MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas"

Transkripsi

1 1 MODUL I SENSOR SUHU 1. Pendahuluan Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. 2. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : Memahami cara kerja sensor suhu; Mengetahui jenis sensor Exacon D-OS3; Mendapatkan tegangan dari sensor suhu tersebut. Mengetahui karakteristik dari sensor suhu tersebut. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas 4. Dasar Teori Sensor suhu digunakan pada dunia instrumentasi dan kontrol untuk mendereksi fenomena perubahan suhu. Pemilihan sensor suhu didasarkan pada kebutuhan atau sistem yang telah diintegrasikan. Ada 4 jenis utama dari sensor suhu yaitu Thermocouple, RTD, Thermistor, Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC). Dari ke-4 jenis sensor suhu ini memiliki spesifikasi dan fungsi yang berbeda-beda dan juga mempunyai dan kelebihan masing-masing. Yang kita bahas pada modul ini adalah jenis sensor thermistor. Thermistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yang sangat tinggi.

2 2 Thermistor ini dibedakan dalam tiga jenis, yaitu thermistor yang mempunyai koefisien temperatur negative yang biasa disingkat NTC (Negative Temperature Coefficient), Thermistor yang mempunyai koefisien temperatur positif yang biasa disingkat PTC (Positive Temperature Coefficient), dan thermistor yang mempunyai tahanan temperature kritis yang biasa disingkat CTR (Critical Temperature Resistance). Akan tetapi, pada umumnya, bila kita menyebut kata termistor, maka termistor yang dimaksud adalah termistor NTC. Pada thermistor bisa menggunakan pembagi tegangan dan jembatan wheatstone, karena karakteristiknya yakni resistansi yang berubah terhadap waktu. Gambar Grafik NTC dan PTC Gambar Rangkaian Pembagi Tegangan

3 3 Keterangan : TP1 adalah Tegangan Referensi TP2 adalah Tegangan Output Gambar Tampang Atas Modul 5. Prosedur Praktikum Cara untuk mendapatkan data Voltage adalah sebagai berikut. 1. Sambungkan Catu Daya 5 Volt pada kutub positif dan negatif dari rangkaian/modul praktikum. 2. Siapkan pemanas untuk memanaskan objek yang akan diukur suhunya. 3. Tempel/Dekatkan sensor suhu tersebut ke objek yang dipanaskan, dan kemudian ukur besar tegangan pada port output. 4. Bandingkan dengan hasil pada datasheet. 5. Tulislah hasil analisis pada jurnal dan buatlah kesimpulan dari praktikum ini.

4 4 MODUL II SENSOR SUDUT 1. Pendahuluan Sudut adalah suatu besaran yang dibangun oleh sinar yang diputar dengan pusat perputaran suatu titik tertentu dari suatu posisi awal ke suatu posisi terminal. Kedua sinar dinamakan kaki sudut dan pusat perputaran atau titik pertemuan kedua sinar dinamakan titik sudut. Daerah bidang yang dibatasi oleh kaki-kaki sudut dinamakan daerah sudut. Sensor sudut adalah sensor yang menentukan input berupa sudut seperti potensiometer putar. Potensiometer putar ini merubah nilai hambatan dalam nilai resistor tersebut dengan merubah atau memutar mutar sudut dari potensiometer tersebut. 2. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : Memahami cara kerja sensor sudut; Mengetahui jenis potensiometer; Menentukan sudut yang akan diputar; Mendapatkan data tegangan dari sudut potensiometer tersebut. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Modul Sensor sudut potensiometer. Busur Multimeter 4. Dasar Teori Potensiometer adalah resistor listrik manual adjustable yang menggunakan tiga terminal. Dalam perangkat listrik banyak, potensiometer adalah apa yang menentukan tingkat output. Sebagai contoh, di pengeras suara, potensiometer digunakan untuk

