari ah cabang Palangka Raya yaitu: a. Ternyata memang benar mahal margin yang dibebankan kepada nasabah, sehingga kondisi ini tidak sesuai dengan aturan PSAK 102 dan tidak sesuai dengan margin dalam perspektif Islam sehingga memberatkan dan merugikan bagi nasabah dan juga terdapat unsur keterpaksaan bagi nasabah dalam melakukan pembiayaan. Perlu kita ketahui dalam transaksi mura<bah}ah diharapkan dapat meningkatkan persaudaraan (ukhuwah), menegakkan keadilan ( adalah), menjaga kemaslahatan (maslahah), memenuhi prinsip keseimbangan (tawazun) dalam berbagai aspek, dan mengembangkan prinsip Universalisme (syumuliyah) sebagai cerminan rahmatan li>l alami>n, bukan malah menindas. Allah SWT berfirman:

88 Artinya: kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (QS. Al- Muthaffifii: 1) Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. b. Walaupun mahal marginnya apa bila nasabah setuju, suka sama suka, saling ridho maka tidak bermasalah.