Pemberdayaan Peran Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian

dokumen-dokumen yang mirip
Kekerasan dalam Rumah Tangga

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PEMERKOSAAN,PERBUDAKAN SEKSUALITAS

Mida Saragih Koordinator Nasional Forum Masyarakat Sipil untuk Keadilan Iklim (CSF-CJI)

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERDOA BAGI WANITA AFRIKA SELATAN (Lesotho,

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

Pengalaman dan Perjuangan Perempuan Minoritas Agama Menghadapi Kekerasan dan Diskriminasi Atas Nama Agama

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Pembangunan dan Perdamaian Berkelanjutan (PPB)

BAB II. Kajian Pustaka. hukum adat. Harta orangtua yang tidak bergerak seperti rumah, tanah dan sejenisnya

1Konsep dan Teori Gender

PEREMPUAN DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 14 Oktober 2016

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEMULIHAN HAK PEREMPUAN PAPUA KORBAN KEKERASAN DAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebenarnya bukan hal yang baru

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

Bentuk Kekerasan Seksual

FEBRUARI Berdoa untuk Mengakhiri Pernikahan Anak-anak

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL. BAB

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan pengertian sebagai tindakan atau serangan terhadap. menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

Kalender Doa Proyek Hana Januari 2015

Penyebab dan Akar Masalah

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

Pendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

JENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI. Pile Patiung, SE

Menjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

MARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA!

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT. Agustina Tri W, M.Pd

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

Oktober Berdoa Untuk Wanita Di Seluruh Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sensus Penduduk tahun 2010 sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dasar dari susunan masyarakat, untuk itulah lahir Undang-undang Nomor 1

5 Jaring Dampar 4. 7 Tambak Ikan Rumpun 5. 6 Jaring Lingkar 20

ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LATAR BELAKANG KRISIS EKONOMI PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN KASUS PEMBUNUHAN KEKERASAN PADA ANAK KASUS PENJUALAN BAYI KOMUNIKASI SUAMI DAN ISTRI

Lampiran 1 Sebaran contoh menurut komponen pengambilan keputusan berdasarkan jenis kelamin dan bidang pangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Aktivis Wanita Indonesia Peroleh Penghargaan dari PBB. Ditulis oleh Mn Selasa, 09 Oktober :22

BERITA RESMI. Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Profil Penerima Manfaat BUMI di Sukabumi

BAB II. Kajian Pustaka. Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9

KISAH PILU KAUM PEREMPUAN INDONESIA SEPANJANG MASA Jumat, 23 Desember :17 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Desember :20

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB IV. Refleksi Teologis

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH

Nama : Aninda Candri L. NIM : Nama Kelompok : D Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo

ILO MAMPU Project - Akses terhadap Pekerjaan & Pekerjaan Layak bagi Perempuan Tinjauan Fase 2 January 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan

BAB I. berkomunikasi, bahkan ketika kita sendiripun, kita tetap melakukan. komunikasi. Sebagai sebuah aktivitas, komunikasi selalu dilakukan manusia.

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak.

Lingkungan Mahasiswa

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Kalender Doa Proyek Hana SEPTEMBER 2012

BAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

Saya yang bernama Nanda Nugraha P. Lubis, mahasiswa tingkat akhir Departemen

BAB VI PENUTUP. Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi atau bisa disebut dengan unmet need KB di salah

JAKARTA 14 FEBRUARI 2018

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada Juni 2010

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ibu NN, ibu SS dan ibu HT mendapatkan kekerasan dari suami. lain yaitu kakak kandung dan kakak iparnya.

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

Transkripsi:

Pemberdayaan Peran Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian Dampak Konflik terhadap Perempuan dan Hubungan Jender. Peran Perempuan Sebagai Agen Konflik dan Perdamaian. Hambatan Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian. Pentingnya Peningkatan kepemimpinan Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian. Rekomendasi. Dampak Konflik terhadap Perempuan dan Hubungan Jender Negatif : Hilang harta benda dan mata pencaharian Miskin. Kehilangan suami, anak dan anggota keluarga, terpaksa menjadi: Janda, Kepala Keluarga dan Pencari Nafkah Keluarga. Beban Kerja meningkat. Trauma. Pengungsi (terpisah hidup dengan suami, anak dan anggota keluarga). 1

