1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka
|
|
- Sudomo Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Pendahuluan Kebutuhan akan akses internet dalam mendukung kelancaran pertukaran informasi dan komunikasi secara cepat untuk saat ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Komunikasi berbasis Internet Protocol (IP) menjadi salah satu sarana pokok utama untuk digunakan oleh pengguna internet agar dapat saling terkoneksi satu sama lain dan dapat melakukan pertukaran data. Untuk saat ini pengguna internet masih dominan menggunakan sebuah Internet Protocol versi 4 (IPv4) sebagai protocol address. IPv4 merupakan alamat internet protocol yang memiliki panjang alamat 32 bit. Sehingga perlu diketahui bahwa penggunaa IPv4 akan semakin meningkat dan dalam kurun waktu tidak lama lagi persediaan IPv4 akan segera habis. Maka dari itu perlunya sebuah pembaharuan internet protocol untuk mengatasi kekurangan tersebut dimasa mendatang. IPv6 merupakan langkah kedua dalam pengembangan Internet Protocol (IP) untuk saat ini. IPv6 sebagai Internet Protocol Next Generation (IPng) memiliki panjang 128 bit telah ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sebagai standar Internet Protocol (IP) yang baru didunia, yang dikembangkan untuk mengantisipasi kekurangan yang ada pada IPv4. IPv6 diciptakan juga untuk peningkatkan dalam hal keamanan (security), authentication, serta QoS (Quality Of Service). Pengembangan infrastruktur jaringan pun harus dilakukan agar dapat menyeimbangkan keberadaan pengguna layanan internet yang semakin meningkat. Untuk menangani masalah tersebut diperlukan sebuah metode dalam pengembangan infrastruktur jaringan yaitu dengan metode dual stack IPv6 Provider Edge (6PE) yang dikembangkan agar dapat mempermudah saat melakukan migrasi antara jaringan IPv4 menuju jaringan IPv6, dengan memanfaatkan pondasi infrastruktur jaringan IPv4 dapat digunakan untuk dilalui jalur paket IPv6. Selain itu teknologi komunikasi berbasis VoIP (video/audio) yang merupakan salah satu teknologi yang telah lama dikembangkan dan saat ini masih dapat digunakan dalam kelangsungan komunikasi, juga perlu ikut serta untuk disiapkan agar dapat tetap dapat digunakan dan menghasilka kualitas yang baik. Berdasarkan uraian diatas penelitian dilakukan dengan membangun jaringan IPv6 dengan menggunakan metode Dual Stack 6PE IPv6. Pengujian dilakukan dengan mengacu pada kinerja VoIP pada jaringan IPv6 dan IPv4 dengan menggunakan metode dual stack 6PE, dengan mengamati parameter delay, jitter, throughput, dan packet lost. Penggunaan metode dual stack 6pe dalam penelitian ini agar dapat mempermudah melakukan transisi jaringan IPv4 menuju IPv6 dan dapat mendukung dalam hal komunikasi VoIP. 2. Tinjauan Pustaka Perkembangan teknologi informasi dalam hal teknologi jaringan untuk saat ini memang telah dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, seperti kelancaran dalam pertukaran data dan dapat mendukung dalam melakukan komunikasi berbasis internet protocol dalam kebutuhan hidup manusia. Pada penelitian ini menerapkan sebuah teknologi jaringan dual stack IPv6 provider Edge (6PE) Pv6 yang akan digunakan sebagai jalur komunikasi berbasi VoIP (video/audio) IPv4/IPv6. Beberapa penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian melakukan trasisi jaringan IPv4 menuju jaringan IPv6 ini telah dilakukan dan sebagai pedoman dalam pengembangan penlitian selanjutnya. Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan adalah membangun jaringan dual stack IPv4 dan IPv6 dengan menganalisa kinerja transfer data dengan menggunakan aplikasi FTP, dengan hasil kesimpulan bahwa delay jaringan dual stack IPv4 memiliki performa lebih baik sebesar 92.65% % dibandingkan dengan jaringan dual stack IPv6 [1]. Penelitian lainnya yang telah dilakukan yaitu analisa terhadap kinerja aplikasi video streaming pada jaringan dual stack IPv6 menggunakan PC router dan emulator GNS3, dengan kesimpulan pengujian bahwa jaringan murni IPv6 menggunakan PC router menghasilkan nilai packet loss dan throughput lebih baik, dan nilai throughput lebih besar 27,82% dibandingkan dengan hasil pada jaringan IPv6 GNS3, 8
