ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

dokumen-dokumen yang mirip
ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

By: IDA NURNIDA. School of Communication &

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI. Materi : 4

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

JUMLAH MAHASISWA-I DALAM 1 KELOMPOK 3-5 ORANG PKM 3 ALTERNATIF MASALAH BISNIS PER KELOMPOK

akan lebih menyulitkan para anggota organisasi untuk berkomunikasi serta lebih sukar bagi manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan mereka.

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

Teori Organisasi Bisnis. Dosen: Pristiana Widyastuti

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

OLEH. DR. WAHYUDI KUMOROTOMO, MPP MAP-UGM JOGJAKARTA

School of Communication & Business Telkom University

Organizational Theory & Design

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

KOORDINASI MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI EFEKTIF PENGERTIAN KOORDINASI KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI

Oleh. Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP MAP-UGM Jogjakarta.

IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI

Komponen Struktur Organisasi

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11. STRUKTUR ORGANISASI

Organizations & Structures

Landasan Filosofi Struktur Organisasi

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Desain Struktur Organisasi. Disusun Oleh Lista Kuspriatni

MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng

Tujuan pembelajaran:

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA

The Structuring of Organization Henry Mintzberg Book Review. Yogi Suwarno

BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI MINGGU KE 9

KOORDINASI dan RENTANG MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA RIFAH

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

Koordinasi & Rentang Manajemen

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

DEPARTEMENTASI DALAM STRUKTUR ORGANISASI PT DJARUM TBK. Disusun oleh : Mahasiswa S1

STRUKTUR & DESAIN ORGANISASI

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

ORGANISASI. Presented by : M Anang Firmansyah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1

Desain dan Struktur Organisasi by Hendry Page 1

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

KONSEP EVALUASI DAN DESAIN ORGANISASI

School of Communication &

Komunikasi Organisasi W 5

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI IKA RUHANA

BAB I. saling tergantung dengan melakukan tugas-tugas terspesialisasi dalam suatu. pembagian kerja (Friedson 1976; Durkheim 1984). Friedson (1976:310)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimaksudkan untuk

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

BISNIS: Struktur dan Kultur Organisasi dan. Agar tujuan kegiatan. organisasi. daya yang. lingkungann.

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

PELANGGAN KARYAWAN TERDEPAN MANAJER TENGAH PEMILIK ADMINISTRASI ADMINISTRASI PEMILIK MANAJER TENGAH KARYAWAN TERDEPAN PELANGGAN DARI PERAN :

HRM INTRODUCTON. Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders.

Perilaku Keorganisasian IT

Pembahasan Materi #5

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

EVALUASI ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

ANALISIS KONTEKSTUAL ORGANISASI. Amalia, ST, MT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SAP Manajemen Umum D3 MI Universitas Gunadarma Halaman 1

Pengantar Manajemen & Bisnis

K O O R O D R I D NA N S A I S DA D N A N RE R N E T N A T N A G N G MA M N A A N J A EM E E M N

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisiposisi,

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI


BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berikut ini adalah rumusan masalah yang hendak dijawab oleh penulis yang sudah dituliskan pada bab 1.

Organizational Theory & Design

Points (Skor) untuk Setiap Level. 6. Menentukan Nilai Poin Faktor

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

SALESMANSHIP STRUKTUR ORGANISASI DAN KARIR DALAM BIDANG PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke:

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

BAB IX STRUKTUR DAN KULTUR ORGANISASI BISNIS

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN. Ruang lingkup teori dan disain organisasi

BAB II URAIAN TEORITIS

Transkripsi:

Modul ke: ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DESAIN ORGANISASI Fakultas Pascasarjana Dr. Mochammad Mukti Ali, ST., MM. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id

Mata Kuliah OTD Daftar Isi

Silabus Kuliah Tatap Muka 1: Kontrak perkuliahan, ruang lingkup teori dan desain organisasi, pengertian dan perspektif organisasi Tatap Muka 2: Evolusi teori organisasi, perilaku organisasi Tatap Muka 3: Efektifitas organisasi Tatap Muka 4: Dasar-dasar konsep perilaku organisasi Tatap Muka 5 7 Lingkungan organisasi dan desain Tatap Muka 8: Ujian Tengah Semester Tatap Muka 9 10: Struktur dan culture organisasi Tatap Muka 11: Inovasi, kreatifitas dan perubahan Tatap Muka 12: Proses pengambilan keputusan Tatap Muka 13: Managemen konflik Tatap Muka 14-15: Perkembangan organisasi Tatap Muka 16: Ujian Akhir Semester

