PROGRAM BALAI WILAYAH SUNGAI PAPUA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DI PAPUA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Terdiri dari 7 Pusat Ekonomi: Timika Jayapura Marauke Sofifi Ambon Sorong Manokwari

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN MERAUKE

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si

Dengan Memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan

TEMA PEMBANGUNAN TPH DAN KOMODITAS UNGGULAN DI 5 WILAYAH PENGEMBANGAN

Paparan Progres Implementasi 5 Sasaran Kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Minerba di Provinsi Papua PEMERINTAH PROVINSI PAPUA 2015

O L E H : D r. I r. S u m a r j o G a t o t I r i a n t o, M. S., D. A. A D i r e k t u r J e n d e r a l P r a s a r a n a d a n S a r a n a P e r t

Provinsi Kabupaten/kota Laki-laki Perempuan Total

TABEL 3.13 HARGA SATUAN PEMBANGUNAN JALAN BARU

TABEL 3.7 HARGA SATUAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN PER M'

TABEL 3.15 HARGA SATUAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

TABEL 3.16 HARGA SATUAN PEMELIHARAAN BERKALA JALAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

A. CABAI BESAR C. BAWANG MERAH

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAAN MELALUI SAGU

PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua. UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Papua Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

PROFIL KAWASAN FOOD ESTATE

INFRASTRUKTUR SEBAGAI PILAR PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG EFISIEN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA

KATA PENGANTAR. Merauke, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Merauke. Drs. P A R D J A N, M.Si. NIP

BAB I PENDAHULUAN. Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, memiliki luas wilayah

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2014

KATA PENGANTAR. Jayapura, Januari Kepala Dinas, Ir. Semuel Siriwa, M.Si NIP

DAFTAR PENERIMA SURAT KELOMPOK V

SAGU UNTUK KEMAJUAN INDONESIA. Prof. Dr. Ir. H. Mochamad Hasjim Bintoro, MAgr

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

PROFIL DAERAH DAN PERMASALAHAN EMISI GAS RUMAH KACA

Dapat undangan tetapi musyawarah dilakukan pada waktu yang salah. Dapat undangan terlambat N % N % N % N % N % N %

MATRIK EVALUASI KINERJA PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2015 INDOKATOR KINERJA TOLOK UKUR/INDIKATOR KINERJA (NARASI)

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumberdaya Lokal Menuju Masyarakat Papua Sejahtera

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Kami menyambut baik era pembangunan Indonesia Timur yang di mulai dari Tanah Papua. Sekian dan terima kasih Jayapura, Januari 2014

SOSIALISASI PROGRAM/KEGIATAN BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN TA. 2016

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI & PITA LEBAR DI INDONESIA. Dadang Irawanto, Kasubdit Tatakelola Pitalebar, Direktorat Pengembangan Pitalebar

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta Telepon : (021) (Hunting)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

Daftar Daerah Tertinggal

PERBANDINGAN ANTAR DAERAH

sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua

LAMPIRAN II PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011

Waktu Check In Waktu Pembukaan PLPG Tahap Agustus 2015 LPMP Provinsi

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

BAB II. KONDISI UMUM DAN PERMASALAHAN KEHUTANAN DI PROVINSI PAPUA

REALISASI ANGGARAN DAN FISIK PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR CCD-IFAD DI KABUPATEN MERAUKE

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI PROVINSI PAPUA

Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

LAND AVAILABILITY FOR FOOD ESTATE. Oleh : MENTERI KEHUTANAN RI ZULKIFLI HASAN, SE, MM

PROVINSI PAPUA BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016

TABEL 2.20 STANDAR HARGA ALAT DAN TARIF PERHUBUNGAN

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

arg arg pt. aditya ridho gumilang pt. aditya ridho gumilang KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA (Tahun Anggaran 2013)

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI PAPUA TAHUN

Seuntai Kata. Jayapura, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke. Drs. Pardjan, M.Si

ANALISIS PEMBANGUNAN WILAYAH PROVINSI PAPUA

BIMBINGAN TEKNIS PENGUMPULAN DATA NERACA LAHAN BERBASIS PETA CITRA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

1.5. Potensi Sumber Air Tawar

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah

DAFTAR PERATURAN Versi 31 Agustus 2012

Karakteristik Daerah Aliran Sungai Mamberamo Papua

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016

SAGU BIOENERGI POTENSI SEBAGAI SUMBER

Pembangunan infrastruktur makro, dengan membagi Provinsi Papua menjadi 6(enam) kawasan pertumbuhan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