2 sedangkan hasil nilai packet loss yang dihasilkan pada jaringan IPv6 murni dengan PC router lebih kecil 0,037% dibandingkan dengan IPv6 yang menggunakan GNS3, sehingga hal ini menghasilkan kualitas video streaming yang baik pada jaringan yang menggunakan PC router [2]. Dual Stack IPv4/IPv6 merupakan implementasi suite protocol TCP/IP yang menggunakan IPv4 dan IPv6 dalam satu layer, metode ini digunaka node-node IPv4/IPv6 sehingga dapat menjalin komunkasi-komunikasi antara node-node IPv4 dan IPv6 [3]. Gambar 1 berikut ini merupakan arsitektur dual stack dalam sebuah interface network yang menggunakan IPv4/IPv6, dual stack berjalan pada protocol TCP dan UDP. Gambar 1. Arsitektur Dual Stack [3] Metode Dual Stack 6PE ini mengacu pada draft-ietf-ngtranks-bgp-tunnel-04. Pada gambar 2 merupakan arsitektur proses dalam metode 6PE, dimana IPv6 mensyaratkan router PE mempunyai kemampuan 6PE. Antara 6PE dapat melakukan pertukaran informasi (reachability message) mengenai keberadaan jaringan IPv6 yang diwakili dengan menggunakan IPv6. Jaringan dan identifikasi router dalam pondasi utama tetap menggunakan jaringan IPv4 [4]. Pada proses jaringan 6PE, jaringan IPv4 tidak dapat mengetahui informasi IPv6, begitu juga informasi dari IPv4 tidak dapat diketahui oleh jaringan IPv6. Gambar 2. Topologi Dual Stack IPv6 Provider Edge (6PE) [8] Dengan menggunakan metode dual stack (6PE) dapat mempermudah melakukan sebuah transisi dari jaringan IPv4 menuju jaringan IPv6 dengan melakukan konfigurasi pada router cisco yang digunakan dari PE menjadi 6PE dual stack IPv4/IPv6, dengan langkah tersebut dapat menghemat biaya saat melakukan proses migrasi jaringan IPv4 ke IPv6, serta dapat mendukung aplikasi VoIP pada saat menggunakan SIP address IPv4 / IPv6. Selain itu dalam kinerja dual stack 6pe juga didukung dengan teknologi MPLS. Seperti pada gambar 3 merupakan arsitektur proses MPLS pada jaringan dual stack 6pe IPv6. Dengan bantuan teknologi MPLS tersebut proses pengiriman paket pada jaringan dual stack 6pe dapat lebih efesien, dengan menggunakan MPLS proses pengiriman paket lebih cepat karena melakukan 9
3 penyederhaaan routing paket dan mengoptimalkan jalur data melalui core network. Gambar 3. Arsitektur dual stack 6pe IPv6 over MPLS [9] Pada penelitian sebelumnya telah melakukan penelitian tentang kinerja VoIP yang diimplementasikan pada jaringan wireless yang diterapkan pada jaringan IPv4 pada gedung Fakultas Teknologi Informasi dengan pengujian performasi pada knerja mobile VoIP, berupa audio [5]. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implementasi, Operate, Optimize). PPDIOO merupakan standarisasi metode milik CISCO yang digunakan untuk melakukan pengembangan jaringan, dengan menggunakan metode tersebut diharapkan bisa menghasilkan hasil yang maksimal pada penelitian ini. Gambar 3 merupakan proses tahapan dari metode PPDIOO yang digunakan pada penelitian ini. Pada tahapan pertama Prepare merupakan tahapan awal yang bertujuan untuk mempersiapakan seluruh perencaan untuk mendukung kerja pada penelitian, seperti perencaan kebutuhan hardware dan software yang digunakan dalam membangun jaringan dual stack 6pe IPv6, dan penggunaan aplikasi softphone sebagai aplikasi komunikasi berbasis VoIP IPv4/IPv6. Gambar 4. Metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implementasi, Operate, Optimize) [6] Tahapan selanjutnya adalah Plan merupakan tahapan untuk melakuan rencana kerja, dalam hal ini melakukan identifikasi pengecekan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk membangun pengembangan jaringan awal. Rencana kerja disusun untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan kebutuhan yang akan diterapkan dalam implementasi pembangunan jaringan. Kebutuhan software untuk mendukung penelitian ini yaitu sistem operasi windows 7. Windows 7 dipilih sebagai sitem operasi yang mudah dipergunakan serta telah support dalam berbagai aplikasi yang lainnya termasuk aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu emulator router GNS3, Wireshark untuk capture proses jaringan, dan Linphone sebagai aplikasi komunikasi VoIP (Video/Audio) yang telah 10
