IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

Hasil Penelitian dan Pembahasan

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

Pengaruh Rapat Arus Dan Temperatur Elektrolit Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Efisiensi Katoda Pada Elektroplating Tembaga Untuk Baja Karbon Sedang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

PENGARUH WAKTU DAN LUAS PERMUKAAN TERHADAP KETEBALAN PRODUK PADA ELEKTROPLATING ACID ZINC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

STUDI KARAKTERISTIK ELEKTROPLATING KUNINGAN (Cu-Zn) PADA BAJA CARBON RENDAH (FeC) SA 516 DENGAN VARIABEL WAKTU

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

Hasil dan Pembahasan

I. Tujuan. Dasar Teori

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

PENGARUH JARAK ANODA-KATODA PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN EFISIENSI KATODA BAJA AISI 1020

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENGARUH KONSENTRASI CuCN DAN GELATIN DALAM ELEKTROLIT GEL CuCN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA ELEKTROPLATING BAJA JIS G 3141

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PELAPISAN ALLOY BERBASIS NIKEL PADA SUBSTRAT CARBON STEEL UNTUK SISTEM PEMIPAAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI

PENGARUH INSTALASI DAN VARIASI WAKTU PELAPISAN NIKEL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON MENENGAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PEMBUATAN SERBUK TEMBAGA HASIL PROSES ELECTROREFINING METODE LABORATORIUM

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Laju Korosi (Mpy) Hasil Elektroplating Baja Karbon Rendah Dengan Pelapis Nikel

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB III METODE PENELITIAN

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret Yerikho 1, Wahyu Purwo Raharjo 2, Bambang Kusharjanta 2

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

KIMIA FISIKA (Kode : F-06)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

BAB V PEMBAHASAN Analisis Faktor. Faktor-faktor dominan adalah faktor-faktor yang diduga berpengaruh

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES PELAPISAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN BENDING BAJA ST 41

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

ANALISA STRUKTUR MIKRO LAPISAN KROM DAN NIKEL PADA BAHAN DASAR KUNINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

KIMIA ELEKTROLISIS

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1 JULI 2007(19-28) UJI KETEBALAN DAN KEKERASAN LAPISAN CHROM KERAS PLAT BAJA ST 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

HARDIAN ANDRI PRATAMA NIM : D

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-05 PROSES PELAPISAN PERMUKAAN (PENGECATAN DAN ELEKTROPLATING)

Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit.

KARAKTERISTIK LOGAM HASIL PENGUJIAN KUALITAS PANAS PELAPISAN LOGAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HEAT TREATMENT

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

Transkripsi:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Alat Percobaan 1 4 2 5 3a 6 8 7 3b Gambar 11. Rangkaian alat percobaan Keterangan gambar: 1. Amperemeter 2. Rangkaian pengubah arus 3. Elektroda; a. anoda (tembaga), b. katoda (baja karbon) 4. Power supply/adaptor 5. Kabel penghubung 6. Thermostat dan pemanas 7. Bak plating 8. Pemerata arus

45 B. Perbandingan Massa Lapisan 1. Massa Teoritis Lapisan Berat endapan pada katoda (W) Sehingga untuk pelapisan tembaga asam dengan waktu 15 menit dan kuat arus 0.5 A, sebagai berikut: W = = 0.148 gram 2. Massa Aktual Lapisan Penelitian yang dilakukan menghasilkan nilai massa aktual lapisan yang tertuang pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Massa Aktual Lapisan Jarak anodakatoda (cm) 12 16 20 Posisi pemerata arus (cm) Massa Lapisan pada Percobaan ke- (gram) 1 2 3 Massa Lapisan Rata-Rata (gram) - 0.10 0.09 0.11 0.100 3 0.10 0.09 0.11 0.100 6 0.10 0.10 0.09 0.097 9 0.10 0.10 0.10 0.100-0.11 0.11 0.11 0.110 4 0.11 0.12 0.11 0.113 8 0.11 0.11 0.11 0.110 16 0.12 0.11 0.12 0.117-0.13 0.12 0.14 0.130 5 0.14 0.12 0.14 0.133 10 0.14 0.15 0.12 0.137 15 0.15 0.13 0.13 0.137