Aturan Perkuliahan Semua gadget switch-off atau silent Menerima telp diperbolehkan diluar ruangan Tidak ada UTS dan UAS Pengganti UTS dan UAS diberikan tugas individu maupun kelompok ( tugas diberikan 2 minggu sebelum UTS dan UAS )

Komponen Penilaian Penilaian Terdiri dari : 1) Kehadiran ( Absensi & Keaktifan ) : 10% 2) Ujian Tengah Semester ( UTS ) : 30% 3) Ujian Akhir Semester ( UAS ) : 30% 4) Tugas ( Kelompok & Individu ) : 30%

Struktur Organisasi Organisasi tak berwujud, agar organisasi menjadi konkrit maka diberi nama tertentu. Tetapi dari nama saja belum dapat diketahui karakter organisasi. Untuk itu perlu disusun strukturnya. Struktur organisasi menggambarkan keunikan suatu organisasi. Struktur organisasi akan nampak menjadi jelas dan tegas lagi bila digambar dalam bagan organisasi

Definisi Struktur Organisasi Sutarto (1985:37) Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas, serta wewenang yang masing-masing mempunyai peran-an tertentu dalam kesatuan yang utuh. Robbins (1994:6) struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor pada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.

4 Komponen Dasar Dalam SO 1. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian (unit keja) yang ada. 2. Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang ditetapkan secar resmi dalam suatu organisasi. Termasuk banyaknya tingkat hierarki dan besarnya rentang kendali. 3. Struktur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian, dan pengelompokan bagianbagian menjadi menjadi bagian suatu organisasi yang utuh. 4. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi, yang memungkinkan terjadinya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi, baik ke arah vertikal maupun horizontal.

Komponen Utama Struktur Organisasi Terdapat tiga komponen pokok yang membedakan struktur organisasi yang satu dengan organisasi yang lain, yaitu ; kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi Kompleksitas mencerminkan aspek keragaman, formalisasi mencerminkan aspek standarisasi perilaku anggota organisasi, dan sentralisasi mencerminkan aspek wewenang pengambilan keputusan. Jika menggunakan konsep Max Weber, maka kompleksitas adalah cerminan dari division of labour, formalisasi adalah cerminan dari coordinating mechanism, dan sentralisasi adalah cerminan dari hierarcy of authority.

Koordinasi Upaya membuat struktur dan memfasilitasi transaksi antara bagian yang saling bergantung (Chandler, 1962) Tersusun dari tupoksi dan mekanisme pengambilan keputusan yang didesain untuk mendapatkan persetujuan antara unit yang bergantung (Thompson, 1967) Menggambarkan integrasi peralatan untuk menghubungkan sub-unit yang berbeda (Lawrence dan Lorsch, 1969)

Koordinasi Tindakan dan keputusan individu dalam organisasi yang butuh penyesuaian diri dengan organisasi secara keseluruhan (Koningsveld dan Martens, 1992) Integrasi dan penyesuaian harmonis dari usaha individu menuju pencapaian tujuan yang lebih besar (Singh, 1992)

Koordinasi Adanya penyesuaian antara pekerjaan dengan tujuan untuk tercapainya hasil dari pekerjan yang berbeda dengan tepat waktu, dalam urutan dan dalam jumlah yang tepat (Reezight, 1995) Proses mengintegrasikan tujuan atau kegiatan pada unit / satuan / bagian yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien

Pola Ketergantungan Terpusat (pooled), terjadi ketika pekerjaan yang saling tergantung dilakukan pada saat bersamaan dan hasil akhirnya dikumpulkan secara bersamaan. masing-masing bagian memberikan kontribusi pada yang lain secara keseluruhan. Berurutan (sequential), terjadi ketika satu pekerjaan telah selesai maka akan diteruskan pada pekerjaan berikutnya, Timbal Balik (reciprocal), terjadi ketika pekerjaan dilakukan dalam interaksi berulang satu sama lain atau hasil dari suatu pekerjaan menjadi input bagi pekerjaan lain.

Struktur Koordinasi 1. Departementasi, 2. Sentralisasi atau Desentralisasi, 3. Formalisasi atau Standarisasi, 4. Supervisi 5. Komunikasi Formal dan Informal 6. Kerjasama 7. Penyesuaian timbal balik (mutual adjustment),

5 Konfigurasi Struktural - Mintzberg Nama Mekanisme Koordinasi Bagian Kunci Simple structure Supervisi langsung Strategic Apex Machine Bureaucracy Professional bureaucracy Divisionalized form Standarisasi proses kerja Standarisasi ketrampilan Standarisasi hasil Technostructure Operating Core Middle Line Adhocracy Saling penyesuaian Support Staff

Mekanisme Koordinasi Tipe Ketergantungan Mekanisme Koordinasi Pooled Interdependence Standarisasi Proses Sequential Interdependence Reciprocal Interdependence Pertimbangan manajerial atau Perencanaan Penyesuaian timbal balik