4 support dengan IPv4/IPv6. Kebutuhan perangkat keras yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi personal computer (PC), laptop, webcam, switch, ethernet card, monitor, mouse, keyboard, kabel unshielded twisted pair (UTP). Pada penggunaan personal computer (PC) menggunakan spesifikasi processor intel core i3, yang diharapkan agar dapat mendukung kinerja router emulator cisco pada PC router. Tabel 1. Kebutuhan Hardware dan Software Hardware Software Jumlah Spesifikasi Operasi Sytem PC Router Laptop User Switch Kabel UTP GNS Linphone Wireshark Ram 4 Gb, Processor Core i3, LAN card gigabit, Lan card fast Ethernet NIC Ram 4 Gb, Processor Core i3, LAN, webcam, mic 5 Port, 10/100Mbps Windows 7, 64 bit Windows 7, 64 bit Pada Tabel 1 menunjukan kebutuhan hardware dan software yang digunakan dalam mendukung proses pembangunan jaringan dual stack 6pe IPv6. Software dalam membangun jaringan router menggunan aplikasi GNS 3, jaringan router dibangun sebanyak tiga router dengan jaringan yang berbeda. Tahap selanjutnya adalah design pada tahapan ini merupakan tahapan awal untuk pembuatan topologi jaringan sesuai dengan yang telah direncanakan pada penelitian ini. Pada gambar 4 menunjukan topologi jaringan dual stack 6pe IPv6 yang akan dibangun, didalam jaringan tersebut dibutuhkan tiga router yang dibungan dalam jaringan yang berbeda-beda. Gambar 5. Topologi Fisik Jaringan Dual Stack (6PE) IPv4/IPv6 Tabel 2 menunjukan penggunaan Internet Protocol (IP) yang diimplementasikan kedalam infrastruktur jaringan dual stack 6pe IPv6. Tabel 2. Penggunaan IP Pada Router dan Client Perangkat Interface IPv6 IPv4 FashEthernet (1/0) Router RI FashEthernet (1/1) Interface Loopback Router R2 FashEthernet (1/0) FashEthernet (1/1) 2001:DB8:AAAA::1/
5 Inteface Loopback0 ABCD:1::1/ FashEthernet (1/0) Router R3 FashEthernet (1/1) 2001:DB8:BBB::1/ Interface Loopback0 ABCD:1::2/ PC1 Interface Ethernet 2001:DB8:AAAA::2/ PC2 Interface Ethernet 2001:DB8:BBBB::2/ Berdasakan pada gambar 5, router R1 dikonfigurasi jaringan IPv4 dengan penggunaan IP pada FashEthernet (1/0), FashEthernet (1/1) menggunakan IP , dan Interface Loopback Pada router R2 dikonfigurasi dengan menggunakan IP pada FashEthernet (1/0), dan pada FastEthernet (1/1) dikanfigurasi dengan dual stack IPv4/IPv6 yaitu /2001:DB8:AAAA::1, serta pada Interface Loopback0 memiliki IPv4/IPv6 yaitu /ABCD:1::1. Sedangkan pada router R3 penggunaan IP dual stack IPv4/IPv6 dikonfigurasi pada FashEthernet(1/1) yaitu /2001:DB8:BBBB::1, sedangkan pada FashEthernet (1/0) menggunakan IP dan InterfaceLoopback0 IPv4/IPv /ABCD:1::2. Pada bagian client PC1 dan PC2 penggunaan IP dikonfigurasikan dual stack IPv4/IPv6, untuk PC1 menggunakan IP /2001:DB8:AAAA:2, sedangkan pada user PC2 menggunakan IP /2001:DB8:BBBB:2. Tahapan berikutnya adalah implement, merupakan dari bagian tahapan dalam pembangunan jaringan, untuk mengimplementasikan hasil design yang telah dirancang dengan membangun infrastruktur jaringan dengan hardware dan software, serta melakukan konfigurasi didalamnya. Setelah melakukan proses implement selesai, selanjutnya pada tahapan Operate, merupakan tahapan pengujian dari hasil implementasi terhadap pembangunan jaringan dual stack 6pe, dan menguji kinerja softphone Linphone sebagai aplikasi komunikasi VoIP (Video/Audio) yang diterapkan pada jaringan dual stack 6pe. Serta melakukan analisa dari hasil parameter delay, jitter, throughput, dan packet loss, untuk mengetahui hasil kinerjanya baik atau buruk. Tahapan terakhir adalah optimize, merupakan tahapan untuk mengoptimalkan pada sebuah sistem yang telah dibangun. Pada hal ini melakukan pemonitoringan pada hasil kinerja jaringan dual stack 6pe. Dari situ dapat memperhatikan kekurang atau penemuan kerusakan atau error yang nantinya kemudian diperbaiki kembali. 