tanpa 3 cm 6 cm 9 cm tanpa 4 cm 8 cm 12 cm tanpa 5 cm 10 cm 15 cm Massa lapisan (gram) 46 0.15 0.14 0.13 0.12 0.11 0.1 0.09 0.08 12 cm 16 cm 20 cm Makro: Jarak anoda-katoda Mikro: Posisi pemerata arus dari anoda Gambar 12. Grafik Massa aktual lapisan Dari tabel 4 dan gambar 12 di atas, jika diurutkan berdasarkan jarak anoda-katoda, yakni berurutan mulai dari 12, 16 dan 20 cm, percobaan dengan menggunakan arus 0,5 Ampere dan elektrolit bertemperatur 40 o C menghasilkan massa lapisan aktual rata-rata yang cenderung meningkat. Sedangkan posisi pemerata arus tidak terlalu berpengaruh terhadap massa lapisan yang terbentuk. Massa lapisan terkecil berada pada jarak anoda-katoda 12 cm dan posisi pemerata arus 6 cm dari anoda yaitu sebesar 0,097 gram. Sedangkan massa lapisan terbesar terjadi pada jarak anoda-katoda 20 cm dan posisi pemerata arus 15 cm dari anoda yaitu sebesar 0.137 gram. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa massa lapisan aktual rata-rata yang dihasilkan dari proses elektroplating sebanding dengan tingkat penambahan jarak anoda-katoda. Hal ini berarti bahwa semakin

47 jauh jarak anoda-katoda, maka akan menghasilkan lapisan aktual dengan massa yang semakin besar pula. Peristiwa ini disebabkan oleh kemungkinan adanya aliran menyebar partikel tembaga, ketika jarak anoda-katoda dekat. Pada kondisi ini banyak partikel tembaga yang melewati katoda sehingga massa lapisan yang menempel di katoda sedikit. Seiring dengan bertambahnya jarak anoda-katoda, aliran yang tadinya menyebar berubah menjadi aliran yang mengumpul, sehingga banyak lapisan tembaga yang menempel pada katoda. Besarnya angka massa lapisan aktual ini sejalan dengan kajian teoritis. Di mana, dalam rentang waktu yang sama, angka massa lapisan aktual ini akan sangat diperlukan untuk diperbandingkan dengan massa lapisan menurut kajian teoritis berdasarkan hukum Faraday guna menghasilkan sebuah nilai efisiensi elektroplating, yang diwakili dengan efisiensi katoda-nya, yang mana efisiensi katoda adalah persentase perbandingan antara massa lapisan aktual dengan massa lapisan teoritis hasil perhitungan dengan pengaplikasian hukum Faraday. Besarnya efisiensi katoda ditinjau dari massa teoritis dan massa aktual lapisan dituangkan dalam bentuk tabel 5 dibawah ini.

Efisiensi katoda (%) 48 Tabel 5. Nilai Efisiensi Katoda berdasarkan Massa Teoritis dan Aktual Lapisan Jarak anodakatoda (cm) 12 16 20 Posisi pemerata arus Massa Rata-rata Lapisan Teoritis Aktual Efisiensi Katoda (%) - 0.148 0.100 67.56 3 0.148 0.100 67.56 6 0.148 0.097 65.54 9 0.148 0.100 67.56-0.148 0.110 74.32 4 0.148 0.113 76.35 8 0.148 0.110 74.32 16 0.148 0.117 79.05-0.148 0.130 87.84 5 0.148 0.133 89.86 10 0.148 0.137 92.57 15 0.148 0.137 92.57 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 12 16 20 Jarak Anoda - Katoda Tanpa Pemerata Arus 1/4L dari anoda 1/2L dari anoda 3/4L dari anoda Gambar 13. Efisiensi katoda Berdasarkan tabel 5 dan gambar 13 di atas, dapat dilihat suatu fakta bahwa sebaran tingkat efisiensi katoda pada proses pelapisan tembaga pada baja karbon sedang AISI 1045 dengan elektrolit tembaga asam berada pada kisaran 65,54 92,57 %. Efisiensi katoda terkecil berada pada jarak anoda-katoda 12 cm dan posisi pemerata arus 6 cm dari

