BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN TEMPERATUR

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Di berbagai Negara, penelitian dan pengembangan dalam bidang. elektronika khususnya komponen-komponen elektronik masih terus

BAB I PENDAHULUAN Termistor

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :

Optimasi Diameter dan Panjang Kawat Koil Sebagai Kandidat Sensor Suhu Semen Sapi Berbasis RTD-C

BAB II LANDASAN TEORI

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

ANALISIS RANGKAIAN PENGKONDISI SINYAL TAHAP AWAL PADA SENSOR PASIF : STUDI KASUS UNTUK THERMISTOR TIPE NTC

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibutuhkan oleh setiap negara

2016 PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM TEBAL BERBASIS

JOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

ANALISIS RESOLUSI SENSOR TEMPERATUR TERINTEGRASI IC LM35 DAN SENSOR THERMISTOR

Thermistor. Tugas Komponen Sistem Kontrol. Disusun Oleh : Ryan ( ) Zen ( ) Nadia Roxana ( )

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611

Resistor. Gambar Resistor

PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMINOLOGY TEMPERATURE / SUHU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti :

RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM PENGKONDISI SINYAL PENGUKURAN TEMPERATUR

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

ALAT UKUR BESARAN FISIS LABORATORIUM FISIKA

Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI THERMISTOR SEBAGAI DASAR REALISASI ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS 1 SISTEM INSTRUMEN ELEKTRONIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronika menyebabkan rangkaian-rangkaian aplikasi elektronika menggantikan

Elektronika Lanjut. Penguat Instrumen. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGKAJI KARAKTERISTIK DAN APLIKASI SENSOR RS II 79 KC VAISALA HASIL PENGUJIAN DI BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER PASURUAN

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti karena membutuhkan pengetahuan teori yang memadai serta. sering kali mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang

Kemampuan yang dibangun dalam laboratorium inquiry : Mampu menyusun rangkaian jembatan Wheatstone Menjelaskan sifat rangkaian jembatan Wheatstone Mamp

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. KEPEMILIKAN DAN PENGESAHAN... iii UNIT I. KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN... 1 UNIT II. APLIKASI OP-AMP 1...

BAB II LANDASAN TEORI

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

Pengetahuan komponen pasif Elektronika I

BAB IV DATA DAN ANALISA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN LEBIH LANJUT

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

BAB II DASAR TEORI. Signal Conditioning. Gambar 2.1 Diagram blok sistem pengukuran (buku measurement sistem Bolton)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

JENIS JENIS SENSOR BERDASARKAN PRINSIP KERJANYA

KISI KISI SOAL UKA TEKNIK ELEKTRONIKA (532)

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Modul 1 definisi dan konsep pengukuran hasil pengukuran suatu besaran ralat acak dan ralat sistematis Modul 2 konsep angka penting dan pembulatan

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

KARAKTERISASI SENSOR STRAIN GAUGE. Kurriawan Budi Pranata, Wignyo Winarko Universitas Kanjuruhan Malang

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

TIN-302 Elektronika Industri

Arus Listrik dan Resistansi

Jembatan Arus Searah dan Pemakaiannya

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Sistem Pengukur Suhu Simultan untuk Aplikasi Pemantauan Suhu Tubuh Pasien di Rumah Sakit

PENGANTAR ALAT UKUR. Bab PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam era globalisasi setiap harinya mengalami perkembangan yang dinamis, salah satu bentuk dari perkembangan teknologi tersebut terutama di bidang industri yang membutuhkan banyak peralatan untuk mendukung hasil produksinya. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal digunakan sensor sebagai pendukungnya. Sensor didefinisikan sebagai suatu alat yang dapat mengubah besaran fisis menjadi besaran listrik. Sensor memiliki beberapa jenis dan karakteristik yang berbeda-beda, diantaranya adalah sensor suhu, sensor cahaya, dan sensor kecepatan. Sensor cahaya digunakan untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor kecepatan digunakan untuk mengubah besaran gerak menjadi besaran listrik. Sensor suhu digunakan untuk merubah besaran suhu menjadi besaran listrik. Sensor suhu dalam dunia instrumentasi dan control digunakan untuk mendeteksi fenomena perubahan suhu. Ada beberapa jenis sensor suhu yaitu thermocouple, resistance temperature detector ( RTD), LM35 dan termistor. Dari ke empat jenis sensor suhu tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan mempunyai kelebihan masing-masing. Sensor suhu yang sering digunakan pada alat elektronik adalah termistor. Termistor merupakan sensor pasif yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap perubahan suhu. Sensor ini terbuat dari bahan semikonduktor yang merupakan campuran dari oksida-oksida logam yang diendapkan seperti mangan (Mn), nikel (Ni), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U). Pada termistor, membutuhakan sistem satu daya dan pengkondisi sinyal karena outputnya masih berupa hambatan pengaruh dari perlakuan suhu.respon termistor terhadap perubahan suhu biasanya tidak linier sehingga membutuhan metode untuk melinearisasi sebelum digunakan secara langsung (Warsito, 2010). Termistor dibedakan menjadi dua, yaitu termistor yang mempunyai koefisien suhu negatif yang biasanya disingkat negative temperature coefficient ( NTC), dan 1