4. Hasil dan Pembahasan Setelah implementasi pembangunan jaringan selesai dibangun dengan baik, proses berikutnya adalah melakukan pengujian analisa terhadap kinerja VoIP (video/audio) pada jaringan dual stack 6pe IPv6, Jaringan IPv6, dan Jaringan IPv4. Pada proses pengambilan data dalam pengamatan penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan panggilan komunikasi VoIP (video/audio) yang dilakukan oleh host PC1 dengan PC2 dengan menggunakan aplikasi linphone SIP address IPv4 atau SIP address IPv6. Selama melakukan proses komunikasi berlangsung pengambilan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi wireshark. Lama pengambilan data pengamatan komunikasi VoIP dibutuhkan waktu selama 2 menit, sebanyak 30 kali percobaan, dengan tanpa adanya beban aktivitas apapun pada jaringan, selain aktivitas komunikasi VoIP. Data yang diambil adalah protocol UDP merupakan hasil video dan audio yang dihasilkan saat komunikasi VoIP berlangsung. Pengamatan difokuskan pada pengukuran kualitas kinerja VoIP pada jaringan dual stack 6pe IPv6, Jaringan IPv6 dan Jaringan IPv4 sebagai perbandingan. 12
6 Gambar 6. Uji Koneksi Jaringan antara IPv4 dan IPv6 dari PC1 ke PC2 Pada gambar 6 merupakan hasil uji koneksi jaringan antara IPv4 dan IPv6 dari PC1 dengan PC2 berupa hasil melakukan ping dari host PC1 IPv ke host PC2 IPv , serta hasil konektivitas ping dengan jaringan IPv6 dari host PC1 2001:db8:aaaa::2 ke host PC2 2001:db8:bbbb::2. Gambar 7. Proses komunikasi pada PC2 (kiri), Proses komunikasi pada PC1 (kanan) Pada gambar 7 merupakan hasil proses komunikasi antara PC1 dengan PC2. Proses komunikasi dengan menggunakan aplikasi Linphone dengan menggunakan fitur SIP address IPv4 dan IPv6. Gambar 8. Proses Capture wireshark VoIP IPv4 (kiri), IPv6 (kanan) Selama melakukan panggilan komunikasi capture untuk pengambilan data dilakuan dengan menggunakan aplikasi wireshark. Pada gambar 8 menunjukan hasil capture proses komunikasi VoIP SIP IPv4 dan SIP IPv6 pada jaringan dual stack 6pe yang dilakukan selama 2 menit setiap percobaannya. Selama komunikasi berlangsung, VoIP berjalan pada protocol UDP, dan tidak ada beban jaringan yang lain kecuali proses komunikasi VoIP. 13
7 Tabel 3. Hasil Delay (ms), Pengujian VoIP IPv6 dan IPv4 Tabel 4. Hasil Jitter (ms), Pengujian VoIP IPv6 dan IPv4 14
8 Gambar 9. Grafik Perbandingan Delay (ms) Pengujian VoIP IPv6 Pada Jaringan Dual Stack 6PE IPv6, Jaringan IPv6, Jaringan IPv4 Gambar 10. Grafik Perbandingan Jitter (ms) Pengujian VoIP IPv6 Pada Jaringan Dual Stack 6PE IPv6, Jaringan IPv6, Jaringan IPv4 Pada Tabel 3 dan Tabel 4 merupakan hasil nilai delay dan jitter pada percobaan kinerja VoIP (video/audio) pada jaringan Dual Stack 6PE IPv6, jaringan murni IPv6 dan jaringan murni IPv4, percobaan dilakukan sebanyak 30 kali selama dua menit setiap percobaannya dengan menggunakan aplikasi wireshark untuk melakukan capture. Pada nilai delay dari hasil kinerja VoIP (video/audio) pada jaringan dual stack 6pe IPv6 dapat ditunjukan pada 30 kali percobaan dengan menghasilkan rata-rata sebesar 3.285/ms, pada jaringan IPv6 menghasilkan rata-rata yaitu 2.664/ms, sedangkan padakinerja VoIP pada jaringan native IPv4 menghasilkan rata-rata yang rendah yaitu 2.731/ms. Pada Gambar 9 menunjukan hasil perbandingan dalam bentuk grafik antara hasil kinerja VoIP pada jaringan Dual Stack 6PE IPv6, jaringan IPv6, dan jaringan IPv4. Pada hasil kinerja VoIP jaringan dual stack 6pe IPv6 terlihat hasil nilai delay tertinggi terdapat pada percobaan ke-9 yaitu 4.003/ms dan yang terendah terdapat pada percobaan ke-12 yaitu 3.071/ms. Pada jaringan IPv6 nilai tertinggi terdapat pada percobaan ke-23 sebesar 2.767/ms, dan nilai terendahnya tedapat pada percobaan ke-27 yaitu 2.613/ms. Sedangkan hasil nilai delay pada jaringan IPv4 nilai tertinggi terdapat pada percobaan ke-8 sebesar 2.872/ms dan nilai terendah terdapat pada percobaan ke-12 yaitu 2.671/ms. Berdasarkan gambar 9 grafik dari hasil analisa ketiga jenis jaringan yang digunakan untuk komunikasi VoIP tersebut menunjukan nilai delay tertinggi terdapat pada jaringan dual 15