5 5 mengatur volume. Pada dimmer televisi, monitor komputer atau cahaya, dapat digunakan untuk mengontrol kecerahan layar atau bola lampu. Potensiometer juga dapat digunakan untuk mengontrol beda potensial, atau tegangan, di sirkuit. Prinsipnya yang digunakan adalah sebagai resistor variable yang dikonfigurasikan dalam rangkaian pembagi tegangan ataupun jembatan wheatstone. Pada praktikum kali ini potensiometer yang digunakan adalah potensiometer putar. Pada potensiometer putar diketahui bahwa nilai maksimum resistansi yang terukur di terminal adalah sudut maksimumnya (0 º), sedangkan nilai minimum (360 º) atau sebaliknya. Dengan demikian diperoleh hubungan sudut dan nilai resistansi. Prinsip inilah yang digunakan pada praktikum kali ini. Gambar Rangkaian Pembagi Tegangan dengan Potensiometer 5. Prosedur Praktikum Cara untuk mendapatkan data Voltage adalah sebagai berikut. 1. Sambungkan Catu Daya 5 Volt pada kutub positif dan negatif dari rangkaian/modul praktikum. 2. Siapkan multimeter untuk mengukur tegangan keluar dari modul. 3. Siapkan busur sebagai referensi untuk mengetahui nilai sudut. 4. Putar potensiometer sesuai arah putaran jarum jam. 5. Catat nilai tegangannya. 6. Ulangi untuk arah yang berlawan 7. Tulislah hasil analisis pada jurnal dan buatlah kesimpulan dari praktikum ini.

6 6 MODUL III SENSOR TEKANAN 1. Pendahuluan Sensor merupakan suatu peranti yang mengubah besaran nilai (energi) menjadi satuan listrik sehingga dapat diukur dan ditentukan nilainya sesuai dengan data satuan yang diterima pada sensor. Kebanyakan sensor bekerja dengan mengubah beberapa parameter fisik seperti temparatur atau posisi ke dalam sinyal listrik. Ini sebabnya mengapa sensor juga dikenal sebagai transduser yaitu suatu peralatan yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Sensor tekanan dapat diklasifikasikan dalam hal rentang ukur tekanan, rentang suhu operasi, dan yang paling penting adalah jenis objek yang diukur. Konfigurasi dasar pengukuran sensor tekanan ada tiga, yaitu tekanan mutlak (absolute), tekanan diferensial, dan tekanan gauge. Sensor tekanan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis MPX5100DP. 2. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : Memahami cara kerja sensor tekanan; Mengetahui jenis sensor MPX 5100 DP; Mendapatkan data tegangan tekanan tersebut. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Modul Sensor MPX 5100 DP Multimeter 4. Dasar Teori MPX5100DP memiliki rentang tekanan antara 0 kpa sampai 100 kpa. Konsumsi arus sensor cukup rendah yaitu 10 ma (maksimum), dengan akurasi ±2.5 % V FSS (skala

7 7 maksimum span sebesar 4.5 volt), sensitifitas 45 mv/kpa dan stabilitas offset ±0.5 % V FSS. Sensor MPX5100DP merupakan model sensor MPX5100 dengan tipe diferensial dengan 2 port masukan tekanan, yakni port pertama untuk masukan tekanan objek ukur dan port kedua untuk masukan tekanan referensi dan 6 pin. Gambar Deskripsi Penggunaan Pin MPX5100DP Deskripsi penggunaan pin pada MPX5100DP ditunjukkan oleh Gambar diatas. Pin 1 untuk tegangan keluaran, pin 2 untuk tegangan refrensi ground, pin 3 untuk tegangan refrensi 5 volt, sedangkan pin 4,5 dan 6 tidak digunakan. Seperti sensor takanan pada umumnya, sensor tekanan ini akan mengubah tekanan menjadi tegangan. Semakin besar tekanan yang dihasilkan, semakin besar pula tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan sensor ini masih berupa tegangan dengan orde mv. Namun, karena sensor ini dilengkapi chip signal conditioned maka keluaran dari sensor ini tidak perlu dikuatkan lagi. 5. Prosedur Praktikum Cara untuk mendapatkan data Voltage adalah sebagai berikut. 1. Sambungkan Catu Daya 5 Volt pada kutub positif dan negatif dari rangkaian/modul praktikum. 2. Siapkan multimeter untuk mengukur tegangan keluar dari modul. 3. Siapkan objek sebagai input dari tekanan. 4. Perlakukan objek sedemikian rupa untuk mendapatkan variasi nilai tekanan. 5. Catat nilai tegangannya. 6. Tulislah hasil analisis pada jurnal dan buatlah kesimpulan dari praktikum ini.

