BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

HIDROLOGI ANALISIS DATA HUJAN

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. adalah merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dalam RTRW

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geoscience atau

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

Gambar.3.1. Lokasi Penelitian

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya

TUGAS AKHIR ELGINA FEBRIS MANALU. Dosen Pembimbing: IR. TERUNA JAYA, M.Sc

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di

PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN

EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ALFRENDI C B HST

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN DEBIT DAN LUAS GENANGAN BANJIR SUNGAI BABURA

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Identifikasi kebutuhan Data

ABSTRAK. Kata kunci : Tukad Unda, Hidrgraf Satuan Sintetik (HSS), HSS Nakayasu, HSS Snyder

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada Semester A tahun ajaran dan

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB IV METODOLOGI DAN ANALISIS HIDROLOGI

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii

BAB II BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh

ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR...

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya.

TUGAS AKHIR PENANGANAN SISTEM DRAINASE SUNGAI TENGGANG SEMARANG DENGAN PEMODELAN MENGGUNAKAN EPA SWMM

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

STUDI PENGENDALIAN BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN POMPA PADA DAERAH PENGALIRAN KALI KANDANGAN KOTAMADYA SURABAYA TUGAS AKHIR

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Kata kunci : banjir, kapasitas saluran, pola aliran, dimensi saluran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri

EVALUASI TEKNIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI. ABSTRAK

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

ANALISIS EFEKTIFITAS KAPASITAS SALURAN DRAINASE DAN SODETAN DALAM MENGURANGI DEBIT BANJIR DI TUKAD TEBA HULU DAN TENGAH

PERENCANAAN SALURAN PENANGGULANGAN BANJIR MUARA SUNGAI TILAMUTA

BAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. Oleh : USFI ULA KALWA NPM :

BAB II STUDI PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

PENATAAN SISTEM DRAINASE DESA TAMBALA KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA

ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BONAI KABUPATEN ROKAN HULU MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIDROGRAF SATUAN NAKAYASU. S.H Hasibuan. Abstrak

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada

MENU PENDAHULUAN ASPEK HIDROLOGI ASPEK HIDROLIKA PERANCANGAN SISTEM DRAINASI SALURAN DRAINASI MUKA TANAH DRAINASI SUMURAN DRAINASI BAWAH MUKA TANAH

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang

4. BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

NORMALISASI KALI KEMUNING DENGAN CARA PENINGGIAN TANGKIS UNTUK MENGURANGI LUAPAN AIR DI KABUPATEN SAMPANG MADURA JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Menurut Dr.Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti

ANALISIS KAPASITAS DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NEVERITY SIMPANG KALUMPANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA HIDROLOGI

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN SALURAN DRAINASE JALAN VETERAN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan

ANALISIS DAN EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI SAMPEAN BONDOWOSO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS 4.1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan April sampai

EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA JALAN PASAR I DI KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG (STUDI KASUS)

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK MEMBUAT KURVA INTENSITY-DURATION-FREQUENCY (IDF) DI KAWASAN KOTA LHOKSEUMAWE

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR i DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN..

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang dengan fungsi sebagai kota ataupun pusat perekonomian daerah. Perkembangan daerah pemukiman dan daerah pusat perekonomian yang pesat kadang cenderung mendorong permasalahan drainase ini menjadi lebih komplek, karena tidak didasarkan atau diikuti dengan penataan sistem drainase yang tepat. Timbulnya masalah-masalah seperti tidak lancar mengalirnya air hujan atau air buangan rumah tangga pada akhirnya dapat mengakibatkan banjir pada daerah pemukiman, genangan di jalan atau tempat-tempat lain makin sering dirasakan. Belum lagi permasalahan adanya banjir oleh naik dan meluapnya air sungai yang melewati kota dan menggenangi daerah rendah disekitarnya, terutama pada musim penghujan. Kedua permasalahan tersebut akan semakin besar dirasakan apabila terjadi pada saat bersamaan. Keadaan tersebut menjadi masalah dominan di daerah perkotaan, khususnya di Kelurahan Beran Dua Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Saluran drainase Kabupaten Ngawi terletak di daerah dataran rendah sehingga pada saat elevasi air Sungai Bengawan Solo cukup tinggi saluran drainase tersebut tidak dapat berfungsi lagi. Adapun genangan yang disebabkan oleh ketinggian permukaan air sungai Bengawan Solo yang pada musim hujan menunjukkan elevasi yang cukup tinggi. Akibatnya setiap musim hujan Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi selalu tergenang banjir. Pentingnya penataan dan peningkatan fungsi jaringan drainase kota, khususnya di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi perlu segera dilakukan agar permasalahan banjir dan genangan dengan segala akibatnya di dalam kawasan pemukiman dan perkotaan dapat dikurangi bahkan bila mungkin dihilangkan. Sebab permasalahan tersebut dirasakan juga oleh pemerintah daerah setempat karena akibat yang ditimbulkannya dapat mengganggu lancarnya lalu lintas, aktivitas perekonomian dan pemerintah setempat serta dapat menurunkan kualitas kesehatan dan lingkungan pemukiman. Sehingga kawasan tersebut yang kemudian oleh pemerintah daerah setempat dianggap perlu untuk ditanggulangi dan ditangani segera. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 1

