BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Topologi Jaringan Dilakukan test bed terhadap 3 macam jaringan, yaitu IPv4 tanpa MPLS, IPv4 dengan MPLS dan IPv6 dengan MPLS. Jaringan test bed yang digunakan merupakan simulasi jaringan yang terdiri dari 3 buah router dan 2 buah laptop dengan konfigurasi router yang berbeda-beda.. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Server (Netbook) Processor : Intel Atom 1.6 GHz RAM NIC : 2 Gbyte : Ethernet 10/100/1000 Mbps OS : Windows XP Service Pack 3 2. Client (PC) Processor : Intel Pentium IV 2.0 GHz RAM NIC : 256 MB : Ethernet 10/100 Mbps OS : Windows XP Service Pack 2 3. Tiga Buah Router Cisco 2621, IOS 12.3 (24a) 4. Kabel UTP tipe cross-over sepanjang 1-2 meter sebanyak 4 buah. 5. Satu buah Kabel Rollover (console) 23
24 1. Wireshark Sedangkan perangkat lunak (software) yang digunakan adalah: Wirehark adalah perangkat Lunak untuk melakukan "pengendusan paket jaringan, dan juga digunakan untuk melakakun analisa yg lebih detil terhadp protokol protokol jaringan 2. VLC Media Player VLC Media Player adalah perangkat lunak untuk memainkan video. Hampir segala jenis format video dapat di dukung. Selain itu VLC Media Player juga berfungsi sebagai Video Streaming Server. 3. Total Video Converter Total Video Converter adalah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan konversi format video. Pada Skripsi ini digunakan untuk memanipulasi bit rate video.
25 3.2 Skema Network Jaringan 3.2.1 Jaringan IPv4 tanpa MPLS Gambar 3.1 Konfigurasi Jaringan OSPF Pada Gambar 3.1 di atas merupakan jaringan tanpa MPLS yang menggunakan protokol OSPF. Pada konfigurasi ini, keseluruhan jaringan menggunakan alamat IPv4 yang pemberian pada tiap interfacenya dilakukan secara static atau manual. Alokasi alamat IPv4 yang diberikan adalah IP privat kelas C yaitu 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24 dengan masing-masing interface diberikan IP dengan subnetmask 255.255.255.0 IP interface loopback untuk masing-masing router adalah 1.1.1.1/32, 2.2.2.2/32, dan 3.3.3.3/32. Keseluruhan jaringan akan dibinding dalam routing OSPF. (Interface Loopback digunakan sebagai router-id pada routing OSPF karena lebih stabil)
26 3.2.2 Jaringan MPLS IPv4 Gambar 3.2 Konfigurasi MPLS IPv4 Pada gambar 3.2 di atas merupakan konfigurasi jaringan MPLS IPv4 dengan 1 buah router Provider (P,disebut juga Backbone Router) dan 2 buah router Provider Edge (PE, yg menjangkau CE, Customer Edge). Konfigurasi router baik alokasi IPv4 maupun protokol koneksi IGPnya sama dengan jaringan IPv4 tanpa MPLS (yaitu menggunakan routing OSPF), hanya di sini pada masing-masing interface router ditambahkan komponen utama MPLS yaitu perintah tag-switching ip. Masing-masing router PE terhubung dengan laptop yang bertindak sebagai CE..
27 3.2.3 Jaringan MPLS IPv6 Gambar 3.3 Konfigurasi IPv6 over MPLS (6PE) Pada gambar 3.3 di atas, jaringan pada cloud MPLS menggunakan IPv4 (router P dan router PE yang terhubung ke P), sedangkan pada interface router 6PE yang terhubung ke CE merupakan dual stack (IPv4 dan IPv6) yang dapat engakomodir IPv4 dan IPv6. Gambar 3.3. Konfigurasi jaringan pada cloud MPLS sama dengan konfigurasi pada MPLS IPv4, hanya di sini interface router 6PE yang terhubung ke CE diberikan alamat IPv6. Prefix IPv6 yang diberikan adalah 2001:DB8:AAAA::/64 untuk 6PE1 dan 2001:DB8:BBBB::/64 untuk 6PE2. Pemberian alamat pada laptop sebagai CE bersifat static, yaitu secara manual. Informasi Routing IPv6 di tumpangkan kedalam sesi routing ibgp pada masing-masing router 6PE
28 3.3 Metode Pengambilan Data 3.3.1 Pengujian Performa Jaringan untuk Aplikasi Video Streaming Pengambilan data akan dilakukan dengan pengiriman file video streaming dengan menggunakan aplikasi VLC yang dijalankan pada konfigurasi jaringan OSPF, MPLS IPv4 dan MPLS jaringan IPv6. Pengambilan data akan dilakukan bergantian pada tiap konfigurasi jaringan di mana proses streaming dengan konfigurasi VLC sebagai server streaming dan client streaming. Ada dua file yang dijadikan file untuk melakukan proses streaming VLC, yaitu : 1. Video berformat FLV 2. Video berformat MP4 Kedua file tersebut dibuat untuk durasi yang sama dengan format yang berbeda (flv dan.mp4) dimaksudkan untuk melihat bagaimana hubungan antara perbedaan format dengan pengaruhnya saat di encode terhadap proses streaming pada tiap konfigurasi jaringan. Video yang akan di streaming mengguakan protool RTP (Real Time Protocol). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan analisa QoS jaringan dan juga aplikasi, selain itu karena RTP pada VLC Streaming Server rmendukung format IPV6. 3.3.2 Parameter yang Diamati Pada perancangan ini, parameter yang akan diambil dan diamati untuk aplikasi Video Streaming adalah: 1. Delay 2. Throughput