9 stack 6PE dibandingkan dengan jaringan IPv6 hal ini terjadi dikarenakan pada jaringan dual stack 6PE terdapat proses enkapsulasi pengiriman paket dari jaringan IPv6 melalui jaringan IPv4 yang membutuhkan waktu, sehingga terjadi delay tinggi pada jaringan dual stack 6pe. Sedangkan pada jaringan IPv4 menghasilkan nilai delay tinggi dibandingkan dengan jaringan IPv6, hal tersebut terjadi dikarenakan salah satu keunggulan dari keberadaan IPv6 yang memiliki fitur yang dapat meningkatkan Quality of Service (QoS) lebih baik, meskipun keduanya dapat menghasilkan komunikasi VoIP yang stabil. Pada Tabel 4 menunjukan hasil nilai jitter dari komunikasi VoIP pada jaringan dual stack 6pe IPv6, jaringan IPv6, dan jaringan IPv4. Dari hasil percobaan tersebut dapat menghasilkan nilai rata-rata percobaan disetiap jenis jaringan yang digunakan jalur komunikasi VoIP. Pada rata-rata yang dihasilkan kinerja VoIP pada jaringan konfigurasi dual stack 6pe IPv6 menghasilkan 6.420/ms, rata-rata pada jaringan IPv /ms, sedangkan pada jaringan IPv4 menghasilkan rata-rata 5.462/ms. Pada gambar 10 merupakan grafik yang menunjukan hasil perbandingan dalam nilai jitter kinerja VoIP pada jaringan dual stack 6pe IPv6, jaringan IPv6, dan jaringan IPv4. Pada jaringan dual stack 6pe IPv6 menghasilkan nilai tertinggi terdapat pada percobaan ke-25 yaitu 8.116/ms dan terendahnya terdapat pada percobaan ke /ms. Pada jaringan IPv6 nilai jitter tertinggi terdapat pada percobaan ke-23 yaitu 5.520/ms, dan yang terendah terdapat pada percobaan ke-10 yaitu 5.272/ms. Sedangkan pada jaringan IPv4 nilai jitter tertinggi terdapat pada percobaan ke-11 yaitu 5.699/ms dan yang terendah terdapat pada percobaan ke-1 yaitu 5.363/ms. Dari hasil rata-rata perbandingan tersebut menunjukan hasil komunikasi VoIP pada jaringan IPv4 dan jaringan IPv6 lebih rendah dibandingkan dengan hasil rata-rata jitter kinerja VoIP pada jaringan dual stack 6pe IPv6 yang lebih tinggi. Sehingga dari hasil nilai jitter yang lebih rendah tersebut menghasilkan kualitas lebih baik, karena semakin hasil nilai jitter rendah, maka kualitas komunikasi VoIP yang diterima akan semakin baik, hal ini dikarenakan nilai jitter merupakan hasil dari variasi nilai delay. Tabel 5. Hasil Throughput (MBit), Pengujian VoIP IPv6 dan IPv4 16
10 Tabel 6. Hasil Packet Loss (%), Pengujian VoIP IPv6 dan IPv4 Gambar 11. Grafik Perbandingan Throughput (MBit) Pengujian VoIP IPv6 Pada Jaringan Dual Stack 6PE IPv6, Jaringan IPv6, Jaringan IPv4 17
11 Gambar 12. Grafik Perbandingan Packet Loss (%) Pengujian VoIP IPv6 Pada Jaringan Dual Stack 6PE IPv6, Jaringan IPv6 MPLS, Jaringan IPv4 MPLS Pada Tabel 5 merupakan hasil nilai throughput percobaan komunikasi VoIP pada jaringan dual stack 6pe IPv6, jaringan IPv6 dan jaringan IPv4. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan rata-rata nilai throughput pada jaringan dual stack 6pe IPv6 yaitu MBit, pada jaringan IPv6 menghasilkan rata-rata MBit, sedangkap pada hasil rata-rata nilai throughout VoIP jaringan IPv4 yaitu MBit. Pada gambar 11 merupakan hasil grafik perbandingan nilai throughput pada ketiga jenis jaringan yang digunakan untuk berlangsungnya komunikasi VoIP. Pada jaringan dual stack 6pe IPv6 menunjukan hasil nilai throughput tertinggi terdapat pada percobaan ke-20 yaitu MBit/sec, dan yang terendah terdapat pada percobaan ke-25 yaitu MBit/sec. Hasil nilai throughput tertinggi pada jaringan IPv6 terdapat pada percobaan ke-18 yaitu MBit/sec dan pada nilai throughput terendah terdapat pada percobaan ke MBit/sec. Sedangkan pada hasil percobaan VoIP pada jaringan IPv4 terdapat nilai tertinggi pada percobaan ke-13 yaitu MBit/sec dan nilai terendahnya terdapat pada percobaan ke-11 yaitu MBit/sec. Berdasarkan hasil rata-rata analisa kinerja VoIP tersebut menunjukan hasil throughput terendah terdapat pada jaringan dual stack 6pe IPv6 dibandingkan dengan hasil rata-rata nilai throughput pada jaringan IPv6 yang lebih tinggi, hal ini disebabkan pengaruh dari tingginya hasil nilai delay pada jaringan dual stack 6pe IPv6, selain itu juga disebabkan saat komunikasi VoIP berlangsung pada kondisi waktu peak yaitu laju kedatangan paket tinggi maka paket data yang diterima akan lebih kecil dibandingkan dengan saat paket