KEADAAN UMUM KABUPATEN JAYAPURA. Letak dan Luas

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN BUPATI CIANJUR

PEMERINTAH KUCURKAN TRILIUNAN RUPIAH BANGUN INFRASTRUKTUR PAPUA

Perusahaan yang sudah, atau sedang, memperoleh lahan di Merauke

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 KAJIAN LEGISLASI LAHAN DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 173, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3894)

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Transkripsi:

PROGRAM BALAI WILAYAH SUNGAI PAPUA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DI PAPUA TAHUN 2016 KEGIATAN FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR JAYAPURA, 7 MARET 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1 1

PENDAHULUAN q Berdasarkan hasil Studi Identifikasi Pengembangan Daerah Irigasi Skala Besar di Provinsi Papua dari Direktorat Irigasi Ditjend SDA Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2010 diketahui bahwa potensi lahan irigasi teknis yang dapat dikembangkan di Provinsi Papua mencapai lebih dari 340.000 Ha. Lahan potensial ini belum termasuk potensi lahan rawa sebesar 1.940.541 Km2 di kawasan selatan Provinsi Papua. q Potensi lahan rawa di Kabupaten Merauke 1.219.123 ha, yang baru dikembangkan 30.860 ha. Lahan rawa di Kabupaten Merauke telah dikembangkan oleh pemerintah kolonial Belanda (1938-1959) dan hasil produksi beras dipasarkan ke kawasan pasifik q Terdapat program MIFEE (Merauke Integrated Food and Energy Estate) 1,2 juta ha, terdiri dari 10 Kluster Sentra Produksi Pertanian (KSPP) untuk pengembangan padi, jagung, tebu, kacang tanah, kedelai, sawit dan peternakan sapi Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 2

DASAR HUKUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 3 3

DASAR HUKUM TERKAIT PENGELOLAAN SDA 1. Undang-undang Dasar 1945 dan Amandemen I sampai dengan IV 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan 3. UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya 4. UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan 5. UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan 6. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 7. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 8. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah 9. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 10. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 12. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup 13. UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 14. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung 15. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional sumber Daya Air 16. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Wilayah Sungai 17. PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi 18. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas Pemerintah 19. PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 20. PP No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan 4

DASAR HUKUM TERKAIT PENGELOLAAN SDA 22. PP No. 01 Tahun 2011tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Berkelanjutan 23. PP No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai 24. PP No 26 Tahun 2012 Tentang AMDAL 25. PP No. 73 Tahun 2013 Tentang Rawa 26. Peraturan Menteri PU PR Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai 27. Peraturan Menteri PU PR Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan 28. Peraturan Menteri PU PR Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air 29. Peraturan Menteri PU PR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis 30. Peraturan Menteri PU PR Nomor 11/PRT/M/2015 tentang EP Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut 31. Peraturan Menteri PU PR Nomor 12/PRT/M/2015 tentang EP Jaringan Irigasi 32. Peraturan Menteri PU PR Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi 33. Peraturan Menteri PU PR Nomor 16/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa Lebak 34. Peraturan Menteri PU PR Nomor 17/PRT/M/2015 tentang Komisi Irigasi 35. Peraturan Menteri PU PR Nomor 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan 36. Peraturan Menteri PU PR Nomor 21/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tambak 37. Peraturan Menteri PU PR Nomor 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi 38. Peraturan Menteri PU PR Nomor 29/PRT/M/2015 tentang Rawa 39. Peraturan Menteri PU PR Nomor 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi 40. Peraturan Menteri PU PR Nomor 37/PRT/M/2015 tentang Izin Penggunaan Air dan/atau Sumber Air Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan 5

Jumlah sungai orde I ± 173 atau ± 2 % dari jumlah sungai di Indonesia (8736). Panjang garis pantai ± 1.882,93 km atau 1,98% darigaris pantaidiindonesia. Potensi lahan rawa ± 4,89 juta Ha atau ± 45 % (10,9 juta) dari luas lahan rawa di Indonesia. Luas : 319.036,05 km 2 atau 16,7 % dari luas Indonesia Batas-batasProvinsi Papua yaitu: Utara : Samudera Pasifik Barat : Laut Seram, Laut Banda Selatan : Laut Arafuru Timur : Papua New Guinea 6