8 8 MODUL IV SENSOR BEBAN 1. Pendahuluan Sensor berat adalah suatu alat yang dapat mendeteksi berat dan kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal listrik. Sensor berat ini termasuk bagian dari sensor mekanis. Berbagai macam sensor saat ini telah banyak berkembang, yang mana seiring perkembangan tersebut sensor menjadi suatu komponen penting dalam bidang elektronika. Tidak hanya elektonika, sensor juga berkembang di bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Salah satu sensor yang sedang berkembang saat ini adalah sensor gaya, dan lebih spesifiknya adalah flexiforce. Prinsip kerja dari sensor ini tentu sesuai dengan namanya, yaitu untuk deteksi adanya gaya yang ditimbulkan oleh suatu rangsangan yang masuk dalam suatu alat. Gaya itu sendiri menyebabkan terjadinya tegangan yang nantinya akan menimbulkan suatu sinyal tertentu. 2. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : Memahami cara kerja sensor beban; Mengetahui jenis sensor flexi force; Mendapatkan data tegangan dari sensor beban tersebut. 3. Alat alat percobaan Alat percobaan meliputi : Modul Sensor beban flexi force ; Alat pengukur beban (flexi force) Multimeter

9 9 4. Dasar Teori Sensor flexiforce sebagai sensor gaya sebagaimana telah disebutkan di atas berbentuk printed circuit yang sangat tipis dan fleksibel. Sensor flexiforce sangat mudah diimplementasikan untuk mengukur gaya tekan antara 2 permukaan dalam berbagai aplikasi. Sensor flexiforce bersifat resistif dan nilai konduktansinya berbanding lurus dengan gaya/beban yang diterimanya. Semakin besar beban yang diterima sensor flexiforce maka nilai hambatan output-nya akan semakin menurun. Pada keadaan tanpa beban, resistansi sensor ini sebesar kurang lebih 20M ohm. Ketika diberi beban maksimum, resistansi sensor akan turun hingga kurang lebih 20K ohm. Perubahan resistansi yang ditimbulkan oleh flexiforce tersebut akan menyebabkan munculnya sinyal seperti yang telah disebutkan di atas. Untuk memonitor perubahan resistansi maka diperlukan rangkaian pembagi tegangan ataupun jembatan wheatstone. Gambar Rangkaian Modul Flexiforce Gambar Grafik Resistiansi, Konduktansi dan Force (Beban)

10 10 5. Prosedur Praktikum Cara untuk mendapatkan data Voltage adalah sebagai berikut. 1. Sambungkan Catu Daya 5 Volt pada kutub positif dan negatif dari rangkaian/modul praktikum. 2. Siapkan multimeter untuk mengukur tegangan keluar dari modul. 3. Siapkan objek sebagai input dari berat atau beban. 4. Letakkan objek diatas flexiforce. 5. Catat nilai tegangannya. 6. Tulislah hasil analisis pada jurnal dan buatlah kesimpulan dari praktikum ini.

