Zainul Faizien Haza; Suriya Yuli Ariyawan Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.

BAB III PROSEDUR ANALISIS

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

ANALISIS TRANSFER BEBAN PADA SOIL NAILING (STUDI KASUS : KAWASAN CITRA LAND)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan tanah yang memiliki elevasi lebih tinggi dibandingkan tanah di

ANALISIS DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL TANAH LUNAK DI BAWAH PILED-GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISA DINDING PERKUATAN TANAH DENGAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE SATU BAJI (SINGLE WEDGE METHOD) DAN DUA BAJI (TWO PART WEDGE METHOD)

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI Persiapan Metode Pengumpulan Data Data Primer

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

ANALISA PERKUATAN GEOTEKSTIL PADA TIMBUNAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN PLAXIS 2D

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN PERKUATAN ANYAMAN KAWAT (STUDI KASUS : KAWASAN TINOOR)

LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION

TUGAS AKHIR. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di Program Studi Teknik Sipil. Disusun Oleh NIM NIM

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LUNAK DI BAWAH PILED - GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT. Oleh: Adhe Noor Patria.

ANALISA KONSOLIDASI DAN KESTABILAN LERENG BENDUNG KOSINGGOLAN

Perilaku Tanah Dasar Fondasi Embankment dengan Perkuatan Geogrid dan Drainase Vertikal

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008

IDENTIFIKASI SEBAB-SEBAB KERUSAKAN OPRIT JEMBATAN DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (Studi Kasus: Jembatan Nambo-Bungkutoko Kota Kendari)

ANALISA DINDING PERKUATAN TANAH DENGAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE SATU BAJI (SINGLE WEDGE METHOD) DAN DUA BAJI (TWO PART WEDGE METHOD) SKRIPSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB II DASAR TEORI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal

Naskah Publikasi Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DAFTAR ISI. i ii iii iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Kestabilan Struktur Embankment Di Daerah Reklamasi (Studi Kasus : Malalayang)

BAB III METODOLOGI 3.2. Metode Pengumpulan Data Data Primer

STABILITAS DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT (STUDI KASUS: PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEMANGKAT KALIMANTAN BARAT)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

Analisis Perilaku Geogrid Terhadap Beban Dinamik (Gempa) dengan Metode Finite Element. Studi Kasus: Lereng Cipularang KM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemodelan Numerik Pada Perbaikan Tanah Menggunakan Stone Column Di Tanah Lempung Lunak Di Bawah Tanah Timbunan

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM PLAXIS

Institut Teknologi Nasional

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

Analisis Stabilitas Lereng Bertingkat Dengan Perkuatan Geotekstil Menggunakan Metode Elemen Hingga

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN PONDASI DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN EUROCODE 7 TERHADAP NAVFAC ABSTRAK

Denny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI

LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek

STUDI GERAKAN TANAH AKIBAT PEMANCANGAN TIANG FONDASI (SQUARE PILE) STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA SUPADIO PONTIANAK

Analisis Stabilitas Pada Tanah Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Dikombinasikan Dengan Dinding Penahan Tanah Di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 3, No. 2 : , September 2016

Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

Aplikasi Program Plaxis dalam Analisis Numerik Deformasi Lapis Fondasi Jalan Poncosari - Greges Yogyakarta

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISA DAYA DUKUNG TANAH MENGGUNAKAN PROGRAM ELEMEN HINGGA YANG DIBERI PERKUATAN GEOTEXTILE DAN TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KRITERIA DESAIN

4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

Analisis Model Fisik dan Model Numerik pada Daya Dukung Fondasi Lingkaran di Atas Tanah Lunak

PENDAHULUAN BAB. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

ANALISA PONDASI PILE RAFT PADA TANAH LUNAK DENGAN PLAXIS 2D

STUDI PARAMETER PERENCANAAN STONE COLUMN UNTUK PERBAIKAN BEARING CAPACITY DAN SETTLEMENT PADA TANAH LEMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN TIMBUNAN TERHADAP KESTABILAN LERENG

ANALISIS DAN SIMULASI NUMERIS DEFORMASI RAFT FOOTING

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

Transkripsi:

ANALISIS NUMERIK PENGGUNAAN GEOTEKSTIL DI LAPISAN TANAH DASAR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN PONCOSARI-GREGES (KABUPATEN BANTUL, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA) Zainul Faizien Haza; Suriya Yuli Ariyawan Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa zainulfaiz@gmail.com Abstract Geotextile is normally used in geotechnical and other civil engineering work. Geotextiles have been increasingly applied as reinforcement in road embankments. The purpose of this study is to develop the back calculation on safety factor of the use of geotextile as the reinforcement in road embankment considering the displacement in the Proyek Pembangunan Jalan Poncosari-Greges Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. The numerical analysis of the road embankment stability was analyzed by finite element method using PLAXIS. Plane strain model was used in this study to calculate the displacement of the road embankment. Analysis results showed that the safety factor obtained by analysis using PLAXIS on the embankment reinforced geotextile was 1.53, which was greater than the standard of safety factor of 1,2. This study concluded that the road embankment was a safe soil construction for the Project of Jalan Pocosari-Greges Yogyakarta. Keywords: geotextile, road embankment, numerical analysis, reinforcement, displacement 1. PENDAHULUAN Dalam pembangunan konstruksi jalan, diperlukan suatu elevasi muka tanah yang sama atau rata, apabila jalan raya naik turun terlalu terjal seperti bergelombang dapat membahayakan kendaraan bermotor karena faktor jarak pandang dari pengemudi kendaraan tersebut. Di lapangan, banyak terjadi penurunan permukaan jalan pada titiktitik tertentu yang mengakibatkan jalan bergelombang. Oleh karena itu, diperlukan suatu timbunan untuk menyamakan elevasi dari tanah tersebut. Permasalahan yang sering kali terjadi di atas timbunan adalah terjadinya penurunan yang besar. Penurunan muka tanah disebabkan oleh adanya beban-beban di atasnya seperti beban kendaraan, sehingga lapisan-lapisan tanah di bawahnya mengalami kompaksi/konsolidasi. Penurunan dipengaruhi oleh karakteristik tanah. Ada tanah yang lunak dan tanah yang keras, tanah lunak akan mengalami penurunan lebih besar daripada tanah keras (Tay, 2014). Di Indonesia, timbunan untuk jalan raya sering kali dibangun di atas tanah lempung Jurnal Science Tech Vol. 3, No. 1, Januari 2017 lunak yang mempunyai kuat dukung tanah yang rendah. Tanah lempung lunak memiliki kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Selain itu, tanah lempung lunak memiliki indeks plastisitas tinggi yang membuat tanah ini mempunyai perilaku mengembang, bila terkena air atau biasa disebut tanah ekspansif. Tentunya hal ini akan sangat membahayakan konstruksi yang akan dibangun di atasnya. Melihat kondisi seperti ini, bangunan atau jalan raya yang dibangun di atas tanah lempung lunak harus benar-benar memperhatikan dan memperhitungkan berapa besar daya dukung dan berapa besar penurunan tanah sehingga pembangunan tersebut mencapai kualitas terbaik (Thirayo, 2012 ). Sekarang ini, sudah banyak metode perbaikan tanah lempung lunak. Salah satunya adalah dengan memasang perkuatan geotekstil. Geotekstil adalah bahan polimer yang lolos air, dapat berupa tenunan dan rajutan, yang digunakan dalam pekerjaan geoteknik dan teknik sipil lainnya. Geotekstil berfungsi untuk memperbesar daya dukung tanah. Pada umumnya, geotekstil digunakan pada pekerjaan-pekerjaan timbunan untuk 67