1.2. Perumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan banjir terjadi di Kelurahan Beran Dua Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi? 2. Bagaimana kondisi saluran eksistingnya? 3. Solusi apa yang tepat terhadap hasil evaluasi termasuk alternatif-alternatif setelah saluran drainase direncanakan agar saluran tersebut mampu mengalirkan debit hujan? 1.3. Batasan Masalah 1. Merencanakan saluran drainase di Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. 2. Menghitung dimensi saluran. 3. Menghitung tinggi hujan rencana. 4. Menghitung debit rencana saluran. 5. Menghitung kapasitas saluran. 1.4. Tujuan 1. Mencari penyebab banjir di Kelurahan Beran Dua Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. 2. Menganalisa kondisi saluran eksisting di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. 3. Mencari alternatif penanggulangan banjir supaya saluran tersebut mampu mengalirkan debit hujan. 1.5. Manfaat 1. Dapat mengetahui penyebab banjir di Kelurahan Beran Dua Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. 2. Dapat menganalisa kondisi saluran eksisting di Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. 3. Didapatkan alternatif dengan merencanakan saluran drainase di Kecamatan Ngawi untuk menampung air limpasan yang berasal dari sungai Bengawan Solo. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 2

1.6. Lokasi Lokasi studi perencanan terletak di Kabupaten Ngawi Gambar 1.1. Peta Provinsi Jawa Timur Sumber : http://jawatimur.com Gambar 1.2. Peta Kabupaten Ngawi RTRK Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,Th.2009. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ANALISA HIDROLOGI Analisa hidrologi merupakan suatu analisa awal dalam menangani penanggulangan banjir dan perencanaan sistem drainase untuk mengetahui besarnya debit yang akan dialirkan sehingga dapat ditentukan dimensi saluran drainase. Besar debit yang dipakai sebagai dasar perencanaan dalam penanggulangan banjir adalah debit rancangan yang didapat dari penjumlahan debit hujan rencana pada periode ulang tertentu dengan debit air buangan dari daerah tersebut. Penetapan besarnya banjir rencana merupakan masalah pertimbangan hidro ekonomis. Untuk memperkirakan besarnya banjir rencana yang sesuai, pengetahuan analisa hidrologi mempunyai peran penting. Dalam perhitungan dapat digunakan data debit pada suatu sungai, saluran ataupun curah hujan yang nantinya akan diolah menjadi debit rencana. 2.1.1. Perhitungan Data Curah Hujan Cara yang dipakai dalam menghitung hujan rata-rata adalah dengan rata-rata aljabar. Hujan kawasan diperoleh dari persamaan:... (2.1) P 1, P 2,..., P n adalah curah hujan yang tercatat di pos penakar hujan 1,2,... n n adalah banyaknya pos penakar hujan ( Sumber : Suripin. 2003. hal 27 ) 2.1.2. Perhitungan Curah Hujan Rencana Dalam perhitungan curah hujan rencana ini digunakan analisa frekuensi. Suripin(2003) Sistem Drainase Pekotaan yang Berkelanjutan Frekuensi adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui. Sebaliknya kala ulang (return period) adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau dilampaui. Dalam hal ini tidak terkandung pengertian bahwa kejadian tersebut akan berulang secara teratur setiap kala ulang tersebut. Untuk menghitung analisa frekuensi digunakan metode : 1. Metode Gumbel s... (2.2) PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 4