Kepres RI No. 12 Tahun 2012 tentang Wilayah Sungai Kewenangan Pusat Provinsi Papua Terdapat 28 Kabupaten dan 1 Kota Yaitu : 1. Kabupaten Asmat 16. Kabupaten Nduga Tengah 2. Kabupaten Biak Numfor 17. Kabupaten Paniai 3. Kabupaten Boven Digul 18. Kabupaten Peg. Bintang 4. Kabupaten Dogiyai 19. Kabupaten Puncak 5. Kabupaten Jayapura 20. Kab. Puncak Jaya 6. Kabupaten Jayawijaya 21. Kabupaten Sarmi 7. Kabupaten Keerom 22. Kabupaten Supiori 8. Kabupaten Lanny Jaya 23. Kabupaten Tolikara 9. Kabupaten Mamberamo Tengah 24. Kabupaten Waropen 10. Kabupaten Mamberamo Raya 25. Kabupaten Yahukimo 11. Kabupaten Mappi 26. Kabupaten Yalimo 12. Kabupaten Merauke 27. Kab. Kepulauan Yapen 13. Kabupaten Mimika 28. Kota Jayapura 14. Kabupaten Nabire 29. Kabupaten Deyai 15. Kabupaten Intan Jaya Kewenangan Provinsi 7

POTENSI DAERAH IRIGASI & DAERAH RAWA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 8 8

No. Nama Daerah Irigasi Kewenangan Pusat Kabupaten/Kota Lokasi DAS/WS Luas Daerah Irigasi Potensial Efektif (Ha) (Ha) 1 DI. KOYA Kota Jayapura Tami / Mamberamo-Tami-Apauvar 5.000 1.836 2 DI. KALIBUMI Kabupaten Nabire Kalibumi / Wapoga-Mimika 6.400 1.500 3 DI. YAHUKIMO Kabupaten Yahukimo Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 3.200 100 Kewenangan Provinsi 1 DI. LEREH 2 Kabupaten Jayapura Mamberamo / Mamberamo-Tami-Apauvar 2.120 100 2DI. LEGARE Kabupaten Nabire Musairo / Wapoga-Mimika 1.150 1000 3 DI. MAIDEY Kabupaten Nabire Maidey/Wapoga-Mimika 1.000 452 Kewenangan Kabupaten 1 DI. BESUM Kabupaten Jayapura Grime / Mamberamo-Tami-Apauvar 959 612 2 DI. NIMBOKRANG Kabupaten Jayapura Grime / Mamberamo-Tami-Apauvar 900 789 3 DI. LEREH 1 Kabupaten Jayapura Mamberamo / Mamberamo-Tami-Apauvar 218 0 4 DI. ARSO 5 Kabupaten Keerom Tami / Mamberamo-Tami-Apauvar 150 20 5 DI. TIMIKA Kabupaten Mimika Kauga / Wapoga-Mimika 300 150 6 DI. PERABAGA KIRI Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 47 12 7 DI. PERABAGA KANAN Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 33 3 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 9

LANJUTAN Lokasi Luas Daerah Irigasi No. Nama Daerah Irigasi Potensial Efektif Kabupaten/Kota DAS/WS (Ha) (Ha) 8 DI. MULIAMA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 40 22 9 DI. DELAKAMA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 48 48 10 DI. HOLKIMA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 80 49 11 DI. WASI Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 30 5 12 DI. ELABUKAMA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 80 28 13 DI. MUAI Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 225 80 14 DI. SIEPKOSI Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 80 79 15 DI. TULEM Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 400 130 16 DI. USILIMO Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 40 25 17 DI. PUGIMA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 150 157 18 DI. MEGAPURA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 188,5 5 19 DI. WAIMA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 7-20 DI. SILIBA Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 10-21 DI. BAMBAK Kabupaten Jayawijaya Einlanden / Einlanden-Digul-Bikuma 155 - Jumlah Total 22.792 7.202 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 10