2 termistor yang mempunyai koefisien temperatur positif yang biasa disingkat positive temperature coefficient (PTC). Sensor PTC merupakan suatu resistor yang mempunyai koefisien suhu positif yang sangat tinggi. Nilai resistansi PTC akan semakin tinggi pada saat perubahan suhu disekitarnya semakin tinggi (Syahputra,2014). Dalam pengaplikasiannya sensor PTC membutuhkan proses kalibrasi. Dengan dikalibrasi maka bisa diketahui seberapa menyimpang nilai sebenarnya dengan standar penunjukan yang ada.hal ini sangat perlu dalam melindungi jaminan mutu suatu produk. Salah satu cara untuk kalibrasi sensor PTC tersebut menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Rangakaian jembatan wheatstone tersusun dari empat buah hambatan yaitu R1 dan R2 merupakan lengan pembanding, sedangkan R3 adalah lengan Standar dan R4 adalah tahanan yang tidak diketahui besarnya. Pada keadaan setimbang, galvanometer akan menunjukkan angka nol. Hal tersebut dikarena tidak ada arus yang mengalir melalui galvanometer. (Soedojo, 2004). Konfigurasi dalam jembatan wheatstone dapat berupa Two-Wire Connections, Three-Wire Connections, Four-Wire Connections (Raharjo, 2014). Penelitian dengan menggunakan sensor termistor PTC penting dilakukan karena akan mempengaruhi kinerja suatu alat dalam bidang industri, metode yang tepat akan mendapat hasil yang akurat dan presisi, sehingga pengukuran yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik. Berdasarkan penjelasan diatas penulis melakukan penelitian yang berjudul Perbandingan konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat pada pengukuran suhu dengan sensor PTC menggunakan jembatan wheatstone untuk melihat hasil pengujian sensor termistor PTC dilakukan dengan perbandingan konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat.

3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka dalam permasalahan utama dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimanakah karakteristik dari sensor termistor PTC? 2. Bagaimana kemampuan rangkaian jembatan wheatstone yang digagas dalam mengkarakterisasi sensor PTC? 3. Bagaimanakah perbandingan output sensor menggunakan rangkaian jembatan wheatstone konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengetahui karakteristik sensor termistor PTC. 2. Mengetahui kemampuan rangkaian jembatan wheatstone yang digagas dalam mengkarakterisasi sensor PTC. 3. Menentukan hasil perbandingan kompensasi suhu dengan rangkaian Jembatan wheatstone konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat dengan menggunakan sensor termistor PTC. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir (TA) ada tiga manfaat yaitu : 1. Pendidikan Dalam pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk bahan praktikum tentang perbandingan kompensasi suhu dengan rangkaian jembatan wheatstone konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat dengan menggunakan sensor termistor PTC. 2. Penelitian dan pengembangan Dalam penelitian dan pengembangan dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi dalam mengembangkan sensor suhu yang lebih akurat berbasis

4 sensor PTC menggunakan metode jembatan wheatstone konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat. 3. Pengabdian masyarakat Dalam pengabdian masyarakat dapat memudahkan industri-industri dalam perancangan sebuah alat sensor suhu agar dapat menjaga kualitas produksinya dan tidak merugikan konsumennya. 1.5 Batasan Masalah Melakukan penelitian ini penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium fisika material dan instrumentasi (FISMATEL) FMIPA UGM. 2. Sensor yang digunakan adalah sensor termistor PTC PTGL05AS100K4B51B0. 3. Kompensasi suhu dengan menggunakan rangkaian jembatan wheatstone konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat. 4. Pengujian dilakukan dengan menggunakan medium oli. 5. Pengujian dilakukan pada suhu 30 C-150 C menggunakan termometer merk Lutron tipe HT-3006A. 6. Standar yang digunakan adalah datasheet PTC 10Ω. 1.6 Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian laporan Tugas Akhir (TA) dengan judul Perbandingan konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat pada pengukuran suhu dengan sensor PTC menggunakan jembatan wheatstone melibatkan sejumlah tahapan penelitian, antara lain adalah :

5 1. Studi Literatur Studi literatur dilaksanakan dengan mempelajari jurnal, karya tulis, makalah, artikel, dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, terutama yang mengenai sensor PTC. 2. Konsultasi Konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai penelitian yang dilakukan dan inovasi-inovasi yang bisa diterapkan pada rancangan penelitian. 3. Pengumpulan Bahan Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas akhir ini diantaranya adalah resistor 10 ohm, kawat, sensor termistor (Positive Temperature Resistance) PTC PTGL05AS100K4B51B0, termometer digital, multimeter digital, oli, kompor listrik, power supply. 4. Perancangan Merancang skema prosesnya dan proses perakitan di lakukan sesuai dengan skema yang telah di buat sebelumnya. 5. Pengujian Menerapkan teori yang telah di peroleh dari studi-studi lainnya yaitu melalui proses perancangan, perakitan dan pengujian rangkaian yang telah dirancang dan dirakit sesuai skema yang telah dibuat. 6. Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan cara membahas hasil penelitian yang didapat dari pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Salain itu dilakukan berbagai analisi setelah proses pengambilan data selesai.

6 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari enam bab bahasan, yaitu : Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan tentang latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Bab III Landasan Teori Bab ini berisi beberapa teori mengenai penyusunan tugas akhir ini. teori yang terdapat pada bab ini yaitu teori yang mengenai pengujian Perbandingan konfigurasi 2 kawat dan 3 kawat pada pengukuran suhu dengan sensor PTC menggunakan jembatan wheatstone. Bab IV Metode Penelitian Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, bahan dan alat yang digunakan untuk melakukan penelitian, tata laksana penelitian dan metode analisis. Bab V Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi data-data dari pengujian analisis dan pembahasan dari hasil pengujian dari rangkaian yang sudah dirancang. Bab VI Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang singkat tentang hasil penelitian dan saransaran sehingga sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan harapan dapat digunakan untuk mendukung kehidupan masyarakat. Daftar Pustaka Bab ini berisi referensi yang digunakan untuk melengkapi laporan tugas akhir ini.

7 Lampiran ini. Bab ini berisi lampiran-lampiran yang berkaitan dengan laporan tugas akhir