Dimana: X = harga rata-rata sampel s = Standar deviasi Faktor probabilitas K untuk harga harga ekstrim Gumbel dapat dinyatakan dalam persamaan :... (2.3) Dimana: Yn = reduced mean yang tergantung jumlah sampel atau data n Sn = reduced standard deviation yang juga tergantung pada jumlah sampel/data n Y TR = reduced variate, yang dapat dihitung dengan persamaan berikut :... (2.4) ( Sumber : Suripin. 2003. hal 51 ) 2. Metode Distribusi Pearson Type III R t =... (2.5)... (2.6) S =... (2.7) Cs =... (2.8) Sd =... (2.9) Cv =... (2.10) Ck =... (2.11) Xi = Nilai varian ke-i X = Rata-rata N/n = Jumlah data pengamatan Sd = Standar deviasi Cv = koefisien varian PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 5

Cs = koefisien penyimpangan distribusi Ck = koefisien kurtosis ( Sumber : Suripin. 2003. hal 32 ) PROPOSAL TUGAS AKHIR Tabel 2.1 Karakteristik Distribusi Frekuensi No Distribusi Frekuensi Syarat Distribusi Cs Ck 1 Normal 0 3 2 Log Normal 0 >3 3 Gumbel 1.139 5.403 4 Pearson Type III Fleksibel Fleksibel 5 Log Pearson Type III 0-0.9 - ( Sumber : Suripin. 2003. hal 32 ) 2.1.3. Uji Chi Kuadrat Uji distribusi data curah hujan yang dianggap paling mudah perhitungannya untuk menguji peluang curah hujan adalah metode chi kuadrat tes ( Chi Square Test ). Uji Chi Kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang dapat mewakili dari distribusi sampel data analisis. = Parameter Chi kuadrat terhitung... (2.12) Oi = Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke i Ei = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i ( Sumber : Suripin. 2003. hal 57 ) 2.1.4. Perhitungan Debit Banjir Rencana Perhitungan debit banjir rencana dimaksudkan untuk mengingat adanya hubungan antara hujan dan aliran sungai dimana besarnya aliran dalam sungai ditentukan dari PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 6

besarnya hujan, intensitas hujan, luas daerah, lama waktu hujan, dan ciri-ciri daerah alirannya. Metode perhitungan untuk menentukan banjir rencana adalah : Metode yang digunakan adalah metode Der Weduwen. Q α.β.q.a... (2.13)... (2.14)... (2.15)... (2.16) t = 0,25LQ -0,125 I -0,125... (2.17) Q = Debit banjir (m³/det) Rn= Curah hujan harian maksimum (mm/hari) α β oefisien limpasan air hujan oefisien pengurangan daerah untuk curah hujan DAS qn = Curah hujan dari hasil perhitungan (m³/det) A = Luas daerah aliran (km²) T = Lamanya curah hujan L = Panjang sungai (km) I = Gradien sungai atau medan ( Sumber : Sugiyanto. 2002. hal 83 ) PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 7

2.1.5. Intensitas curah hujan Menggunakan rumus Dr. Mononobe.... (2.18) I = Intensitas curah hujan (mm/jam) R 24 = Curah hujan maksimum harian (selama 24 jam) (mm) t = Lamanya hujan (jam) ( Sumber : Suripin.2003. hal 67 ) 2.2. TEORI HIDROLIKA 2.2.1. Perencanaan Saluran Perencanaan saluran drainase untuk penanggulangan banjir harus berdasarkan pertimbangan kapasitas tampung saluran yang ada baik tinjauan hidrolis maupun elevasi kondidi lapangan. Tinjauan hidrolis dimaksudkan untuk melakukan evaluasi kapasitas tampungan saluran dengan debit banjir ulang 10 tahun, sedangkan evaluasi kondisi di lapangan adalah didasarkan pengamatan secara langsung di lapangan untuk mengetahui apakah saluran yang ada mampu atau tidak mampu mengalirkan air secara langsung pada saat hujan. Rumus kecepatan rata-rata pada perhitungan dimensi penampang saluran menggunakan rumus Manning :... (2.19) V n R S = Kecepatan rata-rata (m/det) = Koefisien Manning = Jari-jari Hidrolik = Kemiringan dari permukaan air atau gradient energi atau dari dasar saluran. ( Sumber : Sugiyanto. 2002. hal 106 ) PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 8