LUAS YANG TELAH YANG SUDAH LUAS NO. DISTRIK DAERAH RAWA DIKEMBANGKAN BERFUNGSI KET (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 MERAUKE 211,300 39,582 2,900 997 2 SEMANGGA 76,000 31,735 5,000 3,800 3 TANAH MIRING 46,600 37,341 8,600 6,700 4 SOTA 276,600 133 - - 5 JAGEBOB 36,700 4,400 5,400 1,200 6 KURIK 559,800 53,540 8,460 6,500 7 MUTING 502,000 3,609 - - 8 ULILIN 157,300 2,926 - - 9 ELIKOBEL 236,700 3,219 - - 10 OKABA 968,400 663,411 1,500 100 11 KIMAAM 1,435,700 1,100,432 - TOTAL 4,507,100 1,940,328 31,860 19,297 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 11

No Daerah Irigasi Rawa Lokasi Output Outcome Tahun Dibangun (D.I.R.) (Kab./Kota) (Km) (Ha) Keterangan 1 Kurik V dan Kaiburse Kab. Merauke 2014 8 150 Belum Ada Sawah 2 Salor Kampung Kab. Merauke 2013 17,2 350 Belum Ada Sawah 3 Tanah Miring SP.3, SP.5 dan SP. 6 Kab. Merauke 2014-2015 31,6 650 Belum Ada Sawah 4 Serapu Kab. Merauke 2013 s/d 2015 21 424 Belum Ada Sawah 5 Erom Kab. Merauke 2015 26,6 800 Belum Ada Sawah 6 Kuler-Tomer-Tomerau Kab. Merauke 2013 s/d 2015 67,5 1562 Belum Ada Sawah 7 Jagebob Kab. Merauke 2013 20 400 Belum Ada Sawah 8 Ulilin Kab. Merauke 2014-2015 92,1 1932 Belum Ada Sawah 9 Eligobel Kab. Merauke 2014-2015 52,6 1180 Belum Ada Sawah 10 Muting Kab. Merauke 2014-2015 51,5 1338 Belum Ada Sawah 11 Okaba Kab. Merauke 2014 14,2 400 Belum Ada Sawah 12 Kimaam Kab. Merauke 2015 79,7 2100 Belum Ada Sawah 13 Asiki Kab. Boven Digoel 2015 11,3 350 Belum Ada Sawah 14 Subur Kab. Boven Digoel 2015 14,75 360 Belum Ada Sawah 15 Bade Kab. Mappi 2015 8,5 150 Belum Ada Sawah 16 Kepi Kab. Mappi 2015 21 500 Belum Ada Sawah Total 537,55 12.646 Perkiraan kebutuhan dana untuk pencetakan sawah tersebut adalah sebesar Rp. 252.920.000.000,00 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 12

No Daerah Irigasi Rawa Lokasi Output Outcome (D.I.R.) (Kab./Kota) (Km) (Ha) Keterangan 1 Sumber Mulya (Kurik 6) Kab. Merauke 12 234 Desain Sudah Final 2 Suka Maju (Kurik 5) Kab. Merauke 11,5 225 Sudah Cetak Sawah 3 Jaya Makmur (Kurik 4) Kab. Merauke 10 200 Desain Sudah Final 4 Candra Jaya (Kampung Kurik) Kab. Merauke 7,5 160 Desain Sudah Final 5 Padang Raharja (Kurik 3) Kab. Merauke 27,5 550 Sudah Cetak Sawah 6 Kumbe Kab. Merauke 5 100 Proses Desain 7 Telaga Sari (Salor 1) Kab. Merauke 5 94 Proses Desain 8 Salor Indah (Salor 2) Kab. Merauke 3 60 Proses Desain 9 Sumber Rejeki (Salor 3) Kab. Merauke 2,5 50 Proses Desain 10 Salor 4 Kab. Merauke 15 300 Proses Desain 11 Ivimahad (Salor Kampung) Kab. Merauke 10 200 Proses Desain 12 Hidup Baru (SP 7 Tanah Miring) Kab. Merauke 12,5 250 Proses Desain 13 Yasa Mulya (SP 2 Tanah Miring) Kab. Merauke 8 160 Desain Sudah Final 14 Sarsang (SP 1 Tanah Miring) Kab. Merauke 4 76 Sudah Cetak Sawah 15 SP 4 Tanah Miring Kab. Merauke 3 60 Sudah Cetak Sawah 16 Ngguti Bob (Sermayam 2) Kab. Merauke 20 400 Sudah Cetak Sawah 17 Sermayam Indah (Sermayam 1) Kab. Merauke 15 300 Sudah Cetak Sawah 18 Bersehati (Erom) Kab. Merauke 18,5 369 Desain Sudah Final 19 Soa Senayu Kab. Merauke 3 60 Sudah Cetak Sawah 20 Waninggap Kay (Semangga 3) Kab. Merauke 10 197 Proses Desain 21 Marga Mulya (Semangga 2) Kab. Merauke 17,5 350 Proses Desain 22 Matara Kab. Merauke 2,5 50 Proses Desain 23 Wendu Kab. Merauke 3 60 Proses Desain Total 226 4.505 Perkiraan kebutuhan dana untuk pembangunan infrastruktur SDA tersebut sebesar Rp. 31.770.000.000,00 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 13