Mekanisme Koordinasi Ketergantungan Sumber daya yang dapat dibagi Penugasan pekerjaan Hubungan produsenkonsumen Keterbatasan pada persyaratan awal Transfer Pemanfaatan Keterbatasan bersamaan Ketergantungan pekerjaan atau sub-pekerjaan Contoh Mekanisme Koordinasi first come first serve, prioritas pemesanan, penganggaran, keputusan manjerial (hirarki) Pemberian tanda sedang dipakai Standarisasi, negoisasi Pemberitahuan, urutan, mengikuti Manajemen persediaan Standarisasi, bertanya pada pengguna, desain partisipatif Penjadwalan, Sinkronisasi Pemilihan Tujuan, Dekomposisi Pekerjaan

Dimensi Struktur Organisasi KOMPLEKSITAS DIFERENSISI HORISONTAL DIFERENSIASI VERTIKAL DIFERENSIASI SPASIAL Spesialisasi Departementalisasi Tall Flat Kombinasi FORMALITAS SENTRALITAS BENTUK JANGKAUAN TEKNIK WEWENANG FORMAL KEPUTUSAN Tertulis Tidak tertulis Fungsi Hiraki Seleksi Training Persyarat Peran Ritual Rule, Procedure, Policy Pengolahan Informasi Interpretasi Informasi KONSENTRASI TITIK TUNGGAL

Kompleksitas Kompleksitas menunjuk pada derajat diferensiasi yang terdapat di dalam sebuah organisasi, baik diferensiasi horizontal, vertikal maupun spasial. 1. Diferensiasi horizontal, menunjuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi, sifat tugas, dan tingkat pendidikan serta pelatihan para anggotanya. 2. Diferensiasi vertikal menunjuk pada banyaknya jumlah tingkatan hierarki dalam organisasi). 3. Diferensiasi spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.

Diferensiasi Horizontal Diferensiasi horizontal melahirkan spesialisasi dan departemenisasi. Spesialisasi merujuk pada pengelompokan aktivitas tertentu yang dilakukan seorang individu. Spesialisasi fungsional, dilakukan dengan cara memecahmecah pekerjaan menjadi tugas yang sederhana dan berulang. Spesialisasi sosial, dilakukan dengan cara merekrut tenaga spesialis untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Jadi yang dispesialisasi bukan pekerjaannya tetapi orangnya. Departementalisasi, adalah cara organisasi secara khas mengkoordinasikan aktivitas organisasi yang telah dideferensiasi secara horizontal. Departementalisasi dapat disusun berdasarkan fungsi, produk, proses, wilayah, pelanggan.

Diferensiasi Vertikal Meningkatnya diferensiasi vertikal maka; Makin besar potensi terjadinya distorsi dalam komunikasi Semakin sulit koordinasi pengambilan keputusan manajerial Makin sulit bagi top manager untuk mengawasi kegiatan bawahannya. Diferensiasi vertikal ditentukan oleh faktor rentang kendali. Rentang kendali merujuk pada jumlah bawahan langsung yang dapat dbimbing dan diawasi oleh seorang manajer. Rentang kendali sempit, para manajer hanya mempunyai sedikit bawahandan sebaliknya luas, jika maanajer mempunyai banyak bawahan.

Diferensiasi Spasial Diferensiasi spasial merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Organisasi yang tersebar secara geografis akan semakin tinggi kompleksitasnya. Elemen diferensiasi spasial memperhatikan dua hal yaitu jarak maupun jumlah. Diferensiasi spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari diferensiasi horizontal dan diferensiasi vertikal (Robbins, 1994).

Formalisasi Batasan Formalisasi, berhubungan dengan penggunaan dokumen tertulis dan pembakuan dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Formalisasi didefinisikan sebagai tingkat sejauh mana peraturan, prosedur, instruksi dan komunikasi ditulis. Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya formalisasi antara lain; Jenis keterampilan, semakin tinggi keterampilan yang dibutuhkan semakin rendah formalisasi. Tingkatan organisasi. Semakin tinggi tingkatan dalam organisasi semakin rendah formalisasi. Jenis pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan pada bagian produksi misalnya lebih diformalisasikan daripada pekerjaan di bagian penjualan atau penelitian.