11 11 MODUL V SENCOR CAHAYA 1. Pendahuluan Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja. 2. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : Memahami cara kerja sensor cahaya (LDR); Mengetahui jenis sensor cahaya; Mendapatkan data ADC dan tegangan dari beban tersebut. 3. Alat alat Praktikum Alat percobaan meliputi : Sensor cahaya (LDR) ; Penghalang cahaya. Sumber Cahaya 4. Dasar Teori Sensor cahaya berfungsi untuk mengubah intensitas sinar/cahaya menjadi konduktivitas/arus litrik. Jenis-jenis sensor cahaya: a) Fotovoltaic (Solar Cell/Fotocell) Berfungsi untuk mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Tegangan yang dihasilkan sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin kuat sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar. Simbol Solar Cell:

12 12 Bahan pembuat solar cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide danselenium. Gambar penampang solar cell Depletion layer adalah pertemuan antara substrat tipe P dan subtrat tipe N. Prinsip kerja: Bila cahaya jatuh pada solar cell, depletion layer akan berkurang dan elektron berpindah melalui hubungan pn. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya. b) Fotoconductivity Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan konduktivitas. Kebanyakan komponen ini erbuat dari bahan cadmium selenoide atau cadmium sulfide. Tipe-tipe Fotoconductiv: LDR (Light Dependent Resistor) Berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin banyak cahaya yang mengenai permukaan LDR hambatan listrik semakin besar Fotodiode Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan pn. Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan pn menyebabkan sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron

13 13 berpindah ke luar dari valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. Fototransistor Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Bedaannya, pada fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan pn. 5. Prosedur Praktikum Cara untuk mendapatkan data Voltage adalah sebagai berikut. 1. Sambungkan Catu Daya 5 Volt pada kutub positif dan negatif dari rangkaian/modul praktikum. 2. Siapkan multimeter untuk mengukur tegangan keluar dari modul. 3. Siapkan objek sebagai input dari cahaya 4. Siapkan penghalang cahaya. 5. Letakkan objek diatas LDR 6. Catat nilai tegangannya. 7. Tulislah hasil analisis pada jurnal dan buatlah kesimpulan dari praktikum ini.

14 14 MODUL VI SENSOR ARUS 1. Pendahuluan Secara konvensional kuat arus dapat diukur dengan menghubungkan alat secara seri pada rangkaian. Cara ini memiliki kelemahan karena mengganggu aliran arus yang akan diukur. Kemajuan teknologi digital meningkatkan kemampuan alat ukur. Ukuran yang semakin kecil sehingga mudah digunakan disamping harga yang semakin murah juga didukung oleh kemajuan teknologi digital. Kemajuan ini menyebabkan penelitianpenelitian dapat dilakukan dengan lebih baik dan cepat. Alat ukur dapat tersusun atas bagian digital dan analog. Ada tiga bagian utama dalam suatu alat ukur, yaitu sensor, pengolah data dan penampil data. Alat ukur dengan penampil digital memberikan banyak kemudahan seperti pembacaan yang lebih teliti dan mudah dibaca karena tidak ada paralaks. Pengolahan data juga lebih mudah dilakukan secara digital, walaupun ada beberapa bagian yang memang tidak bisa mengabaikan kemampuan suatu rangkaian analog. Ada beberapa alat untuk mengukur arus yang sering disebut sensor arus. 2. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : Memahami cara kerja sensor arus. Mengetahui jenis sensor arus; Mendapatkan data tegangan dari rangkaian sensor arus tersebut Mengetahui karakteristik dari sensor arus. 3. Alat-Alat Praktikum Alat percobaan meliputi : Sensor Arus ; Resistor Beban. Multimeter.