yang diterima dalam kondisi off peak, sehingga menghasilkan nilai throughput yang rendah. Begitu juga pada hasil throughput aringan IPv4 yang menghasilkan rata-rata tinggi, hal ini disebabkan hasil nilai delay transfer paket pada jaringan IPv4 bernilai rendah, sehingga nilai throughput pada jaringan IPv4 bernilai tinggi, selain itu rendahnya intensitas jaringan pun akan memberi dampak pada peningkatan nilai throughput. Packet loss merupakan kegagalan paket yang berada dijaringan untuk mencapai tujuan [7]. Pada penelitian ini mencari nilai packet loss diperoleh dari wireshark dengan mengambil nilai endpoint, antara endpoint pengirim dengan penerima. Pada Tabel 6 merupakan hasil nilai packet loss pada jaringan dual stack 6pe IPv6, jaringan IPv6, dan jaringan IPv4. Dari hasil analisa tersebut terlihat nilai packet loss tertinggi dominan dihasilkan pada jaringan dual stack 6pe IPv6, nilai packet loss tertinggi terdapat pada percobaan ke-30 yaitu 7.109%, terendah terdapat pada percobaan ke %. Pada hasil nilai packet loss jaringan IPv6 terdapat nilai tertinggi pada percobaan ke-1 yaitu 2.153% dan nilai terendahnya terdapat pada percobaan ke-24 yaitu 0.044%. Sedangkan pada hasil nilai 18
12 packet loss pada jaringan IPv4 nilai tertinggi terdapat pada percobaan ke-17 yaitu 3.714%, nilai terendah terdapat pada percobaan ke %. Pada gambar 12 merupakan hasil perbandingan pada nilai packet loss pada ketiga jenis jaringan yang digunakan jalur komunikasi VoIP. Dari hasil perbandingan tersebut menunjukan hasil nilai packet loss tertinggi terdapat pada jaringan dual stack 6pe IPv6 dengan hasil rata-rata 3.002% dibandingan dengan hasil packet loss pada jaringan IPv % dan jaringan IPv %, hal ini disebabkan pada jaringan dual stack 6pe IPv6 memerlukan proses pelabelan paket saat pengiriman paket, saat melakukan proses pelabelan tersebut membutuhkan waktu lebih lama sehingga terjadi antrian yang menyebabkan paket dapat hilang atau tidak sampai tujian, sehingga nilai packet loss jaringan dual stack 6pe IPv6 meningkat. Tabel 7. Hasil Rata-rata Setiap Percobaan Kinerja VoIP Pada Jaringan Dual Stack 6pe IPv6, jaringan IPv6, dan jaringan IPv4 Delay (ms) Jitter (ms) Througput (MBit) Packet Loss (%) Dual Dual Dual Dual IPv6 IPv4 IPv6 IPv4 IPv6 IPv4 IPv6 IPv4 6PE 6PE 6PE 6PE Simpulan Kesimpulan pada penelitian ini yaitu dalam penelitian ini menunjukan bahwa jaringan transisi IPv6 dengan menggunakan metode dual stack 6pe dapat mendukung proses komunikasi VoIP dengan baik, walaupun dengan hasil yang belum dapat memenuhi ketentuan dalam hal transfer paket komunikasi VoIP (video/audio). Berdasarkan standar ITU- T skala ms performasi pada aplikasi VoIP (video/audio) dapat berjalan dengan baik dalam jaringan dual stack 6pe IPv6, jaringan IPv6, dan jaringan IPv4. Seperti hasil pada tabel 7 hasil kinerja VoIP jaringan dual stack 6pe dengan parameter delay menghasilkan rata-rata nilai dilay tinggi sebesar ms, dibandingkan dengan hasil nilai delay pada jaringan murni IPv6. Hal ini disebabkan karena jaringan dual stack 6pe terdapat proses pelabelan paket yang dikirim pada jaringan dual stack 6pe, sehingga terjadi peningkatan pada nilai delay. Hasil nilai rata-rata jitter terendah dihasilkan dihasilkan pada jaringan IPv6 yaitu MBi dibandingkan dengan proses komunikasi VoIP pada jaringan dual stack 6pe, dikarenakan hasil nilai jitter merupakan hasil dari variasi nilai delay yang dihasilkan pada jaringan IPv6 juga rendah. Pada hasil perbandingan nilai throughput dapat disimpulkan bahwa dengan hasil dari transfer paket delay rendah maka akan menghasilkan nilai throughput yang tinggi, hal tersebut dapat ditunjukan dari hasil nilai throughput kinerja VoIP pada jaringan IPv6 yang tinggi dengan hasil rata-rata throughput MBit/sec dibandingkan dengan hasil pada jaringan dual stack 6pe. Sedangkan pada hasil packet loss dapat disimpulkan bahwa hasil nilai tertinggi dominan terdapat pada jaringan dual stack 6pe IPv6 dengan rata-rata % dibandingkan dengan jaringan IPv %, hal ini disebabkan adanya proses antrian paket saat melakukan pelabelan paket dan pengiriman pada jaringan dual stack 6pe IPv6 sehingga mempengaruhi hasil packet loss tinggi. 6. Daftar Pustaka [1] Wijayanti, Reny Dwi, 2009, Perbandingan Performansi Aplikasi FTP Pada Jaringan IPv4 dan IPv6 dengan MPLS, (Skripsi Universitas Indonesia 2009). [2] Averoes, Mochammad Syarif, Analisa Untuk Kerja Aplikasi Video Streaming Pada Jaringan IPv6 dan IPv6 Dual Stack dengan Menggunakan PC Router dan Emulator GNS3, (Skripsi Universitas Indonesia, 2012). [3] Rafiudin, Rahmat, 2005, IPv6 Addressing, Jakkarta :Gramedia. 19