meningkatkan stabilitas timbunan dan untuk perbaikan tanah di bawah fondasi. Parameter yang mempengaruhi hasil pemasangan geotekstil sebagai bahan perkuatan pada tanah lempung lunak, diantaranya adalah kualitas geotekstil, kedalaman pemasangan geotekstil terhadap dasar fondasi, jarak antara geotekstil, serta luasan geotekstil. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis numerik menggunakan PLAXIS untuk mengetahui kapasitas dukung maksimal tanah dasar yang diperkuat geotekstil pada Proyek Pembangunan Jalan Poncosari-Greges Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta 2. KAJIAN LITERATUR a. Geotekstil Untuk Perkuatan Timbunan Pada Tanah Lunak Geotekstil untuk perkuatan timbunan dapat berupa geotekstil anyam dan nir-anyam, maupun geogrid. Fungsi geotekstil, dalam hal ini sebagai tulangan, pemisah atau drainase. Bila timbunan terletak pada tanah lunak, deformasi yang berlebihan menyebabkan timbunan menjadi melengkung ke bawah. Melengkungnya tubuhnya timbunan ini merusakkan bangunan diatasnya. Pada prinsipnya, timbunan berperilaku sama seperti balok yang di bebani, yaitu bila timbunan melengkung terlalu tajam, maka akan timbul retak-retak di bagian bawahnya. Analisis mekanika tanah dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi tanah dan geometri timbunannya (Hardiyatmo, 2013). Timbunan yang diperkuat dengan tulangan geotekstil dapat memberikan penghematan yang signifikan dibandingkan dengan metoda konvensional seperti metoda stabilisasi dengan pembangunan berm maupun dengan metoda perpindahan. Dalam tanah fondasi di bawah timbunan yang terlalu lunak, untuk dapat mendukung beban timbunan di atasnya, maka diperlukan geotekstil untuk perkuatannya (Hardiyatmo, 2013). Gambar 1. Cara perletakkan geotekstil pada timbunan di atas tanah lunak menurut Gourc (1993) dalam Hardiyatmo (2013). timbulnya tegangan geser pada dasar Timbunan yang dibangun pada tanah lunak mempunyai kecenderungan bergerak ke timbunan, yang harus ditahan oleh tanah pondasi yang lunak tersebut. Jika tanah arah lateral oleh akibat tekanan tanah pondasi ini tidak menahan tegangan geser horisontal yang bekerja pada timbunan tersebut, maka timbunan dapat mengalami tersebut. Tekanan horisontal ini menyebabkan keruntuhan. Untuk mengatasi hal ini, maka 68 Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek

pada dasar timbunan dapat dipasang geosintetik (geotekstil atau geogrid) dengan tarik tinggi yang berguna untuk menambah stabilitas timbunan tersebut (Hardiyatmo, 2013). b. Analisis Numerik PLAXIS (Finite Element Code For Soil and Rock Analysis) adalah program komputer yang berdasarkan metode perhitungan elemen hingga dan dimaksudkan untuk analisa deformasi dan stabilitas struktur tanah secara 2 dimensi dan 3 dimensi, seperti groundwater and heat flow, dalam dunia geoteknik aplikasinya seperti penggalian, fondasi, timbunan dan tunel. Akurasi dari keadaan sebenarnya yang diperkirakan sangat bergantung pada keahlian dari pengguna terhadap pemodelan permasalahan, pemahamanan terhadap model-model tanah serta keterbatasannya, penentuan parameterparameter model, dan kemampuan untuk melakukan interpretasi dari hasil komputasi PLAXIS (Leonsius, 2012). Parameter tanah yang digunakan dalam aplikasi program ini adalah type of soil behaviour, berat isi kering / dry soil weight (γ dry), berat isi basah / wet soil weight (γ wet), horizontal permeability (kx), vertical permeability (ky), Young s modulus (E ref), Poisson s rasio (ʋ), kohesi (c), sudut geser (friction angle, φ), sudut dilatasi (dilatancy angle, ψ), interface reduction factor (R inter). 3. METODE PENELITIAN Pada PLAXIS dua dimensi, fondasi dimodelkan sebagai elemen triangular 2 dimensi dengan memiliki hanya dua derajat kebebasan per nodal. Setiap elemen fondasi didefinisikan oleh 15 nodal geometri. Pemodelan dengan 15 nodal dipilih untuk setiap elemen agar memperoleh hitungan yang lebih akurat, meskipun akan menjadi lebih rumit. Adapun terdapat dua bentuk pemodelan dari 3 dimensi ke dalam 2 dimensi dalam PLAXIS, yaitu bentuk plane strain dan axisymmetric. Plane Strain adalah kondisi/asumsi regangan yang tegak lurus bidang sama dengan nol. Model plane strain digunakan untuk geometri dengan potongan arah memanjang sumbu (z) arah tak terhingga yang relatif seragam dan terikat pada ujung-ujungnya. Selain itu, kondisi tegangan dan skema pembebanan dengan panjang tertentu dan tegak lurus terhadap arah sumbu z juga harus relatif seragam. Perpindahan dan regangan pada arah sumbu z diasumsikan nol, namun demikian, tegangan normal pada sumbu z tetap memiliki nilai (Reference Manual PLAXIS ). Model plane strain banyak digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan timbunan (embankment), dinding penahan tanah (retaining walls) atau terowongan (tunnels). Penggunaan model plane strain dalam penyelesaian permasalahan tersebut, karena beberapa kondisi yang memenuhi persyaratan model plane strain (Suhendro, 2000) yaitu: 1. struktur sangat panjang (dimensi arah sumbu z jauh lebih panjang dari pada dimensi lintang), 2. bagian ujung (depan dan belakang) dianggap terjepit, sehingga w (perpindahan arah sumbu z) = 0, hal ini mengakibatkan εz = 0, Yxz = 0 dan Yyz = 0. εz : regagan aksial dalam arah z, Yxz : regangan geser pada bidang x dalam arah z, Yyz : regangan geser pada bidang y dalam arah z, 3. komponen perpindahan arah sumbu x dan y (u dan v) merupakan fungsi dari x dan y saja. x, y : sistem koordinat lokal, u, v : komponen displacement searah x, y, 4. beban bekerja arah sumbu X dan Y di sepanjang struktur (berupa beban titik atau beban terbagi merata). Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek 69