15 15 4. Dasar Teori Dalam industri ada beberapa sensor arus yang sering digunakan, macam sensor arus antara lain: Sensor magnetic fluxgate Dengan menggunakan sensor magnetik, arus dapat diukur tanpa harus mengganggu aliran arus, karena yang diukur hanya kuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus yang akan diukur. Dalam tulisan ini akan ditunjukkan penggunaan sensor magnetik fluxgate untuk mengukur kuat arus. Dari hasil penelitian terlihat bahwa sensor magnetik fluxgate yang digunakan dapat mengukur kuat arus dalam daerah pengukuran yang cukup lebar dan dengan ketelitian 2 %. Ada cukup banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, beberapa diantaranya adalah metode shunt resistif, transformator arus, dan sensor magnetik. Pada praktikum modul kali ini hanya membahas sensor efek hall saja. Sensor efek hall atau hall effect sensor Sensor efek hall dapat digunakan karena sensor efek hall merespon medan magnet, sedangkan medan magnet yang ditimbulkan arus selalu sebanding dengan besar arusnya. Ini membuat sensor efek hall baik digunakan sebagai sensor arus. Sekedar mengingat, Efek hall adalah suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena adanya pengaruh medan magnet. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada devais efek hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi sama dengan nol. Sensor efek hall adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet. Hasil keluaran dari sensor efek hall ini akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang dideteksi oleh sensor efek hall. Sensor efek hall ini terdiri dari sebuah lapisan silikon yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.

16 16 Gambar Sensor Efek Hall Sensor efek hall yang tampak seperti pada gambar diatas yang hanya terdiri dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada masing masing sisi dari lapisan silikon. Hal ini akan menghasilkan perbedaan tegangan ketika lapisan silikon ini dialiri arus listrik. Bila tidak ada medan magnet yang dideteksi maka arah arus listrik yang mengalir pada silikon tersebut akan tepat ditengah tengah lapisan silikon dan akan menghasilkan tegangan 0 Volt karena tidak ada beda tegangan antara elektroda sebelah kiri dan elektroda sebelah kanan. Bila ada medan magnet yang terdeteksi oleh sensor efek hall maka arah arus listrik yang mengalir pada lapisan silikon akan berbelok mendekati atau menjauhi sisi elektroda yang dipengaruhi oleh medan magnet. Ketika arus yang melalui lapisan silikon tersebut mendekati sisi elektroda sebelah kiri maka akan terjadi beda potensial pada hasil keluarannya. Semakin besar kekuatan medan magnet yang dideteksi oleh sensor efek hall akan menyebabkan pembelokan arah arus listrik pada lapisan silikon tersebut juga akan semakin besar dan beda potensial yang dihasilkan di antara kedua sisi elektroda pada lapisan silikon sensor efek hall juga akan semakin besar. Arah pembelokan arus listrik pada lapisan silikon ini dapat digunakan untuk mengetahui atau mengidentifikasi polaritas atau kutub medan magnet pada sensor efek hall. Sensor efek hall ini dapat bekerja jika hanya salah satu sisi elektroda pada sensor efek hall dipengaruhi oleh medan magnet. Jika kedua sisi silikon dipengaruhi oleh medan magnet maka arah arus listrik pada lapisan silikon tidak akan mengalami pembelokan.

17 17 5. Prosedur Percobaan Cara untuk mendapatkan data Voltage adalah sebagai berikut. Sambungkan Catu Daya 5 Volt pada kutub positif dan negatif dari rangkaian/modul praktikum. Siapkan multimeter untuk mengukur tegangan keluar dari modul. Siapkan multimeter untuk mengukur arus yang keluar dari rangkaian. LetCatat nilai-nilainya. Tulislah hasil analisis pada jurnal dan buatlah kesimpulan dari praktikum ini.

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama Sensor Sensor merupakan suatu alat/device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik (kecepatan,suhu,intensitas cahaya) dan besaran kimia (molaritas, mol)

Lebih terperinci

Naskah Mobile Edukasi

Naskah Mobile Edukasi Naskah Mobile Edukasi Jenjang / Kelas : SMK kelas X Judul : Jenisjenis Sensor dan fungsinya Penulis : Wahyu Dwi Nugroho, S.T. Instansi : SMK N Semarang Pengkaji Materi : Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. Pengkaji

Lebih terperinci

Resistor. Gambar Resistor

Resistor. Gambar Resistor Resistor Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