Tujuan Formalisasi 1. Standarisasi perilaku, sebagai tolok ukur dalam mengendalika perilaku karyawan 2. Menjaga konsistensi dan keseragaman produk. 3. Memudahkan koordinasi 4. Penghematan biaya

Pola Formalisasi Formalisasi dapat dilakukan dengan dua pola: 1. Melalui aturan, prosedur, dan sanksi. Hasilnya adalah standar perilaku yang bersifat eksternal (externalized behavior). 1. Melalui rekrutmen terhadap tenaga profesional yang telah terdidik dengan nilai-nilai, norma-norma, dan pola perilaku sesuai profesi mereka. Cara ini menghasilkan standar perilaku yang bersifat internal (internalized behavior).

Teknik Formalisasi (Menstandarisasi Perilaku Karyawan) 1. Seleksi, yaitu menyesuaikan antara calon dengan pola-pola formalisasi di dalam organisasi. 2. Persyaratan jabatan, yaitu berupaya mengatur perilaku pemegang jabatan agar sesuai dengan standar-standar yang diinginkan organisasi. 3. Aturan, prosedur dan kebijakan, yaitu merupakan sarana untuk menstandarisasi perilaku anggota organisasi. 4. Pelatihan,, pelatihan adalah sarana untuk mengajar-kan dan menanamkan externalized behaviors kepada para anggota organisasi. 5. Ritual, teknik ini biasanya dilakukan untuk jabatan-jabatan yang strategis dan memiliki dampak jangka panjang pada perusahaan.

Sentralisasi Sentralisasi menunjukkan tingkatan, dimana wewenang pengambilan keputusan dipusatkan atau dikonsentrasi-kan (pada unit, seseorang, atau level tertentu) dalam organisasi. Konsentrasi umumnya mengarah pada tingkat tinggi (top manajer) Sentralisasi memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan. Bila keputusan didelegasikan ke bawah, tetapi pilihan hanya boleh diambil sesuai dengan perintah atau persetujuan berarti sentralistik. Bila ada kebebasan dari para anggota tingkat rendah maka, dapat dikatakan bahwa organisasi itu bersifat desentralistik.

Hubungan Sentralisasi & Komponen Lain Sentralisasi dan kompleksitas. Terdapat hubungan berbanding terbalik antara sentralisasi dan kompleksitas. Sentralisasi dan formalisasi. Tidak ada hubungan yang jelas dan konsisten antara sentralisasi dan formalisasi. Formalisasi yang tinggi dapat ditemukan bersama-sama dengan struktur yang disentralisasi maupun yang didesentralisasi.

Alasan Mendesentralisasi Organisasi harus menanggapi dengan cepat perubahan kondisi yang terdapat pada titik dimana perubahan itu terjadi. Mendorong tindakan cepat karena menghindari kebutuhan untuk memproses informasi melali herarki vertikal. Dapat dilakukan oleh mereka yang dekat dengan kejadian masalah. Dapat memberikan informasi masukan lebih rinci pada pengambil keputusan. Banyak fakta spesifik yang relevan dengan masalah tersebut dapat diperoleh. Dapat membeika motivasi kepada para pegawai dengan cara memberikan kesempatan untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan. Adanya peluang pelatihan Yang Dicptakan bagi manajer tingkat rendah. Dengan adanya kesempatan outhoriras yang diberikan untk mengambil keputusan belajar sambil melakukan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SO Strategi Organisasi Skala Perusahaan Teknologi Lingkungan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SO Strategi Organisasi : Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi, oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan, maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SO Skala Organisasi : Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor, diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga jumlah tenaga kerja. Maka dalam mendesain struktur organisasi perlu mempertimbangkan skala organisasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SO Teknologi : Faktor teknologi terkait dengan cara bagaimana sebuah produk dari sebuah organisasi bisnis dihasilkan atau juga dengan cara bagaimana pekerjaan dilakukan, atau terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SO Lingkungan : Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah.

Tugas Kelompok TM-3 sd TM-11 Review dan Presentasi ( MS Word dan Power Point ) 1. Modern Organization : Theory and Practice ( Ali Farazmand ) Kelompok 1 : Bab 1 ( TM-3 ) dan 5 ( TM-5 ) Kelompok 2 : Bab 2 ( TM-3 ) dan 6 ( TM-5 ) Kelompok 3 : Bab 3 ( TM-4 ) dan 7 ( TM-6 ) Kelompok 4 : Bab 4 ( TM-4 ) dan 8 ( TM-6 ) 2. Organization Theory & Postmodern Thought ( Sthepen Linstead ) Kelompok 1 : Bab 2 ( TM-7 ) dan 6 ( TM-10 ) Kelompok 2 : Bab 3 ( TM-7 ) dan 7 ( TM-10 ) Kelompok 3 : Bab 4 ( TM-9 ) dan 8 ( TM-11 ) Kelompok 4 : Bab 5 ( TM-9 ) dan 9 ( TM-11 )

Terima Kasih Dr. Mochammad Mukti Ali, ST. MM