BAB I PENDAHULUAN. perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latifah Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Resty Rachmawati, 2013

PENGARUH METODE BACA GLOBAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK KELOMPOK B DI TK MAJELIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) GEMOLONG TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan teknik permainan Pantomim untuk membantu siswa

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Putro (2008) mengungkapkan bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan gigi dan mulut mereka. Anak-anak beresiko mengalami

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan PGSD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk

Oleh: Jito Nurcahyo, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008) mengemukakan mengenai metode penelitian pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

Journal of Arabic Learning and Teaching

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah proses pembentukan individu

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNCU TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan dalam penelitin ini adalah metode experimen dengan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN. Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PERBEDAAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS BERDASARKAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK MANGKUNEGORO SURABAYA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

METODE MEMBACA SUKU KATA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AWAL PADA ANAK KELOMPOK B TK. PERTIWI JUWIRING KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK TAMAN KANAK-KANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Selanjutnya, Syaodih (2007: 52) menjelaskan bahwa metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK DESA PLUMBON II MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis memberikan kesimpulan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN. hendak dicapai dan merupakan jalan bagi keberhasilan arah penelitian. Untuk itu

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga menurut pengertian ini tujuan dari aktivitas berbicara adalah agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya penelitian yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan. Bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi dan hubungan antar individu dalam masyarakat. Yusuf (2005) memaparkan pengertian bahasa yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, melalui semua cara dalam berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol. Dalam perkembangan anak usia dini bahasa merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai oleh anak. Anak-anak usia TK dapat diberikan materi pelajaran bahasa. Bahkan bukan itu saja, mereka bisa saja diajari tentang materi-materi pelajaran lainnya sesuai dengan taraf dan tahap perkembangan. Perkembangan bahasa pada anak usia TK akan optimal jika anak tersebut menguasai banyak kosakata yang diperlukan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hurlock (1990) kemampuan berkomunikasi anak prasekolah masih dalam taraf rendah, mereka masih harus menguasai beragam kosakata agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Ia juga mengutarakan bahwa dalam mengembangkan kosakata, anak harus dapat mengaitkan antara arti dengan bunyi. Karena banyak kata yang memiliki arti lebih dari satu, maka mengembangkan kosakata pada anak jauh lebih sulit dari pada mengucapkan katakata itu sendiri (Hurlock, 1990).

2 Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama secara harafiah (mother tongue) adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka. Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli oleh karena itu memiliki peran pusat dalam pendidikan. Selain bahasa pertama atau biasa disebut dengan bahasa ibu, dan bahasa nasional (bahasa Indonesia), anak-anak mengenal juga bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang diajarkan di TK adalah bahasa Inggris.Pada era globalisasi ini, mempelajari dan menguasai bahasa Inggris dipandang sebagai suatu kebutuhan. Sebagai implikasinya bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. Demikian pula halnya di TK yang berada pada rentang usia anak usia dini. Dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah anak dapat mengenal berbagai bahasa. Kemampuan anak untuk mengetahui dan menguasai bahasa Inggris menjadi kebutuhan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Alwasiah (2004) menyatakan: Peranan bahasa inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia yang berfungsi sebagai alat untuk membantu persaingan dan kerjasama ditataran global baik itu melalui pendidikan, perdagangan, pemanfaatan, sains, dan teknologi, serta kegiatan interaksi manusia lainnya. Hery (2003) berpandangan bahwa semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu. Para pakar yang lain seperti

3 McLughlin dan Ganesse (Hery, 2003) menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Demikian pula Eric H.Lennenberg (Santrock, 2007:371) seorang ahli neurologi berpendapat bahwa: Sebelum masa pubertas, daya fikir (otak) anak lebih lentur, sehingga akan memudahkan anak untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama) sedangkan setelah masa itu, pencapaiannya tidak maksimal. Senada dengan pendapat di atas, Purwo (2003) menyatakan bahwa usia 4-12 tahun merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama). Alasannya, otak masih plastis dan lentur, sehingga proses penyerapan bahasa lebih mulus. Selain itu Hurlock (1980) dan Mar at (2005) menyatakan bahwa usia 2-6 tahun merupakan masa pesat perkembangan bahasa. Namun perlu disadari bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris pada tahap anak usia dini tidaklah secepat yang diharapkan, dikarenakan kurangnya kosakata yang dikuasai, serta kurangnya stimulus yang diberikan dari orang terdekat seperti orang tua dan keluarga. Menurut Diba Artsiyanti E.P., S.S. (2002), kesulitan anak dalam mempelajari Bahasa Inggris disebabkan karena Bahasa Inggris bukan merupakan bahasa mereka, sehingga mereka tidak terbiasa mendengar atau mengucapkan pelafalan dalam Bahasa Inggris. Selain itu kecenderungan pola belajar anak yang lebih suka bermain juga sangat mempengaruhi, sehingga pembelajaran secara teoritis saja kurang optimal untuk pembelajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini.

4 Keberhasilan mengajarkan kosakata bahasa Inggris pada anak sangat tergantung pada metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajarannya. Penguasaan kosakata Bahasa Inggris juga didukung dengan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan kepada anak, yang dapat membantu anak untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar, serta membuat pembelajaran lebih bervariasi dan diharapkan agar pembelajaran yang dilakukan anak lebih bermakna (Ermayani, 2009). Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan. adalah: Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata katanya, tetapi tidak tahu maksudnya) 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa. 4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

5 Media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat yang menarik perhatian dan untuk menumbuhkan minat anak berperan serta dalam proses pembelajaran dan media pembelajaran. Salah satu cara untuk mempermudah mengenalkan kosakata bahasa Inggris penulis menawarkan inovasi dalam proses pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan pembelajaran berbasis komputer agar siswa lebih tertarik dengan mata pelajaran bahasa Inggris. Pengadaan fasilitas-fasilitas belajar yang ada harus dapat dimanfaatkan secara optimal. Jangan sampai fasilitas yang telah ada pemanfaatannya menjadi kurang optimal karena ketidaktepatan antara pemilihan strategi, metode, dan media pembelajaran dengan kebutuhan belajar. Pemilihan media yang tepat menjadi kendala dimana alternatif media yang dapat dimanfaatkan minim. Penggunaan media berbasis komputer merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor, dimana informasi atau materi disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah Computer Asissted Instruction (CAI). Computer Assisted Instruction dipilih karena anak-anak memiliki intensitas konsentrasi yang singkat dan mudah sekali bosan. Dengan media ini diharapkan anak dapat tertarik minatnya melalui gambar, cerita, dan permainan, sehingga anak tidak merasa terbebani untuk belajar.

6 Hasil penelitian terdahulu tentang Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di SD yang dilakukan oleh I Nyoman Mardika adalah multimedia pembelajaran kosakata bahasa Inggris kelas V SD berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa dan membantu memudahkan siswa mempelajari kosakata bahasa Inggris. Akan tetapi belum banyak yang melakukan penelitian terhadap pembelajaran kosakata Bahasa Inggris melalui media Computer Assisted Instruction (CAI) pada anak usia dini taman kanak-kanak. Atas dasar itulah penulis mengambil judul Pengaruh Penerapan Media Computer Assisted Instruction (CAI) Terhadap Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana kosakata bahasa Inggris anak sebelum diterapkan media Computer Assisted Instruction (CAI)? 2. Bagaimana kosakata bahasa Inggris anak setelah diterapkan media Computer Assisted Instruction (CAI)? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kosakata bahasa Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan media Computer Assisted Instruction (CAI)?

7 C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh penerapan media Computer Assisted Instruction (CAI) terhadap kosakata bahasa Inggris anak. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kosakata bahasa Inggris anak sebelum diterapkan media Computer Assisted Instruction b. Mengetahui kosakata bahasa Inggris anak sesudah diterapkan media Computer Assisted Instruction c. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadapkosakata bahasa Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan media Computer Assisted Instruction (CAI) D. Manfaat Penelitian Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain : 1. Secara teoritis diharapkan pembuatan skripsi ini diperoleh suatu informasi tentang pengaruh penerapan metode Computer Assisted Instruction terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris anak 2. Secara Praktis

8 a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pengaruh penerapan metode Computer Assisted Instruction terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris anak b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak sekolah yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memacu belajar siswa c. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat membantu guru untuk menentukan model pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan bahasa Inggris pada anak d. Bagi siswa, meningkatkan cara belajar yang baik, efektif, efisien, dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar untuk menambah kosakata bahasa Inggris E. Definisi Operasional 1. Kosa kata merupakan elemen setiap bahasa yang harus dikuasai agar seseorang mampu berkomunikasi dengan efektif, Cook dalam Pardede (2009) menegaskan: Jika seseorang kaya akan kosa-kata, meskipun tanpa pengetahuan grammar, dia masih dapat memahami dan dipahami. 2. Model CAI/CAL (Computer Assisted Instruction /Learning) merupakan model pembelajaran yang pendekatannya menggunakan computer sebagai alat bantu dalam penyampaian yang berguna untuk menguatkan penyampaian yang berguna untuk menguatkan pemahaman materi yang yang dipelajari.

9 F. Hipotesis Penelitian Berikut dirumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai asumsi sementara dari penelitian mengenai penerapan model Computer Assisted Instruction (CAI) terhadap peningkatan kosakata bahasa inggris anak TK, yaitu: Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kosakata bahasa Inggris anak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah metode Computer Assisted Instruction (CAI) Ho : µ1 = µ2 Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kosakata bahasa inggris anak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah metode Computer Assisted Instruction (CAI) Ha : µ1 µ2 α = 0,05 G. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental-semu atau quasi-eksperiment research dengan desain Pretest- Posttest, Non-Equivalent Control Group Design design yaitu adanya pretest sebelum diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dalam penelitian ini dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2008).

10 Tabel 1.1 Design Penelitian KELOMPOK PRETEST TREATMENT POST-TEST E Y1 X Y2 C Y1 - Y2 H. Sampel, Teknik Sampling dan Lokasi penelitian 1. Sample Penelitian Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi ( Sugiyono, 2008 : 18 ). Pada kegiatan penelitian ini sample yang digunakan adalah siswa kelas K-1 SAP BEL Center Bogor. Berikut ini data kelas K-1 SAP BEL Center Bogor yang penulis bagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu : a. Kelompok Kontrol No Nama Jenis Kelamin Usia Key Nama 1 Taufiq Rahmansyah Laki laki 4 tahun C1 2 Talitha Tsany Salsabila Perempuan 4 tahun C2 3 Agung Firmansyah Laki laki 5 tahun C3 4 Alfin Permana Laki laki 5 tahun C4 5 Alif Iqlil Baihaqi Laki laki 4 tahun C5 6 Ferdi Kornelis A Laki laki 5 tahun C6 7 Intan Hertikasari S Perempuan 4 tahun C7 8 Ratih Utami P Perempuan 4 tahun C8 9 Mega Putri L Perempuan 5 tahun C9 10 Yuka Ramadhania Z Perempuan 4 tahun C10

11 b. Kelompok Eksperimen No Nama Jenis Kelamin Usia Key Nama 1 Fadhel Musyaffa Laki-laki 5 tahun E1 2 Muhamad Zacky Laki-laki 4 tahun E2 3 Diwa Nararya R Laki-laki 4 tahun E3 4 Wulan Setiaputri Perempuan 5 tahun E4 5 Deasy Iriani Perempuan 5 tahun E5 6 Raisa Khaerunnisa Perempuan 4 tahun E6 7 Riska Triyuliana Perempuan 4 tahun E7 8 Andita Rusmala Perempuan 5 tahun E8 9 Susy Nelvia Perempuan 5 tahun E9 10 Adnil El Thoriq Laki-laki 4 tahun E10 Kolom Key Nama Penulis gunakan untuk mempersingkat nama pada hasil Analisis yang penulis uraikan di Bab IV selanjutnya. 2. Tekhnik Sampling Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik pre-test post-test control group design atau pre-test post-test kelompok kontrol Desain ini melibatkan dua kelompok subjek, satu diberi perlakuan eksperimental (kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol). (Sugiyono, 2008 : 128). 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SAP BEL Centre kelas K-1 yang beralamat di Jalan Lodaya no 105-Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan belum menggunakan metode Computer Assisted Instruction ( CAI ).