TIN-302 Elektronika Industri

TIN-302 Elektronika Industri TIN-302 Elektronika Industri Komponen elektronik dalam industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Komponen Elektronik Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2: Komponen pasif

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing

Lebih terperinci

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Sensor Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala gejala atau sinyal sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor/Tranduser Sensor adalah elemen yang menghasilkan suatu sinyal yang tergantung pada kuantitas yang diukur. Sedangkan tranduser adalah suatu piranti yang mengubah suatu sinyal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Dasar Teori Pengertian rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian rangkaian dan sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI JOBSHEET 6 PENGUAT INSTUMENTASI A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Instrumentasi ini adalah :. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) A. TUJUAN. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor cahaya LDR, phototransistor,

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip RTD. Menjelaskan dengan benar mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam era globalisasi setiap harinya mengalami perkembangan yang dinamis, salah satu bentuk dari perkembangan teknologi tersebut terutama di bidang industri

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd ELEKTRONIKA DASAR Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Medan Magnet Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui pengertian rangkaian Sensor Suhu LM 35, PTC dan NTC terhadap besaran fisis. 2.

Lebih terperinci

Sensor dan Tranduser

Sensor dan Tranduser KODE MODUL EL.007 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Sensor dan Tranduser BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi 15 Program ini yang nantinya akan mengolah tegangan analog dari sensor menjadi sebuah kode-kode digital. Hasil pengolahan data dari ADC tersebut ditampilkan pada layar LCD untuk pengukuran suhu dalam bentuk

Lebih terperinci

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto Karakteristik dan Rangkaian Dioda Rudi Susanto 1 Pengantar tentang Dioda Resistor merupakan sebuah piranti linier karena arus berbanding terhadap tegangan. Dalam bentuk grafik, grafik arus terhadap tegangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.

Lebih terperinci

Konduktor dan isolator

Konduktor dan isolator Konduktor dan isolator Arus listrik adalah nama yang diberikan untuk aliran elektronelektron (atau pembawa (carrier) muatan negatif). Elektronelektron berputar (to orbit) mengelilingi inti (nucleus) atom.

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555) Pada laporan ini akan menyajikan bagaimana efisien sebuah power supply untuk LED. Dengan menggunakan rangkaian buck converter diharapkan dapat memberikan tegangan dan arus pada beban akan menjadi stabil,

Lebih terperinci

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya EFEK HALL Novi Tri Nugraheni 1,Kiranti Nala Kusuma 1, Ratna Yulia Sari 2, Agung Sugiharto 3, Hanif Roikhatul Janah 4, Khoirotun Nisa 6, Ahmad Zusmi Humam 7. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika

Lebih terperinci

Bab 5. Pengujian Sistem

Bab 5. Pengujian Sistem Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor 1. RINGKASAN TEORI Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e. TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PENGERTIAN DIODA Dioda merupakan komponenelektronikayang mempunyai dua elektroda(terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dioda merupakanjunction ( pertemuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras

Lebih terperinci

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto DIODA Pertemuan ke-vii Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu: Menjelaskan cara kerja dan karakteristik dioda Menjelaskan jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan

Lebih terperinci

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN Laporan Praktikum ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Dasar yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si Disusun oleh Anisa Fitri Mandagi (1300199)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Instrumentasi Secara terminologi instrumentasi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari teknik penggunaan peralatan (instrument) untuk mengukur dan mengatur harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

Asisten: (Heldi Alfiadi/ ) Tanggal Praktikum: ( ) Kata Kunci : Efek Hall, Potensial Hall, Gaya Lorentz

Asisten: (Heldi Alfiadi/ ) Tanggal Praktikum: ( ) Kata Kunci : Efek Hall, Potensial Hall, Gaya Lorentz MODUL 5 EFEK HALL Muhammad Ilham, Rizki, Moch. Arif Nurdin,Septia Eka Marsha Putra, Hanani, Robbi Hidayat. 10211078, 10210023, 10211003, 10211022, 10211051, 10211063. Program Studi Fisika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah program yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI No.LST/TE/EKA5228/06 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2015 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik dan kalibrasi rangkaian sensor suhu LM 335 2. Sub Kompetensi : 1) Menggambarkan kurva karakteristik