KSPP Luas (Ha) Komoditi KSPP-I Greater Merauke 44.239 Padi Sawah, jagung, padi gogo KSPP-II Kali Kumb 50.140 Tebu, sapi, jagung, kacang tanah dan kedelai KSPP-III Yeinan 80.717 Jagung, kacang tanah, kedelai, buah-buahan dan sapi KSPP-IV Bian 52.926 Kacang tanah, sawit, buah-buahan dan sapi KSPP-V Okaba 27.705 Padi sawah dan sapi KSPP-VI Wanam 112.599 Perikanan, jagung, sagu, sapi, dan padi sawah KSPP-VII Tubang 295.904 Peternakan, padi sawah dan sagu KSPP-VIII Tabonji 315.142 Peternakan, padi sawah dan sagu KSPP-IX Nakias 173.971 Jagung, kacang tanah, kedelai, padi sawah, dan sapi KSPP-X Selil 65. 780 Sawit dan sapi Total 1.219.123 Program MIFEE merupakan program pencetakan sawah baru dialokasikan seluas 1,2 juta Ha yang terdiri dari 10 Klaster Sentra Produksi Pertania (KSPP) Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 14

Regulasi dan Kebijakan Untuk melaksanakan pengembangan MIFEE tersebut, ada beberapa hal terkait regulasi yang harus dilakukan, antara lain: Pengembangan lahan food estate secara bertahap; Percepatan proses pelepasan kawasan hutan untuk food estate; Sosialisasi pada masyarakat setempat tentang pelaksanaan dan manfaat program MIFEE bagi kesejahteraan masyarakat. Pengembangan MIFEE juga memerlukan dukungan infrastruktur yang meliputi: Penyiapan rencana pemeliharaan dan pengembangan jaringan prasarana sumber daya air dan reklamasi rawa; Pelabuhan laut di Merauke dan dermaga-dermaga di sepanjang Sungai Maro, Sungai Bian; Peningkatan dan pengembangan jalan & jembatan di masing-masing Klaster Sentra Produksi Pertanian (KSPP); Rehabilitasi dan Pembangunan Jaringan Tata Air di masing-masing KSPP; Pembangunan Terminal Agribisnis, Pergudangan dan Pelabuhan Ekspor di Serapu & Wogikel; Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Samudera Perikanan Merauke dan Pelabuhan Merauke; Pembangunan Pabrik Pupuk Organik di Wasur, Serapu, Tanah Miring SP VII, Wapeko, Onggaya, Sota dan Proyek Amoniak Urea di Tangguh; Pemerintah Kabupaten Merauke turut mendukung program ketahanan pangan nasional dengan pengembangan lahan rawa di Kabupaten Merauke dengan sistem mekanisasi pembuatan bengkel-bengkel untuk alat produksi pertanian telah dilakukan di distrik Semangga, Tanah Miring dan Kurik. Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 15

PERHITUNGAN PRODUKSI BERAS DARI LAHAN DI DAN DR DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 16 16

I. Lahan Daerah Irigasi Data & Hasil Satuan Konversi Satuan Keterangan 1 Kebutuhan beras per orang per tahun 2 Total Penduduk Papua 3 Total Kebutuhan Beras 4 1 Ha Lahan misal Panen 1 Kali Se Tahun 5 Menjadi Beras 130 kg 3,091,047 jiwa 401,836,110 kg 401,836 ton 4 ton per ha 3.0 ton per ha Misal diasumsikan Semua Lahan untuk ditanami Padi, maka: 6 Lahan DI Potensial 340,000 ha 7 Tiap Tahun untuk satu kali panen 1,020,000 ton beras = 254% 8 Tiap Tahun untuk dua kali panen 2,040,000 ton beras = 508% Lahan DI Yang Dikembangkan 9 22,792 ha 10 Tiap Tahun untuk satu kali panen 68,376 ton beras = 17% 11 Tiap Tahun untuk dua kali panen 136,752 ton beras = 34% Lahan DI Yang Berfungsi 12 7,202 ha 13 Tiap Tahun untuk satu kali panen 21,606 ton beras = 5% 14 Tiap Tahun untuk dua kali panen 43,212 ton beras = 11% dari kebutuhan beras untuk seluruh penduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruh penduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruh penduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruh penduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruh penduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruh penduduk di Provinsi Papua Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 17

LANJUTAN II. Lahan Daerah Irigasi Rawa Data & Hasil Satuan Konversi Satuan Keterangan 1 Kebutuhan beras per orang per tahun 130 kg 2 Total Penduduk Provinsi Papua 3,091,047 jiwa 3 Total Kebutuhan Beras Pulau Papua 401,836,110 kg 401,836 ton 4 1 Ha Rawa misal Panen 1 Kali Se Tahun 4 ton per ha 5 Menjadi Beras 3.0 ton per ha Misal diasumsikan Semua Laha Rawa untuk ditanami Padi, maka: 6 Lahan DR Potensial 600,000 ha 7 Tiap Tahun untuk satu kali panen 1,800,000 ton beras = 448% 8 Tiap Tahun untuk dua kali panen 3,600,000 ton beras = 896% 9 Lahan DR Yang Dikembangkan 31,860 ha 10 Tiap Tahun untuk satu kali panen 95,580 ton beras = 24% 11 Tiap Tahun untuk dua kali panen 191,160 ton beras = 48% 12 Lahan DR Yang Berfungsi 19,297 ha 13 Tiap Tahun untuk satu kali panen 57,891 ton beras = 14% 14 Tiap Tahun untuk dua kali panen 115,782 ton beras = 29% dari kebutuhan beras untuk seluruhpenduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruhpenduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruhpenduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruhpenduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruhpenduduk di Provinsi Papua dari kebutuhan beras untuk seluruhpenduduk di Provinsi Papua Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 18

PROGRAM PENGEMBANGAN DI & DR TAHUN ANGGARAN 2016 DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 19 19

No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Kegiatan Rehabilitasi Saluran Primer BK.0 s/d BK.4 DI Kalibumi Kanan; Kabupaten Nabire Rehabilitasi saluran primer BB.0 s/d BB.3 DI Biha; Kabupaten Nabire Peningkatan Saluran Sekunder BN.3 s/d BN.3 M DI Nuhoa; Kab Nabire Peningkatan Saluran Primer BKi.5 s/d BKi.6 DI Kalibumi Kiri; Kabupaten Nabire Supervisi Pelaksanaan Konstruksi Peningkatan Jaringan Irigasi DI Kalibumi Kiri; Kab.Nabire Pembangunan Saluran sekunder RLA.6, RLA.7 dan RLA.8 DI. Lereh; Kab. Jayapura Pembangunan Jaringan Primer RBS MR 11 dan Jaringan Sekunder RBS MU 5 - RBS MU 6 DI. Yahukimo; Kab. Yahukimo 3200 Ha Output Outcome Vol. Sat. Vol. Sat. Alokasi Dana 4,5 km 1420 Ha 15.261.400.000 2,5 km 250 Ha 4.578.100.000 1,21 km 123,3 Ha 3.411.500.000 1,6 km 250 Ha 9.956.050.000 1 Lap 1 Dok 596.400.000 2,56 km 339,1 Ha 6.620.570.000 63,92 km 438,73 Ha 10.204.590.000 8 Pembangunan Jaringan Primer RBS MR 6 dan Jaringan Sekunder RBS MR 7 DI. Yahukimo; Kab. Yahukimo 3200 Ha Pembangunan Jaringan Sekunder RBS MR 8 - RBS MR 10 DI. 9 Yahukimo; Kab. Yahukimo 3200 Ha Pembangunan Saluran Sekunder RBSMR4 - RBSMU.3 DI. 10 Yahukimo; Kab. Yahukimo 3200 Ha 1,61 km 147,92 Ha 11.820.590.000 2,76 km 291,14 Ha 19.820.590.000 1,89 km 324,78 Ha 11.936.590.000 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 20

LANJUTAN No 11 Nama Kegiatan Supervisi Pelaksanaaan Konstruksi Pembangunan Jaringan Irigasi DI Lereh; Kab.Jayapura 12 Supervisi Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan Jaringan Irigasi DI Yahukimo Kab. Yahukimo 13 Rehabilitasi Sandtrap II dan Saluran Primer RT.1 DI. Koya; Kota Jayapura 14 15 Peningkatan Saluran Sekunder RKB 2 - RKB 4 DI. Koya; Kota Jayapura Peningkatan Saluran Sekunder RKT 1 - RKT 2 DI. Koya; Kota Jayapura 16 Peningkatan Saluran Sekunder RKT 3 - RKT 5 DI. Koya; Kota Jayapura 17 Peningkatan Saluran Primer RBSMR 2 - RBSMR.6 Di. Yahukimo Kab. Yahukimo Output Outcome Vol. Sat. Vol. Sat. Alokasi Dana 1 Lap 1 Dok 596.400.000 1 Lap 1 Dok 746.400.000 2,15 km 39 Ha 1.795.143.000 1,99 km 286,01 Ha 5.967.650.000 1,15 km 248,57 Ha 5.941.140.000 1,2 km 421,91 Ha 6.044.260.000 1,4 km 669,58 Ha 5.023.290.000 18 Supervisi Pelaksanaan Konstruksi Rehab/Peningkatan Jaringan 1 Lap 1 Dok 596.400.000 Irigasi DI.Koya; Kota Jayapura Total 90,44 Km 5250,04 Ha 120.917.063.000 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 21

No Nama Kegiatan Output Outcome Vol. Sat. Vol. Sat. Alokasi Dana 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Tanah Miring (10.000 Ha) SP. III Blok A (450 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Tanah Miring (10.000 Ha) SP. III Blok B (450 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Semangga III (350 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Muramsari (1.126 Ha) Blok A (350 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Serapu (1.800 Ha) Blok A (300 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Serapu (1.800 Ha) Blok B (300 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa Wapeko (825 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa Semangga III (175 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke Peningkatan Daerah Irigasi Rawa Kurik (400 Ha) Kabupaten Merauke; Kabupaten Merauke 14 Km 450 Ha 4.500.000 14 Km 450 Ha 4.500.000 12,7 Km 350 Ha 4.200.000 12,7 Km 350 Ha 4.222.000 11,5 Km 300 Ha 4.000.000 11,5 Km 300 Ha 4.000.000 30,9 Km 825 Ha 5.430.800 6,35 Km 175 Ha 1.125.000 16,2 Km 400 Ha 4.360.000 Total 130 Km 3.600 Ha 36.337.800 Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 22

PERMASALAHAN PENGEMBANGAN & PENGELOLAAN DI & DR DI PROVINSI PAPUA Ø Kurangnya petani atau penggarap sawah Ø Masalah lahan/tanah ulayat Ø Masalah pencetakan sawah Ø Terjadi Alih fungsi lahan dari sawah menjadi tambak/kolam ikan air tawar dan pemukiman Ø Masalah sedimentasi yang cukup tinggi dan biasanya berupa sampah kayu yang hanyut di sungai teruama di sungai Tami, sungai Kalibumi Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 23 23

MENGAIRI 2120 HA

BENDUNG TAMI DI KOYA MENGAIRI 5000 HA

BENDUNG YAHUKIMO MENGAIRI 3200 HA

BENDUNG KALIBUMI MENGAIRI 6400 HA

BENDUNG MUAI MENGAIRI 225HA

IRIGASI RAWA MERAUKE DR. SERMAYAM

IRIGASI RAWA MERAUKE DR. SEMANGGA

IRIGASI RAWA MERAUKE DR. KURIK

IRIGASI RAWA MERAUKE DR. SALOR 32

PANEN RAYA DI KABUPATEN MERAUKE

PANEN RAYA PRESIDEN RI TAHUN 2015

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI WILAYAH SUNGAI PAPUA Jalan Raya Abepura Entrop Telp./Fax. (0967) 533002 Jayapura Papua bwspapua.pdsda.net Bekerja Keras Bergerak Cepat Bertindak Tepat Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan 35