X, Y : sistem koordinat global, σxx 1 υ υ 0 { σyy τxy } = E [ υ (1 υ) 0 (1+υ)(1 2υ) 0 0 dengan 1 2υ σxx : tegangan dalam arah x, σxy : tegangan dalam arah y, τxy : tegangan geser pada bidang x dalam arah y, εx : regangan aksial dalam arah x, εy : regangan aksial dalam arah y, γxy : regangan geser pada bidang x dalam arah y, E : modulus elastisitas, υ : poisson s ratio, {ε} : vektor regangan. 2 5. persamaan tegangan-regangan (stress strain equation) untuk permodelan plane strain adalah : Ex ] { Ey } = [E] {e}...(1) γxy Kondisi plane strain pada sebuah struktur adalah kondisi dimana suatu struktur mempunyai dimensi memanjang yang relatif lebih panjang bila dibandingkan dengan dimensi melintangnya, dan beban bekerja sepanjang struktur tersebut dengan arah pada bidang X-Y. Elemen-elemen pada pemodelan plane strain berupa elemen segitiga, adapun tinjauan pada koordinat lokal untuk elemen segitiga adalah sebagai berikut. Y v k u k v i (e) k v j i u i j u j X Gambar 2. Elemen segitiga pemodelan plane strain Assumed displacement function yang dipakai adalah sebagai berikut u=a 1+a 2x+a 3y....(2) v=a 4+a 5x+a 6y.....(3) Pada suatu inkremen tekanan tertentu akibat pembebanan, persamaan elemen hingga yang dipakai adalah : v[b] T [C][B]dv{a} = b v<n> T dv + p A<N> T da + {Fn}...(4) [B] = matriks regangan displacement [C] = matriks konstitutif {a} = vektor kolom dari deformasi titik dalam arah sb-x dan sb-y A = luas pada suatu elemen v = volume sebuah elemen b = unit intensitas body force 70 Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek

<N> p {Fn} = vektor baris pada interpelasi fungsi-fungsi = tekanan permukaan (surface pressure) = beban terkonsentrasi pada nodal Pada analisis 2-D (plane strain), perhitungan mempertimbangkan semua elemen dalam satu unit ketebalan, sehingga integral volume pada persamaan diatas menjadi integral luas, integral luas menjadi integral panjang. t A[B] T [C][B]dA{a} = bt A<N> T da + pt L<N> T dl...(5) dalam bentuk persamaan matriks : [K]{a} = {F} = {Fb} + {Fs} + {Fn}.....(6) [K] {a} {F} {Fb} {Fs} {Fn} = matriks kekakuan (karakteristik elemen) = t A[B] T [C][B]dA = perpindahan nodal = Gaya pada titik = body forces = gaya disebabkan boundary pressures pada permukaan = pt L<N> T dl = gaya-gaya luar pada nodal Komponen displacement yang diperhitungkan pada kondisi ini adalah displacement arah Z yaitu dengan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil output perhitungan dengan PLAXIS ditinjau pada kondisi-kondisi di bawah ini : 1. Kondisi tanah dasar awal dengan perkuatan geotekstil, 2. Kondisi tanah dasar setelah pembebanan. Hasil analisis berupa deformasi dan faktor aman pada PLAXIS output dilihat pada tiap kondisi yang dianalisis. Kondisi Tanah Dasar Awal Dengan Perkuatan Geotekstil mempunyai nilai nol dan komponen displacement lainnya yaitu u dan v merupakan fungsi dari x dan y. Kondisi ini adalah kondisi tanah dasar yang di beri perkuatan geotekstil, timbunan dan tekanan air tanah. Setelah dilakukan hitungan dengan PLAXIS V.8.2 didapat bahwa pada kondisi ini terjadi deformasi sebesar 0,52 cm. Kondisi Tanah Dasar Akibat Beban Perkerasan Kondisi tanah dasar akibat beban perkerasan adalah kondisi dengan perkuatan geotekstil, sudah ada timbunan dan gaya-gaya yang bekerja adalah akibat beban perkerasan, Setelah dilakukan hitungan dengan PLAXIS didapat bahwa pada kondisi ini terjadi deformasi 0,57 cm. Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek 71

Gambar 3 Kondisi Deformed Mesh akibat Beban Perkerasan. Kondisi Tanah Dasar Akibat Beban Lalu Lintas Kondisi tanah dasar akibat beban lalu lintas adalah kondisi tanah dasar dengan perkuatan geotekstil, sudah ada timbunan, beban perkerasan dan gaya-gaya yang bekerja adalah akibat berat timbunan dan beban perkerasan, Setelah dilakukan hitungan dengan PLAXIS didapat bahwa pada kondisi ini terjadi deformasi sebesar 0,88 cm. Gambar 4 Kondisi Deformed mesh akibat beban lalulintas. 72 Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek

Faktor aman Untuk memperoleh kapasitas dukung tanah, maka diperlukan suatu angka aman pembagi kapasitas ultimit yang disebut dengan faktor keamanan tertentu. Das (1995) menyarankan pemilihan faktor aman (SF) = 1,4 1,6. Faktor aman yang dihasilkan dari PLAXIS menunujukkan hasil dari pembebanan yang telah dihitung sebelumnya melalui curves didapatkan faktor aman sebesar 1,53 dan nilai tegangan total yang terjadi sebesar 385,65 kn/m 2. 1.6 1.4 1.2 1.0 0 8.e-4 1.6e-3 U [m] Gambar 5 Kurva Faktor Aman. Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Analisis Deformasi Lapisan Tanah Dasar Dengan Perkuatan Geotekstil, Jalan Poncosari-Greges No Kondisi lapisan Total diplacement Vertical displacement (Uy) 1 Akibat berat timbunan 5,19 x 10-3 m 5,19 x 10-3 m 2 Akibat beban Perkerasan 5,74 x10-3 m 5,74 x10-3 m 3 Akibat berat lalu lintas 8,81 x 10-3 m 8,81 x 10-3 m 4 Akibat beban gempa 8,40 x 10-3 m 8,40 x 10-3 m 5 Akibat beban kombinasi 69,62 x 10-3 m 69,62 x 10-3 m 5. KESIMPULAN Angka faktor aman yang dihasilkan dari analisis PLAXIS pada tanah dasar yang diberi perkuatan geotekstil sebesar 1,53, lebih besar dari angka faktor aman tanpa perkuatan geotekstil yaitu sebesar 1,51, angka faktor aman tersebut lebih besar dari angka faktor aman yang di tetapkan yaitu sebesar 1,2 (1,53 > 1,2) dan (1,51 > 1,2). Daya dukung ijin tanah sebesar 186,20 kn/m3, faktor angka aman akibat beban statis sebesar 2,21 > 1,2 (aman), faktor angka aman akibat beban dinamis sebesar 1,87 > 1,2 (aman), faktor aman akibat beban kombinasi sebesar 1,59 > 1,2 (aman). Sehingga dapat disimpulkan lapisan tanah dasar tersebut tergolong jenis lapisan tanah dasar yang aman untuk pembangunan Jalan Pocosari-Greges Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Das, B.M.(1995), Mekanika Tanah (Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek 73

Hardiyatmo, H.C.(2013), Geosintetik Untuk Rekayasa Jalan Raya (Perancangan dan Aplikasi), Edisi Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Leonsius, C.(2012), Analisa Dinding Perkuatan Tanah Dengan Geogrid Menggunakan Metode Satu Baji (Single Wedge Method) Dan Dua Baji (Two Part Wedge Method), Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Plaxis (2005), Reference Manual. Suhendro, B.(2000), Metode Elemen Hingga dan Aplikasinya, Penerbit: Beta Offset, Yogyakarta. Tay, P.A., Adi, F.S., Tjandra, D., Wulandari, P.S.(2014), Analisa Perkuatan Geotekstil Pada Timbunan Konstruksi Jalan Dengan Plaxis 2D, Student Journals, Petra Christian University. Thirayo, B.K.(2012), Pengaruh Kedalaman Geotekstil Tipe HRX-200 Terhadap Daya Dukung Dan Penurunan Tanah Lempung Lunak, Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. 74 Analisis Numerik Penggunaan Geotekstil di Lapisan Tanah Dasar Pada Proyek