Lebih terperinci

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect D = Konstanta ketebalan Gambar 2.19 Cara kerja Hall-Effect Sensor Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect Dari persamaan terlihat V H berbanding lurus dengan I dan B. Jika I dipertahankan konstan maka

Lebih terperinci

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor - 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University Sensor Thermal Sensor Thermal Pada aplikasi pendeteksian atau pengukuran tertentu, dapat dipilih salah satu tipe sensor dengan pertimbangan : 1. Penampilan (Performance) 2. Kehandalan (Reliable) dan 3.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi AHMAD RIDWAN SIDIQ(1127030002) September 20, 2013 Asisten Praktikum : Hadian (1211703016)

Lebih terperinci

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar. PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR Disusun Oleh : Kelompok N Nama Anggota : 1. Frans Romario Panjaitan (333508xxxx) 2. Stevano Augusta M (333208xxxx) 3. xxxx

Lebih terperinci

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR Resistor Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1 Elektronika Dasar Oleh Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Peranti/mrd/11 1 PERTANYAAN Mengapa perlu mempelajari Komponen Elektronika? Apakah yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. 4.1 Merancang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell 1 Ika Wahyuni, 2 Ahmad Barkati Rojul, 3 Erlin Nasocha, 4 Nindia Fauzia Rosyi, 5 Nurul Khusnia, 6 Oktaviana Retna Ningsih Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011 Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011 Pengertian : Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP KEGIATAN BELAJAR 2 Percobaan 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari BJT b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i masukan dan keluaran

Lebih terperinci

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan) Mekanisme Kerja Devais Sel Surya Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

Pengetahuan komponen pasif Elektronika I

Pengetahuan komponen pasif Elektronika I Application Note Pengetahuan komponen pasif Elektronika I AN-01 Oleh: Tim Digiware iasanya di dalam mendesain suatu rangkaian elektronika kita sering menganggap remeh tentang jenis resistor yang akan digunakan,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T. Asisten Praktikum: Muhammad Arif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang cepat terutama dibidang otomasi industri. Perkembangan ini tampak jelas di industri pemabrikan,

Lebih terperinci

Elektronika Lanjut. Penguat Instrumen. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Elektronika Lanjut. Penguat Instrumen. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1 Penguat Instrumen Missa Lamsani Hal 1 . Missa Lamsani Hal 2 / 28 Penguat Instrumentasi Penguat instrumentasi adalah suatu loop tertutup (close loop) dengan masukan differensial dan penguatannya dapat diatur

Lebih terperinci

Sistem Pengukuran Data Akuisisi

Sistem Pengukuran Data Akuisisi Sistem Pengukuran Data Akuisisi Missa Lamsani Hal 1 Perkembangan Sistem Akuisisi Data Pada mulanya proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga pada saat itu perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis energi bukanlah permasalahan yang baru, namun sudah menjadi hal yang diprediksikan pasti akan terjadi. Sumber energi minyak yang selama ini menjadi andalan akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Elektronika Kontrol Sensor dan Tranduser Teknik Elektro Universitas Brawijaya Definisi Sensor dan transduser sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN diperkuat oleh rangkainan op-amp. Untuk op-amp digunakan IC LM-324. 3.3.2.2. Rangkaian Penggerak Motor (Driver Motor) Untuk menjalankan motor DC digunakan sebuah IC L293D. IC L293D dapat mengontrol dua

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Nama Nim Semester Fakultas : Rizki : 20083124720650086 : III/pagi : Teknik Informatika Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur MODUL I INSTRUMENTASI Teori: Pada praktikum

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai merupakan salah satu sumber air tawar yang penting keberadaannya bagi makhluk hidup di sekitarnya. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada umumnya memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci