EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Kata Pengantar. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Tabel I.1 Luas Panen dan Jumlah Produksi Singkong Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

diterangkan oleh variabel lain di luar model. Adjusted R-squared yang bernilai 79,8%

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Katalog BPS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Seuntai Kata. Bandung, Mei 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. Gema Purwana

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001

PENDAHULUAN. ( Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

MODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan

V. GAMBARAN UMUM, KONDISI FISKAL, KEMISKINAN, DAN KETAHANAN PANGAN DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan dan pelayanan atas dasar keuangan sendiri (Anzar, tangan dari pemerintah pusat (Fitriyanti & Pratolo, 2009).

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. NO SERI. D 6 Nopember 2008

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

Perkembangan Ekonomi Makro

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tersebut diharapkan dapat memberikan trickle down effect yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT


BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai. Serat (g) Kedelai Protein (g) Sumber: Prosea 1996 ( Purwono: 2009)

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

I PENDAHULUAN. Laju 2008 % 2009 % 2010* % (%) Pertanian, Peternakan,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

Inventarisasi dan Pemetaan Lokasi Budidaya dan Lumbung Pakan Ternak Sapi Potong (Inventory and Mapping of Cattle and Feed Resources)

Tabel 16. Data Produksi Benih Yang Dihasilkan Oleh UPTD/Balai Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini

PROSPEK BALAI PENGEMBANGAN BENIH PALAWIJA UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA KEDELAI DAN JAGUNG

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sehingga ketersediaannya harus terjamin dan terpenuhi. Pemenuhan pangan

NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D

BAB I PENDAHULUAN. dalam struktur pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah.

Pola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

Draft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Transkripsi:

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016

ISSUE PEMBANGUNAN KOTA PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI PENGANGGURAN

TERKAIT INFLASI KOTA BANDUNG 5 Kontribusi tertinggi inflasi di kota Bandung 1. Bahan makanan 2. Transportasi 3. Pendidikan 4. Makanan jadi 5. Kesehatan

PERKEMBANGAN INFLASI DI KOTA BANDUNG MENURUT DATA BPS 2011-2015 Sumber foto : pixabay.com

10 DARI 13 FOKUS URUSAN PEMBANGUNAN DI KOTA BANDUNG 1. Urusan Ketahanan Pangan 2. Urusan Pertanian 3. Urusan Kelautan dan Perikanan 4. Urusan Penataan Ruang 5. Urusan Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga 6. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 7. Urusan Perdagangan 8. Urusan Industri 9. Urusan Pariwisata 10. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

KOMODITAS RENTAN INFLASI Padi-padian (terutama beras) Sayuran Buah-buahan Daging Merah (ternak kaki 4) Daging Putih (ternak kaki 2) Minyak Goreng Gula Garam Bumbu dapur

REALITAS HASIL UKUR NBM 2015/16 KOTA BANDUNG TERGANTUNG PADA PASOKAN KOMODITAS PANGAN DARI LUAR KOTA BANDUNG SEKITAR 85% MASIH DIPEROLEH DARI DAERAH LUAR KOTA BANDUNG KETERSEDIAAN DAN AKSES TERHADAP PANGAN MENJADI PENTING DAN SENSITIF

DAMPAK PANGAN TIDAK TERSEDIA RAWAN PANGAN PERMINTAAN NAIK, PASOKAN TERBATAS, MAKA HARGA AKAN NAIK, MEMICU INFLASI INFLASI AKAN BERDAMPAK PADA DAYA BELI DAYA BELI BERDAMPAK PADA MENURUNNYA KEMAMPUAN AKSES PANGAN (RAWAN DAYA BELI)

LUAS PANEN TANAMAN PANGAN No Jenis Komoditi Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Padi 1897 1496 985 2155 2249 1809 2 Jagung 39 19 66 74 67 112 3 Kacang tanah 16 7 20 29 27 14 4 Ubi kayu 22 8 52 40 12 8 5 Ubi jalar 15 9 23 28 13 6 DATA BPS KOTA BANDUNG (2015)

PRODUKSI TANAMAN PANGAN No Jenis Komoditi Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Padi 10897 8178 5668 13524 13654 11764 2 Jagung 127 63 225 230 322 297 3 Kacang tanah 10 8 23 27 17 18 4 Ubi kayu 220 82 564 576 179 71 5 Ubi jalar 154 87 240 299 125 95 DATA BPS KOTA BANDUNG (2015)