BAB III METODOLOGI 3.1. Uraian Umum Metodologi suatu perencanaan merupakan cara dan urutan kerja suatu perhitungan untuk mengatasi banjir yang terjadi di Afvoer. Penyusunan metodologi ini bertujuan untuk : 1. Memberikan arahan dalam pelaksanaan perencanaan penanggulangan banjir. 2. Mendapat gambaran awal mengenai tahapan analisa secara sistematis. 3. Memudahkan dalam mengetahui hal-hl yang berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan. 4. Memperkecil dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan analisa dan perencanaan. 3.2. Langkah Penyusunan 3.2.1. Persiapan Persiapan yang tercakup dalam serangkaian kegiatan yang meliputi : 1. Mencari informasi dan data ke instansi/perusahaan yang terkait, antara lain Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Ngawi, serta meminta ijin kepada instansi pemilik proyek untuk meminjam data guna dijadikan sebagai bahan tugas akhir. 2. Membuat dan mengajukan berkas-berkas yang diperlukan untuk memperoleh data. Dalam hal ini yaitu proposal dan surat pengantar dari Kaprodi untuk pengajuan peminjaman data. 3. Mengumpulkan data dan segala bentuk kegiatan/hasil survey yang sekiranya dapat mendukung dalam penyusunan laporan tugas akhir. 4. Mempelajari semua data dan yang berkaitan dengan hal-hal yang menunjang tugas akhir. 3.2.2. Pengumpulan Data Data-data yang menunjang dan digunakan dalam Penanggulangan Banjir di Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi antara lain : 1. Data Eksisting saluran. 2. Data curah hujan. 3. Data banjir. 4. Peta topografi, antara lain : Kedalaman saluran yang dianalisa. Kontur tanah. Mengetahui luas daerah DAS. 3.2.3. Pengolahan Data PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 9

Analisa perencanaan saluran yang diperlukan untuk menampung besar debit rencana adalah sebagai berikut : Analisa Hidrologi : 1. Analisa data curah hujan 2. Analisa curah hujan rata-rata 3. Analisa debit banjir 4. Analisa data di lapangan Analisa Hidrolika : 1. Analisa saluran eksisting 2. Analisa terjadinya back water 3. Perencanaan dimensi saluran drainase 4. Mengetahui titik banjir dari masing-masing saluran 3.2.4. Kesimpulan Pada bagian ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil perencanaan teknis. Flow chart langkah-langkah penyusunan Proyek Akhir PROGRAM STUDI DIPLOMA III Mulai TEKNIK SIPIL 10

Persiapan Pengumpulan Data - Survey Lapangan -Data Eksisting -Data hujan - Data banjir Pengolahan Data Analisa Hidrologi -Analisa debit banjir -Analisa data di lapangan Analisa Hidrolika -Analisa saluran eksisting -Analisa terjadinya back water Saluran mampu menampung debit banjir Tidak Alternatif Penanggulangan Banjir : -Normalisasi -Tampungan -Pompa Ya Masih terjadi banjir Ya Selesai Tidak 3.3. Jadwal Kegiatan Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 11

Proses pelaksanaan dan pekerjaan Tugas Akhir ini direncanakan mulai awal bulan Desember 2011 sampai akhir Mei 2012, dengan jadwal kerja sebagai berikut: 3.3.1. Persiapan Sebelum melaksanakan dan mengerjakan Tugas Akhir, diperlukan persiapan terlebih dahulu, seperti mencari informasi di instansi terkait. Tahap persiapan ini dijadwalkan mulai bulan Desember 2011. 3.3.2. Pembuatan Proposal Dalam pembuatan proposal Tugas Akhir dilaksanakan pada bulan Desember 2011. 3.3.3. Survey Lapangan Survey lapangan ke kecamatan Ngawi, kabupaten Ngawi dilaksanakan pada awal bulan Januari 2012. 3.3.4. Pengumpulan Data Pengumpulan data seperti data hujan, data eksisting, data banjir dilaksanakan pada bulan Desember minggu ke-3 sampai akhir bulan Februari 2012. 3.3.5. Pengolahan Data Pengolahan data dalam Tugas Akhir dilaksanakan pada akhir bulan Januari sampai akhir bulan Maret 2012. 3.3.6. Analisa Perhitungan Analisa perhitungan, seperti analisa hidrologi dan hidrolika dalam Tugas Akhir ini akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari sampai akhir bulan April 2012. 3.3.7. Peyusunan Laporan Penyusunan laporan Tugas Akhir ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei minggu ke-3. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 12

JADWAL KEGIATAN TUGAS AKHIR DI KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR NO 1 Persiapan KEGIATAN BULAN DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 Pembuatan Proposal 3 Survey Lapangan 4 Pengumpulan Data 5 Pengolahan Data 6 Analisa Perhitungan 7 Penyusunan Laporan Gambar 3.2. Jadwal Kegiatan Tugas Akhir 2011-2012 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL 13