13 [4] Adjie L, Fidar, Pendekatan Implementasi IPv6, &page=5. Diakses tanggal 15 Oktober [5] Setiawan, Anjar, 2013, Analisa Simulai Mobile VoIP (Voice Over Internet Protocol) Berbasi SIP (Session Inition Protocol) Pada Jaringan Wireless di Gedung FTI UKSW, (Skripsi FTI-UKSW). [6] The PPDIOO network lifecycle Diakses tanggal 19 Mei [7] Surlialy, Elida Arista Margaret, 2012, Analisa dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Tranfer Video Streaming pada Teknologi IPv6, (Skripsi FTI-UKSW). [8] Implementasi IPv6 Dilevel Jaringan IP, Diakses tanggal 15 Desember [9] Cisco System Chile IPv6 over MPLS, 6PE and 6VPE 20
Bab 3 Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini tengah mengalami perkembangan pesat. Berbagai inovasi baru teknologi telah muncul dan mengalami perubahan secara signifikan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Topologi Jaringan Dilakukan test bed terhadap 3 macam jaringan, yaitu IPv4 tanpa MPLS, IPv4 dengan MPLS dan IPv6 dengan MPLS. Jaringan test bed yang digunakan merupakan simulasi
Lebih terperinciPendahuluan Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Teknologi jaringan komputer berkembang dengan sangat pesat karena memiliki peran penting dalam membantu dan mempermudah proses komunikasi. Salah satu media komunikasi yang memberikan keuntungan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM
31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI
ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERFORMA JARINGAN
BAB IV ANALISA PERFORMA JARINGAN 4.1 Konfigurasi Jaringan 4.1.1 Jaringan IPv4 tanpa MPLS Parameter yang digunakan sebagai pembeda antara jaringan MPLS dengan tanpa MPLS pada skripsi ini adalah pada jaringan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem
23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode
Lebih terperinciBab 3 Metode Penelitian
Bab 3 Metode Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitain (Nawai dan Hadari, 1992, h.66). Sedangkan penelitan adalah suatu proses untuk mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan untuk menyusun pedoman praktikum untuk mata kuliah Jaringan Komputer dengan mengimplementasikan teknologi IPv6 yang diimplementasikan pada jaringan komputer,
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.
DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi migrasi IPv4 to IPv6 (Sumber Ferry A. S., Shin-ichi Tadaki, IECI Japan Workshop 2003)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPng (Internet Protocol Next Generation) atau kemudian dikenal dengan nama IPv6 (Internet Protocol version 6) telah didesain oleh IETF untuk menggantikan keterbatasan
Lebih terperinciMODUL 11 QoS pada MPLS Network
MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service
Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service (QoS) Pada Jaringan Vitual Private Network (VPN) Lamhot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan teknologi informasi khususnya jaringan komputer saat ini semakin kompleks pada setiap perusahaan. Sebagian besar perusahaan sangat bergantung kepada jaringan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Tunneling IP Security dengan Protokol Tunneling Layer 2 Tunneling Protocol
Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Tunneling IP Security dengan Protokol Tunneling Layer 2 Tunneling Protocol terhadap Quality of Services Pada Jaringan Virtual Private Network Haza Taufano*,
Lebih terperincimenggunakan IPv4 dan jaringan komputer yang menggunakan IPv6 menggunakan parameter delay, throughput dan packet loss. 2.