49 anoda yaitu sebesar 65,54 %. Sedangkan nilai efisiensi katoda terbesar berada pada jarak anoda-katoda 20 cm dan posisi pemerata arus 15 cm dari anoda yaitu sebesar 92,57%. C. Perbandingan Ketebalan Lapisan Sebagai data pembanding, maka kajian diperluas dengan mengambil data ketebalan lapisan dari masing-masing spesimen yang dilapisi. Serupa dengan data massa lapisan, ketebalan lapisan juga dirujuk dari kondisi jarak anodakatoda dan posisi pemerata arus yang berbeda. Demi mengoptimalkan hasil yang didapat, ketebalan lapisan pada jarak anoda-katoda dan posisi pemerata arus tertentu diwakili dengan pengulangan percobaan pada tiga spesimen berbeda, yang kemudian dari ketiganya ditarik sebuah nilai rata-rata. 1. Tebal Teoritis Lapisan Angka ketebalan teoritis diperoleh dari pembagian volume teoritis dengan luas permukaan spesimen. Sedangkan volume teoritis diperoleh dari persamaan (2.4) yang merupakan aplikasi dari hukum II Faraday. Sehingga, dapat dituliskan tebal lapisan (d): d = dengan; V = C. I. t Sehingga; d =

50 = = 0,00265 cm 2. Tebal Aktual Lapisan Tebal aktual lapisan pada jarak anoda-katoda dan posisi pemerata arus tertentu ditampilkan pada tabel 6. Tabel 6. Tebal aktual lapisan Jarak anodakatoda (cm) 12 16 20 Posisi pemerata arus (cm) Tebal Lapisan pada Percobaan ke- (mm) 1 2 3 Tebal Lapisan Rata-Rata (mm) - 0.01667 0.01667 0.01667 0.01667 3 0.01667 0.01667 0.01667 0.01667 6 0.02083 0.01667 0.01667 0.01806 9 0.01667 0.02083 0.02083 0.01944-0.02917 0.02083 0.02083 0.02361 4 0.02917 0.02500 0.01667 0.02361 8 0.02917 0.01667 0.01667 0.02084 12 0.02500 0.02083 0.02083 0.02222-0.02917 0.02083 0.02500 0.02500 5 0.02917 0.02083 0.02500 0.02500 10 0.02917 0.02917 0.02083 0.02639 15 0.02917 0.02083 0.02917 0.02639 Untuk Selanjutnya diperjelas dengan grafik seperti yang ditunjukkan pada gambar 14.

Tebal Lapisan (mm) 51 0.028 0.026 0.024 0.022 0.02 0.018 0.016 0.014 0.012 0.01-3 6 9-4 8 12-5 10 15 12 16 20 Jarak Anoda-katoda dan pemerata arus (cm) Gambar 14. Grafik Tebal aktual lapisan Sedangkan untuk mengetahui tebal lapisan di bagian tengah dan dibagian kutub katoda pada jarak anoda-katoda dan posisi pemerata arus tertentu ditampilkan pada tabel 7. Tabel 7. Tebal lapisan dibagian tengah dan kutub katoda Jarak Anoda- Katoda (cm) Posisi Pemerata Arus (cm) Gambar dan Tebal Lapisan (mm) Daerah Kutub Daerah Tengah 12 - d=0,01875 d=0,0125

52 3 d=0,01875 d=0,0125 6 d=0,01458 d=0,025 9 d=0,01667 d=0,025-16 d=0,027083 d=0,01667 4 d=0,025 d=0,020833