APA YANG TERJADI SELAMA 5 TAHUN TERAKHIR LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN MENURUN CENDERUNG DITANAMI OLEH TANAMAN YANG PRODUKTIVITASNYA TINGGI ORIENTASI TATA GUNA LAHAN BERUBAH STRATEGI EKSTENSIFIKASI LAHAN DI LUAR BANDUNG SUDAH MENDESAK INTENSIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VERTIKULTUR, HIDROPHONIK, AEROPHONIK

KEANEKARAGAMAN KETERSEDIAAN PANGAN PENDUDUK KOTA BANDUNG 2015

DATA KINERJA KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG 2015-2016

PREDIKSI KEBUTUHAN PANGAN 2017

PETA DISTRIBUSI KOMODITAS DI JAWA BARAT

Review Kinerja Ketersediaan & Distribusi Pangan 2012-2015 TAHUN ASPEK KETERSEDIAAN PANGAN ASPEK AKSES & DISTRIBUSI PANGAN 2012 Cukup Memadai Memadai 2015 Cukup Memadai Memadai

ZONASI DISTRIBUSI KOMODITAS JABAR

ZONA 1 Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat Kota Cimahi. Sumber foto : pixabay.com

ZONA 2 Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur. Sumber foto : pixabay.com

ZONA 3 Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu. Sumber foto : pixabay.com

PENGEMBANGAN 3 ZONASI Pengembangan jalur transportasi logistik bebas hambatan berbasis moda transportasi masal (Kereta Api) dan tol Meskipun moda transportasi udara terhitung mahal investasinya, namun tidak ada salahnya pengembangan bandara di masing-masing zona dipertimbangkan. Tingginya biaya transportasi atau biaya logistik akan meningkatkan inflasi, karena harga barang akan meningkat. Dengan demikian, kerjasama antar daerah juga harus memasukkan aspek penataan ruang bersama agar tercipta distribusi logistik yang efektif dan efisien.

PENGEMBANGAN 3 ZONASI Perlu dipertimbangkan pula dari aspek lingkungan terkait dengan pengiriman komoditas dari daerah ke kota Bandung, sebaiknya komoditas yang dikirim dari daerah sudah dalam bentuk siap proses Perlu adanya pengelolaan usaha bersama atau paling tidak ada forum komunikasi antar daerah di daerah perbatasan antara kota Bandung dengan kota lainnya terkait : parawisata, transportasi, kebersihan lingkungan, sumber air, perumahan atau infrastruktur lainnya.

KEMUNGKINAN DISTORSI HARGA DALAM PASAR SANGAT BESAR RANTAI DISTRIBUSI PANJANG PASAR DIKUASAI SEKELOMPOK ORANG BIAYA LOGISTIK TINGGI JARINGAN INFORMASI PASAR BELUM EFEKTIF MEMANTAU SUPPLY & DEMAND BANYAK KOMODITAS DISERAHKAN KEPADA MEKANISME PASAR

UUD 1945 PASAL 33 AYAT 2, 3 DAN 4 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional

MEMPERPENDEK RANTAI DISTRIBUSI

PETA KECUKUPAN PASAR DI KOTA BANDUNG Sumber : Maulana A, Hudaya D. 2015. Upaya Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Aksesibilitas Pangan di Kota Bandung. Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota 4 (1) ; 129-147

Peta persebaran pasar tradisional dan akses jalan di Kota Bandung Sumber : Maulana A, Hudaya D. 2015. Upaya Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Aksesibilitas Pangan di Kota Bandung. Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota 4 (1) ; 129-147

Efektivitas Kinerja SKPD dalam Mendukung Kinerja Distribusi dan Ketersediaan Pangan TENAGA KERJA 2014 PERHUBUNGAN 2015 KESBANGLINMAS KUKM - INDAG BPLH TATA RUANG & CIPTA BINA MARGA & PERTANIAN & BAPEDA 0,00 20,0040,0060,0080,00100,00120,00

FAKTOR PENYEBAB Kurangnya pemahaman mengenai aksesibilitas pangan Keterbatasan kewenangan dalam upaya peningkatan aksesibilitas pangan Kendala koordinasi Lemahnya sistem basis data yang tersedia Terbatasnya alokasi anggaran Skala prioritas

SOLUSI EFEKTIVITAS PEMANTAUAN KETERSEDIAAN & DISTRIBUSI PANGAN Revitalisasi basis data pemantauan supply & demand komoditas kota Bandung Secara bertahap perbaikan infrastruktur logistik (pusat pergudangan pangan, jalur dan moda transportasi logistik Pengaturan pola konsumsi pangan mengacu pada B2SA dan PPH Kerjasama antar daerah dalam pemenuhi pasokan pangan kota Bandung Beberapa komoditas rentan inflasi harus dikendalikan pemerintah tata niaganya tidak sebatas operasi pasar

TERIMA KASIH