1. Pendahuluan IPv6 adalah protokol internet yang dikembangkan untuk menggantikan IPv4. Alasan utama dikembangkannya IPv6 adalah untuk meningkatkan ruang alamat internet sehingga mampu mengakomodasi perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun
Lebih terperinciAnalisa Quality of Service (QoS) Trafik Multimedia Pada Pemodelan Jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menggunakan Router Mikrotik
Analisa Quality of Service (QoS) Trafik Multimedia Pada Pemodelan Jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menggunakan Router Mikrotik M. Moriandy Gozali*, Linna Oktaviana Sari** *Mahasiswa Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down
BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Lebih terperinciMODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)
MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan
Lebih terperinciPenerapan Metode Dual Stack, Metode Tunneling dan Metode Translation dalam Transisi IPv4/IPv6 Untuk Pembelajaran Jaringan Komputer
Penerapan Metode Dual Stack, Metode Tunneling dan Metode Translation dalam Transisi IPv4/IPv6 Untuk Pembelajaran Jaringan Komputer Joshua Marthen Manuputty 1, Hartanto K. Wardana 2, Saptadi Nugroho 3 Program
Lebih terperinciBAB III PEDOMAN PEDOMAN
BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM
BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6. Skripsi
Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar sarjana Oleh: Elida Arista
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR
LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference
Lebih terperinciMODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)
MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi tunneling digunakan perusahaan dan kantor agar memiliki jalur khusus yang aman dalam berkomunikasi dan bertukar data antar perusahaan. Dengan tunneling,
Lebih terperinciAnalisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6
Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6 Nur Hayati 1, Prima Kristalina 2, M. Zen S. Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau
Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing
Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet
Lebih terperinciANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS
ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI
BAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI Pada Bab III akan dirancang suatu pemodelan sistem dimana metode pengamatan dibagi menjadi dua cara, yaitu dalam pencarian quality of service, yaitu delay, jitter, packetloss,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK....vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI....ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Voice Over Internet Protocol (VoIP) untuk saat ini menjadikan teknologi alternatif dalam berkomunikasi melalui internet, baik berupa audio streaming maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi jaringan komputer dan internet saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam aktifitas kehidupan. Setiap hari terus berkembang, perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan
Lebih terperinciPendahuluan Kajian pustaka
1. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat menuntut kemajuan disegala bidang. Fasilitas penting seperti data centers, telekomunikasi dan perbankan membutuhkan suatu sistem yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang VoIP (voice over internet protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer informasi real time
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri
Lebih terperinciAnalisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web
Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Jurnal Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Resnu Krestio Lipu NIM : 672008118 Program Studi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 [SKRIPSI]
ANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER [SKRIPSI] I GEDE ARDHY SUARABASKARA NIM. 0708605084 PROGRAM
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
70 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan perancangan dan konfigurasi jaringan berbasis IP dan VPN MPLS beserta estimasi peralatan yang akan digunakan, menganalisa masalah serta
Lebih terperinciBAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis perbandingan unjuk
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS
Hal 1 dari 5 ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS Fiqi Rathomy Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo,
Lebih terperinciB A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R
54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan QoS Pada IP Camera dan Webcam Untuk Melakukan Video Conference Artikel Ilmiah
Analisis Perbandingan QoS Pada IP Camera dan Webcam Untuk Melakukan Video Conference Artikel Ilmiah Peneliti : Raymario Latukolan (672011141) Dian W. Chandra, S.Kom., M.Cs Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PENGARUH ROUTING PROTOCOL IPV4 DENGAN IPV6 STUDI KASUS JARINGAN DATA PT.PERTAMINA RU II DUMAI
Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, 8-9 Oktober 06 ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH ROUTING PROTOCOL IPV4 DENGAN IPV6 STUDI KASUS JARINGAN DATA PT.PERTAMINA RU II DUMAI Linna
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless
Lebih terperinciBAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagaimana fitur Hot Standby Router Protocol pada router Cisco dalam menjaga avaibility jaringan komputer
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN
PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN Dadiek Pranindito 1, Levana Rizki Daenira 2, Eko Fajar Cahyadi 3 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Telematika Telkom Purwokerto
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan pengukuran kualitas komunikasi dari VOIP sebelum dan sesudah diamankan dengan VPN PPTP. 4.1 Analisis Akan dilakukan analisis terhadap
Lebih terperinciBAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN
BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN 3.1 Topologi Jaringan Topologi jaringan yang digunakan untuk pengujian routing protokol RIPng dan OSPFv3 Menggunakan bentuk topologi ring dengan 3 buah router
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi pada zaman sekarang ini, terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga memungkinkan banyaknya penggunaan
Lebih terperinci: ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS
-Identitas Paper 1.Judul Paper : ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS 2.Nama Penulis : Fiqi Rathomy 3.Jurusan : Teknik ElektroFTI, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP KINERJA ROUTING Fatoni 1, Ari Juni Karya 2 Dosen Universitas Bina Darma fatoni@binadarma.ac.id 1, arikarya26@gmail.com 2 ABSTRACT The information technology world is currently
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan data kini menjadi sumber keuntungan terbesar penyedia layanan komunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya pengguna internet menurut Kementerian
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP
BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi
Lebih terperinciAnalisa QOS (Quality of Services) pada Implementasi IPV4 dan IPV6 dengan Teknik Tunneling
Volume 9 Nomor 2, Oktober 2016 Hlm. 76-83 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Analisa QOS (Quality of Services) pada Implementasi IPV4 dan IPV6 dengan Teknik Tunneling Triuli Novianti 1, Anang
Lebih terperinciJournal of Control and Network Systems
JCONES Vol. 4, No. (5) 9-5 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS QOS PADA UNTUK TRAFIK DATA BURSTY Faysal Afdhor Rinzani
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer saat ini semakin banyak digunakan oleh orang, terlebih kebutuhan akan akses jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah
Lebih terperinci