53 8 d=0,020833 d=0,020833 12 d=0,01875 d=0,02917 - d=0,027083 d=0,020833 20 5 d=0,025 d=0,025 10 d=0,025 d=0,02917

tanpa 3 cm 6 cm 9 cm tanpa 4 cm 8 cm 12 cm tanpa 5 cm 10 cm 15 cm Tebal Lapisan (mm) 54 15 d=0,02917 d=0,03333 Data-data pada tabel 7 divisualisasikan dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar 15. 0.035 0.03 0.025 0.02 Bagian Kutub 0.015 0.01 0.005 Bagian tengah 0 12 cm 16 cm 20 cm Makro: Jarak Anoda-Katoda Mikro: Posisi Pemerata Arus dari Anoda Gambar 15. Tebal Aktual Lapisan Dari Tabel 7 dan gambar 15 diatas dapat dilihat adanya perbedaan tebal lapisan dengan variabel jarak anoda-katoda dan posisi pemerata arus yang berbeda. Peningkatan jarak anoda-katoda akan menaikkan ketebalan lapisan tembaga, hal ini disebabkan oleh kemungkinan adanya perbedaan aliran partikel tembaga di masing-masing perbedaan jarak. Pada jarak anoda-katoda kecil kemungkinan

55 alirannya adalah acak sehingga partikel tembaga yang menempel pada katoda sedikit yang menyebabkan tebal lapisan tipis, sedangkan pada jarak anodakatoda yang semakin besar aliran partikel tembaga mengumpul pada katoda sehingga tebal lapisan yang menempel pada katoda lebih besar. Peran pemerata arus juga dapat di lihat dari tabel 7 diatas dimana pada jarak anoda-katoda yang sama kemudian dilakukan variasi posisi pemerata arus dapat diketahui hasilnya bahwa ketika tanpa pemerata arus, tebal lapisan akan cenderung menebal di daerah kutub-kutub katodanya. Sedangkan dengan penggunaan pemerata arus tebal lapisan cenderung lebih tebal di bagian tengah katoda. Semakin jauh jarak pemerata arus dari anoda atau dengan kata lain semakin dekat dengan katoda, maka ketebalan lapisan akan semakin merata, hal ini disebabkan karena tingkat penyebaran partikel tembaga dapat diseragamkan dengan posisi pemerata arus yang semakin dekat dengan katoda. Sebagai contoh pada pada jarak anoda katoda 12 cm, tanpa adanya pemerata arus, besarnya tebal lapisan di daerah kutub lebih besar daripada di bagian tengah katoda, dibagian kutub sebesar 0,01875 mm sedangkan di bagian tengah sebesar 0,0125 mm. Setelah diberi pemerata arus tebal lapisan akan cenderung lebih tebal dibagian tengah katoda dibandingkan dengan daerah kutub. Semakin jauh jarak pemerata arus dari anoda atau dengan kata lain semakin dekat jarak pemerata arus dari katoda maka tebal lapisan akan terlihat jelas lebih tebal dibagian tengah katoda dibanding dengan dibagian kutub katoda. Tebal lapisan terkecil berada pada jarak anoda-katoda 12 cm dan posisi pemerata arus 3cm dari anoda yaitu sebesar 0,01667 mm. Sedangkan tebal lapisan terbesar

56 berada pada jarak anoda-katoda 20 cm dan posisi pemerata arus 15 cm dari anoda yaitu sebesar 0,02639 mm. Berikut adalah gambaran perjalanan aliran ion-ion tembaga pada proses elektroplating: Anoda Katoda Gambar 16. Aliran ion-ion tembaga dari anoda ke katoda tanpa pemerata arus Anoda Pemerata Arus Katoda Gambar 17. Aliran ion-ion tembaga dari anoda ke katoda dengan posisi pemerata arus seperempat jarak anoda-katoda

57 Anoda Pemerata Arus Katoda Gambar 18. Aliran ion-ion tembaga dari anoda ke katoda dengan posisi pemerata arus setengah jarak anoda-katoda Anoda Pemerata Arus Katoda Gambar 19. Aliran ion-ion tembaga dari anoda ke katoda dengan posisi pemerata arus tiga perempat jarak anoda-katoda