Negatif: Korban tindak kekerasan (domestik, publik dan seksual): pemukulan, penembakan, pembunuhan, pelecehan seksual, pemerkosaan, incest, pelacuran, kehamilan tidak diinginkan. Anak (perempuan dan laki-laki) putus sekolah: anak perempuan terutama terpaksa membantu orang tua/ibu untuk mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Miras dan penggunaan obat-obatan, hubungan seksual di luar nikah. Kesehatan reproduksi perempuan: Hamil diluar nikah dan menikah usia muda. Hubungan seksual suami-istri terganggu. Alat kontrasepsi mahal dan sulit didapat. Positif: Membuka peluang: Lapangan kerja baru. Partisipasi perempuan dalam kegiatan perdamaian, politik, kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan. Tumbuhnya aktifis perempuan dan organisasi perempuan baru. Memperbesar rasa percaya diri dan solidaritas antar perempuan aktifis. Jaringan kerja antar perempuan dan organisasi lain (lokal, nasional, internasional). 2

Positif: Membuka peluang: Diakuinya peran perempuan/organisasi perempuan dalam kegiatan perdamaian dan sosial kemasyarakatan. Disuarakannya hak-hak dan isu perempuan. Peningkatan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan (keluarga, organisasi dan masyarakat). Peningkatan keterampilan perempuan dalam berorganisasi, kegiatan politik dan sosial kemasyarakatan. Terbentuknya hubungan jender yang lebih setara dalam keluarga dan masyarakat. Peran Perempuan Sebagai Agen Konflik Provokator: Penghasut, penyampai dan penyebar pesan dan propaganda. Mengorganisasi massa. Membantu kegiatan logistik. mendorong suami, anak dan anggota keluarga untuk berperang, dsb. Combatant: Memimpin dan mengatur strategi penyerangan. Anggota pasukan penyerang. Pembakaran dan pengrusakan. Pembunuhan. 3

Perempuan Sebagai Agen Perdamaian Mengorganisasi kelompok/masyarakat. Pekerja sosial kemanusiaan (koordinator pengungsi dan returnees, konselor, membantu distribusi sandang, pangan, papan, dsb). Pendidik nilai-nilai perdamaian dalam keluarga dan masyarakat. Mediator dan Negosiator. Aktif dalam organisasi perempuan untuk perdamaian. Initiator dialog antar komunitas. Kegiatan rohani dan keagamaan (pengajian, doa bersama). Hambatan Bagi Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Perdamaian Kurang dilibatkan dalam proses formal kegiatan perdamaian: Sistem patriarki Ketidakadilan jender. Kurang kesadaran jender. Multi peran perempuan Beban kerja terlalu berat (domestik, mencari nafkah, kemasyarakatan) Polarisasi aktivitas perdamaian menurut suku, agama dan lokasi. Situasi keamanan yang belum kondusif. Pendidikan dan pengalaman relatif rendah. Peluang dan kesempatan bagi peningkatan kapasitas perempuan masih terbatas. Terbatas dana untuk melaksanakan kegiatan. 4

Mengapa Peningkatan Kepemimpinan Perempuan Penting bagi Perdamaian? Mempercepat proses kohesi sosial, rekonsiliasi dan perdamaian, melalui kegiatan: Ekonomi: pedagang dipasar, petani penggarap/upahan, koperasi perempuan. Kemanusiaan: distribusi sandang, pangan, papan, kesehatan. Organisasi dan sosial kemasyarakatan: membentuk berbagai forum perdamaian. diskusi antar komunitas/diskusi kampung. Pengajian dan doa bersama. Menangkal isu/rumor. Pendidik nilai-nilai perdamaian dalam keluarga dan masyarakat. Rekomendasi Affirmative action Kuota 30% (minimum) bagi perempuan. Peningkatan Kesadaran jender : (pemerintah, LSM dan masyarakat) Peningkatan kapasitas perempuan: training, magang, konferensi, seminar, diskusi komunitas, dsb. Peningkatan jaringan kerja dan forum perempuan aktivis perdamaian. Bantuan dana dan teknis bagi organisasi perempuan di daerah konflik. Pemberdayaan ekonomi perempuan. 5